Advertisement

iklan

Menurut anlisa UOB, sasaran berikutnya USD/JPY adalah di sekitar level 149.50, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling berada dalam genggaman pasar bearish karena risiko perlambatan yang semakin meningkat, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia alias IDXCarbon pada Selasa (26/September), 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan terdapat potensi investasi sebesar $9.5 miliar atau setara Rp146.29 triliun, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Lima gugatan class action telah diajukan terhadap MGM Resorts (NYSE:MGM) International dan Caesars (NASDAQ:CZR) Entertainment, yang menuduh mereka gagal dalam melindungi para pelanggan dari serangan siber pada bulan September, 8 jam lalu, #Saham AS   |   David Solomon, CEO Goldman Sachs Group Inc (NYSE: GS), menegaskan kembali dukungannya kepada perusahaan-perusahaan energi tradisional meskipun ada tekanan yang semakin besar dari para aktivis iklim agar bank-bank memutuskan hubungan dengan perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil, 8 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Earnings Per Share (EPS)

Penulis

Dalam mengevaluasi sebuah saham yang akan dibeli, investor dan trader perlu memperhatikan Earning Per Share (EPS).

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Dalam mengevaluasi sebuah saham yang akan dibeli, investor dan trader selalu fokus pada earning atau pendapatan perusahaan penerbit saham. Earnings adalah profit yang dihasilkan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham diwajibkan untuk mengumumkan laporan keuangannya setiap periode tertentu (biasanya per kwartal) yang memuat catatan keuntungan (atau kerugian) perusahaan.


Earnings Per Share

Investor tentu mengharapkan perusahaan besar yang sudah mapan akan menghasilkan earning positif atau keuntungan. Jika earning per kwartal naik maka harga saham perusahaan tersebut juga akan naik, dan sebaliknya. Penilaian earning selalu berupa perbandingan dengan data sebelumnya dalam suatu periode tertentu (misalnya per kwartal). Jadi jika sebuah perusahaan penerbit saham mengalami kerugian pada kwartal tertentu belum tentu harga sahamnya akan turun jika nilai kerugiannya lebih kecil dibandingkan kwartal sebelumnya.

Sebuah perusahaan yang mengalami kerugian selama beberapa tahun belum tentu harga sahamnya akan anjlok jika investor yakin akan prospek keuntungan yang akan diperoleh perusahaan tersebut di waktu yang akan datang. Jadi disamping earning saat ini (actual earning) ada juga earning yang diharapkan (expectation earning). Ada perusahaan yang earning-nya bagus tetapi harga sahamnya merosot karena expectation earning-nya tidak menjanjikan.

Earning menunjukkan pertumbuhan suatu perusahaan. Selain harga sahamnya yang naik, earning yang positif juga memungkinkan investor memperoleh deviden atau pembagian keuntungan perusahaan setelah harga sahamnya mencapai level tertentu. Earning Per Share (EPS) adalah keuntungan per lembar saham. Analis saham selalu memperhatikan EPS untuk mengetahui Price to Earning ratio atau P/E.

EPS = total pendapatan / jumlah saham yang beredar.

Misal perusahaan A dan B sama-sama mencatatkan earning sebesar USD 100 juta. Perusahaan A mempunyai 10 juta saham yang beredar sedang perusahaan B mempunyai 50 juta saham beredar. Saham perusahaan mana yang akan Anda beli? EPS perusahaan A adalah USD 100 juta / 10 juta = USD 10, sedang EPS perusahaan B adalah USD 100 juta / 50 juta = USD 2. Anda tentu akan memilih perusahaan A karena keuntungan per lembar saham yang Anda peroleh akan lebih besar.

Anda mungkin benar, tetapi EPS bukan satu-satunya parameter perbandingan. EPS bisa membantu jika perusahaan yang diperbandingkan sahamnya bergerak pada bidang industri yang sama, tetapi tidak mengisyaratkan apakah saham tersebut layak untuk dibeli, atau menjelaskan bagaimana pandangan pasar terhadap saham tersebut. Untuk itu masih diperlukan beberapa parameter lainnya diantaranya Price to Earning ratio (P/E) yang akan dibahas pada artikel berikutnya.

Sumber : stocks.about.com : Understanding Earnings Per Share

188319
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.