EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,167.47   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

5 Fakta Negara Pemilik Mata Uang Komoditas

Penulis

Selain Australia, New Zealand, serta Kanada, masih ada dua negara dengan mata uang komoditas lain yang perlu Anda ketahui. Mana sajakah negara-negara yang dimaksud?

Dalam pasar forex, mata uang komoditas yang biasa ditradingkan adalah Dolar Australia (AUD), Dolar New Zealand (NZD), serta Dolar Kanada (CAD). Namun, apa alasannya tiga kelompok mata uang tersebut dilabeli sebagai mata uang komoditas?

Mata uang komoditas atau kerap disebut Comdoll adalah sekumpulan mata uang yang nilainya sangat dipengaruhi oleh harga komoditi ekspor dari negara asal mata uang tersebut. Dapat dikatakan pula jika besarnya nilai tukar mata uang-mata uang tersebut dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas yang bersangkutan. Agar lebih jelas, mari simak ulasan selengkapnya mengenai 5 negara dengan mata uang komoditas berikut fakta-faktanya.

Negara dengan mata uang komoditas

 

1. Australia: Antara Bijih Besi Dan Emas

Negara pemilik mata uang komoditas yang pertama adalah Australia, dimana mata uang utamanya bersimbol AUD (Dolar Australia). Australia dikenal sebagai salah satu eksportir bahan tambang terbesar dunia, dengan ekspor utama antara lain bijih besi dan konsentratnya, batu bara, gas, minyak, serta emas.

Sebagai negara eksportir batu bara terbesar dunia dengan pangsa pasar 35% dalam perdagangan internasional, tentu tak mengherankan bila ada banyak sekali perusahaan pertambangan multinasional yang berkontribusi pada perekonomian dan menyerap tenaga kerja Australia. Karenanya, terdapat hubungan yang cukup erat antara harga komoditas dengan nilai tukar Dolar Australia.

Hubungan Aussie dan Harga Komoditas(Baca Juga: Hubungan Antara Dolar Australia Dan Harga Komoditas)

Selain menjadi eksportir bahan tambang, Australia juga merupakan penghasil emas terbesar kedua dunia setelah China. Ekspor emas mengambil andil terbesar dalam GDP Australia, sehingga fluktuasi harga emas dunia akan sangat berdampak pada GDP dan nilai tukar mata uang AUD. Dengan demikian, trader penggemar Aussie sebaiknya mencermati pula pergerakan harga emas dunia sebelum mengambil keputusan untuk masuk pasar.

 

2. New Zealand: Harga Susu Punya Peranan Mayor

New Zealand adalah negara pemilik mata uang komoditas kedua yang menggantungkan nilai tukar mata uangnya terhadap komoditas. Berbeda dari Australia, jenis komoditas andalan New Zealand adalah agrikultur seperti produk olahan susu. Dalam sebuah laporan riset yang diterbitkan NZIER berjudul "Dairy Trade's Contribution To New Zealand" pada Februari 2017 silam, produk susu dan turunannya diketahui memberikan kontribusi sebesar $7.8 miliar, atau 3.5% dari total GDP New Zealand.

Olahan Susu New Zealand(Baca Juga: Hubungan Antara Dolar New Zealand Dengan Harga Susu)

Selain itu, komoditas susu juga menempati posisi terbesar dalam ekspor New Zealand berdasarkan data terakhir, yakni sebesar lebih dari 29% porsi keseluruhan. Bahkan, produksi dan pemrosesan produk susu menjadi mata pencaharian untuk sekitar 40,000 pekerja di negara tersebut. Dengan demikian, tampak jelas bahwa naik turunnya harga susu akan berpengaruh pada pergerakan kurs Dolar New Zealand (NZD). Alasannya cukup sederhana: komoditas susu tak hanya sekedar komoditas ekspor utama, tetapi juga berperan dalam roda perekonomian New Zealand.

Biasanya, hasil olahan susu New Zealand akan banyak dieskpor ke Australia dengan jumlah terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena alasan ini pula, trader yang hendak "bermain" dengan Kiwi sebaiknya turut memperhatikan kondisi perekonomian Australia. Pun, NZD/USD atau Kiwi memiliki korelasi positif sekitar 96% terhadap AUD/USD.

