Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

Mengapa Sebagian Besar ICO Gagal?

SAM 20 Feb 2018
Dibaca Normal 6 Menit
kripto > koin >   #ico
Ada 3 pilar penting yang sering diabaikan pengembang ICO hingga menyebabkan kegagalan masif ini. Apa sajakah itu?

Dalam tulisan kali ini, kita akan mempelajari alasan mengapa kebanyakan ICO yang diadakan oleh berbagai developer di dunia mengalami kegagalan. Statistik dari Tokentops mengungkapkan, 99% ICO telah menjadi SCAM dan terkonfirmasi gagal. Tidak sedikit ICO yang menawarkan iming-iming ROI (Return Of Investment / Pengembalian Investasi) dengan level terlalu tinggi.

Baca Juga: 5 Kasus Penyalahgunaan Kripto Yang Menggegerkan Dunia

Bayangkan saja, ICO (Ininitial Coins Offering) yang baru-baru ini diadakan seperti Dent menawarkan ROI 57,659% atau 576 kali lipat dari investasi awal. Bagi yang berpikiran logis dan normal, tentu saja sudah mengetahui bahwa investasi semacam ini sangat berpotensi SCAM atau mengarah pada penipuan, yang kemudian bisa berakhir pada lenyapnya dana investasi.

Mengapa sebagian besar ICO gagal

Pada tanggal 12 Juni 2017, sebuah ICO berbasis Ethereum yang disebut Bancor menghasilkan 153 USD juta dalam 3 jam saja. BAT ICO menghasilkan 35 juta USD dalam 30 detik, atau sekitar 1.2 USD juta per detik. Kemudian, pernahkah Anda mendengar tentang UET? UET memiliki ICO yang menghasilkan 40,000 USD hanya dalam waktu 3 hari. Kenapa kita membahas Bancor, BAT, dan UET?

Ketiga ICO tersebut sudah terbukti sebagai sebuah ICO atau Token Lelucon. Bayangkan saja, token yang tidak jelas penggunaannya dan tidak memiliki fungsi ekonomis sama sekali, justru menghasilkan pengumpulan dana yang super besar hanya dalam waktu singkat. Mereka hanya berfokus pada bentuk koin "kripto" saja, tanpa memperhatikan bahwa fungsi dan manfaatnya haruslah bisa bersaing dengan Top Kripto yang bertengger di papan atas saat ini.

Faktanya, sekitar 99% dari semua ICO yang sudah meluncur telah menemui kegagalan. Tentu angka mengejutkan tersebut bukan hanya tebak-tebakan belaka, karena ribuan kripto atau token baru telah diciptakan selama beberapa tahun terakhir, dan lebih dari 90% diantaranya telah gagal. Bahkan jika kita mengunjungi situs Coinmarketcap, ada sekitar 1,540 koin yang sudah tercipta dan melantai di pasar, tetapi lebih dari 50% di antaranya cuma memiliki valuasi pasar kurang dari 1 juta USD. Artinya, adopsi yang terjadi pada koin-koin tersebut bisa dikatakan gagal.

Sebelum kita melanjutkan ke pembahasan inti, ada sesuatu yang perlu diluruskan: saya secara pribadi tidak membenci ICO. Saya percaya bahwa ICO adalah sesuatu yang benar-benar revolusioner dan akan terus berkembang sebagai kendaraan masa depan. Apalagi, pengusaha dan investor yang ingin berinovasi hanya membutuhkan konsep Whitepaper untuk mengadakan penggalangan dana proyek. Tentu saja hal ini saya anggap benar-benar "brilian", tapi di saat bersamaan juga "tidak masuk akal".

 

Jadi, Bagaimana Sebuah ICO Bekerja?

Pada intinya, pengembang menerbitkan sejumlah token terbatas. Dengan menyimpan sejumlah token terbatas, mereka memastikan bahwa token itu sendiri memiliki sebuah nilai, sekaligus menunjukkan bahwa ICO memiliki tujuan yang ingin dicapai. Token dapat memiliki harga yang ditentukan sebelumnya, atau mungkin meningkat dan menurun tergantung pada seberapa besar pembelian dan penjualan yang terjadi (konsensus).

