Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia

Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala Trader Pro

SAM 29 Jun 2018
Dibaca Normal 13 Menit
forex > strategi >   #demand   #supply   #trader-profesional   #zona-supply
Ingin belajar lebih lanjut trading dengan Supply And Demand seperti pro? Simak dan baca baik-baik artikel berikut ini.

Prinsip Supply And Demand bisa digunakan sebagai perangkat analisa trading forex. Salah satu cara menggunakannya adalah dengan mengandalkan zona keseimbangan sebagai halte-halte zona Supply And Demand dan sistem trading yang diterapkan, serta dasar hukum penawaran dan permintaan secara umum.

Semua pembahasan tersebut sudah dijelaskan secara rinci dalam artikel sebelumnya, Cara Trading Supply And Demand Untuk Pemula. Nah, pada artikel kali ini, akan dibahas cara trading lanjutan yang bisa diaplikasikan oleh trader non pemula.

 

Zona Keseimbangan Supply And Demand

Sebelum melanjutkan, mari mengulang sedikit pembahasan tentang zona keseimbangan. Zona atau halte-halte ini menjadi daerah saat jumlah pembeli dan barang yang tersedia sama besarnya. Tidak ada kekurangan maupun surplus yang bisa menyebabkan perubahan harga secara signifikan. Halte-halte inilah yang dikenal dengan nama zona keseimbangan.

Zona keseimbangan biasanya digambarkan dengan harga-harga yang berhimpitan satu sama lain, dan terlihat seperti orang yang sedang berbaris rapi. Pada zona keseimbangan ini, harga sering mondar-mandir pada daerah tertentu sebelum akhirnya melakukan Breakout dan melanjutkan perjalanannya. Di zona Supply And Demand ini pula, terjadi tawar menawar harga antara penjual dan pembeli untuk menentukan kemana selanjutnya harga akan bergerak.

Masih ingatkah Anda dengan grafik pada konsep dasar hukum zona Supply And Demand? Jika lupa silahkan kembali lihat gambar di bawah ini.

supply dan demand

Pada keempat hukum tersebut tidak pernah dibahas nota mengenai keseimbangan harga. Keempat hukum tersebut difokuskan pada nota saat harga mengalami ketidakseimbangan yang dikarenakan berbedanya jumlah barang yang tersedia dan peminat barang. Hal itu pulalah yang akan dibahas lebih lanjut pada artikel ini.

 

Zona Ketidakseimbangan Supply And Demand

Berkebalikan dari zona keseimbangan, zona ketidakseimbangan merupakan zona-zona ekstrim tempat harga dapat bergerak secara signifikan. Pada zona ketidakseimbangan ini, terdapat kecenderungan perbedaan besar antara jumlah pasokan dengan peminatnya. Zona ketidakseimbangan inilah yang sering dimanfaatkan untuk melihat titik-titik penting Reversal dan Retracement pada pasar.

Jika dalam zona keseimbangan terjadi tawar-menawar antara penjual dan pembeli, maka pada zona ketidakseimbangan telah terjadi kecenderungan dan bias perihal kemana harga itu akan bergerak. Zona ini banyak digunakan trader ritel maupun bank untuk menempatkan order-order besarnya. Karena banyaknya order pada zona ini, zona ini juga sering disebut dengan area likuiditas tinggi.

liquiditas-forex

High Liquidity Zone atau zona likuiditas tinggi mampu menawarkan tingkat eksekusi dengan risiko kecil dan peluang yang besar. Zona ini sangat baik dijadikan patokan untuk menentukan titik balik maupun penerusan pada pasar. Namun demikian, bukan berarti zona ini merupakan area sempurna yang pasti akan bereaksi pada semua jenis pasar. Tetap ingat, tidak ada yang benar-benar tahu kemana harga pada pasar akan bergerak, Trader hanya bisa mengawasi, menganalisa, serta memprediksi arah pergerakan harga. Jika Anda dapat memiliki suatu alat dengan tingkat risiko kecil dan tingkat return yang tinggi, tentu saja itu sangat menguntungkan bukan?

