iklan |
iklan |
Sebagai day trader, ada banyak aset yang bisa kamu pakai sebagai instrumen trading, mulai dari forex, saham, hingga komoditas. Dengan trading komoditas, kamu bisa menambah diversifikasi portofolio sekaligus meraup prospek keuntungan yang cukup besar.
Komoditas seperti minyak, gas, dan logam mulia merupakan instrumen yang memiliki peran penting dalam ekonomi global, sehingga membuka kesempatan bagi investor untuk mengambil profit dari pergerakan harganya. Apabila kamu tertarik terjun di pasar komoditas, tak ada salahnya menyimak 10 tips day trading komoditas berikut untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
(Baca juga: Trading Komoditas Untuk Memperkaya Portofolio)
Tips Day Trading Komoditas Bagi Pemula
Tertarik menjadi day trader komoditas?
Bagi pemula, day trading komoditas bisa dikategorikan susah-susah gampang. Oleh karena ketidakstabilan pasar komoditas, investasi dapat menjadi sangat berisiko, terlebih untuk yang belum berpengalaman. Berikut adalah beberapa kiat jitu untuk meminimalisir risiko day trading di pasar komoditas:
1. Pilih Komoditas Yang Sesuai
Langkah pertama dalam day trading komoditas tentu memilih jenis instrumen apa yang ingin ditradingkan. Di luar sana ada banyak sekali pilihan, mulai dari minyak, emas, gas, hingga komoditas agri seperti jagung, kopi, dan sejenisnya.
Untuk mengetahui produk yang sesuai denganmu, banyak-banyaklah belajar tak hanya tentang komoditas itu sendiri, tapi juga pergerakannya di pasar. Perlu diketahui, komoditas bersifat sangat volatile, sehingga kamu harus siap dengan gejolak naik-turun harga yang lebih ekstrem daripada fluktuasi di pasar forex.
Dalam hal ini, komoditas populer dengan permintaan tinggi cocok bagi pemula karena menawarkan peluang yang menjanjikan dan memiliki dinamika pergerakan harga yang relatif lebih mudah dianalisa. Populer di sini artinya banyak dipilih sebagai komoditas andalan trader dan investor, serta sering diulas di media. Semakin banyak info yang kamu dapatkan mengenai komoditas tersebut, semakin mudah pula untuk memelajari outlook harganya.
2. Day Trading Komoditas Logam Mulia
Emas masuk dalam 10 besar komoditas paling populer untuk ditradingkan. Saat ini, trading logam mulia tersebut dipandang sebagai alat penyimpan nilai kekayaan paling ampuh. Mengapa?
(Baca juga: Strategi Trading Emas Dalam 5 Menit)
Berbeda dengan mata uang, nilai emas tidak akan terkikis oleh kenaikan inflasi. Selain itu, harga emas tidak terpengaruh secara langsung oleh kebijakan fiskal atau moneter, tidak seperti mata uang yang stabilitas nilai tukarnya terganggu saat terjadi gejolak. Makanya, emas banyak digunakan trader sebagai safe-haven.
3. Memahami Supply Demand
Setelah memilih aset yang sesuai, tips day trading komoditas berikutnya adalah memahami kondisi permintaan (demand) dan penawaran (supply) komoditas tersebut. Ketika penawaran dan permintaan bergeser, harga komoditas pasti berubah.
Aturan dasarnya adalah, harga komoditas akan naik dengan meningkatnya permintaan. Harga juga akan naik ketika ada kelangkaan persediaan suatu komoditas. Sebaliknya, harga suatu komoditas akan turun ketika menghadapi penurunan permintaan dan peningkatan penawaran.
4. Membaca Berita Makroekonomi
Dalam mempelajari day trading komoditas, sangat penting untuk memahami berita makroekonomi. Pasalnya, harga komoditas akan selalu bergerak sesuai tema makro saat itu.
Komoditas yang diproduksi di daerah dengan berbagai ketidakpastian politik tentunya akan selalu bergerak fluktuatif. Ambil contoh komoditas minyak mentah yang banyak diproduksi di wilayah Timur Tengah. Maka, secara otomatis harga Brent dan WTI akan mudah terpengaruh oleh ketegangan di kawasan tersebut.
Dengan mengetahui berita-berita aktual di negara-negara penghasil komoditas, kamu bisa memprediksi kenaikan atau penurunan harga komoditas tersebut.
5. Relasi Antara Komoditas Dengan Ekspor-Impor
Mayoritas negara maju merilis data ekspor-impor secara berkala, dan laporan ini biasanya dimuat dalam kalender ekonomi. Update ini sebaiknya dimonitor oleh day trader komoditas, karena perubahan data ekspor-impor memiliki dampak signifikan di pasar komoditas.
