iklan | iklan |
Akun ECN saat ini mulai sering digaungkan oleh sejumlah broker forex sebagai fasilitas unggulan mereka. Namun, sebagian trader mungkin masih bingung, apa sih pengertian ECN itu? Apa keunggulannya sehingga seolah akan menjadi "kebanggaan" bagi sebuah broker jika mereka memiliki fasilitas ECN?
Memahami ECN Dalam Trading Forex
ECN adalah kependekan dari Electronic Communication Network, sebuah sistem elektronik yang dirancang untuk menjembatani trader-trader forex agar bisa terjun langsung ke pasar likuiditas. Sementara itu, Broker ECN adalah sebuah broker forex yang menggunakan ECN untuk menyediakan akses langsung ke pasar mata uang pada kliennya.
Apa artinya? Artinya, bukan broker yang menentukan harga yang tertera di platform trading kita, melainkan harga itu memang sudah terbentuk di pasar. Bank-bank, institusi keuangan, swasta, pemerintah, dan juga investor ritel dan institusional merupakan pihak yang terlibat dalam pembentukan harga tersebut.
Tunggu tunggu, broker yang menentukan harga? Oke, baiklah, kita buka rahasia umum di dunia per-forex-an.
Broker-broker forex yang kita kenal pada umumnya saat ini adalah broker bandar. Broker semacam itu memiliki kuasa atas harga yang bergerak di platform trading kita, patokan mereka memang harga pasar, tapi pihak broker bisa mengatur harga yang terjadi sesuai dengan keperluan mereka. Mungkin lebih tepat jika dikatakan, kalau yang diatur bukan harga melainkan spread. Spread sendiri adalah selisih antara harga jual dan harga beli.
Contoh kasus untuk memahami spread yakni, jika kita lihat di money changer, akan ada papan digital yang menampilkan kurs mata uang. Misalnya, saat ini nilai 1 USD = 13,053, maka yang nongol di papan tersebut akan seperti ini:
Beli 13,053 - Jual 13,103
Beli dan jual yang dimaksud itupun adalah dari sisi si Money Changer. Jika dia mau beli Dolar yang kita jual, maka harga yang dia pasang untuk setiap satu dolar kita adalah setara Rp13,053.00. Sebaliknya, kita harus membayar Rp13,103.00 jika ingin membeli 1 Dolar AS. Konsep ini adalah konsep yang digunakan dalam Bid dan Ask di platform trading kita.
Nah, selisih harga beli dan harga jual itulah yang kemudian disebut spread, dalam contoh ini spreadnya adalah Rp150.00. Spread itulah yang menjadi "andalan" broker forex non-ECN untuk mendapat keuntungan.
Perbedaan Broker Forex ECN dan Non-ECN
Sudah mulai tampak bukan, apa perbedaan broker forex ECN dan broker non-ECN? Dari kasus spread tersebut seharusnya sudah terasa bedanya. Broker ECN tidak bisa ikut campur dalam penentuan spread karena spread yang terbentuk di pasar biasanya kecil sekali. Jadi, broker ECN akan mencari untung dengan mengenakan biaya transaksi atau komisi.
Pada intinya, perbedaannya adalah pada transparansi pasar. Broker forex ECN memberi kita "pintu" untuk mengakses pasar secara langsung atau yang biasa disebut dengan Direct Market Access (DMA). Sedangkan broker non ECN tidak memberi layanan itu. Bahkan, di platform trading broker ECN, kita dapat menyaksikan harga dan volume antrian di pasar sebenarnya, alias bukan harga "setting"-an.
Broker ECN tidak menggunakan Dealing Desk. Dealing Desk ini adalah perantara yang berfungsi sebagai mediator antara trader dengan pasar. Dealing Desk inilah yang biasanya membuat order Anda tertolak saat pasar sedang sangat sibuk dan bergerak cepat.
Pasar yang bergerak cepat biasanya akan menggoda seorang investor untuk melakukan 'scalping' alias membuka posisi dalam jangka waktu yang pendek-pendek. Broker forex ECN akan selalu mengijinkan atau bahkan menasbihkan diri sebagai 'sarana' tepat untuk para scalper trader. Sebaliknya, broker non-ECN terkadang ada yang melarang scalping. Alasan pelarangannya beragam, salah satunya adalah karena dapat membebani server broker tersebut sehingga overload dan kemudian tak bisa berjalan.
Ini bisa terjadi karena frekuensi order scalper jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan scalper, dan jika banyak klien yang scalping maka server akan overload.
Broker forex ECN biasanya akan mengijinkan hedging dengan cara yang sesuai dengan ketetapan regulator yang melisensi broker tersebut, dimana hedging dilarang dalam satu account, tetapi kalau berbeda account boleh, jadi misalnya, Anda bisa open buy di account pertama dan open sell (pada pair yang sama) di account kedua.
Kelemahan Broker Forex ECN
Hampir semua poin yang dijabarkan di atas merujuk pada keunggulan broker forex ECN daripada yang non-ECN. Meski begitu, pada intinya, pilihan tetap di tangan trader karena disesuaikan dengan kesanggupan modal dan kemampuan trading.
Dari deskripsi di atas pula, trader forex pemula tampaknya akan kesulitan untuk bertrading di broker forex ECN, karena untuk terjun langsung ke pasar lazimnya membutuhkan pengalaman dan sikap cekatan dalam mengambil keputusan dan mengatur strategi.
Kedua, modal yang tidak sedikit. Ya, modal merupakan poin yang bisa dikatakan menjadi kelemahan broker ECN (meski sebetulnya bukan betul-betul kelemahan); Mengapa? karena depositnya cukup mahal. Dulu broker ECN bahkan mempersyaratkan deposit minimal adalah $10,000 untuk bisa bertrading di sana. Belum lagi komisinya yang dikenakan per lot trading.
Tapi jika kita pikirkan lagi, bertrading di broker ECN wajar mahal karena berbagai fasilitas yang kita dapatkan tersebut, belum lagi tak adanya campur tangan dari broker pada harga sehingga broker membebankannya pada komisi.
Solusi
Setelah membaca penjelasan di atas, apabila Anda kemudian ingin bertrading di broker ECN namun terganjal oleh kelemahan-kelemahan yang disebutkan, Anda tidak perlu khawatir lagi. Kini kelemahan broker ECN sudah ada jalan keluarnya, salah satunya adalah bertrading di broker ECN yang tepat.
Komentar : 2