Token pada dasarnya adalah sebuah mata uang asli yang hanya dapat digunakan di lingkupnya. Ibarat koin spesial yang Anda peroleh di pusat permainan arkade di Mall, Anda hanya dapat menggunakan koin tersebut pada device permainannya saja. Token tersebut hanya dapat berfungsi ketika si pemilik menggunakannya di area asalnya, seperti gelang penanda yang dipakai suatu tempat wisata. Ketika Anda mengenakannya, gelang tersebut hanya berlaku di tempat wisata yang mengeluarkannya, dan tidak berlaku di tempat wisata lain.

Transaksi ICO cukup sederhana. Jika seseorang ingin membeli token, mereka hanya perlu mengirim sejumlah dana ke alamat pelaku ICO. Ketika transaksi selesai dilakukan, maka pembeli mendapatkan jumlah token yang sesuai. Jadi, sesederhana itulah gagasan utama tentang bagaimana ICO bekerja. Jika mudah dilakukan, lantas mengapa sebagian besar ICO gagal?

Cara kerja ICO

Alasan utama di balik fenomena tersebut bisa ditelusuri kembali pada kurangnya kesadaran para pengembang atau pengusaha akan tiga pilar yang harus di miliki sebuah Token:

  1. Cryptoeconomics atau Kriptoekonomi
  2. Utilitas
  3. Keamanan

Tanpa pemahaman tentang ketiga komponen tersebut, sebuah Token bakal kesulitan untuk bersaing dengan ribuan koin lainnya. Untuk membantu pemahaman Anda, berikut ini uraian tentang masing-masing pilar penting di atas:

 

1. Kriptoekonomi

Adalah sebuah fakta yang lucu ketika kebanyakan pengembang melupakan pilar pertama ini dalam ICO mereka. Perlu diingat, ada 2 kata yang menyusun kata Kriptoekonomi: Kriptografi dan Ekonomi. Kebanyakan pengembang hanya memperhatikan bagian Kriptografi saja, tanpa benar-benar memperhatikan bagian Ekonomi. Sebagai akibatnya, sangat jarang ditemukan Token hasil ICO yang kerangka ekonominya dipetakan dengan baik sebelum membuat Whitepaper-nya.

Agar Token hasil ICO dapat berharga dalam jangka panjang, tentu saja sisi ekonomisnya harus tetap diperhatikan, karena yang menciptakan sebuah kesepakatan harga di dunia kripto adalah konsensus; kesadaran penuh antara sisi supply dan demand. Sedangkan yang terlihat saat ini, kebanyakan Token hanya berupa inflasi dengan model ekonomi yang cacat sehingga tidak dapat berkelanjutan untuk jangka panjang. Tidak jarang ICO menawarkan keuntungan yang cukup tinggi dan hanya berujung pada Skema Ponzi, yang tak diragukan lagi akan runtuh dalam waktu singkat.

Salah satu keuntungan terbesar ICO adalah setiap orang bisa mengajukan proposal (Whitepaper) untuk konsep mereka agar didanai oleh publik. Namun yang perlu diingat di sini adalah, hal itu bukanlah produk jadi, melainkan hanya sebuah konsep. Masih ada jalan panjang sebelum konsep tersebut dapat menjadi produk jadi, sehingga ada kemungkinan 90 sampai 95% bahwa konsep dapat berujung gagal.

 

2. Utilitas

Sebagian besar ICO tidak memaksimalkan pilar ini pada Token mereka. Padahal, bukti otentik bahwa individu membutuhkan Token di masa depan harus disediakan, agar nilai keseluruhan dari produk ICO benar-benar bagus. Contohnya, jika Anda ingin menjadi seorang pengembang ICO, tanyakan pada diri Anda sendiri: jika Anda tidak mengambil Token, apakah bisnis Anda akan bangkrut? Jika jawabannya tidak, berarti Anda tidak memerlukan Token ataupun mengadakan ICO. Kebanyakan orang "mentokenkan" bisnis mereka hanya agar bisa "HODL" (Hold On For Dear Life) dan memiliki kripto yang lebih banyak di masa depan.

