Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CHF Belum Mampu Bangkit Dari Reversal, Pertahankan Posisi Sell

Red Team 13 Dec 2017
Dibaca Normal 2 Menit
forex > analisa >   #chf   #usd/chf   #sell   #reversal   #pos
Dolar pasang surut menjelang pengumuman FOMC, safe haven seperti JPY dan CHF menjadi incaran. Manfaatkan peluang ini untuk sell USD/CHF

  • Prakiraan USD: Potensi Bearish Reversal
  • Prakiraan CFH: Netral
  • Prakiraan USD/CHF: Bearish Kontinu
 

Analisa Fundamental

Selama 3 hari berturut-turut, sejak awal pekan ini, Dolar terpantau hanya meningkat pada sesi New York saja. Alasannya, permintaan terhadap Dolar AS dipengaruhi oleh aksi borong untuk mengantisipasi hasil rapat FOMC pada hari Kamis dini hari mendatang.

Yang menjadi fokus trader bukan lagi kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember, melainkan kenaikan suku bunga lanjutan pada tahun 2018. Pasalnya, kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini sudah hampir pasti, dan transisi kepemimpinan The Fed dari Janet Yellen ke Jerome Powell.

Bisa jadi, meskipun hasil rapat FOMC mengumumkan kenaikan suku bunga hingga menjadi 1.5%. Namun, Dolar malah merosot sebagai tanggapan, karena tidak ada kejelasan mengenai kenaikan suku bungan lanjutan.

 

Analisa Teknikal USD/CHF (H4)

usdchf,  h4

USD/CHF diprediksikan bergerak menurun dengan tendensi untuk menyelesaikan pola harmonik Bat. Titik High USD/CHF tampak mulai ter-retrace dari titik fibonacci 78.6% dari swing low terakhir. Pola Candlestick Three Outside Down (lingkaran kuning pertama dari kiri) turut mengkonfirmasi sinyal reversal Bearish.

Tekanan dari pihak Seller mulai tampak dari indikasi terbentuknya candlestik Doji (lingkaran kuning kedua) dengan Closing yang berada di bawah garis MA 20 (garis biru). Dari Doji tersebut, harga terlihat terus menurun untuk mengetes Support dinamis pada MA 50 (garis Ungu). Jika titik Support tersebut tertembus, maka harga harga berpotensi untuk terus menurun hingga target profit pada

Dari sisi indikator MACD, peluang Sell masih dominan selama batang hitam (garis MACD) berada di bawah garis merah (garis sinyal). Pertimbangkan untuk menunda atau menutup posisi Short (Sell) ketika garis MACD mulai bergerak naik untuk memotong garis sinyal dari bawah ke atas.

 

Saran Pembukaan Posisi

Skenario Posisi Short (Sell)

  • SL: 0.99400 (minus 40 pip)
  • Entry: Sell di sekitar level 0.99000
  • TP: 0.98200 (plus 120 pip)

Setting rasio Risk/Reward pada posisi ini adalah 2RR. Gunakan trailling stop auto atau manual untuk mengamankan posisi. Gunakan pula kalkulator MM agar manajemen modal teratur dan posisi tidak over lot.

Disclaimer On

 

Indikator Penunjang

Berikut adalah daftar indikator penunjang untuk pair USD/CHF dengan timeframe perjam. Anda dapat menggunakan rujukan indikator penunjang ini untuk mengonfirmasi sinyal:

usdchf, teknikal

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Alan Dharma |  1 Oct 2014

Berapa banyak posisi trading yang dibutuhkan untuk menentukan win ratio saat menguji metode trading?

Lihat Reply [22]

Rasio tersebut bisa Anda temukan pada salah satu tool yang kami sediakan, yakni Rasio Jual/Beli. Anda dapat memilih informasi mengenai kekuatan posisi buy dan sell dari beberapa broker sekaligus.

Thanks

Basir   16 May 2012

Menguji sebuah Metode trading sebaiknya dilakukan diakun demo. Disisi lain anda pun harus memahami bagai mana kinerja dari sistem trading tersebut. Apakah sistem Scalper, daily atau longterm. Perhatikan juga lot yang digunakan. Berapa margin yang dikunci oleh broker.

Anda menggunakan modal $100 misalnya, jika anda menggunakan Lot 0.01 ($0.01) dan margin yang dikunci sebesar $0.30 maka jikapun floating minus sampai 100 pips, maka anda minus sebesar $1. Berapa banyak posisi yang bisa dilakukan, hal ini tergantung sistem trading yang digunakan. Ana bisa trading menggunakan sistem Averaging, m singgihgale atau Scalper.

Thanks

Basir   1 Oct 2014

@ alan dharma:
Tidak ada aturan bakunya, semakin banyak semakin akurat, tetapi minimal kira-kira 50 kali trade atau 50 posisi untuk setiap kondisi pasar, jadi untuk kondisi pasar trending dan sideways totalnya 100 posisi. Misal Anda bisa profit 30 posisi untuk trending dan profit 15 posisi untuk sideways maka sistem Anda cocok untuk kondisi trending dengan persentasi profit atau winning rate : (30/50) x 100% = 60%.

M Singgih   4 Oct 2015

@ Mini 4FX:

Sebenarnya tidak ada teori yang membatasi besarnya perbandingan risk dan reward. Hanya saja, dalam prakteknya Anda harus realistis dalam menentukan risk/reward ratio, yaitu disesuaikan dengan keadaan pergerakan pasar saat itu. Dalam keadaan pasar yang sedang trending dengan kuat, biasanya maksimal risk/reward ratio adalah sekitar 1:4.

Trader lebih prefer menggunakan fasilitas trailing stop untuk pasar yang sedang trending dengan kuat, untuk menghindari salah prediksi.
Misal Anda tentukan stop loss = 100 pip. Risk/reward ratio = 1:10, berarti target profit = 1000 pip. Untuk pair manapun, sangat sulit melihat kemungkinan kenaikan atau penurunan 1000 pip kedepan dalam sekali pergerakan trend. Dengan demikian risk/reward ratio 1:10 sebenarnya tidak realistis.

M Singgih   2 Apr 2018

@ Endy susiyanto:

Menurut saya di-close semua. Usahakan sebisa mungkin jangan main locking. Dengan locking seperti itu berarti Anda sudah mengalami kerugian tetapi belum direalisasikan.

Membuka locking tidak mudah, apa lagi yang jaraknya sudah ribuan pip seperti posisi trading Anda. Pada dasarnya membuka locking sama saja dengan membuka posisi baru, yang mana Anda harus bisa memperkirakan arah trend. Kalau meleset atau salah buka maka jarak kuncian akan bertambah lebar yang berarti kerugiannya akan tambah besar. Jadi lebih baik tutup semua posisi dan cari momentum untuk membuka posisi baru.

Saran kami selalu gunakan money management, yaitu tentukan stop loss sesuai dengan resiko yang Anda sepakati, dan tentukan target profit dengan risk/reward ratio minimal 1:1.

Tetapi kalau tetap ingin membuka locking, amati trend harga saat ini. Misal saat ini sedang uptrend, maka closed semua (atau salah satu) posisi sell Anda, dan biarkan yang buy. Tetapi ketika nanti harga kembali turun hingga melebihi posisi saat Anda membuka locking, maka Anda harus lock lagi di harga tersebut karena kalau tidak kerugian Anda akan bertambah atau lebih besar dari sebelum membuka posisi locking.
Kalau harga berlanjut naik biarkan hingga setidaknya kerugian Anda yang di posisi sell (yang telah direalisasikan) tertutupi atau impas dengan profit yang didapat dari posisi buy.

M Singgih   5 Jun 2018

@ Adrian Soerjo: 

Tidak ada ketentuan dalam jumlah posisi yang dibuka, selama dana untuk mengcover margin mencukupi. Meski demikian biasanya tergantung dari type trading Anda, apakah scalper, day trader, atau jangka menengah panjang. Scalper dan day trader biasanya membuka posisi lebih banyak dari pada swing trader (jangka menengah panjang). 