Sebelum melanjutkan lebih dalam ke berbagai macam zona ketidakseimbangan, mari simak struktur dasar zona ketidakseimbangan dalam sebuah candlestick

Terdapat 3 bagian utama penyusun candlestick tersebut. Bagian Body candle melambangkan zona keseimbangan, sedangkan 2 Shadow candle melembangkan zona ketidakseimbangannya. Seperti yang dapat diperhatikan pada gambar di atas, terdapat 2 jenis zona ketidakseimbangan, yaitu zona Supply dan Zona Demand. Zona Supply adalah daerah-daerah yang terdapat banyak penjual yang siap menjual barangnya, sedangkan zona Demand adalah daerah-daerah yang terdapat banyak pembeli yang siap membeli barang.

anatomi-candle-stick-supply-and-demand

Sekarang perhatikan sebuah candlestick Nothern Pin Bar, atau dalam bahasa awamnya dapat disebut sebagai Pin Bar dengan buntut panjang di atas. Dalam buku candlestick karangan Steve Nison, Pin Bar seperti ini melambangkan kuatnya minat para Seller dalam suatu pasar. Trader pun disarankan untuk membuka Sell pasca terbentuknya Pin Bar. Semakin besar perberdaan panjang buntut dan Body-nya, maka semakin besar pula tekanan jual tersebut.

Mari melihat kasus ini dari kacamata zona Supply And Demand. Jika dilihat dari anatomi candle, nilai Supply atau barang yang tersedia jauh lebih banyak dari nilai Demand atau permintaannya. Semakin besar panjang buntutnya, maka semakin jauh perbedaan antara jumlah barang dengan peminatnya. Semakin lebar zona Supply jika dibandingkan dengan zona Demand-nya, tentu saja akan menekan harga untuk turun dengan kuat.

Konsep ini hampir mirip dengan konsep dasar dari penggunaan garis Support dan Resistance. Pada level Support, kecenderungan harga untuk naik menjadi lebih besar, sedangkan pada level Resistance, kecenderungan harga untuk turun menjadi lebih besar. Level ini digambarkan sebagai zona pada Supply And Demand. Selain itu, sama seperti Support dan Resistance, tentu saja dapat terjadi Breakout pada zona ini.

 

Jenis-Jenis Zona Ketidakseimbangan

Secara umum terdapat 2 buah jenis zona ketidakseimbangan, yaitu zona Supply dan zona Demand. Kedua zona Supply And Demand ini juga terbagi dalam zona penerusan harga dan zona pembalikan harga. Mari bahas satu per satu berdasarkan kecenderungan pergerakan harganya.

 

Zona Penerusan Harga

Dengan kecenderungan harga untuk terus melanjutkan perjalanan, zona ketidakseimbangan ini biasanya muncul setelah pergerakan kuat ke satu sisi terjadi pada pasar. Waktu yang dibutuhkan harga untuk berbalik bisa beragam.

 

1. Zona Drop Base Drop Supply

Zona ini merupakan daerah yang menandai akan terjadinya penurunan harga secara signifikan. Zona Drop Base Drop Supply (DBD Supply) sering ditandai karena biasanya harga akan melakukan Pullback ke daerah ini setelah menembus suatu Support  maupun suatu zona keseimbangan.

zona-supply-1

 

2. Zona Rally Base Rally Demand

Zona ini merupakan daerah yang menandai akan terjadinya kenaikan lanjutan pada harga secara signifikan. Sama seperti zona sebelumnya, daerah ini juga menjadi tempat Pullback harga setelah menembus suatu Resistance atau zona keseimbangan. Untuk selanjutnya, zona ini akan disebut RBR Demand.

zona-demand-1

 

Zona Pembalikan Harga

Dengan kecenderungan harga untuk berbalik arah, zona ketidakseimbangan ini muncul saat harga pada pasar mencapai titik Resistance tertentu. Harga yang mencapai level itu akan memutuskan untuk berbalik dan menjauhi zona tersebut. Waktu yang dibutuhkan harga untuk berbalik bisa beragam.