Jika Anda ingin menggunakan Token untuk bisnis, Anda harus benar-benar memahami perannya dan memaksimalkan kegunaannya, bukan hanya Follow The Crowd tanpa tahu seluk-beluk Token dan ICO. Anda harus mengerti bahwa "tokenisasi" dapat menjadi alat serbaguna untuk memberikan keuntungan lebih besar pada bisnis.

Untuk memaksimalkan Utilitas sebuah Token atau ICO, ada beberapa hal yang harus benar-benar dipahami oleh pengembang maupun investor, di antaranya adalah Hak dan Kewajiban, Penentuan Nilai Tukar, Toll (syarat mendapatkan fasilitas), Fungsi, Jenis Mata Uang, dan Keuntungan.

 

3. Keamanan

Data dari Chainanalysis menunjukkan bahwa lebih dari 30,000 orang telah menjadi korban kejahatan cyber terkait kripto. Masing-masing dari mereka sudah kehilangan hingga 7,500 USD. Sementara itu, kejahatan penipuan ICO selama tahun 2017 menimbun kerugian hingga 1.6 miliar USD.

Para pengembang atau perusahaan yang akan mengadakan ICO tentu harus benar-benar memperhatikan masalah keamanan. Sekali platform terkena hacking yang entah disebabkan oleh kesalahan kode, phising, maupun alasan lain, maka kepercayaan dari pembeli Token akan memudar. Akibatnya, demand (permintaan) akan langsung drop dan menyebabkan berkurangnya minat terhadap Token. Hal ini lantas bisa membuat Token cepat hilang dari peredaran, karena tidak ada yang berminat lagi untuk memilikinya.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 1 hari, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 1 hari, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 1 hari, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 1 hari, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Halo juga kakak @Vico

Okey kak, saya bantu jelasin yang kak. Sebelum saya menjelaskan keamanan di Asiapro, alangkah lebih baiknya kakak paham terlebih dahulu terkait penyimpannan dana klien di akun yang terpisah atau biasanya dijuluki Segregated account. Segregated account adalah jenis rekening yang digunakan oleh broker forex untuk memisahkan dana anggota mereka dari rekening suatu industri besar. Tujuan broker forex menyediakan segregated account untuk semua transaksi akan disimpan dalam rekening terpisah dan tidak dapat digunakan untuk keperluan operasional.

Tujuan lainnya untuk menjamin keamanan dan transparansi modal trader, sehingga tidak akan ikut terkena dampak apabila badan usaha mengalami masalah keuangan. Secara umum, segregated account artinya salah satu bentuk perlindungan yang diberikan oleh regulasi keuangan untuk menjamin keamanan dana trader. Sebagian besar broker forex yang sudah terdaftar dan diatur oleh badan pemerintah harus menyediakan akun terpisah untuk perlindungan seperti Maxco yang memiliki segregated account.

Sama halnya dengan Maxco, Asiapro juga mematuhi hukum yang berlaku di Bappebti, karena sama sama telah tergulasi dan dinyatakan aman. Bappebti telah menyatakan dalam Pasal 94 Ayat 1 tentang pembukuan dan pelaporan bahwa " Pialang Berjangka wajib membuat catatan keuangan yang terpisah untuk setiap Nasabah, meliputi uang masuk dan keluar, dan semua transaksi Kontrak Berjangka di Bursa Berjangka dalam negeri dan/atau luar negeri yang mencakup waktu, harga, jumlah transaksi, dan jenis komoditi."

Nah Otomatis pasti Asiparo mematuhi peraturan yang berlaku, dana klien disimpan dalam rekening bank terpisah yang ditunjuk sebagai Bank Kustodian oleh Bappebti (Segregated Account).

