iklan |
iklan |
Masih belum banyak trader mengetahui bagaimana cara trading dengan Elliott Wave. Padahal, dengan bantuan gelombang Elliott, trader profesional mampu memetakan proyeksi pergerakan harga pada semua Pair di Timeframe apapun.
Masalahnya, materi-materi mengenai cara menggunakan Elliott Wave memang masih terbatas dan cukup sulit untuk dipelajari secara otodidak oleh trader pemula. Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan panduan sederhana, supaya Anda tahu langkah-langkah dasar apa yang harus dilakukan untuk mempraktekkan strategi trading dengan Elliott Wave.
Apa Itu Elliott Wave?
Pengertian sederhana dari Elliot Wave adalah garis-garis penanda gelombang harga, yang digunakan trader untuk memetakan ke arah mana kemungkinan besar harga akan bergerak. Analoginya hampir sama seperti denah peta Online yang mampu meramalkan titik kemacetan atau lama perjalanan ke tujuan.
Pada dasarnya, garis-garis bergelombang tersebut menyorot pola harga berulang yang sering terjadi di pasar Forex. Menurut penciptanya, harga memiliki kecenderungan untuk selalu bergerak dalam dua kondisi, yaitu:
a. Impulsif
Kalau harga sedang bergerak ke salah satu arah selama periode tertentu, itulah contoh sederhana dari gelombang impuls. Istilah gelombang impuls menggambarkan ketidakseimbangan sentimen pasar yang akhirnya menyetir harga ke salah satu arah saja.
Selama tren mendaki, umumnya pasar dalam kondisi euforia sehingga harga terdorong untuk meluncur naik. Sebaliknya, saat tren menurun, trader dalam kepanikan untuk terus menekan harga hingga terus terjun.
b. Korektif
Ketidakseimbangan harga selama periode gelombang impuls, suatu saat akan terkoreksi untuk kembali mencapai titik keseimbangan. Jadi, semakin cepat harga meroket, harga akan berpotensi semakin besar untuk terkoreksi menurun. Sebaliknya, jika harga terjun terlalu cepat, besar juga kemungkinannya untuk terkoreksi mendaki.
Dalam prakteknya, kondisi pasar impulsif diwakili oleh Gelombang Impuls Elliott. Trader menggunakan gelombang tersebut untuk mendapat peluang trading selama tren masih berlangsung. Inilah salah satu senjata rahasia trader profesional untuk meraih keuntungan dalam jumlah besar.
Berikutnya, setelah Gelombang Impuls Elliott selesai terbentuk, trader bersiap untuk mengantisipasi koreksi atau pembalikan arah harga dengan memetakan Gelombang Korektif Elliott.
Kenapa Trader Pemula Kesulitan Menggunakan Elliott Wave?
Teori cara trading dengan Elliott Wave memang tampak mudah: hanya tinggal gambar garis ini itu, pasang posisi berdasarkan proyeksi garis, lalu beres. Namun bagaimana dengan prakteknya? Ternyata dari observasi di lapangan, banyak pemula kebingungan mengaplikasikannya dengan tepat.
Pertama, kesulitan terbesarnya terletak di proses penyusunan sistem trading. Trader pemula belum memiliki tata cara buka dan tutup posisi trading (Entry & Exit Rules) berdasarkan sinyal dari gelombang Elliott. Meski sudah mengetahui dasar-dasar identifikasi tren, belum tentu pemula bisa memutuskan kapan harus Buy atau Sell saat pola Gelombang Impuls atau Gelombang Korektif Elliott muncul.
Kedua, sinyal trading Gelombang Elliott bersifat subjektif. Meskipun Pair dan Timeframe, serta broker yang digunakan sama persis, dua trader berbeda bisa saja mendapatkan sinyal trading berbeda-beda dari Elliot Wave.
Terakhir, Gelombang Elliott tidak dapat berdiri sendiri. Maksudnya, supaya benar-benar bisa di-trading-kan, trader membutuhkan bantuan dari indikator tambahan, untuk mengetahui pada level berapa posisi trading dapat dibuka atau ditutup.
Supaya jelas gambarannya, inilah contoh cara trading dengan Elliott Wave pada kondisi trading nyata:
Garis-garis bergelombang pada chart USD/JPY di atas adalah contoh Elliott Wave. Tanpa konteks, pemula akan menjadi bingung bagaimana garis-garis ini terbentuk pada Chart, serta apa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapat keuntungan.
Tenang, ulasan berikutnya akan membahas metode trading sederhana untuk membantu Anda memahami cara trading dengan Elliott Wave.
Beginilah Cara Trading Dengan Elliott Wave Yang Mudah
Meski Elliott Wave memiliki tingkat kesulitan relatif tinggi, ada beberapa panduan dan petunjuk mudahnya; dimulai dari proses identifikasi gelombang, lalu konfirmasi sinyal, dan terakhir eksekusi Market Order.
1. Tren adalah teman terbaik.
Beli saat harga akan naik atau jual saat harga akan turun. Kalimat sederhana ini harus dipegang teguh supaya Anda mendapat keuntungan secara konsisten. Karena itu, langkah penting pertama adalah mengetahui sejauh mana tren akan bertahan melalui Elliot Wave.
Ingat, Elliot Wave terdiri atas dua ragam: Gelombang Impuls dan Gelombang Korektif. Pembentukan dan kelangsungan tren diwakili oleh Gelombang Impuls. Jika harga telah mencapai puncak gelombang tersebut, maka ada kemungkinan harga siap berbalik arah.
Dari Chart USD/CAD di atas, tampak candle terakhir mengalami penolakan setelah berusaha menembus titik Resistance, tapi Gelombang Impuls Elliott justru berkata lain. Artinya, tren masih akan mendaki.
2. Bersabar, tunggu sinyal trading terbaik, cek dan ricek.
Selain ekuitas, kesabaran adalah modal utama dalam trading. Maksudnya, Anda harus bersabar dengan memilih sinyal trading terbaik saja. Lupakan noise atau sinyal trading meragukan. Tunggu sampai ada konfirmasi kuat ke kisaran level mana harga akan berkunjung.
Dengan chart tadi, setelah tertolak mundur, ternyata harga kembali berusaha menguji Resistance. Sinyal Bullish terkonfirmasi ketika candle menyembul dari level Resistance.
3. Keuntungan adalah pertemuan antara perencanaan matang dengan peluang terbaik.
Setelah mengetahui kekuatan tren dan mendapat konfirmasi sinyal, Anda akan membuat keputusan untuk mengeksekusi order; di level harga berapa posisi jual/beli akan dibuka, bagaimana cara mengontrol risiko, serta kapan posisi tersebut ditutup.
Masih menggunakan chart yang sama, posisi Long (beli) dapat dibuka beberapa pips di atas garis Resistance. Berikutnya, tentukan batas maksimal risiko dengan meletakkan SL beberapa pips di atas Support 2. Terakhir, dengan rasio Risk dan Reward 1:2, tentukan target profit dua kali lipat dari risikonya. Misalnya jika menempatkan SL sejauh 100 pips, maka target profit seharusnya 200 pips.