EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.650   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,391.14/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,782.71   |   Nasdaq 15,913.87   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 8 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 14 jam lalu, #Saham AS

Bisakah Scalping Menggunakan Fibonacci?

Penulis

Cari tahu bagaimana Fibonacci dapat membantu Anda scalping dengan cara menentukan titik entri dan exit yang optimal. Pelajari teknik lengkapnya di artikel berikut ini.

Apakah Anda ingin mendapatkan keuntungan trading dalam waktu singkat? Jika ya, Anda mungkin tertarik dengan gaya trading scalping yang entry dan close posisi dengan cepat.

Namun, cara scalping yang akan kami paparkan kali ini cukup menarik karena menggunakan fibonacci dalam penentuan level entry. Metode Fibonacci didasarkan pada urutan matematika yang ditemukan oleh seorang ahli matematika Italia abad ke-13 bernama Leonardo Fibonacci.

Trading menggunakan fibonacci sangat populer karena konsepnya yang sederhana dan mudah diterapkan pada instrumen keuangan apapun. Para pengguna Fibonacci percaya bahwa harga pasar sering kali bergerak dalam pola dan koreksi yang dapat diidentifikasi menggunakan level Fibonacci sehingga fibonacci dapat membantu mengidentifikasi level support dan resistance yang potensial.

Pertanyaannya, apakah mungkin menggabungkan konsep Fibonacci dengan scalping? Bisakah Fibonacci mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal di time frame rendah?

scalping menggunakan fibonacci

Nah, dalam artikel ini kami akan menjawab pertanyaan tersebut dan mengupas cara penggunaan Fibonacci dalam scalping. Selain itu, kami juga menyajikan contoh kasus yang akan membantu Anda menguasai strategi ini.

 

Bisakah Fibonacci Digunakan Untuk Scalping Di Time Frame Rendah?

Ya, Fibonacci dapat digunakan dalam scalping di time frame rendah. Namun, perlu dipahami bahwa penggunaannya dalam time frame rendah memiliki tantangan tersendiri dan membutuhkan keahlian dan pengalaman.

Dalam scalping, trader mencari peluang keuntungan yang cepat dari pergerakan harga kecil dalam jangka waktu yang singkat. Time frame rendah, seperti chart 1 atau 5 menit, umumnya digunakan untuk mengidentifikasi pergerakan harga yang lebih cepat dan potensi entry dan exit yang lebih sering.

Tantangan utamanya adalah banyaknya sinyal palsu (false signal) yang muncul sehingga trader harus jeli dalam melihat peluang yang muncul.

Baca Juga:

Tips Broker Forex Untuk Trading Scalping

 

Cara Scalping Menggunakan Fibonacci

Scalping menggunakan fibonacci sebenarnya cukup simple. Trader hanya perlu memperhatikan tiga poin penting berikut ini:

 

Identifikasi Tren Harga Yang Sedang Berlangsung

Sebelum menggunakan Fibonacci dalam scalping, trader perlu mengidentifikasi tren harga yang sedang berlangsung. Identifikasi tren ini dapat dilakukan dengan menganalisis pergerakan harga pada time frame yang relevan seperti H1 atau M15.

Cek dengan teliti, apakah tren harga sedang naik (uptrend), turun (downtrend), atau dalam kondisi konsolidasi (sideways). Mengenali tren harga yang sedang berlangsung penting untuk memahami arah dominan pasar dan mengarahkan penggunaan Fibonacci secara efektif.

Bisakah Scalping Menggunakan

Cara untuk mengidentifikasi tren bisa menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average. Dalam hal ini, tren naik ditandai dengan harga yang berada di atas garis moving average. Dan sebaliknya, tren turun ditandai dengan harga yang berada di bawah garis moving average.

Bisakah Scalping Menggunakan

Selain itu, Anda bisa juga mengidentifikasi tren dengan price action yaitu melihat harga tertinggi (highs) dan terendah (lows) yang terbentuk. Tren naik ditandai dengan terbentuknya harga yang semakin meninggi baik harga tertinggi maupun harga terendah (higher highs dan higher lows) sedangkan tren turun ditandai dengan harga yang semakin rendah daripada sebelumnya (lower highs dan lower lows).

