Sudah menjadi hal yang umum bahwa market selalu berfluktuasi tanpa benar-benar bisa diprediksi ke mana arahnya. Meskipun Anda dapat melakukan analisa sejeli mungkin, selalu ada risiko faktor tak terduga yang bisa mengecoh Anda. Nah, market dalam kondisi seperti itu disebut market setan, karena seluruh analisa yang Anda gunakan tidak ada gunanya.
Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang market setan ini. Ada yang mengatakan bahwa kondisi market seperti itu masih bisa dimanfaatkan, tapi ada pula yang bilang jika market setan sebaiknya jangan diapa-apakan, alias didiamkan saja sampai fluktuasi harga kembali normal. Apabila Anda ingin bertahan lama di pasar forex, maka jadilah golongan trader kedua yang bisa mengambil keputusan bijak untuk menjauh dari market setan.
Cara Mengenali Market Setan
Setiap sesi pasti memiliki alur market yang berbeda-beda. Dalam kondisi normal, sesi-sesi trading sudah bisa dikenali karakteristiknya, sehingga trader bisa lebih mudah merencanakan strategi trading dan mengatur manajemen risiko sesuai kondisi pasar. Misalnya saja, sesi Asia yang biasanya menghadirkan pergerakan harga relatif tenang, dapat dikondisikan untuk menjadi arena range trading.
Namun ketika pasar memasuki sesi Eropa yang biasanya ditandai dengan pergerakan tajam dan pola breakout, maka trader bisa memanfaatkannya untuk mengeruk keuntungan melalui strategi breakout. Penyesuaian manajemen risiko bisa ditentukan lewat jarak Stop Loss dari titik Entry, dimana sesi trading dengan pergerakan harga yang lebih fluktuatif tentu membutuhkan Stop Loss yang lebih lebar.
(Kunjungi juga: Tabel Pemantau Volatilitas Forex)
Biasanya, kondisi market seperti demikian bisa dianalisa baik secara teknikal maupun fundamental. Market setan biasanya muncul di kala ada kondisi tidak normal yang menyebabkan harga bergerak dengan likuiditas sangat rendah, atau melonjak tajam di luar batas normal range pada sesi trading tertentu. Hal ini mengakibatkan market setan mustahil dianalisa baik secara teknikal ataupun fundamental. Aturan-aturan Support Resistance, MA200, Fibonacci, pola candlestick, dan semacamnya tak lagi berlaku.
Apa yang mendasari terjadinya market setan? Karena arah harga ditentukan oleh kekuatan buyer dan seller, maka kondisi market setan bisa dilandasi oleh terjadinya ketidakseimbangan pelaku pasar. Seringkali, ketidakseimbangan itu diakibatkan oleh kepanikan pasar akibat munculnya suatu berita fundamental berdampak tinggi secara tiba-tiba.
Berikut adalah contoh market setan yang hampir mustahil untuk dianalisa secara teknikal:
Selain karena berita fundamental, market setan juga bisa terjadi karena likuiditas pasar yang menurun. Ulah spekulan dan aksi trader institusional yang menerapkan high-frequency trading juga bisa menjadi katalis terjadinya market setan bagi trader ritel.
Salah satu cara paling mudah mengenali market setan adalah melalui pola pergerakan di chart harga. Disamping volatilitas ekstrem yang tercermin dalam pergerakan-pergerakan tajam, ritme harga yang terbatas tapi cenderung choppy juga bisa dikatakan sebagai market setan karena sulit dianalisa. Biasanya, pola harga choppy ditandai dengan pergerakan harga yang sekilas terlihat sideways, tapi sebenarnya tidak mematuhi Support Resistance tertentu.
Jadi apabila Anda menemui pola-pola pergerakan harga tak wajar baik yang volatile maupun yang choppy, sebaiknya hindari trading karena dalam kondisi tersebut, market sedang dalam fase market setan yang sangat sulit untuk dianalisa.
Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Open Posisi?
"Saya open posisi jam 15:00, ternyata ada news besar jam 16:00. Wah, tiba-tiba sudah floating banyak nih. Kalau cut, rugi besar deh!"
Pernah mengalami kejadian serupa? Jika ya, maka Anda masih dikuasai oleh psikologi trading yang merugikan. Trader yang baik seharusnya bisa mengenali kondisi pasar yang tidak menguntungkan, dan siap sedia merespon terjadinya hal tak terduga dengan kepala dingin. Dalam kasus terjadinya market setan, maka Anda dituntut untuk bisa cut loss jika sedang floating rugi.
Dalam hal ini, tidak ada yang tahu apakah market akan kembali sesuai prediksi Anda, atau justru melanjutkan pergerakannya saat ini. Segala macam perhitungan teknikal tak bisa diaplikasikan secara sempurna, karena pasar dikuasai sentimen yang bergantung pada perkembangan selanjutnya dari news pemicu market setan. Maka dari itu, langkah paling aman adalah menutup semua posisi yang ada, dan menjauh dari market sampai kondisi sudah kembali normal dan pergerakan harga bisa diproyeksi secara rasional.
Bahkan trader profesional pun menyarankan agar tidak terjun dalam kondisi market yang tidak dikuasai, dan meminimalisir risiko loss saat berada dalam posisi tidak menguntungkan. Dalam kutipannya, Paul Tudor Jones pernah berkata, "Saya akan selalu mengurangi posisi ketika loss. Dengan begitu, saya hanya akan memiliki posisi kecil saat trading berakhir buruk." Petuah lain dari berbagai trader sukses diperoleh di artikel: Kata-Kata Mutiara Trading.