 Sieghard |  6 Sep 2023
Halaman: Tips Memilih Finex Vs Asiapro Untuk Day Trading

Halo selamat pagi kakak kakak readers

Kak, Saya dapat info kalo broker FOREXimf menyimpan uang klien dalam rekening terpisah dari rekening operasional perusahaan yang dikelola Bank Panin. Namu setelah saya baca lebih lanjut, kok di broker FOREXimf tidak tercantum terkait penyimpanan uang klien ini, apakah FOREXimf tidak menyediakan peraturan tersebut?
Nah sebernya saya juga bingung, Apa untungnya coba bagi klien kalo dananya disimpang direkening terpisah dengan perusahaan. Apakah itu WAJIB dan memang perlu untuk keamanan atau gmn sih? Setiap saya baca terntang kemanan suatu broker, overall mencantumnya penyimpanan dana klien di rekening terpisah. Mohon penjelasannya.

 Marlena |  1 Sep 2023
Halaman: Cara Deposit Withdrawal Di Foreximf

Halo juga kakak @Vico

Okey kak, saya bantu jelasin yang kak. Sebelum saya menjelaskan keamanan di Asiapro, alangkah lebih baiknya kakak paham terlebih dahulu terkait penyimpannan dana klien di akun yang terpisah atau biasanya dijuluki Segregated account. Segregated account adalah jenis rekening yang digunakan oleh broker forex untuk memisahkan dana anggota mereka dari rekening suatu industri besar. Tujuan broker forex menyediakan segregated account untuk semua transaksi akan disimpan dalam rekening terpisah dan tidak dapat digunakan untuk keperluan operasional.

Tujuan lainnya untuk menjamin keamanan dan transparansi modal trader, sehingga tidak akan ikut terkena dampak apabila badan usaha mengalami masalah keuangan. Secara umum, segregated account artinya salah satu bentuk perlindungan yang diberikan oleh regulasi keuangan untuk menjamin keamanan dana trader. Sebagian besar broker forex yang sudah terdaftar dan diatur oleh badan pemerintah harus menyediakan akun terpisah untuk perlindungan.

Sama halnya dengan lainnya, FOREXimf juga mematuhi hukum yang berlaku di Bappebti, karena sama sama telah tergulasi dan dinyatakan aman. Bappebti telah menyatakan dalam Pasal 94 Ayat 1 tentang pembukuan dan pelaporan bahwa " Pialang Berjangka wajib membuat catatan keuangan yang terpisah untuk setiap Nasabah, meliputi uang masuk dan keluar, dan semua transaksi Kontrak Berjangka di Bursa Berjangka dalam negeri dan/atau luar negeri yang mencakup waktu, harga, jumlah transaksi, dan jenis komoditi."

Nah Otomatis pasti FOREXimf mematuhi peraturan yang berlaku, dana klien disimpan dalam rekening bank terpisah yang ditunjuk sebagai Bank Kustodian oleh Bappebti (Segregated Account).

 Liam T |  2 Sep 2023
Halaman: Cara Deposit Withdrawal Di Foreximf

met pagi bro2 senior di dunia crypto, ijin ikutan komen ama nanya2 dikit ya terkait pembahasan artikel di atas.

Dlm artikel emang menyebut klo kita bs dpt pasive income dg crypto saving account, tp di artikel jg menyebut resiko yg cukup tinggi jika kita menggunakan akun crypto tsb, krna emang blm ada hal2 yg melindungi akun crypto yg kita miliki.

