Supply and demand atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan persediaan dan permintaan merupakan konsep yang cukup populer di kalangan trader maupun non trader sekalipun karena bisa diterapkan di hampir semua jenis bisnis. Dalam forex, supply and demand juga digunakan investor sebagai dasar analisis teknis dan fundamental untuk menentukan mata uang mana yang akan naik nilainya. Sam Seiden, seorang trader kenamaan memiliki tiga tips jitu untuk melakukan trading supply and demand yang bisa dicontoh:
- Zona Time Frame Lebih Rendah Dalam Zona Time Frame Lebih Tinggi
- Halfway Entry
- Temukan Sumber Zona
Sebelum belajar lebih jauh tentang tips trading supply and demand, yuk kenalan terlebih dahulu dengan sosok Sam Seiden!
Siapa Itu Sam Seiden?
Sam Seiden adalah seorang trader kenamaan asal Amerika Serikat yang memulai karirnya di Chicago Mercantile Exchange yang merupakan bursa keuangan terbesar di dunia. Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun, Sam menjadi figur yang terkenal karena mengembangkan strategi original supply & demand market timing. Selain itu, Sam juga merupakan seorang penulis dan rutin mengisi berbagai acara baik di TV maupun radio.
Ada beberapa hal yang membuat pendekatan Sam Seiden sedikit berbeda dengan strategi supply and demand konvensional. Sam percaya bahwa zona dengan pergerakan jauh yang kuat akan lebih baik daripada zona dengan pergerakan jauh yang lemah. Selain itu Sam juga percaya bahwa zona lama dapat menyebabkan reversal.
Zona Time Frame Lebih Rendah Dalam Zona Time Frame Lebih Tinggi
Sam menemukan bahwa kunci dari kesuksesan dalam trading menggunakan supply and demand adalah ketika menemukan zona time frame yang lebih rendah dalam zona time frame yang lebih tinggi. Apa maksudnya? Sebuah zona pada grafik harian cenderung berisi beberapa zona 1 menit di dalamnya, oleh karena itu tidak logis untuk mencoba memperdagangkan zona ini karena ada kemungkinan besar trader akan kehilangan setidaknya satu posisi.
Maka yang harus dilakukan trader adalah mencari zona 1 jam yang berada di dalam zona 4 jam. Sam telah menguji langkah ini selama bertahun-tahun menggunakan pasangan EUR/USD dan menemukan bahwa jika trader hanya memperdagangkan zona 1 jam dalam zona 4 jam, trader akan menang pada jumlah posisi yang jauh lebih tinggi daripada jika hanya memperdagangkan zona 1 jam saja.
Perhatikan grafik AUD/USD di bawah ini:
Pada grafik 1 jam di atas, terlihat ada dua zona permintaan (demand) yang berada di dalam zona permintaan (demand) 4 jam. Kedua zona permintaan (demand) ini berhasil jika trader memperdagangkannya, zona penawaran yang terlihat di bagian atas gambar tidak berisi zona 1 jam karena terbentuk oleh event yang baru saja terjadi.
Zona perdagangan di dalam zona dapat memerlukan kesabaran tertentu tergantung pada kerangka waktu mana yang digunakan. Jadi trader disarankan untuk menyesuaikan dan beradaptasi. Sam membuat daftar di bawah kerangka waktu mana yang akan digunakan untuk mencari zona di dalam zona.
- Grafik harian: Jangan lebih rendah dari grafik 1 jam untuk menemukan zona
- Grafik 4 jam: Jangan gunakan di bawah grafik 1 jam
- Grafik 15 menit: Tidak lebih rendah dari grafik 5 menit
Baca Juga:Supply and Demand Concept in Forex Market
Halfway Entry
Langkah ini bukan merupakan sebuah langkah untuk meningkatkan potensi kesuksesan dalam trading. Sam membuat langkah ini untuk mengurangi resiko kehilangan uang yang cukup banyak terlebih jika trader tidak memiliki modal yang besar. Trading menggunakan supply and demand ala Sam melibatkan penempatan pending order dimana terkadang trader akan memiliki zona yang ukurannya lebih besar daripada jumlah total uang yang dimiliki.