M Singgih   22 Nov 2020

Saya minta saran dari master trader di sini, dengan modal $100 sebaiknya memilih leverage berapa? dan ketika buka posisi trading berapa lot yang ideal? Serta perhari maksimal berapa kali open posisi yang disarankan?

Semoga direspon...

Abu Rizal   24 Nov 2020

@ Abu Rizal:

Dalam hal ini Anda harus menentukan ketahanan modal disesuaikan dengan besarnya pip yang Anda inginkan. Ketahanan modal artinya kemampuan dana Anda untuk menahan semua posisi terbuka yang mengalami kerugian (floating loss) sebelum Anda terkena margin call. Tujuan Anda mengetahui ketahanan modal adalah untuk menentukan besarnya resiko sesuai dengan modal.

Diasumsikan Anda ingin merisikokan semua dana Anda pada satu posisi. Dengan USD 100, kami sarankan Anda trading di akun micro dengan minimal 0.01 lot. Untuk 1 micro lot (0.01 lot) pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), nilai per pip-nya adalah USD 0.1. Dengan demikian ketahanan modal Anda adalah sekitar: (USD 100) / (USD 0.1) = 1000 pip. Ketahanan 1000 pip untuk pair XXX/USD adalah reasonable.

Jika Anda menentukan besarnya risiko per posisi yang Anda buka, maka besarnya lot bisa dihitung dengan cara position sizing.

Untuk keterangan lebih lanjut seputar Money Management, silahkan baca: Cara Bermain Forex Aman Dengan Money Management


- … Serta perhari maksimal berapa kali open posisi yang disarankan?

Untuk jumlah posisi yang dibuka, seperti penjelasan di atas, jika lebih dari satu posisi sebaiknya Anda menentukan besarnya risiko per posisi dengan cara position sizing. Intinya Anda harus menentukan Stop Loss (SL) dan Target Profit (TP) agar tidak terkena Margin Call (MC) ataupun Stop-Out (SO). Untuk lebih dari satu posisi, kami sarankan tetap sekitar 0.01 lot, tetapi dengan menentukan risiko (SL) per posisi yang dibuka.

M Singgih   27 Nov 2020

Baik, saya akan mencoba beralih ke broker yang menyediakan lot micro..

Untuk SL...jarak meletakkan SL paling idealnya itu berapa pip pak kalo untuk modal segitu? Maaf saya masih awam banget dan masih beberapa minggu pakai akun ril. Terima kasih

Abu Rizal   2 Dec 2020

@ Abu Rizal:

SL dan TP biasanya ditentukan berdasarkan level support atau resistance terdekat (dalam satuan pip). Dengan demikian jarak antara level entry dan level support atau resistance tsb adalah besarnya SL dalam satuan pip.

Sebelum menentukan SL dalam pip, tentukan besarnya risiko dalam satuan uang, misal 2% atau 3% dari modal Anda. Setelah itu dikonversikan dalam pip dan tentukan besarnya lot atau volume trading yang akan Anda gunakan.

M Singgih   3 Dec 2020

@ Ambar:

Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) yang mana untuk 0.1 lot nilai per pip-nya adalah USD 1, kalau Anda setting stop loss (SL) setiap kali entry sebesar 25 pip atau besarnya risiko = USD 1 x 25 = USD 25, maka maksimal Anda bisa entry sebanyak (USD 100) / (USD 25) = 4 kali, jika setiap kali entry selalu loss.

Jika Anda trading pada pair XAU/USD yang mana untuk 0.1 lot nilai per pip-nya adalah USD 0.1, kalau Anda setting stop loss (SL) setiap kali entry sebesar 200 pip atau besarnya risiko = USD 0.1 x 200 = USD 20, maka maksimal Anda bisa entry sebanyak (USD 100) / (USD 20) = 5 kali, jika setiap kali entry selalu loss.

Jadi berapa kali entry tergantung dari besarnya risiko yang Anda tetapkan setiap kali entry.

M Singgih   26 Oct 2021

Mohon pencerahan nya teman2....

saya punya dana 100 usd, jika saya open posisi di 0,1 lot di leverage 1:500 saya bisa open berapa kali secara bersama..?

Ambar   25 Oct 2021

Posisi account saya buy 1333.10 2 lot, 1329.20 1lo,t sel masing-masing 1lot  di 1288.90, 1289.10, dan 1290.40. Mohon solusinyaa

 
Endy Susiyanto   4 Jun 2018

Gan, saya kan baru belajar forex. Katanya kalo pemula itu ga boleh buka posisi banyak-banyak ya? Lalu berapa idealnya posisi yang dibuka perharinya pak? 

Adrian Soerjo   20 Nov 2020

Om master, bisa minta infonya gimana caranya mengetahui rasio real-time posisi order yg lagi buy dan sell? makasih

Billy   16 May 2012

Selamat sore, saya ingin bertanya, adakah sistem trading dengan Risk reward rasionya bisa sampai 1:10? Kalau ada boleh saya tahu apa? saya ingin belajar pak

Mini 4FX   29 Mar 2018

lebih baik mana pak kalau untuk trend following, menggunakan metode fixed risk:reward seperti ini, apa mengikuti arah pergerakan market saja dengan memasang trailing stop?

Hanif Kurniawan   20 Sep 2022

Lebih baik memasang trailing stop.

Selain itu, Anda harus menentukan seberapa kuat tren yang sedang terjadi.

Pada market yang mengalami tren kuat, performa trailing stop akan lebih baik karena mendapatkan jumlah pips yang lebih besar.

Namun, saat market trending lemah ataupun sideways, maka metode fixed risk/reward memberikan hasil yang lebih baik daripada trailing stop yang terlalu cepat tertutup.

Kiki R   21 Sep 2022

Jawaban untuk Ambar:

  • saya punya dana 100 usd, jika saya open posisi di 0,1 lot di leverage 1:500 saya bisa open berapa kali secara bersama..?

Jika Anda memiliki dana sebesar $100 dan ingin membuka posisi dengan ukuran lot 0,1 pada leverage 1:500, maka Anda dapat membuka posisi sebanyak 1 kali saja.

Lot 0.1 = $1 per pips.

Menggunakan lot 0.1, akun Anda sudah habis jika terkena floating 100 pips.

Risiko transaksi ini sangat besar.

Lot 0.1 floating loss 10 pips saja, sudah -$10 atau -10% dari modal Anda.

Gunakan money management dengan membatasi risiko per transaksi maksimal 3% saja. Ini akan membuat akun Anda bisa bertahan dalam jangka panjang.

Kiki R   13 Jan 2023

Jawaban untuk Adrian Soerjo:

Banyaknya posisi yang dibuka dalam sehari bergantung gaya trading yang Anda gunakan.

Sebagai contoh, gaya trading scalping bisa membuka posisi lebih dari 10 kali dalam sehari. Banyak scalper yang masuk posisi sampai puluhan.

Gaya trading day trading bisa membuka posisi sekitar 1-5 posisi per hari.

Sedangkan swing trading bisa membuka 1-2 posisi sehari, dan sering terjadi tidak ada posisi.

Jadi, tidak ada patokan tepat berapa harus membuka posisi dalam sehari. Semua kembali ke apa gaya trading yang Anda gunakan.

Kiki R   16 Jan 2023

@Hanif Kurniawan:

Secara umum memasang Trailing Stop akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada menggunakan metode Fixed RR. Hanya saja akan sangat sulit menentukan batasan Step dan Stop yang digunakan agar hasil yang diraih juga maksimal. Pada sebagian kecil instrumen dalam pengujian saya, metode Fixed RR lebih baik daripada menggunakan Trailing Stop. Hanya saja hal ini masih bersifat subjektif mengingat Rules Entry yang saya gunakan terbatas.