 

1. Zona Rally Base Drop Supply

Zona ini merupakan daerah yang menandai pembalikan harga dari sebuah kenaikan ke penurunan. Setelah menyentuh zona ini, harga bisa saja tidak kembali, atau malah berbalik menembus setelah mencari pembeli di zona Demand. Untuk selanjutnya, zona ini akan disebut RBD Supply.

zona-supply-2

 

2. Zona Drop Base Rally Demand

Zona ini merupakan daerah yang menandai pembalikan harga dari sebuah penurunan ke kenaikan. Setelah menyentuh zona ini, harga bisa saja tidak pernah kembali, atau malah berbalik menembus setelah mencari penjual di Supply terdekat. Untuk selanjutnya, zona ini akan disebut DBR Demand.

zona-demand-2

 

Cara Menggambar Zona Ketidakseimbangan

Menggambar zona ketidakseimbangan itu jauh lebih mudah daripada menggambar zona keseimbangan biasa. Bias yang dapat ditimbulkan dari perspektif pada saat menggambar zona keseimbangan, tidak akan timbul dalam proses menggambar zona ketidakseimbangan. Mengapa demikian?

Dalam menggambarkannya, akan digunakan patokan pola-pola candle stick yang sudah terkenal. Selain Pin bar seperti yang telah dicontohkan di atas, terdapat beberapa pola candlestick lain yang dapat menjadi patokan dalam menggambar zona ketidakseimbangan. Beberapa pola candle tersebut adalah:

 

a. Engulfing/Harami/Piercing

supply-and-demand

 

b. Pin Bar/ Doji

pin-bar-s-n-d

 

Cara Trading Dengan Supply And Demand

Sebelum membahas lebih dalam mengenai trading dengan zona ketidakseimbangan ini, selalu ingat 4 aturan penting ini:

  1. Sell hanya di Supply.
  2. Buy hanya di Demand.
  3. Selalu lihat ke kiri.
  4. Selalu perhitungkan risiko dengan detail.

Selanjutnya mari membahas bagaimana sistem trading dengan zona ketidakseimbangan Supply And Demand. Sejatinya, sistem trading ini akan difokuskan hanya pada Entry Pullback/Retest/Retracement saja. Entry ini dapat bersifat Counter Trend maupun Follow Trend. Berikut lengkapnya:

 

Market Filter

Dalam menyaring market, tandai terlebih dahulu zona ketidakseimbangan yang ada pada time frame 1-hari atau 1-minggu. Tujuannya adalah untuk melihat posisi harga saat ini jika dilihat dari Big Picture-nya. Perhatikan contoh di bawah berikut ini, yang merupakan grafik EUR/USD time frame 1-hari sebagai gambaran besar.

supply-and-demand-d1

 

Setup Trading

Kondisi Setup yang diharapkan bukan melihat pada tren secara keseluruhan. Dalam sistem trading ini, yang perlu dilihat adalah posisi harga saat ini dalam time frame besar. Perhatikan Chart time frame 1-hari EUR/USD di atas.

Harga saat ini sedang berada di dekat zona RBR Demand-nya. Zona tersebut sempat hampir dikunjungi beberapa tahun yang lalu, tapi ditolak bahkan sebelum sempat memasukinya. Harga kemudian kembali bertengger pada daerah ini. Jika pembalikan harga ke zona itu beberapa tahun yang lalu tidak diikutkan (harga belum masuk ke zona), maka saat ini merupakan momen Pullback pertama harga.

eur-usd-4-h

Melihat harga saat ini berada di zona Demand, maka tentu saja fokus akan lebih tertuju untuk mencari peluang Buy pada time frame yang lebih kecil. Selanjutnya, bukalah salah satu time frame di bawah 1-hari untuk memulai trading. Sesuaikan time frame ini dengan jenis trading Anda. Misalnya, trading dengan time frame 4-jam mewakili jenis trading Intraday dan semi-swing.

