Advertisement

iklan

Analisis Harga WTI: Minyak bergerak sideways di $73. Level $75.50 menjadi resistance utama untuk sinyal bullish reversal, sedangkan support berada di $70, 16 menit lalu, #Minyak Teknikal   |   Amerika Serikat dan Jepang sepakat untuk memberikan akses yang lebih luas kepada produsen mobil Jepang, 20 menit lalu, #Ekonomi Global   |   PT Hatten Bali Tbk (WINE) cetak penjualan sebesar Rp189.38 miliar sepanjang tahun lalu, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indika Energy (INDY) laporkan kenaikan laba bersih hingga 684.57% senilai Rp7.05 triliun sepanjang 2022, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks Corp (NASDAQ:SBUX) melanggar undang-undang federal dengan menolak bernegosiasi secara adil dengan pekerja, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Reuters melaporkan bahwa Rusia tengah menembakkan rudal anti-kapal supersonik ke sasaran tiruan di Laut Jepang, 2 jam lalu, #Ekonomi Global   |   Dari level 15,155 pada penutupan kemarin, hari ini Rupiah dibuka menguat terhadap USD menjadi 15,100, 2 jam lalu, #Rupiah   |   GBP/USD memperpanjang bias bullish di sekitar 1.2300. Sentimen pasar terpantau optimis di tengah upaya pemulihan krisis perbankan dari otoritas AS dan Eropa, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pertumbuhan wallet BTC terus mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap Bitcoin masih bertumbuh. , 2 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Gugatan terhadap Binance telah membuat Bitcoin merosot hingga 3 persen lebih secara harian, 2 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Harga emas berisiko menurun lebih lanjut ke $1927 karena sentimen risk-on, 2 jam lalu, #Emas Fundamental   |   IHSG diprediksi akan menguat hari ini sehubungan dengan sentimen positif dari bursa saham AS, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Dow Jones dan S&P 500 menguat, sementara NASDAQ merosot karena pelemahan sejumlah saham teknologi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   MicroStrategy kembali membeli 6,455 Bitcoin, atau senilai $150 juta, 2 jam lalu, #Kripto Fundamental
Selengkapnya

Cara Menghitung Harga Teoritis Saham Rights Issue HMETD

Penulis

+ -

Menebus Rights Issue tidaklah wajib untuk dilakukan, tetapi saham Anda dapat terdelusi pada kisaran harga teoritis jika tidak menebusnya.

iklan

iklan

Rights Issue atau penambahan jumlah saham beredar oleh emiten bisa membuat nilai saham terdilusi, meski tujuan utama tetap; mengumpulkan modal tambahan. Rights Issue dibagi menjadi dua; HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) dan Non-HMETD. Bedanya, hanya orang-orang yang sudah memiliki saham emiten terkait terlebih dahulu yang boleh ikut HMETD; sedangkan Non-HMETD dapat diikuti oleh semua orang, walaupun belum pernah memiliki saham emiten yang hendak RI tersebut.

Menjelang RUPS Rights Issue, biasanya harga saham akan mendekati harga tebus rights-nya (turun cukup jauh). Oleh karena itu, banyak investor yang melepas sahamnya pertama kali ketika rumor Rights Issue timbul untuk mengurangi kerugian yang lebih jauh, kemudian membeli kembali selama RUPS, ketika harga saham sudah di bawah normal (biasanya pada kisaran harga tebus rights)

Harap dicatat bahwa menebus Rights Issue tidaklah wajib untuk dilakukan, tetapi saham Anda dapat terdelusi pada kisaran harga teoritis jika tidak menebusnya. Oleh karenanya, apabila Anda hendak menebus Rights Issue, maka Anda perlu mengetahui harga teoritisnya.



Apa Itu Harga Teoritis Saham Rights Issue?

Harga teoritis adalah harga penyesuaian antara harga pasar dan harga tebus Rights Issue setelah adanya penerbitan saham baru akibat aksi korporasi perseroan.

Sebagaimana diketahui, biasanya ketika sebuah emiten akan Rights Issue, sahamnya dikerek dulu ke posisi di atas harga Rights Issue-nya sehingga harga RI menjadi tampak rendah. Misalnya saham A tadi, jika perusahaan berniat Rights Issue-nya pada harga Rp1,200 per saham, maka saham A bisa dikerek dulu dari Rp1,000 menjadi Rp1,500, sehingga harga Rights Issue-nya jadi tampak lebih murah dari harga pasarnya.

 

Rumus Harga Teoritis Saham Rights Issue

 

Setelah cum date, harga biasanya mendekati harga RI, lalu bergerak ke angka teoritisnya 1440. Jadi misalkan, Anda memiliki saham EIKE 100 lot (1 lot = 100 lembar saham). Hasil RUPS memutuskan bahwa emiten EIKE akan Rights Issue dengan rasio 4:1 pada harga exercise Rp1,200. Artinya, dari 100 lot saham yang dimiliki, investor hanya mendapat jatah rights sebanyak 25 lot (rasio ¼ nya) dengan keterangan RI yang dilakukan berbasis HMETD (hanya investor yang sebelumnya sudah punya saham EIKE saja yang dapat memperoleh hak untuk exercise HMETD-nya).

 

Menghitung Harga Teoritis Saham Rights Issue HMETD

 

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa apabila kita tidak menebus RI, maka nilai investasi kita akan terdilusi dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, memang lebih baik kita mengeksekusi Rights Issue agar bisa mendapatkan nilai yang lebih baik nantinya atas investasi kita.

 

 

Apakah Harga Teoritis Pasti Tercapai?

Tercapai atau tidaknya harga teoritis atau valuasi wajar setelah Rights Issue, biasanya dengan memperhatikan tujuan RI itu sendiri; apakah untuk menambah modal kerja (ini yang paling baik), membayar hutang (ini yang kurang disukai), dan lain-lain. Ketika sebuah perusahaan akan melakukan Rights Issue, maka yang paling utama harus Anda perhatikan ada empat hal:

  • apa tujuan dari Rights Issue tersebut?
  • bagaimana valuasi teoritisnya?
  • siapa pembeli siaganya?
  • HMETD atau Non-HMETD?

Dengan mengetahui jawaban atas keempat pertanyaan tersebut, Anda dapat memutuskan untuk menanamkan investasi pada suatu saham yang akan menyelenggarakan Rights Issue, atau tidak; serta jika sudah memiliki apakah akan menebusnya atau tidak.

283407
Penulis

Shanti Putri adalah seorang investor agresif mandiri yang merupakan mantan broker di sebuah sekuritas ternama, terutama berkecimpung di dunia saham. Dalam berinvestasi, Shanti melakukan analisa sebelum membeli dan melakukan Averaging selama fundamental masih berada di jalurnya. Sebuah kutipan dari Sun Tzu menjadi panduannya, Know yourself, know what you face then you will win in a thousand battles.