Satu hal yang mungkin bisa bapak coba adalah menggabungkan keduanya. Jadi selain menetapkan Stop Loss dan Take Profit di awal, lalu kemudian diikuti dengan Trailing Stop saat harga telah berjalan profit nanti. Gabungan keduanya ini memiliki keuntungan Drawdown yang kecil dan keuntungan yang lebih besar daripada hanya menggunakan Trailing Stop tanpa target profit.

Nur Salim   23 Jan 2023

Jawaban untuk Endy Susiyanto:

Ini adalah kesalahan fatal trader yang tidak menggunakan stop loss. Lot yang besar dan trading tanpa stoploss sudah hampir dipastikan MC, tinggal waktunya kapan.

Pastikan jangan mengulangi hal ini kalau tidak ingin MC lagi. Selalu gunakan stop loss setiap entry.

Sekarang masuk ke solusi. Dalam konteks pertanyaan ini dibuat pada 4 juni 2018, jarak antara posisi sell dan posisi buy Anda sekitar 400 pips.

Solusi terbaik cuma 1, ikuti tren besar di TF Weekly atau Monthly sambil pelan-pelan bukan hedgingan/lockingan.

Dalam hal ini gold tren besarnya naik sehingga pelan-pelan buka posisi sell saat harga perlahan turun. Jika modal Anda terlalu sempit, tambahan deposit lagi.

Kiki R   24 Jan 2023
 Musliaty Mahmud |  24 Oct 2015

Mohon tanya sbb : trailing stop jauh lebih mudah daripada memakai rasio 1:2., mana lebih baik menggeser SL atau tutup posisi pada saat sudah mencapai profit tertentu ? trm kasih.

Lihat Reply [26]

Untuk Arief...

Ini berarti ada kekeliruan set Harga. Jika anda BUY, bearti SL harus dibawah harga BUY dan TP diatas harga BUY. Dalam hal ini, perhatikan juga berapa jarak minimal yang diminta.

Demikian juga saat anda SELL, SL harus diatas harga SELL, dan TP dibawah harga SELL. Biasanya seting ini untuk order jenis pending dibawah/atas harga yang ditawarkan di market watch.

Maka anda bisa BUY / SELL dulu, lalu setelah harga masuk ke Pasar (terlihat harga order bergerak di Mt4), anda bisa set TP dan SL. Untuk set harga seperti petunjuk diatas, arahkan mouse ke harga yang yang sudah masuk, klik kanan lalu set TP dan SL nya.

Thanks.

Basir   29 Feb 2016

@ MACHFUD:
Disebut keadaan floating jika sudah terjadi dan ada hasilnya, floating profit jika hasil sementaranya positif dan floating loss jika negatif. TP dan SL adalah exit point, dan belum terjadi (harga belum sampai pada point tsb), jadi tidak sama dengan floating. Dalam hal ini yang akan Anda lakukan seperti trading biasa, open posisi dengan SL dan TP yang besar. By the way dari mana Anda tahu suatu pair harganya sedang paling bawah?

1. Balance yang Anda butuhkan minimal sebesar dana untuk menahan SL plus margin untuk membuka posisi tersebut.
Besarnya dana untuk menahan SL tergantung dari ukuran lot Anda, misal trading EUR/USD pada 1 lot standard yang per pip=nya = USD 10 tentu berbeda dengan 1 mini lot yang per pip-nya = USD 1. Kalau Anda tentukan SL misalnya = 1000 pip maka dengan standard lot dana untuk menahan = USD 10,000 sedang dengan mini lot = USD 1,000.
Besarnya margin untuk membuka posisi tergantung dari leverage yang Anda gunakan. Misal Anda trading dengan leverage 1:200 maka margin yang Anda butuhkan adalah 0.5% dari nilai kontrak. Untuk EUR/USD standard lot nilai kontarknya adalah EUR 100,000 dan untuk mini lot nilai kontraknya adalah EUR 10,000. Semakin tinggi leverage semakin kecil marginnya.

2. Setahu sy belum ada. Yang umum adalah SL dan TP ditentukan sesuai dengan keadaan pasar saat itu dengan menerapkan money management sesuai rencana. Agar dalam jangka panjang bisa profit biasanya TP selalu lebih tinggi dari SL, atau risk/reward ratio-nya selalu lebih tinggi dari 1:1. Untuk penjelasan bisa baca: Belajar Memahami Money Management.

M Singgih   25 Aug 2016

@ Musliaty Mahmud:
Tergantung dari kondisi pasar, jika pasar sedang trending dengan kuat maka trailing stop jauh lebih menguntungkan dimana level stop loss Anda akan selalu bergeser mendekati harga pasar, dan jika pergerakan trend tetap kuat maka tidak ada yang membatasi profit Anda, atau profit Anda terus bergerak sesuai dengan arah trend. Tujuan teknik trailing stop memang untuk memaksimalkan profit.

Sebaliknya jika trend sedang tidak begitu kuat, atau ada kemungkinan akan bergerak sideways, maka lebih menguntungkan jika kita menentukan target profit pada level tertentu (biasanya level support atau resistance), karena kemungkinan terjadinya pergerakan reversal cukup besar. Menentukan target profit memang disarankan dengan risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1. tetapi tidak harus 1:2, jadi bisa 1:1.2 atau 1:1.5 dsb.
Jika pada awalnya Anda menggunakan stop loss dan target tetapi ditengah jalan trend pasar bergerak dengan kuat maka Anda bisa menggeser stop loss Anda (atau menggunakan trailing stop) dan mendisable target profit.

M Singgih   27 Oct 2015

Untuk Ari Nuh

Trader yang menerapkan perhitungan risk/reward ratio pada setiap posisi tradingnya dan dilakukan dengan disiplin akan mendapatkan profit yang konsisten. Kita bisa bebas memilih strategi apa saja untuk diterapkan dalam trading, tetapi dengan setting risk dan reward yang memadai sangat mungkin diperoleh profit yang konsisten walaupun setup strategi trading kita belum benar-benar matang.

Penerapan risk/reward ratio memberi trader kesempatan yang sama untuk memperoleh profit yang konsisten, oleh karena itu bisa dikatakan bahwa metode risk/reward adalah holy grail dalam trading, dan hal yang paling utama disamping faktor disiplin dan pengendalian emosi.

Thanks.

Basir   11 Dec 2015

@ Ari Nuh:
Besar kecilnya range stop loss (SL) ditentukan berdasarkan keadaan riil di pasar. Ketika pasar sedang trending dan volatilitas sedang tinggi maka stop loss relatif lebih besar (lebar) dibandingkan ketika pasar sedang sideways. Acuan untuk menentukan batas-batas level stop loss bisa dari level support atau resistance, level Fibonacci retracement atau expansion, kurva dari indikator Bollinger Bands atau level tertinggi atau terendah sebuah bar candlestick (price action).
Target profit (TP) juga ditentukan berdasarkan keadaan riil di pasar. Acuan batas-batas level TP juga bisa dari level support atau resistance, level Fibonacci retracement atau expansion, kurva dari indikator Bollinger Bands atau dari price action.
Tidak ada hubungan antara pencapaian TP dengan besar kecilnya SL. Kemungkinan keberhasilannya ditentukan oleh penyesuaian kita terhadap keadaan riil di pasar. Selain itu kita juga harus mempertimbangkan risk/reward ratio, yaitu SL dibanding dengan TP. Biasanya minimal perbandingannya 1:1, atau minimal SL=TP. Kalau bisa usahakan TP lebih besar dari SL.

