iklan | iklan |
Forex atau valas adalah suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan jenis mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Proses perdagangan Forex berjalan selama 24 jam. Di dalam pasar Forex, orang-orang membeli atau menjual mata uang. Prinsip perdagangan cukup mirip dengan pasar lain pada umumnya, yaitu beli di harga rendah dan jual di harga tinggi. Cukup sederhana, bukan?
Tujuan dari perdagangan Forex adalah memperkirakan arah perubahan harga, sehingga Anda bisa memperoleh keuntungan dari selisih nilai jual dan beli. Namun, belajar trading forex tidaklah semudah yang dibayangkan. Hal ini terbukti dari kebanyakan orang yang baru belajar forex akan cepat sekali mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan beberapa cara mulai belajar trading yang bisa dikuasai dalam waktu singkat dan benar. Silakan perhatikan langkah-langkahnya:
Simak juga: Di Mana klien Indonesia Bisa Belajar Tentang Forex?
1. Cara Mulai Belajar Trading Dengan Membuat Akun Demo
Dengan akun demo, para newbie atau trader pemula akan bisa berlatih melakukan trading forex dalam kondisi pasar yang sesungguhnya. Cara mulai belajar trading dengan akun demo sangat direkomendasikan. Tentunya karena dengan memakai akun demo, Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Anda juga tidak perlu takut kehilangan uang atau modal.
(Baca juga: Latihan Trading Forex Dengan Akun Demo)
Pada penerapannya, akun demo bisa menjadi sarana efektif untuk menguji sistem trading yang Anda gunakan. Lagipula, Anda juga tidak rugi kalau melakukan kesalahan. Cara membuat akun demo sangat mudah. Anda hanya tinggal melakukan registrasi di broker forex yang tersedia untuk membuka akun demo.
2. Download Metatrader
Setelah mendaftar akun demo, cara mulai belajar trading berikutnya adalah mendownload platform trading. Metatrader merupakan platform yang memungkinkan Anda untuk bertrading forex secara online. Semua broker forex menyediakan MetaTrader yang bisa diunduh dan di-install secara praktis. Dengan menggunakan MetaTrader, maka trading forex akan bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Software ini juga dilengkapi dengan sejumlah tools dan fasilitas yang canggih untuk mempermudah trader melakukan analisa.
Ada 2 cara mendapatkan Metatrader, yakni:
- Melalui broker forex.
- Melalui provider-nya, yakni MetaQuotes.
Untuk jenis Metatrader yang bisa Anda gunakan ada dua, yakni Metatrader 4 dan Metatrader 5. Keduanya sebenarnya memiliki tampilan antarmuka yang hampir mirip, tapi MT5 memiliki fitur-fitur dan indikator yang lebih lengkap serta fungsional dibandingkan MT4.
Beberapa broker forex yang menyediakan platform MT4 maupun MT5 antara lain: Broker FBS, Broker XM, Exness, dan lain sebagainya.
3. Mengetahui Waktu Bertrading Forex
Anda tidak perlu khawatir kesulitan masuk dalam trading di malam hari atau pagi hari. Pasalnya perdagangan forex bisa dilakukan 24 jam sehari, selama 5 hari dalam seminggu. Ini berarti, peluang untuk mendapatkan keuntungan bisa didapatkan kapan saja, tanpa perlu cemas bertabrakan dengan jam kerja kantor atau waktu bersama keluarga. Namun, di sini yang perlu Anda perhatikan adalah waktu trading forex terbagi menjadi beberapa sesi, yakni Sesi Sydney (Australia), Sesi Tokyo (Asia), Sesi London (Eropa), Sesi New York (Amerika).
Pertanyaanya, kapan waktu yang terbaik untuk masuk atau bertrading forex? Ada 3 cara yang bisa Anda lakukan.
- Pertama, Anda bisa menentukannya melalui gaya trading yang digunakan. Jika bergaya agresif, Anda bisa masuk di trading sesi Overlap Eropa dan Amerika. Kenapa? Karena sesi ini memiliki tingkat volatilitas dan likuiditas yang tinggi, sehingga profitbisa didapatkan lebih cepat. Sementara jika bertipe konservatif (suka main aman), Anda bisa memilih masuk di sesi Asia yang volatilitas dan likuiditasnya lebih rendah. Cara ini bisa diterapkan oleh Full Time Trader yang mendedikasikan waktunya secara penuh untuk trading setiap harinya.