Jd ane mau tanya ama bro2 senior terutama yg udh malang melintang di dunia crypto, apa emang ada banyak kasus kerugian yg dialami oleh org lain yg menggunakan crypto saving account atau ada yg pernah mengalaminya sendiri?

krna jujur aja ane amat tertarik dg crypto saving account tsb, krn keuntungannya cukup menggiurkan shg patut utk dicoba hehe. tp klo emang bnyk org yg mngalami kerugian yaa ane urungkan niat ane. thanks min

 Erick |  5 Oct 2023
Halaman: Cara Menghasilkan Passive Income Dari Crypto Saving Account

Erick: Haloo mas bro bntu jwb ya, klo setau gw sih blm ada ya yg pake saving account di dunia crypto yg ngalamin krugian besar gitu.

tp klo org yg investasi kripto bnyak juga yg ngalmin krugian, jgn kan org2 biasa kayak kita gini, org miliarder tingkat dunia aja ada kok yg rugi smpe nyaris bangkrut.

misalnya nih kayak CEO Galaxy Mike Novogratz, trus ada pendiri Binance Changpeng Zhao, ada juga pendiri FTX Sam Bankman-Fried, mrka ini adalah pendiri dan CEO perusahaan pertukran kripto lhoo.

Bahkan ada juga nih presiden El Salvador Nayib Bukele dan CEO Microstrategy Inc nah dua org ini cukup getol dlm mendukung mata uang kripto.

menurut gw pribadi nih, mungkin klo saving account kripto lebih aman ya dibandingkan dg investasi kripto sendiri, emang sih ada beberapa syarat yg mgkn memberatkan tp klo demi keuntungan dan keamanan ga ada salahnya juga dicoba.

 Donita |  9 Oct 2023
Halaman: Cara Menghasilkan Passive Income Dari Crypto Saving Account

Erick: Haloo mas bro bntu jwb ya, klo setau gw sih blm ada ya yg pake saving account di dunia crypto yg ngalamin krugian besar gitu.

tp klo org yg investasi kripto bnyak juga yg ngalmin krugian, jgn kan org2 biasa kayak kita gini, org miliarder tingkat dunia aja ada kok yg rugi smpe nyaris bangkrut.

misalnya nih kayak CEO Galaxy Mike Novogratz, trus ada pendiri Binance Changpeng Zhao, ada juga pendiri FTX Sam Bankman-Fried, mrka ini adalah pendiri dan CEO perusahaan pertukran kripto lhoo.

Bahkan ada juga nih presiden El Salvador Nayib Bukele dan CEO Microstrategy Inc nah dua org ini cukup getol dlm mendukung mata uang kripto.

menurut gw pribadi nih, mungkin klo saving account kripto lebih aman ya dibandingkan dg investasi kripto sendiri, emang sih ada beberapa syarat yg mgkn memberatkan tp klo demi keuntungan dan keamanan ga ada salahnya juga dicoba.

 Donita |  9 Oct 2023
Halaman: Cara Menghasilkan Passive Income Dari Crypto Saving Account

Komentar[2]    
  Juan Sebastian   |   17 Nov 2022

Betul banget sih, kalau ICO ini kenapa sering gagal. Kalau dipikir-pikir bila token ICO ga bakalan mempengaruhi keuangan kita pasti pada bakal mikir mikir untuk join, selain itu ya masalah keamanan dan juga masalah nilai ekonominya. Benar banget 3 pilar ini penting dan menurutku bila dijabarkan dengan kata sederhana ya ICO itu ga ada value dan tidak menarik untuk invest disana.

Secara logis kalau dipikirkan, bila tidak menarik maka developer tentunya akan membuat iklan agar tertarik, salah satunya menjanjikan ROI yang gede. Kalau udah sampai titik itu sih, ya udahlah hati-hati jebakan betmen.

  Bruno   |   29 Nov 2022

ICO bisa dikatakan sebagai langkah awal untuk kripto koin dikenalkan. Kalau dibaca-baca ICO ini mirip ga sih dengan sahamnya IPO. Jadi udah kayak resmi melantai di bursa kripto, tapi ternyata rata-rata gagal.

Saya rasa juga bukan hanya dari sisi ROI yang kegedean juga. Kayak artikel ini bahas, kalau koin kripto yang ditawarkan hanya koin yang digunakan di komunitasnya aja.

Jadi ga bisa dijadikan patokan pembayaran di platform lain sehingga nilai ekonomi nya terbatas sekali. Jangankan kripto koin, koin luar negeri yang nilainya sen aja kalau dipakai Indonesia akan jarang ada yang terima lho.