M Singgih   17 Dec 2015

@ Abdul Rohman:
Besarnya stop loss (dalam satuan pip) tidak tergantung dari time frame trading, tetapi ditentukan dari besarnya resiko (dalam satuan uang) yang Anda sepakati untuk trade tersebut. Misal equity Anda saat itu USD 1000 dan Anda sepakat untuk mengambil resiko 2%, maka resiko maksimal Anda adalah USD 1000 x 2% = USD 20. Nah, besarnya stop loss (SL) Anda untuk trade tersebut maksimal harus USD 20.

Kemudian dari kondisi pasar yang ada (pada time frame berapapun), Anda bisa menentukan level stop loss yang paling obyektif dan logis, dan besarnya pip tergantung dari pergerakan harga saat itu, biasanya ditentukan pada level resistance terdekat (untuk posisi sell) atau pada level support terdekat (untuk posisi buy). Cara lain bisa dengan indikator Bollinger Band atau yang lain.

Dengan stop loss yang obyektif (sesuai dengan kondisi pasar) maka kemungkinan untuk kena lebih kecil dibandingkan dengan penentuan stop loss yang asal-asalan. Setelah besarnya stop loss dalam satuan pip cukup aman, baru Anda tentukan ukuran trading (lot). Misal stop loss-nya 100 pip, maka ukuran trading: USD 20 / 100 pip = USD 0.2 per pip, atau 2 micro lot jika Anda trading EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD.

M Singgih   15 Apr 2016

@ Ridwan:

Cara yang Anda gunakan tsb sama dengan menggunakan trailing stop, tetapi diterapkan secara manual. Bedanya dengan trailing stop yang otomatis adalah dengan cara manual Anda bisa leluasa menggeser stop loss (SL) sesuai dengan besarnya pip yang Anda inginkan, sedangkan jika menggunakan trailing stop maka besarnya pip yang digeser sesuai dengan setting trailing pip.

Menerapkan trailing stop, baik yang otomatis maupun yang manual memang digunakan untuk memaksimalkan profit, tetapi yang harus Anda ketahui adalah:
1. Pergerakan harga saat itu harus sedang trending, karena kalau sedang tidak trending maka stop loss bisa kena.
2. Anda tidak harus memasang target profit (TP), karena jika pergerakan harga sedang trending dengan kuat, maka profit tidak perlu dibatasi. Seperti halnya pada trailing stop otomatis, tidak diharuskan memasang TP karena potensi profit bisa tidak terbatas.

M Singgih   24 Jan 2021

kalau tanpa pasang TP beararti exit tradingnya secara manual atau nunggu kena SL yang digeser tadi pak?

Ridwan   25 Jan 2021

@ Ridwan:

Kalau Anda selalu memonitor pergerakan harga, maka TP bisa ditentukan secara manual, yaitu clse harga sesuai yang diinginkan. Tetapi jika tidak selalu memonitor pergerakan harga, maka tidak perlu diset TP, selama pergerakan harga masih trending dengan kuat karena kita tidak tahu kapan harga akan berhenti trending. Jika Anda tentukan TP ketika pergerakan harga masih trending dengan kuat, berarti Anda membatasi profit, sehingga profitnya tidak maksimal.

M Singgih   26 Jan 2021

Nah itu pak, untuk mengetahui trend akan berakhir atau tidak itu pakai indikator apa?

Maaf banyak bertanya pak..hehe

Ridwan   26 Jan 2021

@ Ridwan:

Untuk mengetahui kemungkinan terjadi koreksi atau reversal bisa diamati dari price action yang terbentuk, yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Price action yang mengisyaratkan reversal bearish misalnya bearish pin bar, doji, shooting star atau evening star, sementara yang mengisyaratkan reversal bullish misalnya bullish pin bar, hammer, atau morning star.

Untuk mengetahui apakah trend masih kuat atau sudah mulai melemah, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX masih di atas level 20, diasumsikan trend masih kuat.

M Singgih   27 Jan 2021

"1. Pergerakan harga saat itu harus sedang trending..."

"Trending" maksud bapak ini uptrend atau downtrend ya pak? 

Kalau untuk di kripto ini kurang cocok kah pak? Kan harganya cepat naik dan cepat turun. 

Kebetulan lagi trading di BTC, dan nemu tema ini...menarik juga..

Mansyur   27 Jan 2021

@ Mansyur:

- "Trending" maksud bapak ini uptrend atau downtrend ya pak?

Kalau pada contoh chart di atas pada pertanyaan ini, tentunya kalau harga terus bergerak bearish atau downtrend.

- … Kalau untuk di kripto ini kurang cocok kah pak? Kan harganya cepat naik dan cepat turun.

Teknik trailing stop berlaku umum, termasuk pada pair mata uang kripto, asalkan pergerakan arah trend masih kuat. Untuk mengetahui apakah trend masih kuat atau tidak bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX berada di atas level 20, diasumsikan trend masih kuat dan kemungkinan besar akan terjadi penerusan arah trend. Baca Juga: 3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend

M Singgih   28 Jan 2021

Indikator ADX biasanya dipasangkan dengan indikator apa pak sebagai konfirmatornya?

Mansyur   28 Jan 2021

@ Mansyur:

Indikator ADX sendiri adalah sebagai konfirmator apakah trend sedang kuat atau tidak. Memang indikator ini cenderung lagging atau lambat dalam merespon pergerakan harga, karena dibuat berdasarkan perhitungan matematis, sehingga harga bergerak duluan baru hasil perhitungan muncul. Tetapi untuk melihat apakah trend sedang kuat atau sudah mulai melemah, indikator ini masih bisa diandalkan.

Kalau ingin dikombinasikan dengan indikator trend yang lain, bisa dengan indikator parabolic SAR, Bollinger Bands atau MACD.

M Singgih   29 Jan 2021

Apakah Indikator ADX ini dikombinasikan dengan 3 garis Moving Average bisa cocok pak? Maksud saya bisa menangkap sinyal dengan baik?

Francois   9 Feb 2021

@ Francois:

Bisa saja. Dalam hal ini ADX sebagai konfirmator. Misal jika ketiga kurva indikator moving average tsb menunjukkan sinyal buy, tetapi ADX tidak konfirm, maka sebaiknya dipertimbangkan lagi karena kekuatan trend tidak mendukung.

 

M Singgih   10 Feb 2021

@Mokas Abadi: Stoploss (SL) yang benar menggunakan persentase risiko yang sesuai dengan money management (MM). Jadi nilai risiko stoploss sudah ditentukan sebelum entry market.

Misalnya Anda entry dengan risiko 2%. Maka nilai USD dari 2% tersebut akan dibagi jarak SL untuk mendapatkan lot.

Untuk teknik menentukan stoploss ada banyak, berikut variasinya:

  • Meletakkan SL diatas harga tertinggi harian atau dibawah harga terendah harian
  • Menggunakan indikator ATR, bisa setting SL dengan melihat berapa nilai ATR
  • Meletakkan SL pada harga tertinggi/harga terendah dari pola grafik atau pola candlestick
  • Menggunakan indikator bollinger band (BB), bisa setting SL diluar bands

SL bervariasi karena sistem trading sangat beragam. Oleh karena itu, pilihlah yang sesuai dengan sistem trading yang Anda gunakan.

Kiki R   30 Mar 2022

Pak, mohon penjelasan cara menggunakan stop loss? Terima kasih

Mokas Abadi   28 Mar 2022

Apakah dengan menggeser-geser stop loss, bisa memaksimalkan profit trading? Misalnya seperti ini:

gbpusd

Misalkan stop loss saya geser ke area take profit, dan take profitnya saya naikkan lagi. Menurut master, apakah strategi demikian efektif untuk menaikkan jumlah profit?

Terima kasih

Ridwan   22 Jan 2021

Salam para master,

saya ingin bertanya, kira-kira besaran Stop Loss (SL) pada TF H4 berapa ya umumnya jika patokannya menggunkan MM? saya menggunakan SL 40pip, namun sering kesabet SLnya, kemudian harga balik sesuai prediksi.