 

Entry

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Entry dalam strategi ini bisa dari Pullback, Retrace maupun Retest pada zona ketidakseimbangan Supply And Demand. Ketentuan Entry sebenarnya tidak sulit. Semakin sering zona tersebut muncul, maka semakin tidak valid pula zona itu. Tentu saja Pullback pertama merupakan yang terbaik. Jika melihat chart time frame 4-jam di atas, saat ini harga sedang dalam proses melakukan Pullback kedua dari zona ketidakseimbangan. Dengan demikian, Anda bisa mempersiapkan Entry dari kemungkinan tertolaknya harga dari dari zona tersebut.

open-posisi-snd

Beberapa Trader SnD, memasang Pending Order berlapis di zona-zona ini. Beberapa memasangnya sebelum harga memasuki zona, beberapa lagi memasangnya saat harga sudah mendekati batas akhir zona. Pasalnya, tidak ada yang tahu kapan harga benar-benar akan ditolak atau zona. Saya sendiri lebih prefer untuk menunggu harga mendekati batas akhir zona, mengingat risiko yang ditanggung jadi jauh lebih kecil dengan kemungkinan keuntungan yang bertambah besar. Satu hal yang pasti, SL Anda sudah harus terpasang dengan rapi beberapa pip setelah batas akhir zona.

 

Exit: Trailing Stop Atau BEP?

Untuk Exit dari sistem trading ini, fokusnya ada pada zona kebalikannya. Jika Anda menjual pada Supply, maka level Take Profit yang paling aman tentu saja ada di Demand terdekat. Namun sesuai pengetahuan kita bersama, harga pasar tidak bisa diperkirakan semulus itu. Kadang harga yang sudah Running Profit pun dapat berbalik menjadi Loss setelah ditinggal beberapa saat. Dalam menanggulangi hal ini, para trader biasanya menggunakan Trailing Stop atau memindahkan SL ke BEP (Breakeven Point). Mana yang baik digunakan untuk sistem trading ini?

Menurut salah satu Trader Support Anda Deman terkenal, Sam Seiden, yang paling baik digunakan adalah pemindahan ke BEP. Penggunaannya mengaplikasikan perhitungan Risk Reward Ratio. Misalnya jika Anda melihat chart Open Posisi di atas, rasio perbandingan Risk dan Reward yang digunakan adalah 1:3. Menurut Sam, Anda baru boleh memindahkan SL Anda Ke Breakeven Point saat harga Running mencapai keuntungan sebesar 2 kali risk yang Anda tetapkan. Cara itu digunakan oleh Sam setelah bertahun-tahun melakukan riset menggunakan sistem trading ini.

 

Bonus: Strategi Zona Ketidakseimbangan Dengan RR Hingga 1:50

Pada artikel sebelumnya mengenai trading dengan Supply And Demand Basic, saya sempat menjanjikan sebuah sistem trading dengan RR hingga 1:50. Mari saya jelaskan strategi tersebut di sini.

Strategi ini berbasiskan zona ketidakseimbangan dan pola chart Continuation, khususnya Wedge dan Flag. Pernah mempelajari pola harga ini? jika belum, sebaiknya Anda baca dulu artikel mengenai pola ini.

Dalam pola Wedge, harga bergerak dengan kuat ke satu arah yang kemudian disusul dengan pelemahannya, ditandai oleh bentukan mengerucut yang seperti irisan sebuah lingkaran. Dalam pergerakan pola ini, trader diharuskan menunggu Breakout ke salah satu sisi agar posisi bisa di-trigger. Well, jika Anda menggunakan zona ketidakseimbangan, pola Wedge ini biasanya akan menuju ke daerah Supply terdekat sebelum kembali meloncat sesuai dengan pergerakan awalnya. Tidak percaya? Silahkan cek chart Anda atau lihat contoh di bawah ini. Biasanya Trader Supply And Demand menyebut strategi ini sebagai Compression.

cp-snd

Sebelumnya saya minta maaf karena tidak berhasil menemukan Setup yang mampu menawarkan RR 1:50. Contoh dari guru saya pun hilang entah kemana. But, RR mendekati 1:40 tidak begitu buruk bukan?

