Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 23 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia

Divergence Trading: Lebih Akurat Kenali Momentum

SAM 2 Aug 2011
Dibaca Normal 5 Menit
forex > strategi >   #divergen   #divergence
Pada dasarnya, divergence trading adalah trading menggunakan patokan perbedaan antara pergerakan harga dengan pergerakan indikator oscillator.

Di artikel sebelumnya, sekilas kita sudah menyinggung masalah divergence trading. Nah, kali ini mari kita bahas lebih detil tentang divergence trading ini. Apa sih sebenernya divergence trading?

Pada dasarnya, divergence trading adalah trading menggunakan patokan "perbedaan" antara pergerakan harga dengan pergerakan indikator Oscillator. Anda bisa menggunakan MACD, RSI, Stochastics, dan yang sejenisnya. Untuk lebih mudah mengenali indikator Oscillator bagi Anda yang masih pemula, maka bisa melihat daftarnya di platform MT4. Pada menu atas bagian Insert, klik Indicators kemudian hover bagian Oscillators.

Divergence trading sangat berguna bagi kita untuk bisa mengidentifikasi kapan saat sebuah trend akan berlangsung terus, atau kapan sebuah trend mulai melambat dan cenderung berbalik arah. Kemampuan untuk mengidentifikasi apakah trend masih akan lanjut atau akan berbalik pastinya sangat kita perlukan. Lah, kita kan tentunya gak ingin "telat masuk" dalam mengikuti sebuah trend. Masih mending kalo cuma telat masuk sih, lebih parah lagi klo sampai "salah masuk" yang buntutnya jadi sell di lembah atau buy di puncak.

Ok, sebelum menggunakan divergence dalam ber-trading, kita perlu memahami dulu teori dasar dalam divergence trading ini. Secara umum, divergence dapat dibedakan menjadi regular divergence dan hidden divergence.

Baca Juga:

Panduan Trading untuk Pemula

 

Regular Divergence

Regular divergence secara umum menunjukkan tanda adanya indikasi pembalikan trend yang sedang berlangsung. Apabila harga dalam posisi lower-low sedangkan Oscillator dalam posisi higher-low, menunjukkan indikasi adanya pembalikan trend (reversal) dari trend turun ke trend naik. Kondisi ini juga disebut sebagai bullish regular divergence, dan contohnya seperti gambar berikut:

Bullish Regular Divergence

 

Sedangkan jika harga mencapai kondisi higher-high sedangkan Oscillator dalam posisi lower-high, maka ini artinya terjadi bearish regular divergence yang menunjukkan indikasi adanya pembalikan trend (reversal) dari trend naik ke trend turun. Contohnya seperti gambar berikut:

Bearish Regular Divergence

Baca Juga:

How to Trade Using Divergence Strategy

 

Hidden Divergence

Hidden divergence secara umum menunjukkan indikasi penerusan trend yang sedang berjalan. Apabila harga dalam posisi higher-low, sedangkan Oscillator dalam posisi lower-low, ini menunjukkan adanya indikasi trend naik akan terus berlanjut. Contoh situasi yang juga disebut sebagai bullish hidden divergence bisa dilihat pada gambar berikut:

Bullish Hidden Divergence

 

Sedangkan apabila harga dalam posisi lower-high sedangkan oscillator dalam posisi higher-high, ini menunjukkan adanya indikasi trend turun akan terus berlanjut. Contohnya seperti gambar berikut:

Bearish Hidden Divergence

Nah, chart-chart di atas menunjukkan contoh-contoh divergence dengan berbagai variasinya. Ada baiknya kita bisa mengidentifikasi terjadinya divergence ini supaya kita bisa mengambil posisi yang tepat di setiap pergerakan harga.

Trus, gimana ya cara pakai divergence trading untuk entry posisi beneran? Sebenarnya, divergence trading ini paling cocok buat konfirmasi sinyal saja. Bukan buat cari posisi entry.

Misalnya, Si Fulan trading pakai strategi price action sama MA yang sinyalnya buy. Trus karena dirasa masih kurang valid, dia bisa pakai indikasi divergence trading ini buat melanggengkan entry buy-nya. Seumpama divergence harga sama Oscillator memang muncul sinyal bullish hidden divergence, maka sikat aja itu peluang buy. Tapi kalo ternyata sinyalnya malah bearish divergence, ya sebaiknya entry buy pakai manajemen risiko yang lebih ketat, atau sekalian nggak entry juga bisa.