 

3. Kanada: CAD Dan Harga Minyak Berkorelasi Positif

Sebagai salah satu negara dengan mata uang komoditas, Kanada utamanya menggantungkan nilai tukar Loonie (sebutan untuk Dolar Kanada) pada komoditas minyak. Kanada menjadi negara dengan cadangan minyak terbesar ketiga di dunia, yakni sebanyak 170,000 juta barel.

Kanada, negara dengan mata uang komoditas(Kunjungi juga: Kumpulan Analisa Intermarket)

Untuk itu, tak heran jika fluktuasi harga minyak mentah dunia sangat berdampak pada pergerakan Dolar Kanada. Lantas, bagaimana hubungan antara harga minyak dengan pergerakan CAD? Harga minyak dengan Dolar Kanada memiliki korelasi positif, artinya bila harga minyak dunia turun, maka perekonomian Kanada sebagai salah satu negara pengekspor utama minyak mentah dunia akan terganggu.

Yang terbaru, Dolar Kanada melemah hingga 0.88 persen di kala harga minyak turun ke titik terendah sejak 1999 pada 20 April 2020 silam. Ini membuktikan, penting kiranya bagi trader CAD untuk mencermati fluktuasi harga minyak mentah dunia sebelum mengambil keputusan dalam trading.

 

4. Rusia: Harga Minyak Dan Sanksi AS Jadi Penentu

Selain Kanada, negara pemilik mata uang komoditas yang memiliki cadangan minyak melimpah adalah Rusia. Negara beribukota di Moscow tersebut menjadi salah satu pemimpin pasar minyak dunia dan telah tergabung dalam keanggotaan OPEC Plus (OPEC+). Tingginya produksi minyak menjadikan komoditas ini sebagai fondasi utama penggerak perekonomian Rusia. Rusia bahkan menggantungkan hampir 70% pendapatannya dari komoditas minyak, sehingga besarnya nilai tukar Rubel pun dipengaruhi oleh harga minyak; sama seperti Kanada.

Rubel, mata uang Rusia

Dalam pasar forex, Rubel Rusia biasanya diperdagangkan dengan Euro atau Dolar AS. Akan tetapi, sifat mata uang ini cenderung sulit diprediksi, bahkan bisa dianggap amat fluktuatif. Selain karena harga minyak mentah, dampak sanksi ekonomi yang diberikan oleh AS dan Uni Eropa juga turut mempengaruhi pergerakan Rubel Rusia. Jika dua faktor tersebut muncul, maka nilai tukar RUB akan bergerak secara dramatis.

Saat harga minyak jatuh pada 2014 silam, Rubel Rusia juga bernasib sama. Namun mata uang tersebut kembali terangkat -begitu pun harga minyak- pada 2018 saat AS menjatuhkan sanksi terhadap negara Eropa Timur atas dugaan campur tangan dalam Pilpres 2016.

 

5. Kolombia: Pengekspor Minyak Dan Kopi

Negara pemilik mata uang komoditas terakhir yang turut memanfaatkan minyak sebagai penggerak roda perekonomiannya adalah Kolombia. Tak hanya dikenal sebagai produsen kopi terbesar ketiga di dunia, Kolombia juga termasuk eksportir minyak. Bahkan, besarnya nilai minyak yang diekspor Kolombia turut menyumbang pendapatan negara hingga sebesar 20%.

Kolombia, negara dengan mata uang komoditas

Peso Kolombia dan harga minyak pun berkorelasi positif. Akan tetapi, mata uang yang disimbolkan dengan COP ini tak banyak ditradingkan oleh trader, mengingat statusnya sebagai mata uang eksotik. Kelemahan trading dengan pasangan mata uang eksotik adalah spread tinggi dan likuiditas rendah, sehingga trader forex pun jarang memilihnya.

 

Selain mata uang komoditas, ada pula sekelompok mata uang Emerging Market yang bisa Anda gunakan sebagai opsi pair selama bertrading. Mata uang negara mana sajakah yang tergolong Emerging Market Currencies dan apa saja tips tradingnya? Simak ulasan selengkapnya di "Mata Uang Emerging Market Dan Kiat Tradingnya".

292731
Penulis

Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang sudah mengenal dunia jurnalistik sejak SMP. Sempat aktif sebagai Editor dan Reporter di UKM Pers UWKS, kini bekerja sebagai salah satu Online Journalist di seputarforex.com.