 

FAQ Trading Dengan Zona Supply And Demand

Di bawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan tentang cara trading dengan zona supply and demand beserta jawaban pendek untuk menyingkat waktu Anda membacanya.

 

Apa itu zona keseimbangan supply and demand dalam forex?

Zona keseimbangan ialah area saat jumlah pembeli dan barang yang tersedia sama besarnya. Zona keseimbangan biasanya digambarkan dengan harga-harga yang berhimpitan satu sama lain, dan terlihat seperti orang yang sedang berbaris rapi. Pada zona keseimbangan, harga sering lalu-lalang sebelum akhirnya melakukan Breakout dan melanjutkan perjalanannya.

 

Apa fungsi dari supply and demand?

Supply and demand dapat digunakan sebagai perangkat analisa trading forex. Salah satu caranya dengan mengandalkan zona keseimbangan sebagai halte-halte zona Supply And Demand pada sistem trading yang diterapkan, serta dasar hukum penawaran dan permintaan secara umum.

 

Apa konsep dasar hukum zona Supply And Demand?

Ada empat dasar hukum supply and demand:

  1. Jika demand meningkat namun supply tidak berubah, maka akan terjadi kelangkaan bara dan harga jadi naik.
  2. Jika demand mengecil namun supply tidak berubah, maka penumpukan barang terjadi diserta penurunan harga
  3. Jika demand tetap sedangkan supply meningkat, maka penumpukan barang akan terjadi disertai penurunan harga.
  4. Jika demand tetap dan supply turun, maka kelangkaan barang terjadi disertai kenaikan harga.

 

Apa itu Drop base drop?

Drop base drop merupakan daerah yang menandai akan terjadinya penurunan harga secara signifikan. Pada zona Drop Base Drop Supply (DBD Supply) sering ditandai dengan Pullback harga ke daerah ini setelah menembus suatu Support maupun zona keseimbangan.

 

Bagaimana Cara Trading Dengan Supply And Demand?

Yang pertama-tama Anda harus lakukan ialah menyaring market. Tandai terlebih dahulu zona ketidakseimbangan yang ada pada time frame 1-hari atau 1-minggu. Kemduain tentukan setup trading Anda. Kondisi Setup yang diharapkan bukan melihat pada tren secara keseluruhan, namun posisi harga saat ini dalam time frame besar. Untuk entry, fokus pada Entry Pullback/Retest/Retracement saja. Untuk Exit dari sistem trading ini, fokusnya ada pada zona kebalikannya.

 