Bisakah Scalping Menggunakan

Dengan mengetahui arah tren, maka Anda mudah dalam menentukan posisi apa yang akan Anda ambil. Anda tinggal mengikuti arah tren yang sedang berlangsung. Jika tren sedang naik, Anda mengambil posisi buy sedangkan jika tren sedang turun maka posisi yang Anda ambil adalah sell.

Baca Juga:

Buy/Sell Ratio to Help You Follow the Market Sentiment

 

Menentukan Level Potensial Menggunakan Fibonacci

Setelah trader mengidentifikasi tren harga yang sedang berlangsung, langkah selanjutnya adalah menggunakan alat Fibonacci untuk menentukan level potensial. Dalam hal ini, trader dapat mengandalkan level-level retracement Fibonacci seperti 38.2%, 50%, dan 61.8% sebagai level-level yang mungkin memberikan peluang untuk entry atau exit.

Time frame yang digunakan untuk menentukan level sama seperti time frame yang digunakan untuk identifikasi tren yaitu H1 atau M15. Jika harga sedang bergerak dalam tren naik, trader dapat mencari peluang entry buy saat harga mengalami koreksi atau retracement dalam tren tersebut.

Dalam konteks ini, level-level retracement Fibonacci seperti 38.2%, 50%, dan 61.8% menjadi titik yang menarik untuk mencari tanda-tanda pembalikan atau kelanjutan tren naik. Ketika harga mencapai salah satu level retracement Fibonacci ini, trader dapat melihat apakah ada indikasi pergerakan harga yang berbalik ke arah tren naik yang dominan.

Di sisi lain, jika harga sedang bergerak dalam tren turun, level-level retracement Fibonacci juga dapat digunakan sebagai level entry untuk posisi sell. Ketika harga mengalami koreksi dalam tren turun, trader dapat mencari level-level retracement Fibonacci yang mungkin memberikan peluang untuk menjual kembali aset atau pasangan mata uang yang diperdagangkan.

Dalam hal ini, level 38.2%, 50%, dan 61.8% dapat dijadikan acuan untuk mencari tanda-tanda pembalikan atau kelanjutan tren turun.

Bisakah Scalping Menggunakan

 

Menunggu Konfirmasi Sinyal Untuk Membuka Posisi

Selanjutnya, trader perlu mencari konfirmasi sinyal untuk membuka posisi di time frame yang lebih kecil seperti M1 atau M5. Fibonacci sendiri mungkin tidak memberikan sinyal yang cukup kuat untuk membuka posisi secara mandiri, sehingga diperlukan alat lain untuk mengonfirmasi sinyal tersebut.

Trader dapat menggunakan indikator teknikal seperti osilator dan indikator momentum untuk memvalidasi sinyal yang dihasilkan dari level-level Fibonacci. Misalnya, jika harga dalam tren naik dan koreksi sudah memasuki level retracement Fibonacci 38.2%-61.8% kemudian terbentuk sinyal konfirmasi dari indikator stochastic maka posisi buy masuk.

Sebaliknya, apabila tren sedang turun dan koreksi harga memasuki level retracement Fibonacci 38.2%-61.8%, maka dengan terbentuknya sinyal konfirmasi dari indikator stochastic posisi sell masuk.

Dalam hal ini sinyal entry buy menggunakan stochastic adalah adanya persilangan di bawah angka 20 sedangkan sinyal entry sell adalah terbentuknya persilangan di atas garis 80.

Selain itu, sinyal konfirmasi juga bisa menggunakan candlestick spesifik seperti engulfing atau pin bar. Namun, dalam scalping Anda harus berhati-hati menggunakan sinyal konfirmasi dari pola candlestick karena banyak false signal yang terbentuk.

Oleh karena itu, saya lebih menyarankan untuk menggunakan indikator supaya bisa mencari konfirmasi.

Baca Juga:

Get the Latest Candlestick Update on the Chart

 

Contoh Scalping Menggunakan Fibonacci

Sekarang mari kita masuk ke contoh scalping menggunakan fibonacci. Perhatikan grafik USD/CAD di time frame M15 di bawah ini dimana kita bisa melihat bahwa tren yang sedang berlangsung adalah tren naik karena terbentuk harga yang semakin meninggi. (higher highs dan higher lows).