Visualisasinya bisa dilihat di video berikut:

Ngomong-ngomong masalah divergence, saya jadi teringat masa-masa awal belajar trading nih. Soalnya, pelajaran tentang divergence ini adalah pelajaran kedua setelah Fibonacci yang diajarkan oleh mentor saya, yang terus terang nih, bikin saya lumayan banyak panen omelan gara-gara susah ngeh-nya. Yah maklumlah, dasarnya emang lemot sih, hahaha.

 

Tertarik trading pake strategi ini? Simak lebih mendalam untuk tahu cara memahami pola Divergence dan menerapkannya pada trading Anda.

 

FAQ Divergence Trading

 

1. Apa itu divergence trading?

Divergence trading adalah trading yang menggunakan perbedaan antara pergerakan harga dengan pergerakan indikator Oscillator. Divergence trading bisa dimanfaatkan untuk membantu trader mengidentifikasi apakah trend masih akan berlanjut atau akan berbalik.

 

2. Indikator apa yang bisa digunakan untuk divergence trading?

Indikator yang paling sering dipakai untuk divergence trading adalah:

  • MACD
  • RSI
  • Stochastic

Namun, trader boleh menggunakan indikator lain sesuai dengan kebutuhan.

 

3. Apa yang dimaksud dengan regular divergence?

Regular divergence merujuk pada kondisi saat akan terjadinya pembalikan trend yang sedang berlangsung. Kondisi ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu bullish regular divergence yang menunjukkan indikasi pembalikan trend dari bearish ke bullish. Sebaliknya, bearish regular divergence menunjukkan indikasi adanya pembalikan trend (reversal) dari trend naik ke trend turun.

 

4. Apa itu hidden divergence?

Hidden divergence menunjukkan indikasi penerusan trend yang sedang berlangsung. Ketika harga dalam posisi higher-low, sedangkan Oscillator dalam posisi lower-low itu berarti trend bullish akan berlanjut. Sebaliknya, saat harga dalam posisi lower-high sedangkan oscillator dalam posisi higher-high b erarti trend bearish masih berlanjut.

 