Sebelum mempraktekkan strategi ini di pasar, Saya menyarankan untuk melakukan Backtest dan Forward Test terlebih dahulu agar pemahaman tentang zona keseimbangan ini dapat lebih meresap dalam pemahaman Anda. Semakin sering Anda berlatih menggambar zona Supply And Demand ini, semakin gampang pula Anda mendeteksinya di kemudian hari.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Itu kedua kotak kenapa gak langsung dibikin nyatu aja, kan cuma berongga kecil banget. Emang berongga sekecil itu pengaruh ya?
 Roni Manurung |  1 Jul 2022
Halaman: Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala Trader Pro
Area semacam DBR Demand, RBD Supply di atas bagaimana cara mengidentifikasinya? Masa nunggu harga sudah mantul duluan baru bisa dibilang itu DBR dan RBD sebagai zona pembalikan harga?
 Yeremia |  9 Aug 2022
Halaman: Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala Trader Pro
Dari pemaparan artikel diatas, bisa dikatakan analisa fundamental mungkin cukup penting untuk diperhatikan ketika trading logam mulia, baik emas maupun perak. Dan klu emang ada broker yang menyediakan trading platinum, analisa fundamental sepertinya juga penting. (Mohon infoin dong klu ada broker lokal yang menyediakan trading platinum) Klu boleh tau, ada ga fitur2 untuk analisa fundamental dikedua broker baik FInex maupun HFX, baik penyediaan fitur berita eknomi maupun tools lainnya, soalnya klu diperhatiin dngn baik, kehadiran emas dan perak ini pasti diiringi dengan harga yang dipengaruhi supply dan demand. Ya kali, kita bsa melakukan perhitungan analisa teknikal terhadap sentimen pasar yg berupa supply demand
 Sonny |  17 May 2023
Halaman: Perbandingan Trading Logam Mulia Di Hfx Dan Finex
Haloo min, di artikel dipaparkan bawha rata2 trader profesional akn membatasi kerugian mereka di kisaran 1%-3% dari modal. Lebih dari itu, sangat kurang direkomendasikan. LAhh klu aku yg cuma pnya modal $100, brrti risk yg harus aku pertaruhkan cma $1 dan itu benar2 ngebatasi tradingan aku. Klu pro trader mahh enak, modal agak gede, klu 1% dari $10,000 aja dah $100, dalam artian mreka enak tradingannya. Jdi bsa untung gede jga meski resiko jga gede. Tpi klu aku yg modal cekak, kyknya susah dngn risk modal segitu. Misalkan klu aku risk nya diatas 3% apa blh min?
 Suherman |  31 May 2023
Halaman: Kiat Menentukan Lot Trading Ideal Ala Broker Finex
Sonny: Setau ane yaa, buat fitur analisa fundamental di Finex dan HFX, biasanya mereka ada sumber berita ekonomi dan alat-analat buat bantu analisis. Ada broker yg maenawaarkan kalender ekonomi yang nampilin jadwal rilis berita ekonomi yang bisa ngaruhin harga logam mulia, ada jga yg punya laporan dan analisis pasar buat bantu lu. Misalkan di Finex, dia memiliki fitur berita ekonoimi dan di HFX sndiri bahkan tidak memiliki fitur2 tsb. Tapi inget, analisis teknikal juga penting buat trading logam mulia. Lu bisa pake grafik, indikator, dan pola harga buat nangkep sentimen pasar soal supply dan demand. Intinya, analisis fundamental dan teknikal itu saling melengkapi. Gabungin dua-duanya buat dapetin pemahaman yang lengkap tentang pasar logam mulia dan bikin keputusan trading yang lebih informed. Untuk broker lokal yg menyediakan Platinum itu setau gue ada sih yakni GKInvest. Bisa baca di artikel berikut ini gan biar lbh informed : Seluk-Beluk Trading Logam Mulia di GKInvest
 Hendri |  3 Jun 2023
Halaman: Perbandingan Trading Logam Mulia Di Hfx Dan Finex
Tentu saja ada gan! Emang ada beberapa trader yang trading tanpa stop loss, tetapi ini klu menurut gw tindakan yang sangat berisiko dan rat rata ga direkomendasikan oleh kebanyakan trader. Intinya, trading tanpa stop loss mirip dengan bermain dengan api - bisa jadi sangat mengasyikkan tetapi juga sangat berbahaya. Beberapa trader yang melakukan trading tanpa stop loss mungkin memiliki strategi trading yang sangat berbeda dari strategi trading konvensional. Mereka mungkin menggunakan teknik-teknik yang sangat agresif, seperti yang dikatakan ama bang @Farel. Tetapi, strategi semacam itu menurut ane sangat berisiko Sementara ada beberapa trader yang berhasil melakukan trading tanpa stop loss, kebanyakan trader profesional dan sukses sangat menekankan pentingnya penggunaan stop loss dalam trading. Stop loss membantu trader mengelola risiko dan melindungi modal mereka dari kerugian besar.
 Budi Sutomo |  10 Jun 2023
Halaman: Tips Mifx Cara Memanfaatkan Tipe Order Sesuai Strategi

