Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 5 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Dianggap Sinyal Akurat, Apa Itu Golden Cross Dan Death Cross?

SAM 19 Jul 2017
Dibaca Normal 6 Menit
forex > indikator >   #death-cross   #golden-cross
Apabila Anda berniat untuk membuka posisi sell saat sinyal Golden Cross muncul, maka sebaiknya urungkan niat tersebut.

Saat membaca analisa-analisa mengenai trading forex maupun trading saham, boleh jadi Anda menemukan kalimat seperti "Chart cukup positif dengan Golden Cross" atau "Harga masih bullish, tapi harus hati-hati karena ada Death Cross". Apa itu Golden Cross? Apa pula artinya Death Cross? Mengapa dianggap penting?

 

Pengertian Golden Cross

Golden Cross adalah pola breakout bullish yang terbentuk dari perlintasan antara Moving Average berperiode rendah ke atas Moving Average berperiode lebih tinggi. Momen Golden Cross menandakan bahwa pasar bullish (bull market) sudah di depan mata. Contoh Golden Cross misalnya: MA 15-day bergerak melintas ke atas MA 50-day, MA 50-day bergerak melintas ke atas MA 100-day, dan seterusnya.

Meski Golden Cross bisa terjadi pada periode Moving Average berapa saja, tetapi ada kombinasi-kombinasi yang paling umum digunakan. Berikut diantaranya:

  • Gabungan antara MA 50-day dan MA 200-day populer dipakai, khususnya sebagai indikator breakout bullish di pasar saham, seperti S&P500 dan IHSG.
  • Day Trader biasanya menggunakan periode lebih pendek, seperti kombinasi MA-5 dan MA-15 untuk mendeteksi breakout Golden Cross intraday. Interval chart bisa dipersempit maupun diperlebar mulai dari hitungan menit hingga monthly.
  • Golden Cross pada MACD sering dinilai lebih bagus untuk menilai pergerakan harga aset tertentu dibanding persilangan Moving Average. 

Dalam menggunakan Golden Cross, ada tiga hal perlu perhatikan:

  1. Golden Cross yang disertai dengan volume trading tinggi akan memperkuat sinyal bullish.
  2. Semakin besar timeframe chart, maka makin kuat dan tahan lama-lah efek sinyal Golden Cross yang muncul. Dengan kata lain, sinyal yang muncul dari gabungan MA 50-day dan MA 200-day dianggap lebih bagus dibanding kombinasi MA-5 dan MA-15 pada intraday.
  3. Dalam trading jangka pendek, sinyal Golden Cross pada Moving Average sering dimanfaatkan bersama indikator tipe Oscillator. Dengan bantuan indikator tipe Oscilator, Anda akan dapat melacak lebih dekat dan memperoleh momen tepat kapan uptrend itu sudah overbought, sehingga bisa mendapatkan titik entry dan exit yang lebih ideal.

Cukup banyak trader maupun analis yang secara rutin memeriksa apakah terjadi Golden Cross di chart. Tujuannya bukan sebagai trigger untuk buy, melainkan memastikan bahwa sentimen pasar condong pada bullish.

 

Pengertian Death Cross

Death Cross adalah sinyal permulaan pasar bearish; terbentuk dari perlintasan antara Moving Average berperiode rendah ke bawah Moving Average berperiode lebih tinggi. Contoh Golden Cross misalnya: MA 15-Day bergerak melintas ke bawah MA 50-Day, MA 50-day bergerak melintas ke bawah MA 100-Day, dan seterusnya.

Bersama dengan terbentuknya Death Cross, Moving Average berperiode lebih tinggi akan secara otomatis menjadi level resisten baru di pasar bearish yang akan datang. Misalkan MA-5 bergerak melintas ke bawah MA-15, maka ketika harga benar-benar merosot, garis MA-15 akan menjadi resisten bergerak yang baru.