Terima Kasih

Abdul Rohman   13 Apr 2016

salam Gan,
saya masih latihan di akun demo & waktu saya masukkan order buy ada keterangan S/L ATAU T/P/ TIDAK SESUAI. artinya apa ya gan?? tolong di bantu
trims

Arief   26 Feb 2016

Apa master setuju dengan ini?:
Besaran range SL akan berpengaruh pada derajat keyakinan kita akan keberhasilan pencapaian TP
Jadi semakin kecil SL kita makin kecil juga keyakinan kita bakal profit?
Tks.

Ari Nuh   11 Dec 2015

semua trader rupanya bertujuan mencari profit,bagaimana kalau kita fokus membuat floating positip dulu untuk menahan floating negatip baru kemudian cari profit, jadi kita membuat TP jauh diatas dan SL jauh dibawah pada pair yang harganya sedang paling bawah
pertanyaan saya: 1. apakah ini butuh balance yang besar?
2. apakah sudah ada yang melakukan sistem ini?

MACHFUD   22 Aug 2016

untuk nambah keuntungan, geser SL ini lebih baik sampai jadi trailing stop apa cukup sampai BEP saja ya pak? 

Yanti Rizki   12 Sep 2022

Bergantung momentum harganya.

Kalau momentum harganya kuat, lebih baik gunakan trailing stop. Namun kalau momentumnya lemah, gunakan SL ke BEP.

Anda juga bisa backtest ulang strategi trading Anda dan melihat apakah lebih efektif trailing stop atau geser SL ke BEP.

Kiki R   14 Sep 2022
 Adjie |  6 May 2016

Pak, kenapa ya saat saya mendalami metode scalping tapi jika sudah yakin harga up open buy malah balik arah jadi down, open sell malah naik, sering gitu terus. kalau stop loss terus, kerugian makin banyak. kandang harga tidak balik berhari2 sampai margin menipis, sehingga saya tetap bertahan. saya pakai indi MAE 21-7 TF15 dan Stochastic.
Saya jadi heran lihat master2 yang posting analisa harga akan up/down di level sekian dan ternyata benar.
Lalu apa yang salah dengan trading saya ini pak?

Lihat Reply [15]

@ adjie:
Mungkin yang Anda maksud memakai indikator exponential moving average (ema) 21 dan ema 7, bukan indikator MAE. Kombinasi indikator tersebut bisa digunakan dimana stochastics untuk acuan entry (mencari momentum entry yang tepat).

Saya kira Anda harus melakukan test dulu di akun demo pada metode dan strategi trading yang Anda gunakan sebelum diterapkan pada akun riil, bisa dengan backtest atau forward test. Kalau backtest agak ribet bisa dengan forward test atau ditest pada kondisi pasar sekarang. Yang ditest adalah metode trading dan money management yang Anda gunakan. Forward test bisa dilakukan dengan cara trading pada akun demo sebanyak kira-kira 50 hingga 100 trade pada satu pasangan mata uang tertentu.

Dalam trading Anda sebaiknya mengikuti aturan money management yaitu mengendalikan besarnya resiko dengan menggunakan stop loss. Tanpa stop loss berarti Anda tidak membatasi resiko.
Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang).

Jika ternyata dari hasil test W% lebih kecil dari L%, atau angka harapan profitnya negatif maka Anda bisa memperbaiki metode trading atau money management-nya. Memang hasil test yang bagus tidak menjamin akan selalu profit, tetapi kemungkinan profitnya akan lebih besar dari hasil backtest yang kurang bagus. Tanpa melakukan test Anda tidak akan mengetahui kualitas strategi trading yang Anda gunakan terhadap pasangan mata uang yang sedang Anda tradingkan. Mungkin kalau ditest pada pasangan mata uang lain hasilnya akan berbeda.
Semoga bisa membantu.

M Singgih   10 May 2016

@ Untung:

Closing order tidak tergantung dari banyaknya candle, Anda bisa close kapanpun Anda ingnkan selama belum terkena stop-out. Jka memang profit, tentunya Anda ingin profitnya sebanyak mungkin. Dalam hal ini Anda bisa close order hingga beberapa menit, jam atau bahkan beberapa hari kemudian. Kami sarankan Anda pelajari lagi dasar-dasar trading. Baca juga: Buku-Buku Terbaik Untuk Belajar Trading Forex Mulai Dari Nol

Terima kasih.

M Singgih   9 Mar 2021

Misal kita pilih timeframe M5,pasang buy...kebetulan posisi harga naik sampe lewat waktu 5 menit,otomatis ganti candlestik. kebetulan harga masih naik juga. pada waktu di candle pertama entry order tdk saya cut/close, trus bersambung pada candle berikutnya baru saya close. Apakah itu jg dihitung profit ? Soalnya itu kan saya close di menit ke 10.sedang timeframenya kan M5(5 menit ganti candle). 

Untung   8 Mar 2021

Itu karena adanya Spread. Nah, spread itu bisa dijabarkan secara umum adalah perbedaan atau selisih antara dua harga, tarif, atau penghasilan.

Definisi paling umum tentang spread adalah selisih antara harga penawaran (jual) dan harga permintaan (beli) dari aset tertentu, dan berlaku juga di forex.

Lebih sederhananya lagi spread itu biaya transaksi yang dikenakan ketika trader buka posisi baik itu buy maupun sell.

Spread sendiri itu solusi jadi ketika trader melakukan perdagangan, semua biaya yang harusnya ada seperti komisi dan sebagainya sudah ditambahkan ke biaya spreadnya. Jadi hasil profit dari trader sudah bersih segitu karena tidak ada penambahan biaya komisi dan lain lain.

Sudarsono   20 Oct 2022

Pagi, saya mau bertanya ketika saya open posisi misalkan di currency EUR/USD di poin 1.0000, ketika grafik menunjukkan poin 1.0000 saat perdagangan kenapa profit saya masih -0.10 misalnya. Bukan kah seharusnya 0 ya?

Cahyono   20 Oct 2022

Konfirmasi sinyal yang dilakukan mastah-mastah di sini itu seperti apa agar tidak salah entry terus?

Indra Bakti   21 Nov 2022

Biasanya saya menggunakan konfirmasi sinyal entry di H4 berupa pola candlestick seperti engulfing dan pin bar. Pola ini saya tunggu terbentuk di area/level penting yang sudah diidentifikasi.

Kiki R   21 Nov 2022

@Indra Bakti:

Ada banyak sekali konfirmasi yang bisa dilakukan agar sinyal yang didapat lebih tinggi akurasinya. Saya pribadi menggunakan konfirmasi dari gabungan antara harga dan indikator BB dan MA. Dalam kasus strategi yang saya gunakan (BBMA), konfirmasi dilakukan dengan melihat kondisi harga pada time frame lainnya (Multi Time Frame). Secara detailnya sendiri mungkin bisa bapak baca pada artikel berikut.

Nur Salim   23 Dec 2022

Jawaban untuk pak Cahyono:

Profit -0.10 saat harga berada persis di harga entry (1.000) adalah spread atau selisih antara bid dan ask.

Spread inilah yang menjadi keuntungan dari broker forex. Jadi, untuk bisa profit trading di forex, maka harus bisa melebihi besaran spread.

Kiki R   27 Dec 2022

Jawaban untuk Untung:

Ya, candle yang naik sampai 10 menit itu terhitung profit, meskipun Anda menggunakan time frame 5 menit (M5).

Konsep trading forex berbeda dengan binary optios yang berbatas waktu.

Trading forex tidak berbatas waktu. Profitnya pun tidak dipotong 80% tapi hampir 100% dari nilai posisi Anda (pips x lot).

Kiki R   29 Dec 2022

Halo... 

Nanya min kalau mau menyimpan posisi order kita yang sedang berjalan di file exel gimana caranya ya? 

