EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,316.98/oz   |   Silver 27.15/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.53   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   USD/CAD pertahankan pemulihan moderat, tetap di bawah level 1.3700 Jelang data AS, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD menembus ke segitiga simetris, naik ke dekat level 0.5950, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Bank Indonesia menaikkan suku bunga bulan April ke 6.25%, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF bertahan stabil di sekitar 0.9150, sejalan dengan level tertinggi enam bulan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 9 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Filosofi Trading Peter Lynch, Sang Investor Saham Legendaris

Penulis

Selain mengaku hanya menerapkan strategi jangka panjang, Peter Lynch sang investor saham terkenal ternyata punya filosofi trading yang sangat inspiratif bagi sesama pemain pasar.

Peter Lynch adalah investor saham terkenal Amerika Serikat yang berangkat dari seorang analis. Ia bekerja untuk perusahaan investasi terkemuka Fidelity Investments, Inc. dan Fidelity Management & Research Company sejak tahun 1969. Lynch sempat menjabat berbagai posisi sebelum pensiun pada tahun 1990.

Selama mengelola Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga 1990, Lynch berhasil mengembangkan asset senilai USD20 juta menjadi USD14 milyar, termasuk hasil trading indeks S&P 500 dengan rata-rata return 29 persen per tahun. Selain itu, Peter Lynch juga dikenal sebagai penulis buku best seller "One Up On Wall Street" (1989) dan "Beating The Street" (1993) yang dianggap sebagai buku wajib para investor saham. Lebih dari sekedar trader sukses, Jason Zweig dalam bukunya "The Intelligent Investor" (update 2003) mencatat Peter Lynch sebagai investor legendaris.

peter lynch

 

Perjalanan Karir Peter Lynch

Peter Lynch lahir di Massachusetts, AS, pada tahun 1944. Setelah memperoleh gelar Master of Business Administration dari Wharton School, University of Pennsylvania pada tahun 1968, Lynch bekerja untuk Fidelity Investments, Inc. sebagai analis investasi.

Pada tahun 1974 hingga 1977 ia sempat menjabat sebagai direktur riset pada Fidelity Management & Research Company sebelum dipercaya sebagai fund manager Fidelity Magellan Fund hingga pensiun tahun 1990. Karena reputasi dan prestasinya, pada tahun 2007 Lynch diangkat sebagai vice chairman dari Fidelity's investment adviser, Fidelity Management & Research Co.

Dalam bukunya "Beating The Street", Lynch mengungkap rahasia dari portofolio investasi pribadinya. Ia banyak memperoleh keuntungan dari saham-saham Fannie Mae, Ford, Philip Morris, MCI, Volvo, General Electric, General Public Utilities, Student Loan Marketing, Kemper, dan Lowe's.

 

Kenali Betul Bidang Investasi Anda

Peter Lynch dikenal mempunyai filosofi trading invest in what you know, atau berinvestasilah pada yang Anda pahami. Menurutnya, kebanyakan orang memiliki pengetahuan spesifik pada bidang tertentu, atau memahami dengan baik profesi atau keahliannya. Jika mereka terjun ke pasar saham sebagai investor individu, sebaiknya mereka memilih saham-saham yang berhubungan dengan profesi atau pekerjaannya, sehingga tahu benar saham tersebut sudah terlalu mahal (overvalued) atau masih terlalu murah (undervalued).

"Pilih saham-saham undervalued yang bagus. Sediakan waktu untuk survey dan belajar. Jangan asal masuk sebelum Anda paham benar. Invest in what you know," demikian saran Peter Lynch.

Lynch sendiri tidak ahli dalam banyak bidang, namun ia selalu melakukan survey dan analisa fundamental pada perusahaan yang sahamnya sedang diincar dengan pendekatan bottom-up. "Sebelum masuk, Anda harus bisa menjelaskan dengan logis kenapa Anda memilih saham yang ini, kenapa bukan yang itu. Anda harus bisa menjabarkan dengan detail. Jika ragu, hasil investasi Anda akan meragukan juga," jelasnya. Sebagai inforrmasi, Peter Lynch selalu menahan saham yang dibelinya untuk jangka menengah atau jangka panjang, ia tidak pernah trading jangka pendek.

Apa nasehatnya bagi investor atau trader pemula? "Di pasar manapun Anda hendak masuk, sebaiknya pahami benar karakteristik instrumen investasi tersebut. Jangan coba menebak-nebak. Jika perlu lakukan riset. Investasi adalah pekerjaan serius. Jika Anda investor atau trader saham, tiap lembar saham yang Anda beli itu bukan kupon lotere, tetapi bagian dari kepemilikan bisnis Anda," kata Peter Lynch.

Para trader dan investor yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading, menulis buku, dan lain sebagainya.

Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir Peter Lynch tentang perlunya memahami instrumen investasi yang akan Anda geluti. Jika ingin trading forex misalnya, pelajarilah baik-baik semua informasi penting tentang cara trading, strategi, kelebihan dan kekurangan, serta pair mana yang paling menguntungkan bagi Anda.

 

Strategi trading Peter Lynch, menahan saham untuk jangka menengah atau jangka panjang juga menjadi andalan Rakesh Jhunjhunwala. Ia adalah figur sukses asal India yang kekayaannya ditaksir mencapai USD1.25 milyar. Ingin tahu kisah lengkap trader sukses tersebut? Simak perjalanan karir dan ide tradingnya di artikel: Rakesh Jhunjhunwala, Trader Pengikut Strategi Jangka Panjang.

133601
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.