iklan | iklan |
Apakah Anda repot mengatur setting banyak indikator teknikal setiap kali trading? Banyak trader memanfaatkan 2 indikator atau lebih agar dapat menentukan level-level buy/sell, stop loss, dan take profit secara akurat. Tapi kita sebenarnya juga bisa menggunakan satu indikator saja untuk menentukan level-level tersebut, yaitu dengan memanfaatkan indikator Ichimoku Kinko Hyo.
Mengenal Indikator Ichimoku
Indikator Ichimoku Kinko Hyo, atau lazim disebut dengan Ichimoku, terkenal cukup akurat dalam menentukan arah trend serta level support dan resistance. Oleh karena itu, Ichimoku merupakan alat bantu yang cukup andal dan mudah dipergunakan untuk menentukan sinyal buy/sell serta level stop dalam trading forex.
Trader harian dapat menggunakan indikator ini pada time frame Daily hingga 1 Jam (H1). Tapi Ichimoku biasanya berkinerja lebih baik pada time frame Daily dan Weekly. Berikut contoh indikator Ichimoku yang dipasang pada grafik GBP/USD dengan time frame Daily:
Indikator yang dibuat oleh analis Jepang Goichi Hosoda pada tahun 1930 ini pada dasarnya adalah alat identifikasi tren turunan dari perhitungan Moving Average. Namun indikator ini lebih akurat daripada Moving Average biasa, karena memperhitungkan lebih banyak data daripada candlestick standard.
Perbedaan utama antara Ichimoku dan Moving Average terletak pada penggunaan metode 50% dari level high dan level low tiap-tiap candle dalam menggambar kurva pembentuk Ichimoku. Berikut ini rincian dan pengertian dari masing-masing kurva:
Tenkan Sen
(level high tertinggi + level low terendah) / 2 untuk 9 periode terakhir.
Tenkan Sen merupakan level support atau resistance minor. Kurva yang berwarna merah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan arah tren. Jika Tenkan Sen bergerak ke arah bawah, berarti pasar sedang bearish. Jika Tenkan Sen bergerak ke arah atas, berarti pasar sedang bullish. Dalam kondisi pasar sideways, kurva bergerak horisontal.
Kijun Sen
(level high tertinggi + level low terendah) / 2 untuk 26 periode terakhir.
Kijun Sen digunakan untuk mengonfirmasi arah tren, serta sebagai level support atau resistance. Kijun Sen juga bisa digunakan sebagai patokan untuk mengatur level Trailing Stop.
Penggunaan Tenkan Sen dan Kijun Sen serupa dengan teknik trading menggunakan perlintasan dua Moving Average biasa (MA Crossover). Jika kurva Kijun Sen berada di atas Tenkan Sen pada kondisi downtrend, berarti tren bearish masih akan berlanjut. Jika kurva Kijun Sen berada di bawah Tenkan Sen pada kondisi uptrend, berarti akan berlanjut bullish.
Senkou Span
- Senkou span A: (Tenkan Sen + Kijun Sen) / 2 untuk 26 periode ke depan, atau diajukan 26 periode.
- Senkou span B: (level high tertinggi + level low terendah) / 2 untuk 52 periode terakhir, kemudian diajukan 26 periode ke depan.
Jarak antara Senkou Span A dan Senkou Span B disebut awan (cloud), atau kumo. Awan adalah komponen terpenting yang menunjukkan area support dan resistance dalam indikator ichimoku.
Jika harga bergerak di atas awan, maka kurva Senkou Span atas menjadi support pertama dan kurva Senkou Span bawah menjadi support kedua (support berikutnya). Sedangkan jika harga bergerak di bawah awan, maka kurva Senkou Span bawah adalah resistance pertama dan Senkou Span atas adalah resistance kedua.
Jika harga bergerak di dalam awan, maka pasar dianggap sedang bergerak ranging (sideways). Awan bisa berubah bentuk (ketebalan), tergantung dari besarnya rentang perubahan harga. Awan yang makin tebal menunjukkan volatilitas pasar yang makin tinggi.
Chikou Span
harga penutupan terakhir yang dimundurkan 26 periode sebelumnya.
Kurva Chikou yang berwarna hijau ini digunakan sebagai konfirmator sinyal entry. Jika kurva Chikou Span memotong harga dari atas ke bawah, berarti sinyal untuk sell. Sedangkan jika kurva hijau memotong harga dari bawah ke atas, berarti menunjukkan sinyal untuk buy.
Hal-hal yang Wajib Diperhatikan Saat Menggunakan Ichimoku
Fungsionalitas indikator Ichimoku cukup komplit, sehingga trader pengguna Ichimoku biasanya tidak menggunakan indikator pendamping lain. Momen untuk buy maupun sell dapat dilihat pada Tenkan Sen dan Kijun Sen. Sedangkan arah momentum pergerakan harga (sedang bullish atau bearish) bisa diamati pada Chikou Span.
Sebagai kesimpulan, berikut yang harus diperhatikan ketika menggunakan indikator Ichimoku:
- Perpotongan antara Kijun Sen dan Tenkan Sen: Perpotongan dua kurva ini berfungsi mirip dengan perpotongan antara dua indikator Moving Average. Jika Tenkan Sen (merah) memotong Kijun Sen (biru) dari arah atas ke bawah, berarti menunjukkan sinyal untuk sell. Sebaliknya, jika memotong dari bawah ke atas maka menunjukkan sinyal untuk buy.
- Konfirmasi sentimen bullish atau bearish dengan Chikou Span (kurva hijau). Jika kurva Chikou Span sedang turun (downtrend), berarti sentimen pasar sedang bearish. Demikian pula sebaliknya.
- Pergerakan harga yang trending harus telah menembus awan, baik ke arah atas (untuk uptrend) atau ke arah bawah (untuk downtrend). Probabilitas reli akan lebih tinggi jika grafik harga telah menembus awan daripada ketika masih di dalam awan (bergerak sideways).
- Atur level Stop Loss pada Tenkan Sen atau Kijun Sen sebagai level support atau resistance berikutnya, serta gunakan money management yang logis dan proporsional.
Semoga sukses!
Komentar : 5