iklan | iklan |
Trader yang menggunakan software dengan strategi trend-following mungkin tidak sering mendapat sinyal akhir-akhir ini, atau strategi yang sebelumnya bisa berjalan dengan baik sekarang kurang profitable. Penyebabnya adalah volatilitas pasar yang cenderung rendah. Bahkan turunnya volatilitas pasar forex sudah terindikasi sejak awal tahun ini dari range rata-rata harian beberapa pasangan mata uang utama yang cenderung turun.
Pentingnya Volatilitas Bagi Trader
Pada umumnya trader mengharapkan volatilitas pasar yang tinggi karena beberapa alasan :
- Volatilitas yang tinggi memang menambah tingkat resiko, tetapi kesempatan untuk entry akan semakin besar.
- Naiknya volatilitas akan menyebabkan fluktuasi harga semakin tinggi sehingga trader bisa menentukan risk/reward ratio yang lebih besar sejalan dengan range trading yang makin besar.
- Bagi trader jangka menengah dan panjang akan lebih mudah mengantisipasi sentimen dan pergerakan harga pada volatilitas pasar yang tinggi.
- Bagi scalper atau trader harian yang menargetkan jumlah trade per hari volatilitas yang tinggi, maka akan lebih menguntungkan karena dalam jangka pendek, fluktuasi arah pergerakan harga akan cenderung lebih mudah diprediksi.
- Korelasi antara beberapa pasangan mata uang akan lebih jelas terbaca.
Di samping itu, algoritma trading untuk kondisi pasar dengan volatilitas rendah berbeda dengan volatilitas tinggi. Algoritma trading adalah prosedur sistematis yang diikuti untuk entry dan exit, yang disesuaikan dengan strategi dan rencana trading. Ketika volatilitas berubah, trader seharusnya menyesuaikan strategi tradingnya.
Volatilitas pasar forex yang rendah akhir-akhir ini terutama disebabkan oleh meningkatnya resiko geopolitik di beberapa negara yang menyeret AS, Russia dan Uni Eropa, serta prospek pertumbuhan ekonomi global yang cenderung turun. Deflasi telah menyerang kawasan Euro dan Jepang sementara Inggris dan AS masih menjalankan program stimulus guna memacu pertumbuhan. Rendahnya volatilitas pasar bisa dilihat dari range rata-rata harian EUR/USD, yang adalah pasangan mata uang dengan volume trading harian tertinggi :
Selain itu indeks volatilitas (VIX) untuk pasar forex juga menunjukkan level terendahnya sejak 10 tahun terakhir :
Dalam kondisi volatilitas rendah seperti ini, maka tentu peluang trading yang akan muncul bagi trader cenderung sedikit. Pergerakan pasangan-pasangan mata uang pun relatif tenang.
Volatilitas Rendah Akan Segera Berakhir?
Mengamati perkembangan akhir-akhir ini, tampaknya volatilitas pasar akan naik pada bulan-bulan mendatang. Program stimulus The Fed akan segera berakhir dan suku bunga akan segera naik, demikian pula Bank of England (BoE) yang merencanakan kenaikan suku bunga meski masih diperdebatkan. Suku bunga akan memicu sentimen berani ambil risiko (risk appetite) para investor forex. Dan apabila sentimen tersebut sudah terpicu, maka pelaku pasar akan ramai-ramai kembali melakukan aksi jual-beli.
Dalam hal ini, seperti halnya volatilitas, kebijakan bank sentral sejatinya ibarat pedang bermata dua juga. Tanpa adanya berita, maka volatilitas sirna dan peluang untuk mendapatkan profit akan sulit dicari; tetapi jika berita muncul dan volatilitas bangkit meninggi, maka banyak peluang terbuka seiring dengan meningkatnya risiko trading.
Komentar : 11