Dibandingkan Golden Cross, sinyal yang diberikan Death Cross umumnya dianggap lebih lemah. Pada jangka pendek, sinyal Death Cross bisa lebih mudah batal ketika ada faktor-faktor lain yang bermain di pasar. Selain itu, sinyal Death Cross pada timeframe besar biasanya dipandang temporer (hanya sementara), berkebalikan dengan sinyal Golden Cross yang dianggap makin valid di timeframe besar.

 

Contoh Golden Cross dan Death Cross

Berikut adalah beberapa penampakan Golden Cross dan Death Cross di chart trading secara langsung.

 

Golden Cross EUR/USD di Timeframe Daily

golden cross

Golden Cross antara MA 50-Day dan MA 200-Day terjadi pada tanggal 23 Mei 2017. Meskipun harga sempat agak tertekan, tetapi secara umum hingga hari ini, EUR/USD masih bullish.

Melihat contoh pertama ini, Anda barangkali bertanya, "Kok sinyal terlambat sih? EU sudah reli duluan tuh". Ya, perlu diingat bahwa sinyal ini menandakan breakout, bukan permulaan trend. Apalagi, Golden Cross berbasis pada Moving Average yang sifatnya lagging.

Meski demikian, tingginya akurasi sinyal ini menandakan kuatnya sentimen bullish di pasar. Apabila Anda berniat untuk membuka posisi sell saat Golden Cross muncul, maka sebaiknya urungkan niat tersebut.

 

Death Cross dan Golden Cross EUR/USD di Timeframe H4

death cross

Pada persilangan MA-5 dan MA-15 di chart, terlihat bahwa pergantian arah terjadi cukup sering. Antara awal Juli hingga hari ini saja, sudah terjadi enam kali perlintasan Moving Average, termasuk satu kali fake Death Cross.

Perhatikan bahwa reliabilitas sinyal di timeframe intraday itu rendah, apalagi bila tidak disertai dengan lonjakan volume. Sebaiknya, Anda melengkapi penggunaannya dalam trading dengan indikator tipe Oscillator,  seperti Stochastic, Moving Average Convergence Divergence (MACD), atau Relative Strenth Index (RSI), agar bisa memperoleh titik entry dan exit yang lebih akurat.

Dari screenshot contoh kedua, nampak Golden Cross sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Seandainya Anda sudah buka posisi buy saat sinyal trading itu muncul, girang ketika Golden Cross tercipta, lalu sekarang mulai ketar-ketir karena grafik sudah menurun. Kapan posisi sebaiknya ditutup? Jika dilihat sepintas dengan indikator yang sudah ada saat ini, Anda bisa close ketika harga menyentuh garis MA-15. Akan tetapi, apabila menginginkan analisa yang lebih akurat, maka intip juga indikator tipe Oscillator atau candle-candle yang akan terbentuk ke depan.

 

FAQ Golden Cross dan Death Cross

1. Apa yang dimaksud dengan Golden Cross?

Golden Cross adalah pola breakout bullish yang terbentuk dari crossing antara Moving Average berperiode rendah ke atas Moving Average berperiode lebih tinggi. Kemunculannya menandakan bahwa sentimen bullish mungkin akan segera datang.

 

2. Berapa kombinasi MA terbaik untuk Golden Cross?

Sebetulnya golden cross bisa terjadi pada periode MA berapapun. Tetapi, kombinasi yang paling umum adalah MA 50-day dan MA 200-day. Sedangkan Day Trader biasanya menggunakan periode lebih pendek seperti kombinasi MA-5 dan MA-15.

 

3. Apakah Golden Cross merupakan sinyal buy?

Perlu diingat bahwa hanya karena Golden Cross muncul, buka berarti trader harus buy. Sinyal ini hanya memastikan bahwa sentimen pasar condong ke arah bullish.

 

4. Apa yang dimaksud dengan Death Cross?

Death Cross adalah sinyal permulaan pasar bearish. Sinyal ini terbentuk dari perlintasan antara Moving Average berperiode rendah ke bawah Moving Average berperiode lebih tinggi. Death Cross sering kali dianggap memiliki sinyal yang lebih lemah dari Golder Cross.

