iklan | iklan |
Di balik hal kecil dalam trading yang terlihat biasa saja dan tidak menarik, biasanya tersembunyi kekuatan luar biasa yang mampu meningkatkan profit Anda. Pertanyaanya, mungkinkah kita bisa mendapatkan hal yang lebih besar jika berfokus pada hal kecil tersebut?
Jawabannya tentu saja bisa! Sama seperti ketika membeli sebuah rumah, Anda tidak bisa melihat rumah itu bagus dari penampilan fisiknya saja. Cobalah fokus pada satu bagian yang menarik dari rumah tersebut, misalnya terdapat taman yang luas di bagian belakangnya. Di situ Anda bisa bersantai bersama keluarga, menikmati udara segar, bahkan membangun kolam ikan yang minimalis.
Dengan pemahaman tentang hal-hal yang sebenarnya sepele dari rumah tersebut, maka Anda bisa menjualnya dengan nilai yang lebih tinggi di kemudian hari. Sama halnya dengan trading, Anda bisa meraih keuntungan yang lebih besar jika melakukan hal kecil dalam trading berikut ini:
1. Terlalu Kaku Dengan Satu Analisa Dan Mengentengkan Analisa Lain
Sebuah kerikil kecil yang dibiarkan tergeletak di jalan raya mungkin dianggap sebagai sesuatu yang sepele. Tapi batu kerikil tersebut bisa memicu kecelakaan beruntun bagi pengendara yang tak sengaja melindasnya. Ban kendaraan bisa pecah, lalu kendaraan menjadi oleng, dan menabrak pengendara lainnya.
Hal serupa juga bisa terjadi pada trading. Sedikit saja ada analisa yang Anda lewatkan bisa berakibat fatal. Misalnya anda cenderung menganalisa secara fundamental, tanpa mempertimbangkan analisa dari sinyal teknikal. Maka hal kecil dalam trading ini bisa mengurangi akurasi Anda dalam membuat skenario open posisi terbaik. Padahal, Anda bisa meraih kesuksesan yang lebih memuaskan jika mampu mengkombinasikan kedua teknik ini dalam trading.
2. Membuat Jurnal Trading
Menulis di jurnal trading adalah rutinitas yang banyak direkomendasikan para trader sukses. Namun, sedalam apa Anda menulis jurnal trading tersebut? Apakah menurut Anda jurnal yang ditulis sudah detail? Umumnya, sebuah jurnal trading berisikan mengenai tanggal/waktu trading, nama pair yang ditradingkan, open posisi, target profit, Stop Loss, dan lain sebagainya.
(Baca juga: Jurnal Trading Sebagai Alat Evaluasi)
Namun apakah menurut Anda itu semua sudah cukup? Tentu saja belum! Masih ada beberapa hal lain yang harus Anda tuliskan dalam jurnal tersebut, misalnya apa alasan Anda membuka posisi tersebut, apakah trading Anda sukses atau gagal, serta evaluasi apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkannya. Dengan membuat jurnal trading secara betul-betul rinci, maka Anda akan bisa mengukur seberapa sukses strategi yang Anda pakai dalam periode tertentu.
3. Software Trading Hanya Pembantu, Alat Trading Utama Adalah Diri Anda Sendiri
Sejumlah trader rela menggunakan berbagai macam indikator kustom dan robot trading berharga mahal, bahkan juga berbagai platform trading yang rumit, dengan harapan untuk mendapatkan informasi tertentu yang bisa mereka dapatkan secara eksklusif sebagai sinyal trading.
(Baca juga: 5 Aplikasi Mobile Untuk Belajar Trading Forex)
Namun, perlu diingat bahwa alat-alat tersebut hanyalah pembantu saja. Alat trading yang paling utama adalah diri Anda sendiri. Seberapa disiplin Anda dalam menerapkan Money Management yang baik, sehingga Anda bisa memperoleh profit yang konsisten. Selain itu, faktor psikologi juga menjadi hal kecil dalam trading yang harus diatur dengan baik, supaya Anda tidak bertrading secara emosional.
4. Jangan Sepelekan Informasi "Tersembunyi" Dari Bar dan Candlestick
Anda belum dikatakan sebagai trader yang fokus dengan hal kecil dalam trading jika masih mengabaikan peran penting dari bar dan candlestick. Seorang Trader Sukses, Barbara Rockefeller, mengungkapkan bahwa informasi yang diberikan bar harga jarang berbohong, serta lebih baik dibandingkan indikator lainnya yang sinyalnya terlambat.
Menurut penuturannya, trader dengan mudah bisa mengetahui posisi market sedang bullish jika open bar saat ini berada dekat low bar sebelumnya, kemudian ditutup dekat level high bar yang mendahuluinya.
(Baca juga: Apa Itu Candlestick: Grafik Candlestick Dan Pengertiannya)
Begitu pula dengan candlestick. Barbara menambahkan bahwa candlestick memiliki peran penting bagi short-term trader yang ingin mendapatkan kesederhanaan analisa pola grafik. Dia mencontohkan pola Engulfing sebagai sinyal candlestick yang paling bisa diandalkan. Karena sinyal ini bisa menunjukan arah harga, serta petunjuk untuk melakukan Stop. Tapi tak hanya engulfing saja, masih banyak pola lainnya seperti Hanging Man, Harami, dan Gravestone Doji untuk dijadikan alternatif.
