iklan | iklan |
Ada beberapa aspek pada trading yang jarang diungkapkan. Banyak yang menjual sistem trading, software atau sinyal trading, namun jarang yang mengungkap hal yang dianggap tidak perlu di-ekspose dan dibiarkan tersamar. Para broker juga jarang sekali yang mengungkapkan hal-hal yang bisa dianggap mempengaruhi minat banyak orang untuk trading di pasar forex. Berikut adalah beberapa hal yang dimaksud:
1. Anda tidak harus luar biasa cerdas untuk bisa menjadi trader yang berhasil.
Ada kesalahpahaman bahwa agar sukses menjadi seorang trader profesional, Anda harus sangat cerdas dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk bisa terus menerus menghasilkan profit. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pada kenyataannya, banyak trader sukses yang tidak pernah duduk di bangku perguruan tinggi, atau yang drop-out kuliah.
Ilmu untuk bisa trading dengan baik hingga saat ini tidak pernah diajarkan atau masuk dalam kurikulum sekolah atau perguruan tinggi manapun. Jadi, sebenarnya tak ada keharusan trader harus cerdas atau lulus pendidikan tinggi. Mungkin kelak bisa saja ada sebuah fakultas khusus "trading", tetapi itu juga belum tentu menjamin lulusannya akan bisa otomatis menjadi seorang trader profesional.
Penentu keberhasilan dalam trading lebih banyak ditentukan oleh faktor psikologi daripada pengetahuan analisa pasar seperti yang banyak diperkirakan. Anda tidak harus bergelar sarjana, master ataupun doktor untuk menjadi trader yang sukses, tetapi juga tidak harus menjadi pakar psikologi terlebih dahulu untuk bisa trading dengan baik. Apa yang benar-benar Anda butuhkan adalah kebiasaan untuk bisa disiplin dan sabar dalam melakukan aktivitas trading sehari-hari. Apapun strategi dan metode yang Anda gunakan, kemampuan untuk mengendalikan emosi dan pikiran dalam trading adalah hal yang utama, bukan pada banyaknya gelar akademis yang telah Anda sandang.
2. Fitrah manusia bukan trader yang baik.
Memang ada sebagian kecil orang yang secara alami "berbakat" dalam trading (masih belum terbukti ilmiah apakah trading merupakan sebuah bakat), dan agak rancu untuk membedakan dengan bakat bermain judi, tetapi yang jelas: kebiasaan disiplin, sabar dan mampu mengendalikan emosi bukan sifat alami sejak lahir.
Hampir setiap orang terlahir dengan kecenderungan untuk tidak disiplin dan tidak mampu mengendalikan emosi. Perlu pelatihan yang terus menerus dan sungguh-sungguh untuk menghilangkan sifat-sifat itu. Jadi, pada dasarnya, secara alami kita bukanlah trader yang baik.
Secara alami, manusia cenderung emosional ketika kehilangan sesuatu (ingin balas dendam ketika loss), atau ketika memperoleh sesuatu yang tak terduga (merasa euforia ketika profit). Kedua hal tersebut menyebabkan kita over-trading, padahal itu jelas berakibat buruk pada hasil akhir trading kita.
Dengan menyadari hal tersebut, kita mesti berlatih dengan serius agar memperoleh hasil maksimal dalam trading. Trader profesional telah berlatih cukup lama dengan perencanaan, kesabaran dan evaluasi hasil trading yang disiplin hingga pada akhirnya bisa meredam sifat alami yang emosional.
3. Semakin Anda berusaha untuk profit lebih banyak, semakin sulit memperolehnya.
Gaya (style) trading seseorang berbeda dengan yang lainnya, bergantung dari kepribadian masing-masing trader. Risk/reward ratio dan frekuensi trading yang bisa mempengaruhi besarnya profit tentu berbeda-beda. Memaksakan diri untuk meniru gaya trading orang lain agar memperoleh profit lebih banyak tentu sangat sulit dan bisa berakibat fatal.
4. Pada dasarnya, Anda tidak perlu bantuan software trading rumit atau menggunakan Multiple Screen.
Banyak trader profesional yang hanya menggunakan sebuah komputer dan software platform trading saja. Pada dasarnya, alat trading yang paling utama adalah diri Anda sendiri. Dengan Money Management yang diterapkan dengan disiplin, Anda tentu akan bisa memperoleh hasil yang konsisten.
5. Tidak ada batas waktu yang pasti untuk sukses sebagai trader.
Bergantung pada kemampuan, kemauan dan pribadi seseorang; waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dalam trading tentu berbeda-beda. Anda tidak bisa dipaksa untuk memahami banyak aspek pada trading dalam batas waktu tertentu, apalagi memaksakan hasil trading sesuai waktu yang Anda inginkan. Dalam hal ini, daripada membanding-bandingkan diri dengan orang lain dan memasang target tertentu, sebaiknya Anda berfokus pada proses belajar trading forex itu sendiri.
Komentar : 7