Komentar[34]    
  Farid   |   11 Sep 2019
Saya ingin masuk forumnya, tp waktu saya klik kok ga muncul apa2 ya..?
  Admin   |   12 Sep 2019
Link-nya sudah kami perbarui, Pak. Silakan dicoba kembali.
  Made   |   2 Mar 2020
Gk bahas flag limit, ftr, mpl pak/bu?
  M Zainul   |   10 Mar 2020
@Made: Flag Limit, FTR, dan MPL itu bukan teknik umum yang digunakan pada Supply And Demand pak. Teknik-teknik tersebut merupakan wujud pengembangan dari salah satu trader senior SnD. Mungkin di lain waktu akan coba saya bahas. Terima kasih
  Rangga   |   4 Jun 2020
Bonus: Strategi Zona Ketidakseimbangan Dengan RR Hingga 1:50 sama2 mantul kayak tema utamanya bro
  Adip   |   7 Jul 2020

bagaimana saya bisa masuk ke group gan ya...?

ini apakah ada indicatornya?

  Admin   |   13 Jul 2020

@Adip:

Untuk indikatornya sendiri tidak ada, Pak. Kita diharuskan untuk menganalisa dan menggambar sendiri pada chart masing-masing.

  Rengga Dani   |   5 Aug 2020

gimana cara gabung di forumnya min?

  Dheva   |   11 Aug 2020

forum apa nih bro? Koq ane kaga paham,,

  Fachriza Azhar   |   23 Aug 2020

Itu gambar di atas yang area setup 1:40 bagian atas yg merah kenapa disebut DBD supply ya bukannya itu RBD Supply ya?

Dan maksud penjelasan break CP Line itu apa ya?

  Admin   |   27 Aug 2020

@Fahriza

DBD-nya ada pada bagian kiri chart yang tidak masuk di gambar. Kenaikan harga yang membentuk RBD di sana cuma sekedar Retest harga pada zona yang sudah terbentuk.

CP Line adalah garis trend line yang terbentuk saat harga terus naik dan ter-Compress. Break CP Line adalah, harga yang berhasil ditutup menembus CP Line-nya.

Terima kasih

  Yoyok   |   22 Dec 2021

info artikel untuk pemula?

  Dodo   |   22 Dec 2021

silahkan ke link berikut ini kak

  Matthew   |   3 Mar 2022

Ini di time frame berapabuntuk analisanya pak?

  Roni Manurung   |   1 Jul 2022

Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala TraderItu kedua kotak kenapa gak langsung dibikin nyatu aja, kan cuma berongga kecil banget. Emang berongga sekecil itu pengaruh ya?

  Liem   |   8 Aug 2022

Numpang share pengalaman ya gan. ketika ada 2 supply tersebut saya biasanya ambil area yang sudah di retouch atau pernah disentuh agar area SL tidak terlalu jauh. Dari gambar itu saya entry di kotak atas, Notabene sudah disentuh sebelumnya.

  Roni Manurung   |   15 Aug 2022

Jadi maksudnya, rongga kecil itu bisa buat perkiraan naruh SL-nya begitu?

  Tommy   |   3 Aug 2022

Apakah supply and demand itu sama seperti support and resistance?

  Kiki R   |   9 Aug 2022

@Tommy: Fungsinya sama sebagai level, namun konsep dasar dan cara menentukan keduanya berbeda.

Menentukan level support/resisten bisa dengan menggunakan harga tertinggi (high) atau harga terendah (low) pada grafik.

Sedangkan level supply/demand tidak terpaku pada harga tertinggi dan terendah. Level supply/demand mencakup semua area harga dimana terjadi pergeseran supply/demand pada grafik.

  Hamid   |   9 Aug 2022

Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala TraderApakah ini berarti cuma untuk pembentukan supply saja? Kalau untuk demand pakai pola candle yang mana?

