EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,124.84   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

USD/JPY Tertekan Meskipun Risk Appetite Meningkat

Penulis

Di tengah adanya sikap wait and see investor, pasangan mata uang USD/JPY berpotensi untuk kembali bergerak bearish seiring berhasil ditembusnya level support.

Analisa Fundamental

Menjelang penutupan sesi Asia hari Senin (7 Januari), mata uang safe haven Yen Jepang diperdagangkan menguat di tengah kembali meningkatnya selera investor terhadap aset berisiko. Hal ini terjadi menyusul adanya pelonggaran moneter yang agresif oleh China. Di sisi lain, US Dollar diperdagangkan sebaliknya, di mana investor tengah menantikan notulen pertemuan The Fed pada hari Rabu (9 Januari) mendatang, serta pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell sehari setelahnya.

Bank Sentral China (PBoC) pada hari Jumat (4 Januari) pekan kemarin, memutuskan untuk memangkas Reserve Reuqirement Ration sebesar 1%, sebagai langkah untuk kembali merangsang pinjaman menyusul data PMI yang lebih lemah dari perkiraan. Kebijakan ini diindikasikan sebagai sebuah tanda bahwa negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tengah melambat.

Dari Amerika Serikat, Indeks Dolar AS yang digunakan untuk mengukur kekuatan USD terhadap mata uang utama lainnya bergerak melemah 0.2% ke level 95.523, seiring adanya sikap wait and see investor terhadap prospek kebijakan moneter The Fed selanjutnya.

 

Analisa Teknikal

USD/JPY Tertekan Meskipun Risk Appetite

Pasangan mata uang USD/JPY tengah berkonsolidasi di sekitar level 108 setelah terkena aksi sell-off pada perdagangan Kamis sebelumnya. Meskipun secara sekilas USD/JPY mencoba rebound, akan tetapi, rentetan katalis negatif yang membebani US Dollar cenderung menekan pergerakan pasangan mata uang ini. Selain itu, pergerakan harga pada grafik 1 jam yang terlihat berhasil menembus level support pertama, juga menjadi sebuah indikasi awal bahwa USD/JPY lebih berpotensi untuk bearish pada perdagangan hari ini.

 

Rekomendasi

  • Entry Sell: 107.921
  • Take Profit: 107.427
  • Stop Loss: 108.217

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
286899
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.