Muslim   8 Aug 2023

@ Muslim:

Maaf, saya tidak mengerti maksud pertanyaannya.
Kalau ingin menyimpan atau mencatat order Anda dalam Excel, bisa membuat programmya di Excel.

M Singgih   10 Aug 2023

@ Cahyono:

Ketika Anda entry pasti minus karena adanya spread atau selisih antara harga Ask dan Bid. Setiap broker pasti ada spread-nya karena spread merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh broker.

M Singgih   12 Aug 2023

@ Indra Bakti:

Entry berdasarkan sinyal dari price action yang terbentuk, sedangkan untuk konfirmasinya adalah dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD.

 

M Singgih   12 Aug 2023

Muslim:

Apakah maksudnya ingin menyimpan laporan riwayat transaksi dari Metatrader saat ada open trade? Ini caranya:

Cara simpan riwayat trading metatrader di excel

1. Buka tab "Transaksi" di mana ada catatan open trade yang sedang berjalan.

2. Klik kanan pada area tab tersebut, lalu cari opsi "Laporan". Pilih opsi "Open XML (MS Office)".

3. Kamu bisa memilih folder tempat menyimpan file tersebut, memberikan nama yang sesuai, lalu "simpan".

Sebuah file excel yang memuat catatan transaksi open trade dan riwayat trading lainnya akan tersimpan secara otomatis pada folder yang kamu tentukan.

Aisha   5 Sep 2023
 Leo |  18 Aug 2016

Bagaimana cara membedakan konsolidasi yang akan meneruskan trend dan yang akan reversal?

Lihat Reply [21]

@ Leo:
Dengan melihat kecenderungan arah sentimen yang bisa dipantau dari indikator teknikal. Biasanya dengan indikator MACD, Bollinger Bands, parabolic SAR, RSI dan ADX.
Konsolidasi bisa terjadi untuk waktu yang lama yaitu berupa pergerakan sideways, atau dalam waktu yang relatif singkat yaitu berupa inside bar.
Pergerakan sideways bisa break pada level resistance untuk selanjutnya bergerak uptrend atau break pada level support untuk selanjutnya bergerak downtrend. Inside bar bisa break pada level tertinggi mother bar untuk selanjutnya bergerak uptrend atau break pada level terendah mother bar untuk selanjutnya bergerak downtrend.

Berikut contoh keadaan konsolidasi yang berupa pergerakan sideways dan inside bar:


EUR/USD daily: sebelumnya downtrend, kemudian sideways. Namun sentimennya akan uptrend, tampak dari titik indikator parabolic SAR yang berada dibawah bar candlestick dan indikator ADX yang berwarna hijau (dominan bullish). Ketika harga break level resistance dan kurva indikator MACD berada diatas kurva sinyal (warna merah), dan harga bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands, maka pergerakan uptrend terkonfirmasi (dalam hal ini reversal).

Demikian juga AUD/USD daily, sebelumnya downtrend hingga terbentuk inside bar. Sentimen sedang uptrend, tampak dari harga yang bergerak diatas kurva middle band indikator Bollinger Bands, kurva indikator MACD yang berada diatas kurva sinyal (warna merah) dan kurva indikator RSI yang berada diatas level 50.0. Ketika harga break level tertinggi mother bar dan titik indikator parabolic SAR berpindah kebawah bar candlestick, maka pergerakan uptrend terkonfirmasi (dalam hal ini reversal).
Semoga bisa membantu.

M Singgih   23 Aug 2016

@ Udin FX:

Maknanya sama, yaitu pembalikan arah trend. Jadi semula pergerakan harga bergerak uptrend atau bullish, kemudian berbalik menjadi bearish. Yang membedakan adalah dianggap reversal atau pergerakan akan berbalik menjadi downtrend jika harga telah menembus level 100% Fibo retracement. Sementara pergerakan masih dianggap retrace atau koreksi jika harga masih belum menembus level 50% Fibo retracement.

Jika harga bergerak di antara level 50% hingga 100% Fibo retracement, maka amati sinyal dari price action dan juga penunjukan indikator teknikal. Jika ada sinyal bearish dari price action dan dikonfirmasi oleh indikator teknikal, maka kemungkinan untuk terjadi trend reversal tinggi. Jadi dalam hal ini Fibonacci retracement penting untuk digunakan.

M Singgih   6 May 2021

Kalau untuk non pengguna Fibonacci, apakah ada metode lain yang bisa bisa dilakukan untuk mengkonfirmasi terjadinya reversal? 

Mandala   19 May 2021

@ Mandala:

Untuk memperkirakan terjadinya reversal atau tidak memang berdasarkan sampai sejauh mana retracement atau koreksi terjadi. Kalau sudah melebihi setengah atau 50% dari range retrace-nya, maka bisa disumsikan akan terjadi pembalikan arah trend.

Jika Anda tidak menerapkan analisa dengan Fibonacci retracement, maka bisa dengan menarik garis antara swing low an swing high, kemudian hitung level 50%-nya atau level tengah (median) dari jarak swing high ke swing low. Kemudian amati apakah harga bergeak di bawah level median tsb, atau masih di atas level tsb.

M Singgih   20 May 2021

Kalo pakai indikator Moving Average bisa gak pak? Soalnya saya ga pakai fibonacci...Kelemahan saya, sering entri tapi harganya kemudian berbalik arah

Niam   6 Oct 2021

@ Niam:

Dalam hal bearish reversal / korekstif (sesuai dengan tema pertanyaan ini), indikator moving average hanya mengkonfirmasi apakah pergerakan harga memang sedang bearish, yaitu jika harga berada di bawah kurva moving average. Untuk mengetahui apakah memang bersifat bearish reversal atau tidak seharusnya diamati dari level retracement antara tituik swing high dan swing low.

M Singgih   7 Oct 2021

Dalam pergerakan harga di pasar forex atau saham, koreksi dan reversal sama-sama menandakan pembalikan harga. Bedanya terletak pada berapa lama pembalikan harga itu terjadi.

Sebuah koreksi biasanya hanya terjadi dalam waktu singkat, maksimal beberapa hari saja dan tidak ada perubahan pada tren besarnya. Ketika terjadi koreksi, pergerakan harga hanya akan mundur sampai satu atau dua support/resistance terakhir, kemudian kembali berbalik ke arah tren besarnya.

Sebuah reversal biasanya terjadi dalam kurun waktu lebih lama, mungkin sepuluh hari atau bahkan lebih. Ketika terjadi reversal, tren harga benar-benar berubah. 

Dinamika pergerakan harga saat terjadi koreksi biasanya begini:

  • Jika koreksi berlanjut sampai tembus support/resistance kedua, berarti itu berubah menjadi reversal.
  • Jika harga yang terkoreksi itu mantul (bounce) pada support/resistance pertama atau kedua, berarti itu cuma koreksi.
Aisha   8 Feb 2022

Jadi begitu, lantas apakah saat terjadi koreksi sebaiknya menunggu trennya kembali atau langsung entry kak?

Gilang   8 Feb 2022

"Saat koreksi, sebaiknya menunggu tren kembali atau langsung entry?"

Jawabannya tergantung strategi trading yang kita terapkan. Berikut ini dua contohnya:

Trader yang suka pakai strategi breakout biasanya akan menunggu dulu sampai koreksi terkonfirmasi sudah tembus support/resistance, kemudian langsung open posisi. Kalau ternyata pergerakan harga setelah koreksi itu justru mantul (kembali ke tren awal), maka dia akan open posisi dengan strategi bounce.

Trader yang suka scalping mungkin tidak peduli sedang koreksi atau reversal. Ketika lihat pergerakan harga sedang menuju suatu support/resistance, ia akan langsung open posisi dengan target profit sedikit di atas support/resistance tersebut.

