PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan mengucurkan dana sebagai investasi untuk proyek pembangunan pengolahan feronikel menjadi baja tahan karat (stainless steel). Rencananya, proyek yang akan dibangun di Pomalaa, Provinsi Sulawesi Tenggara ini akan menggunakan dana investasi sebesar 800 juta dolar AS atau sekitar Rp 10.5 triliun. Nilai tersebut sudah mencakup keseluruhan termasuk dana untuk pembangkit
listrik.
Johan, NB Nababan mengatakan, untuk bisa dengan efektif mewujudkan proyek tersebut, ANTM akan membuat perusahaan patungan (joint venture) dengan Ferrostaal dan Croniment Corporation. Dia menambahkan, nantinya prosentase kepemilikan saham ANTM sebesar 25 persen dan Ferrostaal dan Croniment tergantung pada kebijakan mereka sendiri dan bahkan pemerintah ttelah mengijinkan kepemilikan saham minoritas pada perusahaan patungan ini. Kerjasama yang dijalin sudah berlaku dengan ditandatanganinya dokumen letter of intent (LoL) pada tanggal 14 Juni 2014 lalu.
Diperkirakan pabrik pengolahan feronikel ini akan memiliki kapasitas sebanyak 19.500 ton nikel per tahun yaitu dengan menggunakan bahan baku nikel yang bernilai kadar rendah sekitar 1.5-1.6 persen.
Pembangunan pabrik pengolahan feronikel ini dilakukan karena ANTM selama ini masih impor feronikel. Selain itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno mengatakan, proyek baru ini akan menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi ANTM yaitu sekitar 10 kali lipat.
Disamping itu, total dana yang berhasil diperoleh ANTM dari aksi korporasinya yaitu mencapai Rp 5.37 triliun dan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan feronikel tersebut.