Jika perlu Anda bisa mempelajari jenis-jenis pola candlestick tersebut dan belajar untuk menyusun strategi trading darinya. Walaupun memerlukan waktu yang cukup panjang, tetapi pemahaman terhadap pola candlestick bisa memudahkan Anda mengambil aksi dalam trading forex.
5. Terapkan Aturan MM 5 Persen
Memang tidak ada salahnya selalu optimis, tapi Anda harus memahami kenyataan bahwa dalam trading pun, potensi loss juga bisa terjadi. Karena itu, jangan ragu menerapkan hal kecil dalam trading berupa aturan untuk meminimalisir loss.
(Baca juga: 5 Aturan Money Management Paling Simpel dan Populer)
Aturan yang terkenal dalam dunia trading Forex adalah rule MM (Money Management) 5 persen. Dengan aturan ini, seorang trader tidak akan merisikokan dananya lebih dari 5 persen dalam satu waktu, bukan per trading. Jadi terlepas dari berapapun posisi trading yang Anda buka, baik itu dua, lima, atau sepuluh posisi sekaligus, jumlah maksimum loss yang bisa Anda risikokan tetap tak boleh lebih dari 5 persen.
Misalnya Anda memiliki saldo sebesar $100, berarti maksimal loss yang bisa Anda risikokan tidak boleh lebih dari $5. Apabila transaksi Anda sudah merugi 5 persen, maka segeralah melakukan cut loss secara manual. Alternatif lainnya yakni memasang Stop Loss sejak awal.
Mungkin Anda bertanya-tanya, masih loss 5%, kenapa sudah di-stop? Bukankah kalau trade-nya dibiarkan floating saja, nanti bisa balik profit lagi? Memang ada kemungkinan seperti itu, tapi berapa lama Anda akan menunggu hingga posisi trading tersebut berubah positif? Jika dana akun Anda tidak memadai, yang terjadi adalah akun Anda bisa terkenal Margin Call.
Dalam kasus lain, jika risiko per transaksi sudah 5%, tapi Anda membiarkannya tetap ter-floating, maka kerugian yang terjadi bisa melonjak 25%, bahkan 50%. Persentase yang sangat besar ini tentunya akan berisiko menghanguskan modal Anda.
6. Jangan Menentukan Target Pip Harian Anda
Kenapa Anda tidak disarankan untuk menentukan target pip harian? Hal ini dikarenakan pola pergerakan pasar selalu berubah setiap hari. Dengan adanya target pip harian, maka Anda akan cenderung memburu pasar hingga target pip yang ditentukan tercapai. Hal ini akan berimbas pada overtrading yang sangat berisiko tinggi.
Sebaliknya, jika target pip harian sudah tercapai, Anda akan berhenti trading terlalu dini. Hal ini bisa membuat Anda melewatkan momentum trading yang mungkin sesuai dengan strategi Anda. Jadi, jangan pernah fokus pada berapa pip yang bisa Anda peroleh per hari, tapi fokuslah pada strategi trading yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
7. Kenali Watak Dan Kebiasaan Suatu Pair Mata Uang
Anda tidak boleh melupakan hal kecil dalam trading ini. Pasalnya, pilihan pair mata uang yang tepat akan membuka peluang besar bagi Anda untuk memperoleh profit yang maksimal. Namun, sebelum Anda menjatuhkan pilihan pada salah satu pair, alangkah baiknya jika mengenali lebih dulu watak dan kebiasaan pair tersebut. Amati pergerakannya dengan menggunakan time frame yang berbeda-beda. Setelah itu, lihat kapan pair tersebut mengalami pergerakan aktif. Dari sini Anda akan bisa memprediksi kapan waktu yang tepat untuk melakukan open position pada pair tersebut.
(Baca juga: 6 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang)
Setelah mengenali watak dan kebiasaanya, barulah Anda bisa memilih pair mata uang yang ingin ditradingkan. Anda juga bisa memilih pair berdasarkan volatilitas dan news saat ini. Biasanya, news paling sering memberikan dampak bagi pergerakan mata uang major seperti EUR, GBP, USD, AUD, dan JPY. Pemahaman ini akan membantu Anda memilih pair yang tepat, aman, dan nyaman untuk digunakan.
Akhir Kata
Seorang trader yang ingin mendapatkan hasil maksimum tidak selalu harus benar. Namun, Anda harus fokus pada hal kecil dalam trading dan melakukannya dengan benar. Pasalnya, banyak kerugian besar yang bisa terjadi jika Anda tidak menghiraukan hal-hal kecil tersebut. Jika Anda membiasakan diri untuk fokus pada hal-hal kecil tersebut, maka profit akan bisa Anda peroleh dengan lancar.
Selain memperhatikan beberapa hal kecil dalam trading di atas, Anda juga juga perlu mempelajari beberapa hal yang harus dihindari untuk menjadi trader sukses. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap melalui artikel berikut: Ingin Jadi Trader Sukses Di Forex? Hindari 10 Hal Ini.
Komentar : 5