Aisha   9 Feb 2022

Jika muncul candle Doji, itu pertanda Reversal atau Koreksi kak?

Alif Hakim   17 Feb 2022

Candle doji tidak menandakan reversal maupun koreksi. Perlu diketahui, doji bukan sinyal trading yang bagus.

Bentuk candle doji tipis seperti garis saja, menandakan pasar sedang bimbang. Kebimbangan ini terjadi pada seller sekaligus buyer, sehingga arah tren belum jelas.

Jika bertemu candle doji, sebaiknya abaikan. Kecuali jika candle doji itu merupakan bagian dari formasi candlestick lain yang terdiri atas dua atau tiga candle.

Aisha   18 Feb 2022

@ Puja Puji:

Silahkan mengamati price action yang tebentuk, apakah mengisyaratkan keadaan reversal. Setelah itu, konfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend (moving average, parabolic SAR, Bollinger Bands, MACD, ADX).

Selain itu, amati apakah pergerakan harga telah menembus level 50% Fibo retracement. Jika harga telah menembus level 50% Fibo retracement, maka bisa diasumsikan kemungkinan pergerakan harga sedang bergerak reversal.

M Singgih   3 Apr 2022

Saya terkadang membaca analisa atau postingan di forum ada istilah ini, apakah ke-duanya memiliki makna dan situasi yang sama?

Udin FX   4 May 2021

Cara melihat trend reversal akurat gimana?

Puja Puji   1 Apr 2022

Saya masih bingung dengan istilah ini min, apa perbedaan mendasar antara koreksi dan reversal?

Gilang   4 Feb 2022

Sepertinya saya masih agak bingung untuk memahami reversal, retracement, pullback? Aoa bedanya ya min. Atur nuhun...

Gwen Chan   9 Jun 2022

@Gwen Chan: 

Revesal: pembalikan arah trend

Retracement=pullback=koreksi: harga melawan arah tapi cuma sementara, bukan pembalikan arah trend

Kiki R   9 Jun 2022

jika trend naik tapi harga berhasil buat lower low, apakah ini tanda sudah fix terjadinya reversal pak? lalu jika reversal ini terjadi apakah trend juga bisa dikatakan telah berubah? mohon pencerahannya

Tyas Marheni   29 Aug 2022

@Tyas Marheni: Benar, terjadinya lower low atau harga yang berhasil break higher low terakhir menjadi tanda valid perubahan arah dari tren naik menjadi turun.

Kiki R   31 Aug 2022

Kak kalau di area higher low muncul pola doji, pertanda sinyal apa kak?

Kelvin   10 Oct 2022

Adanya doji bisa jadi menandakan akan adanya koreksi/pullback sebelum melanjutkan penurunan.

Kiki R   10 Oct 2022
 Binsar |  27 Dec 2016

Saya mau solusinya bapak/ibu
Saya punya posisi
1 buy di 1190
1 buy di 1148
1 sell di 1137
2 sell di 1133
Harga running di 1137
Kira2 dalam kondisi seperti apa yang harus aku buat.

Lihat Reply [16]

@ Binsar:
Dalam hal ini Anda punya 4 posisi terbuka yang saling mengunci (hedging atau locking). Saya kira Anda tidak memasang stop loss dan target profit. Dengan running price sekarang, kondisi profit / loss dalam pip adalah:
1137.00 - 1190.00 (buy) = -5300 pip
1137.00 - 1148.00 (buy) = -1100 pip
1137.00 (sell) - 1137.00 = 0
1133.00 (sell) - 1137.00 = -400 pip
total loss = -6800 pip.

Solusinya ada 2 pilihan:
1. Hedging / locking dibuka satu per satu sehingga loss bisa diperkecil atau mungkin malah bisa profit kalau membukanya benar, tetapi tidak mudah dilakukan.
2. Semua posisi di-closed sehingga marginnya bisa digunakan untuk membuka posisi baru atau menambah ketahanan pada posisi baru.

Kalau saya pilih alternatif ke 2, yaitu close semua posisi dan buka posisi baru tetapi dengan memasang stop loss dan target profit yang proporsional, yaitu menggunakan money management dengan risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1.


Jika sudah menentukan stop loss bersamaan dengan saat open posisi maka seharusnya tidak khawatir karena Anda telah menentukan besarnya resiko dari awal. Setiap kali membuka posisi biasakan untuk menentukan level stop loss dan target dan sebisa mungkin hindari hedging.

Kalau Anda pilih alternatif pertama (membuka hedging/locking), maka harus bisa memprediksi arah pergerakan harga dengan benar, kalau salah maka jarak locking akan semakin lebar atau kerugian Anda akan bertambah besar. Sebaliknya kalau benar maka jarak locking bisa semakin sempit atau bahkan bisa berbalik jadi profit.

Dari pengalaman saya, membuka locking tidak semudah yang dibayangkan karena harga tidak selalu bergerak seperti yang kita rencanakan. Selain itu kita harus selalu memonitor pergerakan harga jangan sampai terlambat action.

Hedging adalah cut loss yang belum direalisasikan atau cut loss yang ditunda. Mungkin Anda bisa mengurangi jarak hedge pip Anda sedikit demi sedikit bahkan lama-lama bisa berbalik jadi profit (hedging-nya jadi positif), tetapi itu sama saja dengan Anda membuka posisi baru setelah posisi hedging Anda tutup semua. Secara psikologis memang tampaknya hedging yang negatif bisa jadi positif kalau cara membukanya tepat, tetapi sebenarnya sama saja dengan Anda melakukan cut-loss dan membuka posisi baru.

M Singgih   29 Dec 2016

Halo Noru.

Kami memiliki Floating Spread yang termasuk ketat, mulai dari 0,6 Pip. Informasi spread untuk pair lainnya dapat Anda lihat langsung di PlatfromTrading MT4 kami.

OctaID Official   22 Apr 2022

@ Sayyid:

Margin Level = (Equity / Margin total) x 100%
Margin level = 85%, Margin (total) = USD 600.
Dalam hal ini broker Anda menentukan level stop out (SO) jika margin level telah mencapai berapa persen?

Jika diasumsikan broker Anda menentukan level SO jika margin level telah mencapai 30%, maka posisi Anda akan otomatis ditutup ketika terkena SO, yaitu ketika:
Margin Level = (Equity / Margin total) x 100% = 30%, atau ketika: Equity / USD 600 = 30%, atau ketika Equity = USD 600 x 30% = USD 180.

Equity akan berubah dengan cepat (bisa semakin bertambah atau semakin berkurang) jika Anda telah membuka locking.

- 1. Apabila saya tidak menambah modal saya, berapa pips saya mampu bertahan?

Untuk mengetahui berapa pip bisa bertahan, Anda trading berapa lot?
Jika diasumsikan Anda trading 0.1 lot XAU/USD, dan broker Anda menentukan level SO jika margin level telah mencapai 30%, maka Anda akan terkena SO:
Equity saat ini = USD 500. Akan terkena SO jika equity telah mencapai USD 180, atau jika telah berkurang (USD 500 – USD 180) = USD 320 lagi.
Jika Anda trading dengan 0.1 lot, maka akan terkena SO jika telah loss sebesar (USD 320) / (USD 0.1) = 3200 pip lagi. (Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.1 lot XAU/USD).


- 2. Jika saya harus menambah modal, berapa sebaiknya yang harus ditambah untuk menjaga ketahanan saya dan untuk memperbaiki portofolio saya?

Anda bisa menambah modal sebelum terkena SO. Jika Anda terkena Margin Call (MC) maka bisa segera menambah modal sebelum margin level mencapai level SO.

Mengenai berapa besar modal yang ditambahkan, itu memang tergantung dari ketahanan modal yang Anda inginkan. Ketahanan modal artinya kemampuan dana Anda untuk menahan semua posisi terbuka yang mengalami kerugian (floating loss) sebelum Anda terkena Margin Call.