- Kedua, Anda juga bisa menentukan waktu masuk trading yang disesuaikan dengan kesibukan Anda sehari-hari. Bagi Part Time Trader, atau orang yang memiliki kesibukan lain selain trading (karena bekerja di kantor), Anda bisa masuk pada jam-jam tertentu setelah pulang bekerja. Misal, jika Anda pulang bekerja pada sore hari, Anda bisa masuk trading antara pukul 19:00 s/d 22:00.
- Ketiga, waktu terbaik untuk trading bisa Anda pilih berdasarkan peluang trading. Di sini, Anda bisa masuk di sesi apapun, bergantung pada pergerakan harga terkini. Misalnya, jika Anda sedang menemukan peluang pada pair EUR/USD dengan situasi fundamental yang mendukung pair tersebut di sesi Eropa, maka Anda bisa masuk ke sesi Eropa. Sebaliknya, jika yang sedang memancarkan sinyal adalah pair lain di sesi Asia, maka Anda juga bisa masuk di sesi tersebut. Karena itu, cara ini lebih cocok bagi Anda yang berkomitmen menjadi Full Time Trader.
Penjelasan di atas bisa Anda pahami dengan lebih cepat dalam infografi berikut:
4. Belajar Memakai Indikator Teknikal
Cara mulai belajar trading selanjutnya adalah mempelajari indikator teknikal. Indikator ini adalah sebuah instrumen penting yang bisa memudahkan Anda untuk melakukan perhitungan matematis terkait harga, volume dan minat pasar dalam trading. Indikator teknikal juga banyak dipakai trader guna memetakan kondisi pasar saat ini dan memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. Dalam penerapannya, indikator ini juga bisa dipakai oleh semua trader, karena dapat diterapkan di semua time frame dan cocok untuk menganalisa semua pair.
Pilihan indikator teknikal yang bisa digunakan ada dua, yaitu tipe Overlay (grafik) dan tipe Oscillator (osilasi). Untuk bisa menggunakan indikator, ada 3 hal yang bisa dilakukan.
- Pertama, Anda bisa menyesuaikan saja setting indikator teknikal yang sudah tersedia di platform trading. Misal Anda memakai Metatrader, Anda bisa mengacu pada settingan default-nya. Sebaliknya, Anda juga bisa mengubah parameter indikator teknikal tersebut secara manual.
- Kedua, Anda juga bisa mengkombinasikan beberapa indikator teknikal untuk digunakan. Tapi satu hal yang pasti, Anda harus berhati-hati dalam menumpuk indikator tersebut. Jangan sampai terlalu banyak indikator dipakai, sehingga berimbas pada pergerakan harga tidak bisa dibaca dengan jelas.
- Ketiga, jangan menerapkan indikator teknikal pada akun riil jika Anda belum paham betul cara kegunaanya. Alangkah baiknya jika Anda memakai pada akun demo sehingga memungkinkan Anda untuk melakukan trial and error atau percobaan kapan saja.
5. Belajar Memakai Indikator Fundamental
Selain Indikator Teknikal, cara mulai belajar trading melalui indikator fundamental juga tidak boleh Anda lupakan. Pada penerapannya, analisa fundamental merupakan cara trader menganalisa pergerakan harga berdasarkan data ekonomi, maupun berita-berita yang menjadi pusat perhatian pelaku pasar.
Beda dengan analisa teknikal yang memantau grafik atau pola candlestick, pada analisa fundamental, trader akan lebih mengamati data-data ekonomi, contohnya jumlah pengangguran, inflasi, dan baik buruknya prospek ekonomi suatu negara. Secara sederhana, jika prospek ekonomi suatu negara bagus, hal tersebut bisa memicu penguatan nilai tukar mata uang negara tersebut. Sebaliknya, jika prospek ekonominya memburuk, maka nilai tukar mata uang negara tersebut akan melemah.
Namun, penafsiran mengenai prospek ekonomi yang berdampak pada mata uang tetap tidak bisa dilakukan se-simple itu. Anda harus memahami bahwa ada banyak faktor yang bermain dalam pergerakan mata uang. Selain itu, rilis data tidak serta merta bisa menggerakkan suatu mata uang, karena pasar juga memperhatikan gambaran besar dari situasi fundamental mata uang yang bersangkutan. Untuk mendapatkan tips trading dengan analisa fundamental, Anda bisa berkunjung ke artikel Cara Benar Menganalisis Fundamental.