 

5. Apakah Golden Cross dan Death Cross akurat?

Perlu diketahui bahwa Golden Cross dan Death Cross merupakan sinyal lagging dan mendandakan terjadinya breakout, bukan permulaan trend. Tentu saja, ada kemungkinan keduanya memberikan sinyal palsu. Oleh karena itu, trader di sarankan melengkapi analisisnya dengan memanfaatkan indikator tipe Oscillator, seperti Stochastic, Moving Average Convergence Divergence (MACD), atau Relative Strenth Index (RSI).

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 5 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meraih laba bersih sebesar Rp305.80 miliar sepanjang tahun lalu, tumbuh 20.62% dibandingkan keuntungan pada tahun 2022, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membayarkan dividen sebesar Rp1.23 triliun atau Rp125.48 per saham, 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) +1.63%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) +1.55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) +1.05%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, naik 0.07% ke 7,370, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

saya sudah pernah mencoba menggunakan crossing EMA 50,200 ini yah, terutama di pair GBPUSD dan USDJPY, tapi menurut saya sih perpotongan2 golden cross dan death cross seperti di atas itu tidak selalu berujung profit, malah bisa jadi drawdown sampai 30% dari modal saya.. ini contohnya

Sdangkan jika timeframenya diangkat sampai ke D1, cross-crossing ini akan sangat jarang sekali muncul (hanya 1-2 kali dalam 3 bulan)
 Rubi |  21 May 2016
Halaman: Cara Trading Dengan Moving Averages
Umumnya ada dua cara. Pertama, dilihat volume ada peningkatan atau tidak. Jika volume menurun, kemungkinan tidak akan breakout.Kedua, dilihat dari candle. Jika candle belum sepenuhnya melintas garis MA yang membatasi, maka bisa dibilang ada kemungkinan fake.