Jika Anda menginginkan ketahanan sebesar 5000 pip lagi, dengan asumsi Anda trading dengan 0.1 lot, maka dana yang ditambahkan adalah sebesar 5000 x USD 0.1 = USD 500.

M Singgih   10 May 2022

Bagaimana kondisi ketahanan modal saya dengan skenario seperti dibawah ini:
- XAUUSD, contract size 100
- Floating loss sudah mencapai sekitar $29.900
- Modal + Profit $30.500
- Equity $500
- Free Margin -$95
- Margin $600
- Margin Level 85%
- Swap Fee kurang lebih $5/hari
- Posisi saat ini sudah locking, sehingga equity tetap bertahan, namun setiap hari berkurang karena harus membayar biaya swap

Pertanyaannya:
1. Apabila saya tidak menambah modal saya, berapa pips saya mampu bertahan?
2. Jika saya harus menambah modal, berapa sebaiknya yang harus ditambah untuk menjaga ketahanan saya dan untuk memperbaiki portofolio saya?

Terima Kasih

Sayyid   4 May 2022

Octa Menggunakan Spread floating atau fixed?

Noru   4 Apr 2022

Berapa lama floating minus perlu ditunggu hingga profit?

Teguh Suwandi   19 Sep 2022

Tidak ada aturan baku/pasti mengenai waktu tunggu floating profit.

Namun, pendekatan yang ideal adalah dengan melihat di time frame berapa Anda entry.

Sebagai contoh, Anda entry di time frame M15. Idealnya floating loss Anda tidak lebih dari satu hari.

Alasannya, karena dengan patokan entry di M15, artinya struktur harga di H1, maka ketika floating loss sudah lebih dari 1 hari kemungkinan besar harga sudah balik arah dan jika Anda menggunakan stoploss, stoploss Anda sudah terkena.

Lain halnya kalau Anda entry di time frame Daily, maka floating sehari bukanlah apa-apa. Floating loss Anda bisa berlangsung berhari-hari sampai maksimal seminggu.

Jadi, perhatikan time frame entry yang Anda gunakan sebagai acuan floating minus. Tidak kalah pentingnya, selalu gunakan stoploss. 

Kiki R   20 Sep 2022

Jika sedang floating profit...bagaimana melihat bahwa harga akan segera berbalik ya bang?

Sandi Uno   5 Dec 2022

Ada 2 hal penting yang bisa Anda jadikan acuan yaitu level dan pola harga.

Saat floating profit, perhatikan apabila harga masuk ke area atau level yang kuat seperti key level.

Jika harga tetap mempertahankan momentum bergeraknya, maka Anda tidak perlu khawatir.

Namun, jika ternyata momentum harga melambat dan terbentuk pola pembalikan seperti head and shoulders atau double top/bottom, maka Anda harus memutuskan apakah posisi ditutup atau ditahan.

Pola pembalikan yang terbentuk di area level penting bisa menjadi tanda yang kuat potensi harga segera berbalik.

Kiki R   6 Dec 2022

@Teguh Suwandi:

Saya setuju dengan pernyataan pak Kiki R bahwa tidak ada patokan waktu tertentu dan lebih kepada harus menyesuaikan ke time frame yang digunakan.

Saya hanya ingin mencoba memberikan pandangan lain yang juga sering digunakan oleh trader-trader profesional. Ada ungkapan yang pasti sudah sering bapak denganr yaitu Cut Your Losser Short, Let Your Profit Run. Ungkapan ini menjelaskan bahwa pada beberapa strategi trading terutama yang menggunakan basis trend following, jika posisi dibuka berdasarkan Momentum yang terjadi pada pasar, posisinya seharusnya tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan keuntungan. Jika dalam selang waktu tertentu harga masih belum mendapatkan keuntungan, ada baiknya posisi ditutup saja.

Nur Salim   13 Jan 2023

@Sandi Uno

Ada banyak sekali caranya pak. Cara-cara ini juga biasanya bergantung pada jenis strategi apa yang digunakan untuk membuka posisi.

Contoh pertama untuk yang open posisi dengan pola Candlestick. Biasanya untuk mengetahui bahwa harga akan segera berbalik juga dengan mengamati pola Candlestick berlawanan dari posisi yang dibuka.

Contoh kedua adalah posisi yang dibuka dengan menggunakan indikator-indikator trend yang bersifat trend following seperti MA, BB, dll. Di sini upaya dini untuk mendeteksi pembalikan harga adalah melihat nilai indikator tersebut. Contohnya dalam MA, jika tingkat kemiringan (Slope) MA berkurang, maka kenaikan/penurunan harga dipastikan telah melemah dan berpotensi untuk terjadi pembalikan.

Contoh ketiga adalah Entry yang menggunakan basis Oscillator seperti Stoch,RSI, dll. Cara yang paling mudah adalah melihat nilai Oscillator terhadap level Overbought dan Oversoldnya. Cara yang sedikit susah adalah dengan melihat Divergensi antara harga dan indikator yang terjadi.

Masih banyak cara lain yang dapat digunakan untuk melihat potensi pembalikan harga dan tidak dapat dijelaskan secara keseluruhan di sini. Cara-cara di atas juga tidak terkait langsung dengan Entry yang digunakan, serta dapat dikombinasikan dengan jenis Entry lain.

Nur Salim   16 Jan 2023

Jawaban untuk Sayyid:

1. Apabila saya tidak menambah modal saya, berapa pips saya mampu bertahan?

Untuk mengetahui berapa pips ketahanan Anda, saya harus mengetahui berapa selisih lot yang terbuka saat ini.

Dengan berasumsi Anda locking atau hedging full (lot buy=lot sell), maka ketahanan Anda lebih ke berapa hari sampai swap memakan equity Anda.

Dengan swap $5 per hari dan equity $500, maka ketahanan Anda: $500/$5 = 100 hari.

Ketahanan akun Anda cuma bisa bertahan 100 hari.

2. Jika saya harus menambah modal, berapa sebaiknya yang harus ditambah untuk menjaga ketahanan saya dan untuk memperbaiki portofolio saya?

Dengan swap $5 per hari, penambahan modal dibawah $100 tidak cukup berarti. $100 hanya bisa menambah sekitar 20 hari saja atau sebulan.

Mengenai penambahan modal, tentu nilainya bergantung kemampuan Anda.

Namun, pertimbangannya swap sudah terlalu besar.

Penambahan modal $500 menambah umur akun 100 hari sedang penambahan $1000 menambah umur akun 200 hari.

Kiki R   17 Jan 2023

mau bertanya: kalau floating minus misalkan Buy saldo 300dollar, entry 130 dolar lalu floating minus 70 sisa margin 100= tapi harga kembali sebelumnya?

*yang jadi pertanyaan margin 130 dollarnya ilang? apa kembali jadi 300 dollar lagi* 

Belajar   19 Jul 2023

Belajar:

Selama posisi trading masih floating, maka dana yang dipakai untuk open posisi awal akan menjadi USED MARGIN.

Dana dalam Used Margin ini tidak bisa dipakai untuk trading, selama posisi belum di-close.

Kalau posisi sudah di-close, maka Used Margin akan kembali ke dalam saldo margin yang bisa ditarik atau dipakai untuk trading (Available Margin atau Free Margin).

Aisha   4 Aug 2023

@ Belajar:  

- … entry 130 dolar lalu floating minus 70 sisa margin 100= ….

Maaf, saya tidak mengerti pertanyaannya.
Apa maksud entry 130 dollar? Maaf, Anda trading pada pair apa, dan entry sebesar berapa lot?

M Singgih   7 Aug 2023

Jawaban untuk Belajar: Tidak hilang, selama masing floating loss (belum ada posisi yang ditutup), bisa kembali ke $300 lagi.

Kiki R   9 Aug 2023
 

Kirim Komentar Baru