Banyak trader bertransaksi dengan mengandalkan indikator untuk mendapatkan sinyal kapan saat yang tepat masuk dan keluar dari trading. Alasan utamanya adalah indikator memberikan gambaran jelas dan mudah dimengerti dengan sinyal harga. Kemampuan seorang trader untuk membaca dan bertindak atas indikator sesuai dengan sistem manajemen uang, akan menjadi kekuatan yang tak bisa disaingi oleh seorang pun.
Misalnya ada 2 trader. Mereka seorang profesional dan seorang pemula yang berbeda dalam menerapkan strategi yang sama-sama tidak sempurna. Dalam contoh pasar riil, mari lihat bagaimana emosi akan berlaku pada seorang trader amatir dan trader profesional melihat grafik yang sama.
Dari grafik di atas, terlihat down-trend pada USD/CHF yang dimulai pada awal Agustus. Hingga hari itu telah lebih dari 650 pips mengalami. Sementara dari posisi down-trend baru-baru ini, sistem milik trader pemula akan mengenali hal tersebut sebagai kegagalan.
Para trader pemula akan mencoba mencari kesempurnaan di pasar dengan berpegang pada trading yang sedang floating terlalu lama. Mereka kemudian menunggu pasar berayun kembali ke arah support, atau hingga akhirnya mereka close position.
Tidak ada sistem trading yang sempurna. Apa yang bisa didapatkan adalah sistem yang baik dan mampu mengantisipasi risiko, inilah pola pikir profesional. Pendek kata, trader profesional hanya fokus pada trading yang sesuai dengan sinyal dan sistemnya.
Kesimpulan
Terlepas dari rule dan strategi yang dibuat sebelumnya, para trader profesional tidak akan melakukan tindakan ceroboh atau melakukan eksekusi tanpa suatu dasar. Sehingga mereka akan sering menunggu sebelum transaksi yang dilakukan berjalan. Semakin lama mereka menunggu semakin besar target yang akan didapatkan.