iklan |
iklan |
Salah satu keunggulan Forex dibanding aset investasi lainnya adalah kemudahan bisa bertransaksi dimana saja dan kapan saja. Dalam hal ini, peran broker forex tak tergantikan. Broker menghubungkan masyarakat dengan pasar forex dan menyediakan perangkat yang dibutuhkan untuk bertransaksi secara online, dengan imbalan berupa biaya komisi dan spread yang dibayarkan trader dari tiap transaksi. Namun, aturan tentang komisi berbeda-beda bagi setiap broker. Berapa sebenarnya biaya komisi trading forex yang wajar?
Komisi trading adalah kutipan biaya transaksi yang dibayarkan trader kepada broker untuk setiap lot yang ditradingkan. Bagi trader, potongan biaya komisi trading sesungguhnya merupakan pengeluaran normal, sebagaimana halnya bisnis yang tentunya perlu menanggung beban biaya overhead dan lain-lain. Sedangkan bagi broker, selain sebagai bagian dari pendapatan juga untuk membayar komisi trading ke penyedia likuiditas dan penyedia teknologi.
Eh, jadi, broker juga bayar komisi? Ya. Dalam struktur pasar forex, posisi broker ada di bawah bank-bank penyedia likuiditas. Bank-bank multinasional itulah yang sesungguhnya berhubungan dengan jaringan interbank tempat harga pada pair-pair forex terbentuk. Sebagai imbalan karena menghubungkan broker dengan harga, maka para penyedia likuiditas pun meminta komisi. Apalagi, broker juga perlu bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan penyedia teknologi agar bisa memfasilitasi trading forex online, dan ini tidak gratis. Nah, biaya komisi trading itu "disalurkan" oleh broker kepada klien, sehingga pada akhirnya klien harus membayar komisi trading dalam besaran tertentu setiap kali transaksi.
Berdasarkan struktur pasar itu, tim dari Boston Technologies, salah satu penyedia teknologi trading online terkemuka, menuliskan kisaran besaran biaya komisi trading forex yang wajar di broker forex berdasarkan tipe broker-nya:
Prime Broker adalah pelaku trading forex kawakan sekelas Goldman Sachs dan Morgan Stanley, biasanya melayani trader institusional termasuk Hedge Funds.
Broker PoP (Prime of Prime) melayani trader ritel dengan berhubungan langsung dengan penyedia likuiditas. Banyak diantara broker PoP mempromosikan diri sebagai broker ECN/STP/DMA, misalnya IG Markets, Pepperstone, Dukascopy, Varengold, IC Markets, Saxobank, dan lain-lain.
Broker STP (Straight Through Processing) memiliki karakter mirip Prime of Prime dan bisa agak membingungkan untuk membedakan diantara keduanya tanpa mengetahui aspek bisnisnya, terutama karena banyak juga broker STP menyebut diri sebagai broker model ECN/STP.
Sementara itu, broker DD (Dealing Desk) biasanya dijuluki "broker bandar" di Indonesia. Berbeda dengan jenis broker lainnya, broker DD "menciptakan" pasarnya sendiri serta tak sungguh-sungguh menyalurkan order trader ke pasar.
Biaya transaksi di Prime Broker cenderung rendah karena tingginya volume trading harian dan besarnya syarat deposit/margin mereka. Dengan demikian, dari tabel dapat disimpulkan bahwa semakin kecil syarat deposit dan semakin kecil volume trading yang diizinkan suatu broker, maka makin tinggi pula biaya komisinya-dengan pengecualian broker DD.
Broker DD tak menyalurkan order kepada penyedia likuiditas, sehingga menurut Boston Technologies, seharusnya tak ada beban komisi yang muncul. Itulah mengapa broker DD bisa menggratiskan biaya komisi trading bagi klien-kliennya. Akan tetapi, broker STP juga bisa membebaskan trader dari biaya transaksi forex ini, dengan cara mengalihkan beban komisi ke beban spread (mark-up).
Di tengah persaingan antar broker yang ketat saat ini, para broker berupaya menurunkan biaya komisi trading forex dan spread serendah-rendahnya agar bisa menarik lebih banyak klien. Boston Technologies mencatat bahwa tahun 2005 dulu, biaya komisi trading untuk 1 juta EUR/USD (10 lot standar) mencapai $200 per sisi, atau dengan kata lain, trader harus membayar komisi $20 per lot.
Trend penurunan biaya komisi trading tentunya menguntungkan bagi trader. Namun, karena komisi merupakan bagian tak terpisahkan dari struktur pasar, maka tetap akan selalu ada biaya komisi trading; atau jikalaupun broker bisa menggratiskan biaya komisi, maka akan ada beban spread yang lebih tinggi.
Nah, bagaimana dengan broker yang Anda gunakan? apakah komisi trading-nya tergolong wajar, murah, atau malah kelewat mahal? Jika Anda punya pengalaman dengan broker tertentu, silahkan berbagi di forum testimoni broker.