  M Singgih   |   10 Aug 2022

@ Hamid:

Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala TraderKalau menurut saya area demand (sebagai support) ada di kotak yang diarsir warna biru. Setelah terbentuk bullish engulfing candle yang terkonfirmasi, maka area tersebut menjadi area demand (support).

Dalam hal ini area demand atau area support akan valid ketika bullish engulfing candle terkonfirmasi, yaitu ketika level tertinggi bullish engulfing candle ditembus oleh candle setelahnya seperti tampak pada gambar di atas.

  Yeremia   |   9 Aug 2022

Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala TraderArea semacam DBR Demand, RBD Supply di atas bagaimana cara mengidentifikasinya? Masa nunggu harga sudah mantul duluan baru bisa dibilang itu DBR dan RBD sebagai zona pembalikan harga?

  M Singgih   |   10 Aug 2022

@ Yeremia:

Dalam hal ini area supply bisa dianggap sebagai area resistance, sedangkan area demand sebagai area support. Pada case gambar di atas, memang harus menunggu harga mantul yaitu setelah terbentuknya bullish engulfing candle yang terkonfirmasi, yang mana membentuk titik swing low. Nah, pada area titik swing low itulah terbentuk level support atau area demand yang baru.

Dalam hal ini area demand atau area support tsb akan valid ketika bullish engulfing candle terkonfirmasi, yaitu ketika level tertinggi bullish engulfing candle ditembus oleh candle setelahnya seperti tampak pada gambar di atas.

  Yeremia   |   12 Aug 2022

Seberapa kuat area DBR itu, pak?

  M Singgih   |   14 Aug 2022

@ Yeremia:

Semakin jarang ditembus maka area support (demand) tersebut semakin kuat dan bisa dianggap sebagai level support mayor. Semakin sering ditembus maka dianggap sebagai level support minor (kurang kuat).

  Pips Killer   |   25 Aug 2022

Apakah di MetaTrader ada indikator yang bisa menunjukkan Supply and Demand?

  Wahyudi   |   26 Aug 2022

Kenapa pemerintah tidak bisa bikin harga kebutuhan pokok selalu berada di zona keseimbangan ya?

  Aisha   |   31 Aug 2022

Karena pemerintah bukan Tuhan.

Apa sih yang melahirkan zona keseimbangan? Pertemuan antara supply (penawaran) dan demand (permintaan). Keduanya bisa naik-turun, dipengaruhi oleh hal-hal seperti populasi, iklim, bencana alam, dan lain sebagainya.

Pemerintah tidak bisa menentukan berapa pertumbuhan populasi tiap tahun, berapa kali bencana tiap tahun, bagaimana cuaca hari ini. Jadi, bagaimana mungkin pemerintah menjamin harga selalu berada pada zona keseimbangan!?

  Il Capo Of Crypto   |   8 Sep 2022

Trading Dengan Zona Supply And Demand Ala Trader
Kenapa RBR Demand bukan di kotak merah tapi malah di tanda tanya itu?

  Kiki R   |   13 Sep 2022

Kotak merah merupakan drop-base-rally (DBR) demand sehingga tidak cocok digunakan untuk RBR demand.

  Yudha   |   13 Oct 2022

Seandainya ada indikator yg bisa kasih tahu kita di mana letak zona supply and demand, pasti enak banget

  Angga Trade   |   19 Oct 2022

Ada bapak silahkan cari, namun namanya indikator itu hanya mengikuti candle atau sifatnya laging walaupun indikator snd sifatnya leading namun sama saja tetep kita harus pahami snd.

Dan catatan, strategi snd itu harus sabar karena fokus pada RR, Jika bapak fokus ke winrate maka teknik snd ini kurang cocok.

  Tuti Alamanda   |   1 Dec 2022

Kalau terjadi Zona Drop Base Drop Supply, apa yang harus dilakukan?

  Kiki R   |   5 Dec 2022

Menunggu harga pullback ke zona supply drop-base-drop (DBD) dan melihat apakah ada sinyal untuk entry sell.