iklan | iklan |
Saat ini banyak orang yang merasa kerepotan untuk bisa mendapatkan pinjaman kredit usaha di bank karena ada berbagai macam persyaratan rumit yang harus dipenuhi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya persyaratan oleh bank yang mengharuskan untuk mendirikan usahanya terlebih dahulu. Apalagi terkadang jumlah kredit yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sebaliknya, justru orang merasa lebih dimudahkan dalam perolehan modal usaha yang bersumber dari kartu kredit. Tak jarang tawaran produk perbankan ini sangat menggiurkan bagi Anda yang membutuhkan likuiditas bagi bisnisnya. Bahkan adanya cerita kesuksesan tentang perusahaan yang berhasil menggunakan kartu kredit untuk modal usaha mereka mungkin membuat Anda juga tertarik.
Sayangnya, menggunakan kartu kredit untuk pembiayaan bisnis Anda adalah seperti bermain lotre, bisa sangat untung besar, tapi juga bisa kehilangan seluruh modal dan bahkan membuat Anda bangkrut. Memahami resiko dan bahaya dari menggunakan kartu kredit untuk membiayai bisnis merupakan langkah awal dalam memutuskan apakah memanfaatkan kartu kredit sebagai modal itu bisa dilakukan atau tidak. Berikut ini adalah beberapa bahaya dan resiko dari penggunaan kartu kredit sebagai modal usaha yang bisa digunakan untuk pertimbangan Anda:
1.Bunga Sangat Tinggi
Bank memiliki kecenderungan untuk menerapkan bunga yang sangat tinggi untuk kartu kredit daripada jenis pinjaman bisnis lain atau jenis kredit UKM. Bunga kartu kredit bisa menyentuh 10 persen per bulannya, sedangkan bunga kredit UKM hanya sekitar dua persen saja. Hal ini berarti jika melewatkan pembayaran, maka bunga yang harus dibayar bisa melonjak sangat cepat.
Fauziah Arsiyanti, seorang Financial Advisor dari Fahima Advisory menjelaskan, utang konsumtif dalam bentuk kartu kredit tidak disarankan untuk digunakan dalam berbisnis karena kredit konsumtif biayanya mahal. Dia juga menambahkan, meskipun utang konsumtif bisa diubah menjadi utang produktif jika digunakan untuk keperluan produktif seperti perkembangan usaha, tetap saja bunga kreditnya sangat mahal.
2. Riwayat Kredit
Kebanyakan pemilik usaha kecil tidak memisahkan kartu kredit untuk keperluan pribadi dan bisnis. Jadi, jika pembiayaan bisnis membengkak, akan ada resiko yang mengintai pada tagihan kartu kredit. Apalagi bila Anda tidak bisa membayar tagihan tersebut, maka Anda memiliki riwayat kredit yang buruk dalam Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia, yang mana itu bisa membuat aplikasi permohonan kredit Anda berikutnya ditolak oleh bank.
Akibatnya, dalam kecerobohan penggunaan kartu kredit seperti ini, maka perusahaan Anda bisa juga akan terseret menanggungnya.
3. Resiko Bangkrut
Kemudahan yang ditawarkan oleh kartu kredit bisa menjadi masalah jika Anda tak bisa bersikap disiplin dan bisa mengarah pada kebangkrutan perusahaan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian oleh Ewing Marion Kauffman Foundation yang menemukan pada sebanyak 60 persen perusahaan pemula (startup) di Amerika Serikat yang membiayai biaya operasional bisnisnya dengan kartu kredit, dari tiap 1000 dolar AS kredit yang didapat mengakibatkan resiko untuk bangkrut meningkat sebesar 2.2 persen.
4. Adanya Limit Kartu Kredit
Kebanyakan kartu kredit dari bank memiliki limit yang bervariasi dan cukup rendah. Penggunaan kartu kredit harus selalu memperhatikan masalah limit ini. Oleh karenanya, kartu kredit tersebut tidak akan bisa memberikan modal yang cukup besar bagi Anda untuk dengan sukses mendanai bisnis baru Anda. Dengan demikian, Anda tetap saja harus mencari lagi sumber alternatif dana lain untuk pembiayaan atau Anda akan mengalami defisit keuangan sebelum bisnis Anda berjalan dengan stabil.
Kesimpulan
Mengingat fakta-fakta resiko dalam menggunakan kartu kredit seperti yang telah disebutkan diatas menunjukkan bahwa untuk mengembangkan usaha dengan modal utang konsumtif sangat tidak disarankan. Disamping itu, pembiayaan usaha dengan kartu kredit juga sangat mudah menjebak pebisnis ke jurang kerugian. Apalagi menjadikan likuiditas dari kartu kredit ini sebagai modal utama bisnis, sangat berbahaya
sekali.
Idealnya kartu kredit digunakan untuk pinjaman jangka pendek atau bisa digunakan sebagai modal untuk kebutuhan dadakan suntikan likuiditas tambahan saja. Sedangkan untuk modal usaha, maka lebih baik mengajukan saja aplikasi untuk mendapatkan kredit bisnis ke bank. Anda bisa mencoba beberapa tips menarik agar bank cepat mengabulkan keinginan Anda mendapatkan kredit untuk modal usaha.