Jadi, Sam memiliki ide untuk memotong ukuran zona supply and demand menjadi dua dan menempatkan pending order di titik tengah, sehingga memotong jarak stop-loss dari entry atau bisa disebut sebagai halfway entry. Mungkin ini terlihat sedikit meragukan karena banyak kesempatan akan terlewatkan tetapi justru akan meningkatkan jumlah supply and demand perdagangan yang dapat ditempatkan.
Menggunakan pending order sebagai entry cukup beresiko karena jarang pasar melonjak ke tepi luar zona kemudian berbalik. Tetapi dengan menggunakan pending order, trader tidak perlu buang-buang uang.
Hal lain yang dapat dilakukan dengan halfway entry ini adalah ketika pasar berada dalam pergerakan tren yang kuat dan trader ingin mencoba dan memilih tempat di mana ia akan berbalik arah. Trader yang menggunakan supply and demand dalam kondisi ini biasanya akan memilih tempat di mana menurut mereka tren akan berhenti dan berbalik.
Sebagai contoh, jika trader mencoba menangkap pembalikan dari pergerakan naik ini kemudian menempatkan pending order pada masing-masing zona, maka ada 42 pips yang dipertaruhkan. Namun jika menggunakan halfway entry, resiko dapat ditekan hingga setengahnya menjadi hanya 21 pips saja.
Baca Juga:Manage Your Risk with Proper Money Management
Temukan Sumber Zona
Proses menemukan sumber zona supply and demand adalah proses di mana trader dapat menurunkan jumlah total uang yang dibutuhkan untuk mengambil risiko pada setiap perdagangan. Untuk menemukan sumber zona supply and demand, trader perlu menentukan time frame mana yang akan digunakan.
Pertama adalah menentukan zona supply and demand yang ingin ditemukan sumbernya. Pada pada grafik 1 jam EUR/USD di bawah, ukuran total area ini adalah 16 pips yang berarti jarak stop dari entri adalah 16 pips dengan asumsi memperdagangkan zona tersebut menggunakan pending order.
Kemudian perhatikan grafik dibawah dimana zona sudah ditandai dan trader perlu untuk berpindah ke grafik 5 menit untuk melihat apakah titik yang tepat di mana penjualan memasuki pasar menciptakan zona supply bisa ditemukan.
Dari grafik 5 menit terlihat bahwa zona yang telah digambar pada grafik 1 jam mencakup area yang jauh lebih besar dari sumber sebenarnya. Yang perlu dilakukan sekarang adalah mengubah ukuran area tersebut untuk lebih akurat menentukan dari mana penjualan masuk ke pasar.
Setelah mengubah ukuran area, trader dapat melihat bagaimana jumlah pip yang harus diambil resikonya menurun drastis, zona tersebut sekarang hanya 6 pip dibandingkan dengan 16 pip.
Berikut contoh lainnya, kali ini kita sumber dari zona demand harus ditemukan.
Zona demand 1 jam pada EUR/USD dipilih dengan ukuran total zona ini adalah 20 pips. Sama seperti sebelumnya, trader perlu berpindah ke grafik 5 menit.
Sekarang trader bisa melihat titik yang tepat dimana zona demand terbentuk. Setelah mengubah ukuran area, trader dapat melihat bagaimana jumlah pip yang harus diambil resikonya dan hanya perlu mengambil risiko 15 pips, bukan 20 pips.
Baca Juga:Coba Strategi Trading Di Akun Demo
Kesimpulan
Trading supply and demand boleh dibilang sangat menguntungkan karena konsep dari supply and demand sendiri memberikan struktur yang kuat dalam melakukan trading. Pendekatan yang dilakukan oleh Sam Seiden mungkin tidaklah sempurna namun boleh dicoba karena memberikan beberapa terobosan seperti halfway entry yang bermanfaat untuk menghindari kerugian yang besar.
Ingin menjadikan sinyal Indikator Supply and Demand sebagai acuan? Cari tahu bagaimana cara memanfaatkan indikator tersebut di MetaTrader 4 lewat artikel berjudul Indikator Supply And Demand Untuk MT4.
