Seperti yang telah Anda ketahui, kekuatan trend dihasilkan dari momentum trend. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara menemukan momentum trend? Nah, artikel ini akan membahas pengertian momentum, pentingnya momentum, hingga penggunaannya dalam market. Yuk, pelajari cara dan langkah-langkahnya.
Sekilas Tentang Momentum
Anda tentu pernah belajar Fisika waktu SMP atau SMA dulu, kan? Pasti Anda pernah diberikan materi mengenai hukum Newton. Salah satu hukum tersebut membahas mengenai inersia benda-benda yang bergerak. Maksudnya jika sebuah benda yang sedang bergerak oleh karena sebuah gaya dikenakan padanya, maka setelah gaya pendorong tersebut tidak lagi dikenakan pada benda tersebut, benda tidak langsung berhenti. Tetapi kecepatannya akan berkurang secara perlahan-lahan sampai berhenti sama sekali. Ini terjadi karena adanya sifat inersia pada benda tersebut.
Lha, bagaimana dengan momentum sendiri? Hal yang sama juga berlaku pada momentum trend harga di pasar forex. Ketika pendorong laju trend sudah kehilangan pengaruhnya, maka harga tak akan langsung berbalik. Sebaliknya, harga kemungkinan masih melanjutkan arah trend dengan momentum yang semakin melemah.
Pentingnya Momentum
Pelemahan momentum inilah yang perlu diwaspadai trader, karena kekuatan trend tidak seperti arah trend yang bisa diamati langsung dichart. Padahal, trading trend tanpa melihat momentumnya akan berakibat fatal. Bagaimana bisa? Faktanya, semua trader bukan hanya perlu tahu arah trend, tetapi juga sebaiknya mengetahui seberapa besar kekuatan trend tersebut. Misalnya, Anda tahu bahwa trend sedang naik, Anda pun memutuskan untuk buy. Eh, ternyata tidak lama kemudian trend berbalik, sehingga Anda malah mendapatkan loss.
Lebih apes lagi kalau ternyata Anda "terjebak" sell di dasar lembah, atau buy di pucuk gunung. Artinya, Anda terlajur open position untuk sell pada saat harga di titik terendah atau buy pada saat harga di titik tertinggi. Nah, supaya tidak salah masuk di akhir trend, sebaiknya kenali dulu kekuatan trend yang sedang berlangsung; apakah cukup kuat untuk terus berlanjut, ataukah sudah lemah sehingga akan segera terjadi perubahan arah.
Cara Mengenali Momentum
Salah satu cara untuk mengenali kekuatan adalah dengan mengamati divergence antara harga dan indikator momentum. Ada banyak indikator untuk melihat momentum harga. Antara lain RSI, MACD (Moving Average Convergence Divergence), ADX, W%R, dan lain-lain. Teori dasarnya seperti ini, jika pergerakan harga dan indikator momentum mengalami divergence (perbedaan arah gerak), maka artinya kekuatan tren pada harga sedang melemah.
Misalnya, trend pada chart sedang menanjak, namun indikator momentum justru memperlihatkan penurunan. Ini mengindikasikan bahwa kekuatan uptrend sebenarnya sedang melemah, dan tak lama lagi tren tersebut akan selesai dan berbalik menuju downtrend.
Saat menggunakan divergence, ada kalanya Anda mungkin masuk terlalu dini karena tidak menunggu konfirmasi lebih lanjut. Maka dari itu, cobalah untuk menunggu sampai ada konfirmasi pola harga yang sama-sama menunjukkan sinyal pembalikan harga. Semoga artikel ini mampu membantu Anda agar sedikit demi sedikit bisa memahami hal paling mendasar dalam forex trading, yaitu kapan sebaiknya buy dan kapan sebaiknya sell.
Setujukah Anda mengenai ulasan di atas? Sampaikan pendapat Anda pada kotak post di bawah ini