Advertisement

iklan

Ethereum futures (ETFs) menerima sambutan yang tidak begitu antusias pada hari pertama perdagangan, 8 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   USD/CHF naik di atas level 0.9200 setelah data CPI Swiss dirilis, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD mengikuti tren penurunan menuju level 0.5900, dan sekarang perhatian tertuju pada keputusan kebijakan RBNZ, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut ECB's Lane: kami tidak akan mencapai target inflasi 2% dengan cepat seperti yang kami harapkan untuk mencapai 4%, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mendapatkan Rp2.3 triliun dari International Finance Corporation (IFC) dan Franke & Company, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melaporkan produksi migas melampaui target pada semester I/2023, mencapai 162 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd), 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Delta Air Lines (NYSE:DAL) mengatakan pihaknya telah diberitahu oleh salah satu penyedia layanannya bahwa "sejumlah kecil" mesin yang telah dirombak tidak memenuhi persyaratan dokumentasi, 15 jam lalu, #Saham AS   |   Boeing (NYSE:BA) berencana untuk mendorong produksi jet 737 yang paling laris setidaknya 57 per bulan pada Juli 2025, yang mencerminkan peningkatan pesanan dan pemulihan perusahaan setelah krisis 737 MAX, 15 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Cara Menentukan Take Profit

Penulis

Cara menentukan Take Profit dalam trading forex tidak bisa hanya dengan intuisi. Ada strategi yang tepat dan logis agar trader bisa mendapat profit optimal.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Menentukan target profit tidak hanya bisa ditentukan oleh intuisi belaka. Mungkin sesekali kita akan dapat mendapat profit karena beruntung, tapi di lain waktu, karena tekanan emosi seringkali kita malah merugi karena salah perhitungan. Maka dari itu, untuk mencapai profit konsisten kita butuh lebih dari sekedar dugaan saja.

Pada artikel ini dicontohkan cara menentukan Take Profit (target profit) sekaligus memutuskan untuk exit posisi dengan cara sederhana, relatif mudah tetapi cukup efektif, yaitu dengan melihat setup price action sebagai sinyal dan indikator Moving Average sebagai pendukung, serta bagaimana cara mengamankan posisi floating profit (masih aktif).

 

Apakah Anda Menentukan Take Profit Berdasarkan Emosi Atau Logika?

Pada kenyataannya, banyak trader menutup posisi hanya karena tekanan emosional, tidak menuruti aturan exit target yang telah ditentukan sebelumnya dalam trading plan, atau bahkan mungkin tanpa menentukan Take Profit sama sekali. Akibatnya, profit dari penutupan posisi karena emosi (ragu dan panik selama harga bergejolak) jauh lebih kecil dari yang seharusnya bisa diperoleh. Padahal, trader yang disiplin menerapkan trading plan dengan menentukan Take Profit terencana, semestinya bisa mendapatkan profit sesuai dengan Risk/Reward Ratio yang telah ditetapkan, tanpa keraguan atau panik.

Grafik GBP/USD Daily pada gambar berikut mencontohkan bagaimana seorang trader yang ragu untuk menutup posisi ketika pergerakan harga telah mencapai area puncaknya, serta mengabaikan petunjuk indikator Moving Average, sehingga profit yang seharusnya bisa diperoleh akhirnya malah hangus.

Menentukan take profit dengan emosi atau logika

Kalaupun nantinya setelah exit, lalu harga akan kembali naik, itu masalah lain lagi. Secara logika, jika dilihat dari posisi open-nya, trader tersebut seharusnya sudah bisa menentukan Take Profit atau mengunci profit (dengan menggeser level Stop Loss atau Trailing Stop) pada rasio Risk/Reward sebesar 1:2 atau 1:3 di area (2).

 

Beberapa Cara Menentukan Take Profit

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa trader perlu mengetahui cara menentukan Take Profit dengan benar, agar tak sekedar mengikuti emosi saja. Nah, berikut adalah beberapa metode yang perlu Anda pelajari dalam menentukan bagaimana cara menutup posisi agar meraih keuntungan optimal:

 

1. Menentukan Take Profit Pada Kondisi Pasar Trending

Jika kondisi pasar sedang trending dengan kuat, kita bisa meraup profit signifikan dengan menggeser Stop Loss (Trailing Stop). Contoh berikut menunjukkan AUD/USD Daily dengan indikator EMA 8 Daily dan EMA 21 Daily sebagai level support dengan kondisi pasar uptrend.

menentukan take profit saat pasar trending

 

 

2. Menentukan Take Profit Pada Kondisi Pasar Ranging (Sideways)

Pasar yang sideways ditandai dengan batas-batas range atas dan bawah. Kita menentukan level entry dan exit dengan formasi pin bar yang terbentuk pada batas-batas range tersebut. Sebagai contoh, perhatikan chart GBP/USD Daily berikut:

menentukan take profit saat pasar sideways

 

 

3. Menggunakan Risk/Reward Ratio

Walaupun sebenarnya tak seorangpun bisa menebak dengan pasti apa yang akan terjadi pada pergerakan harga pasar di masa depan, tetapi dari berbagai metode yang telah teruji, secara umum dapat dikatakan bila kondisi pasar sedang trending dengan sangat kuat, maka menerapkan Trailing Stop adalah strategi yang paling tepat guna meraup profit besar.

Level target profit atau Take Profit biasanya ditentukan setelah risiko. Artinya, kita akan lebih dulu menentukan batas kerugian dengan Stop Loss, lalu diikuti Take Profit sesuai dengan rasio Risk vs Reward yang kita rencanakan. Jika misalnya batas kerugian atau Stop Loss sebesar 50 pip, maka dengan rasio 1:2, kita akan menentukan Take Profit sebesar 100 pip.

 

Kesimpulan

Tak seorangpun tahu dan bisa memastikan pergerakan harga pasar, tak terkecuali para trader top profesional sekalipun. Hal yang perlu dan penting kita lakukan adalah percaya sepenuhnya pada sistem trading kita, serta Risk/Reward Ratio yang telah ditentukan. Biarlah pasar menentukan pergerakannya sendiri, kita sikapi dan siasati lewat strategi trading dan money management yang benar-benar telah teruji, serta menerapkan cara menentukan Take Profit yang tepat.

Kita harus selalu meningkatkan kemampuan dalam membaca probabilitas pergerakan harga dalam kondisi pasar yang berbeda-beda. Jika kita menguji peruntungan dengan sering buka posisi hingga overtrade, atau menentukan Take Profit secara asal-asalan, maka cepat atau lambat, akun kita akan sirna tidak peduli seberapa rumit strategi trading yang digunakan.

 

Tahukah Anda? Istilah Take Profit sebenarnya berasal dari aksi ambil untung yang dilakukan para trader maupun investor. Tindakan tersebut sering juga disebut sebagai Profit Taking yang ternyata bisa mempengaruhi pergerakan harga di pasar. Bagaimana bisa? Simak saja penjelasan lengkapnya di artikel Apa Itu Profit Taking Forex?

99375
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Riyanto
HAHAHAHAHA