Bisakah Scalping Menggunakan

Selanjutnya kita tinggal menarik fibonacci retracement dari bawah (lows) ke atas (highs) untuk mendapatkan level potensial untuk buy. Terlihat area level potensial untuk buy pada fibonacci retracement 38.2% sampai 61.8%.

Bisakah Scalping Menggunakan

Terakhir, kita masuk ke time frame M5 untuk melihat sinyal konfirmasi buy. Dalam hal ini, kita menggunakan persilangan garis stochastic di bawah angka 20 sebagai sinyal konfirmasi buy. Terbentuk konfirmasi saat garis stochastic menyilang di bawah angka 20, posisi buy masuk.

Bisakah Scalping Menggunakan

Posisi buy masuk pada harga 1.3347 dengan stop loss (SL) di 1.3336 (11 pips) dan target profit di 1.3374 (27 pips). Rasio risk/reward cukup bagus 1/2.68. Setelah posisi buy masuk, harga sempat naik turun terlebih dahulu namun akhirnya naik dengan kuat dan mencapai TP.

Bisakah Scalping Menggunakan

Untuk contoh kedua, kita akan masuk posisi sell. Sama seperti contoh pertama di atas, kita terlebih dahulu mengidentifikasi tren. Dalam hal ini, tren GBP/USD M15 di bawah ini sedang turun yang ditandai dengan terbentuknya harga terendah dan harga tertinggi yang semakin rendah (lower high dan lower low).

Bisakah Scalping Menggunakan

Setelah mengidentifikasi tren, langkah selanjutnya kita menarik fibonacci dari atas (high) ke bawah (low) untuk mendapatkan kisaran area level retracement potensial untuk membuka posisi sell. Terlihat area potensial sell di harga 1.2469-1.2477.

Bisakah Scalping Menggunakan

Harga mengalami koreksi hingga masuk ke level retracement 38.2% sampai 61.8% dan membentuk sinyal konfirmasi sell yaitu persilangan garis stochastic di atas angka 80. Posisi sell masuk di harga 1.2472 dengan stop loss di 1.2481 (9 pips) dan take profit di 1.2455 (17 pips).

Bisakah Scalping Menggunakan

Setelah posisi sell masuk, harga sempat naik-turun atau sideways terlebih dahulu di sekitar harga entry namun akhirnya turun dan mencapai take profit di 1.2455. Posisi sell berhasil membukukan profit 17 pips.

Bisakah Scalping Menggunakan

 

Akhir Kata

Penggunaan Fibonacci dalam scalping membutuhkan pemahaman yang kuat tentang analisis teknikal, pengamatan tren harga, dan pemilihan level-level yang relevan. Selain itu, penting untuk mengkonfirmasi sinyal Fibonacci dengan indikator lain atau pola pergerakan harga untuk meningkatkan validitasnya.

Scalping dengan Fibonacci pada time frame rendah dapat memungkinkan trader untuk mengidentifikasi level-level retracement yang potensial untuk entry dan exit yang cepat. Namun, scalping di time frame rendah juga membutuhkan kecepatan dalam pengambilan keputusan dan manajemen risiko.

Keberhasilan scalping menggunakan Fibonacci tergantung pada pemahaman dan keterampilan trader dalam menerapkan analisis teknikal secara keseluruhan. Teruslah belajar, berlatih, dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan gaya trading Anda untuk meningkatkan peluang kesuksesan dalam scalping menggunakan Fibonacci.

 

Tak hanya menggunakan Fibonacci, Anda juga bisa memanfaatkan indikator RSI untuk menemukan peluang trading saat scalping. Simak panduannya dalam artikel berjudul Strategi Scalping Menggunakan RSI.

299353
Penulis

Sudah aktif dalam dunia trading sejak 2012 dan masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Awal mula trading dengan menggunakan EA, dan akhirnya pada 2014 fokus trading manual dengan terus riset pada metode trading. Saat ini, saya merupakan seorang Discretionary Trader yang menggunakan Trend Following dengan metode breakout.