6. Belajar Menganalisa Candlestick
Cara mulai belajar trading yang tak kalah pentingnya yakni belajar menganalisa candlestick. Banyak pemula yang masih bingung dalam menerapkan analisa candlestick ini, dan apa dampaknya terhadap pengambilan keputusan trading. Candlestick sendiri merupakan salah satu jenis grafik harga (chart) berbentuk menyerupai lilin, yang dipakai untuk membaca pergerakan harga di pasar forex.
(Baca juga: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat)
Tubuh candlestick terdiri atas dua bagian, yakni bagian tengah berbentuk persegi panjang (body) dan garis tipis yang membentang di atas dan bawahnya (shadow). Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menganalisa candlestick adalah melihat body dari candlestick tersebut. Jika body-nya berwarna merah, maka itu mengindikasikan bearish. Sementara, jika body-nya berwarna hijau, berarti mengindikasikan bullish. Dari sini bisa dilihat bagaimana sebuah candlestick bisa memberikan informasi penting yang dapat dipakai untuk menganalisa pasar.
7. Lakukan Transaksi Buy Dan Sell Yang Anda Yakini Bisa Profit
Kesalahan dalam melakukan open posisi (buy atau sell) bisa berimbas bahaya pada akun trading kita. Dengan pemahaman yang baik tentang buy dan sell, maka keputusan yang diambil dalam trading akan bisa lebih terarah. Ada beberapa metode yang bisa diterapkan untuk melakukan open posisi, salah satunya adalah follow the trend, trend is your friend (ikutilah trend, karena trend adalah temanmu). Di sini yang bisa Anda lakukan adalah mengidentifikasi trend yang sedang berlangsung, baik itu secara fundamental atau teknikal. Kemudian tentukan apakah Anda akan meng-hold posisi dalam jangka panjang atau sebaliknya.
Sebagai informasi tambahan, berbagai indikator seperti Parabolic SAR dan Moving Average juga bisa Anda pakai untuk mengidentifikasi trend yang sedang berlangsung.
8. Mampu Menerapkan Manajemen Risiko Dengan Baik
Tidak bisa dipungkiri bahwa trading merupakan jenis investasi yang bersifat high risk, high return. Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar, tapi juga bisa memperoleh kerugian besar. Oleh karena itu, cara memulai belajar trading dengan melakukan manajemen risiko adalah hal yang sangat penting. Seorang trader harus bisa memperhitungkan kerugian potensial yang bisa terjadi, dan mengaturnya untuk mendapat keuntungan.
Dengan adanya penerapan risk management yang baik, akun Anda akan bisa terselamatkan dari Margin Call, bahkan Loss/Drawdown yang fatal. Artinya, manajemen risiko merupakan elemen yang terpenting dalam trading untuk menghindarkan akun Anda dari kehancuran.
Pada penerapannya, risk management bisa Anda lakukan dengan cara menentukan batas persentase risiko yang tepat per trading. Batas toleransi risiko itu pun bermacam-macam. Ada trader yang menetapkan toleransi risiko 2%-5%. Tapi ada juga yang hanya 1% saja per trading. Semakin besar toleransi risiko yang Anda pasang, maka Anda memerlukan persentase profit yang lebih besar pula untuk bisa kembali ke kondisi semula atau breakeven. Karena itulah, banyak trader berpengalaman yang merekomendasikan agar risiko per trade tidak lebih dari 2% Balance akun Anda saat ini.
Kesimpulan
Itulah cara mulai belajar trading yang bisa Anda terapkan. Kesimpulannya, pelajari teorinya secara sedikit demi sedikit dan bertahap, kemudian perbanyak melakukan praktek dengan menggunakan akun demo. Setelah itu pelajari setiap detail hasil yang bisa Anda dapatkan. Seiring dengan trial and error yang dilakukan, pengalaman dan pembelajaran yang Anda peroleh akan semakin bertambah. Pada akhirnya strategi trading yang cocok dengan karakter Anda pun akan terbentuk dengan sendirinya.
Selain belajar memulai trading forex dengan cara di atas, Anda juga bisa belajar cara trading melalui trader forex profesional asal Jepang, Yukiko Ikebe. Selengkapnya bisa Anda baca melalui artikel Belajar Forex Dari Yukiko Ikebe, Trader IRT Legendaris Jepang.
Komentar : 4