Sebaiknya ditunggu hingga ada satu candle utuh yang lepas dari garis MA, atau dengan kata lain posisi harga benar-benar di atas MA jika Golden Cross, atau posisi harga benar-benar di bawah garis MA jika Death Cross.
 Admin |  26 Jan 2018
Halaman: Dianggap Sinyal Akurat Apa Itu Golden Cross Dan Death Cross
Nggak masalah. Trader bisa open posisi kapan saja asal ada sinyal. Nggak ada berita ekonomi apa apa, tapi ada sinyal teknikal kayak golden cross gitu ya tetap aja bisa eksekusi. yang penting itu ada sinyal
 Mario |  26 Jun 2022
Halaman: Faktor Penentu Sukses Trading Forex
@Yoga: Dari gambar tersebut, apabila sudah entry sell (menggunakan death cross) atau buy (golden cross) maka cara exit yang bisa digunakan bermacam-macam. Berikut beberapa cara exit yang bisa Anda gunakan. 1. Exit menggunakan level support/resisten terdekat. Ini cara yang sering digunakan oleh trader harian (day-trader). Exit menggunakan take-profit diletakkan pada level harga support/resisten terdekat di time frame entry atau time frame dibawahnya. 2. Exit menggunakan trailing stop Cara ini agak jarang digunakan tapi beberapa trader menggunakan sistem trading mengikuti trend (trend-following) sering menggunakan cara ini. Biasanya mereka menyetel berapa pips patokan sebagai ancang-acang apabila tren berubah mereka keluar secara otomatis. 3. Exit menggunakan level cross yang berlawanan Jika yang masuk adalah entry sell, maka patokan exit menggunakan golden cross. Sebaliknya, jika yang masuk adalah entry buy, maka patokan exit menggunakan death cross. Mana yang terbaik dari ketiga cara tersebut? Tidak ada jawaban yang ideal untuk setiap trader. Seorang trader yang sudah biasa menggunakan exit berdasarkan level support/resisten bisa menganggap cara inilah yang paling bagus. Sedangkan bagi trader lain bisa saja beranggapan cara tersebut kurang efektif. Oleh karena itu, membandingkan ketiganya kurang obyektif kalau melihat dari sudut exit saja. Cara yang lebih obyektif adalah melihat performa secara keseluruhan. Sebagai contoh, caranya adalah membuat 3 akun dengan entry yang sama persis pada ketiga akun tersebut. Yang membedakan hanyalah exitnya. Selama 6 bulan, uji performa ketiga cara tersebut lalu lihat secara statistik cara mana yang performanya lebih bagus. Cara seperti inilah yang lebih obyektif karena hasil berdasarkan angka.
 Kiki R |  2 Aug 2022
Halaman: Cara Trading Dengan Moving Averages
Evan: Halo gan! Bntu jawab ya! Crossover Moving Average (MA) sering digunakan sebagai acuan untuk entry karena dpt memberikan petunjuk tntng perubahan tren harga. Jdi, ketika MA dengan periode yg lebih pendek melintasi MA dngn periode yg lebih panjang, itu mengindikasikan kemungkinan perubahan tren. Misalnya, saat terjadi golden cross, di mana MA pendek melintasi MA panjang dari bawah ke atas, itu bisa menjadi sinyal bahwa harga kemungkinan akan bergerak naik (bullish). Sedangkan death cross, di mana MA pendek melintasi MA panjang dari atas ke bawah, bisa menjadi sinyal bahwa harga kemungkinan akan bergerak turun (bearish). Dalam entry dengan crossover MA, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan. Beberapa trader menunggu penyilangan (cross) terjadi dan harga bergerak sedikit sebelum mereka entry. Sementara itu, ada yang lebih suka entry segera setelah dua garis MA bersentuhan. Jdi ini tergantung preferensi masing2 yaa. Nah mengenai MACD, itu adalah adalah indikator momentum yang menggunakan perbedaan antara dua MA dengan periode yang berbeda. MACD menggunakan crossover antara dua garis MA-nya, yaitu garis MACD dan garis sinyal, sebagai sinyal entry dan exit. Ini perlu diingat adalah indikator berebda tetapi bisa saling dipadukan ya gan. Contohnya adaalah dngn strategi scalping dan selengkapnya bisa baca disini : Scalping Dengan MA Dan MACD
 Boris |  13 Jun 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx
saya sudah pernah mencoba menggunakan crossing EMA 50,200 ini yah, terutama di pair GBPUSD dan USDJPY, tapi menurut saya sih perpotongan2 golden cross dan death cross seperti di atas itu tidak selalu berujung profit, malah bisa jadi drawdown sampai 30% dari modal saya.. ini contohnya

Sdangkan jika timeframenya diangkat sampai ke D1, cross-crossing ini akan sangat jarang sekali muncul (hanya 1-2 kali dalam 3 bulan)
 Devi |  20 Jun 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

Kamus Forex

Death Cross
Adalah crossing (persilangan/perpotongan) dari atas ke bawah antara Moving Average berperiode rendah dengan Moving Average berperiode lebih tinggi. Momen Death Cross seringkali digunakan sebagai pertanda tren Bearish, sehingga bisa dimanfaatkan untuk entry Sell.
Golden Cross

Adalah crossing (persilangan/perpotongan) dari bawah ke atas antara Moving Average berperiode rendah dengan Moving Average berperiode lebih tinggi. Momen Golden Cross seringkali digunakan sebagai pertanda tren Bullish, sehingga bisa dimanfaatkan untuk entry Buy.


Komentar[2]    
  Adjie   |   25 Jan 2018
bagaimana mendeteksi "fake" cross?
  Admin   |   26 Jan 2018
Umumnya ada dua cara. Pertama, dilihat volume ada peningkatan atau tidak. Jika volume menurun, kemungkinan tidak akan breakout.Kedua, dilihat dari candle. Jika candle belum sepenuhnya melintas garis MA yang membatasi, maka bisa dibilang ada kemungkinan fake.

Sebaiknya ditunggu hingga ada satu candle utuh yang lepas dari garis MA, atau dengan kata lain posisi harga benar-benar di atas MA jika Golden Cross, atau posisi harga benar-benar di bawah garis MA jika Death Cross.