Beda negara beda pula komoditasnya. Masing-masing negara bisa memiliki komoditas yang berbeda untuk menunjang perekonomian mereka. Seperti disebutkan di atas, negara-negara Timur Tengah umumnya bergantung pada minyak. Sebaliknya, negara-negara di Afrika ditopang oleh komoditas hasil pertanian. Selandia Baru terkenal akan produk olahan susunya, sementara Brazil merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia.
Beberapa komoditas di atas bisa dipengaruhi oleh faktor musiman. Adanya pengurangan ekspor dari negara produsen utama pada komoditas tertentu akan berakibat pada supply, yang pada gilirannya akan meningkatkan harga komoditas tersebut. Sebaliknya, naik turun angka impor dari negara konsumen komoditas tertentu juga akan memberikan efek pada sentimen harga instrumen tersebut.
6. Tentukan Indikator Trading Komoditas
Tips day trading komoditas selanjutnya ialah menentukan indikator teknikal. Seperti kita tahu, pasar komoditas menawarkan banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. Namun, kamu juga perlu menemukan indikator ideal untuk menemukan titik entry dan exit paling tepat.
Indikator yang banyak direkomendasikan untuk trading komoditas adalah Commodity Channel Index. Indikator ini pada dasarnya memiliki level tengah yang menjadi pemisah antara area jenuh beli dan jenuh jual. Posisi indikator di area-area tersebut bisa menjadi sinyal yang diandalkan untuk mencari posisi buy atau sell saat day trading komoditas.
7. Pelajari Korelasi Komoditas Dengan Mata Uang
Korelasi antara komoditas dan instrumen lain juga perlu kamu pelajari. Dalam banyak kasus, komoditas memiliki korelasi negatif atau positif dengan berbagai mata uang.
Salah satu korelasi yang paling umum adalah Dolar AS dan emas. Kenaikan Dolar AS sangat berpengaruh terhadap mata uang lain di seluruh dunia, begitu juga dengan emas. Harga emas cenderung turun bila Dolar AS menguat, karena emas akan menjadi lebih mahal dalam mata uang lain.
Ketika harga logam mulia tersebut naik, maka pembeli akan berkurang dan permintaan turun. Sebaliknya, bila Dolar AS melemah, emas cenderung menjadi murah di mata uang lain. Karena murah, permintaan pun tentunya meningkat.
Terlepas dari korelasi negatif Dolar AS dan emas, nilai komoditas cenderung berkorelasi positif dengan mata uang negara penghasilnya. Di sisi lain, harga komoditas bisa berkorelasi negatif dengan mata uang negara pengimpor utamanya.
8. Ketahui Info Terkait Perusahaan Penghasil Komoditas
Kamu juga mesti tahu bahwa harga komoditas tak hanya berkorelasi dengan mata uang, tapi juga perusahaan yang mengolahnya. Untuk beberapa industri, perubahan harga komoditas secara langsung mempengaruhi pendapatan suatu perusahaan, lho.
Kita ketahui bahwa komoditas diproduksi atau ditambang oleh perusahaan. Ambil contoh saja perusahaan Antam. PT Aneka Tambang (ANTM) merupakan salah satu perusahaan pengelola kekayaan logam mulia terbesar di Indonesia. Alhasil, bila harga emas dunia turun, maka saham ANTM bisa turut tergerus. Korelasi ini membuat beberapa pelaku pasar tertarik memanfaatkan dinamika pasar komoditas untuk berinvestasi di saham perusahaan yang terkait dengan komoditas tertentu.
9. Rajin Memantau Arah Trend
Pernah mendengar pernyataan "trend is your friend"?
Sebagai day trader komoditas, kamu harus rajin memantau tren pasar, karena trading mengikuti tren dapat meningkatkan peluangmu mendapatkan profit lebih besar.
Kamu tidak bisa memprediksi seberapa tinggi atau rendah pasar bergerak, oleh sebab itu, dengan mengikuti trend, setidaknya kamu bisa menangkap peluang-peluang potensial yang sesuai dengan arus pasar.
10. Belajar Trading Jangka Pendek
Dalam day trading komoditas, sebaiknya kamu menghindari strategi hold aset dalam waktu lama. Pasalnya, tujuan day trading bukanlah untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai aset yang di-hold. Day trading pada dasarnya adalah strategi mencari peluang keuntungan harian dari selisih pergerakan harga saat entry dan exit.
Dalam hal ini, kamu bisa berpatokan pada High dan Low harga dalam 20 hari terakhir untuk mengidentifikasi arah trend. Setelah itu, gunakan indikator-indikator seperti MACD, Moving Average, CCI, dan lain-lain untuk mengkonfirmasi trend serta mencari posisi trading yang ideal.
Jika kamu ingin membaca cerita-cerita inspirasional dari trader komoditas, silahkan simak Mengenal 7 Trader Komoditas Terkenal Di Dunia.