5. Apakah divergence trading bisa digunakan untuk entry?

Sayangnya divergence trading lebih cocok dipakai untuk konfirmasi sinyal, bukan untuk mencari posisi entry. Tetapi, strategi ini boleh digabungkan dengan teknik lain seperti Price Action untuk mencari posisi entry atau exit.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 23 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 23 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Dari pemaparan artikel gitu, emang udah nunjukin penggabungan antara pin bar dngn divergence gitu. Cma di artikel jga di katakn bhwa trader itu harus tau mana Pin Bar yang valid dan mana Pin Bar yang tidak valid serta memahami bagaimana cara membacanya dalam konteks pasar yang berbeda-beda. Nah, pin bar gitu kan udah di jelasin di artikel itu kyk gmana. Tpi kenyattaannya kan di pasar Forex, pin bar2 yg sempurna kyk di artikel gitu kan ga selalu ada. Kira2 ada ga pin bar yg benar2 valid dan cara identifikasinya itu kyk gmana ya? Mohon penjelasannya mengenai pin bar tsb, makasih bnyk!
 Reka |  19 Jun 2023
Halaman: Tips Trading Mifx Cara Temukan Potensi Profit Dengan Pin Bar
Izin nnya. Aku agak tertarik dngn buku yg berjudul: "Momentum, Direction and Divergence oleh William Blau" Dikarnakan di ulasan di artikel, buku ini ngajarin kita tentang analisa teknikal yakni momentum, direction, dan jga Divergence ya. Yg ingin aku tanyakan sblm mempertimbangkan membeli buku nya adalah mengenai Divergence. Aku sering membaca dan mendengar kata divergence di trading Forex. Istilahnya mahh, divergence itu kyknya udah umum bngt digunakan di Forex. Jd, klu blh, aku mnta izin nnya di kolom komentar ini, apa yg dimaksud dngn divergence dan apa saja keunggulan analisa teknikal divergence dibandingkan analisa lainnya? Sblmnya, aku ucapkan terima kasih, ditnggu responnyaa!
 Adri |  4 Jul 2023
Halaman: Rekomendasi Buku Trading Terbaik Versi Finex
Jawaban untuk Fadly: Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendukung tipe entry retracement dalam price action. Berikut adalah beberapa indikator yang umum digunakan: Moving Average (MA): Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu. Penggunaan MA dapat membantu mengidentifikasi arah tren dan menyoroti level-level retracement yang potensial. Contohnya, ketika harga melakukan retracement dalam tren naik, Anda dapat mencari peluang entry beli ketika harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih rendah seperti MA 50 atau MA 200. Sebaliknya, dalam tren turun, retracement ke arah upside dapat dicari saat harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih tinggi. Indikator Oscillator: Indikator oscillator seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic Oscillator dapat memberikan informasi tentang kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Ketika pasar mencapai kondisi overbought, di mana harga telah naik terlalu cepat dan terlalu tinggi, retracement ke arah downside mungkin terjadi. Sebaliknya, ketika pasar mencapai kondisi oversold, di mana harga telah turun terlalu cepat dan terlalu rendah, retracement ke arah upside mungkin terjadi. Sinyal dari indikator oscillator ini dapat memberikan konfirmasi tambahan saat mencari retracement yang valid. Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang menggambarkan volatilitas harga dalam bentuk tiga garis. Garis tengah adalah moving average (biasanya MA 20), sementara garis atas dan bawah berada pada deviasi standar tertentu dari garis tengah. Retracement yang valid sering kali terjadi ketika harga mendekati atau memasuki band atas atau bawah. Saat harga mendekati band atas, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah downside, sementara saat harga mendekati band bawah, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah upside. Fibonacci Retracement: Fibonacci Retracement adalah alat bantu teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level retracement yang potensial berdasarkan urutan angka Fibonacci. Level-level retracement Fibonacci yang umum digunakan adalah 38,2%, 50%, dan 61,8%. Saat harga melakukan retracement, Anda dapat mencari peluang entry di dekat level-level ini. Fibonacci Retracement membantu mengidentifikasi level-level yang berpotensi menjadi support atau resistance dalam tren yang sedang berlangsung. MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren yang menggabungkan moving average dengan konvergensi dan divergensi. Ini terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal. Divergensi positif atau negatif antara garis-garis ini dapat memberikan sinyal retracement yang potensial. Divergensi bullish, di mana garis MACD bergerak ke atas garis sinyal, dapat menunjukkan kemungkinan retracement ke arah upside. Sebaliknya, divergensi bearish, di mana garis MACD bergerak ke bawah garis sinyal, dapat mengindikasikan kemungkinan retracement ke arah downside. Volume: Meskipun bukan indikator teknis yang khas, volume dapat memberikan konfirmasi tambahan tentang retracement yang potensial. Volume yang meningkat selama retracement dapat menunjukkan partisipasi yang lebih besar dari pelaku pasar dan memberikan indikasi bahwa retracement adalah pergerakan yang signifikan. Kenaikan volume dapat memberikan kekuatan tambahan pada retracement dan memberikan konfirmasi bahwa pergerakan harga adalah retracement yang valid.
 Kiki R |  19 Jun 2023
Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu
Jawaban untuk Vera: Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu saat menggunakan pola trading. Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda pertimbangkan: Pelajari pola dengan baik: Penting untuk benar-benar memahami pola trading yang Anda gunakan. Pelajari semua detail tentang pola tersebut, termasuk kriteria masuk dan keluar yang dianjurkan, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil posisi. Semakin dalam pemahaman Anda tentang pola tersebut, semakin baik Anda dapat mengenali situasi di mana pola tersebut mungkin menghasilkan sinyal palsu. Gunakan konfirmasi tambahan: Selain mengandalkan pola tunggal, gunakan indikator atau metode konfirmasi tambahan. Misalnya, Anda dapat menggabungkan pola candlestick dengan indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memvalidasi sinyal. Konfirmasi tambahan dapat membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu. Gunakan time frame yang lebih tinggi: Menggunakan time frame yang lebih tinggi dapat membantu menghilangkan sinyal palsu yang muncul pada time frame yang lebih rendah. Sinyal yang muncul pada time frame tinggi biasanya lebih kuat dan lebih bisa diandalkan. Namun, perlu diingat bahwa dengan menggunakan time frame yang lebih tinggi, Anda mungkin akan memiliki sedikit peluang trading, jadi pertimbangkan dengan bijak. Gunakan manajemen risiko yang baik: Manajemen risiko yang baik sangat penting dalam trading. Tetapkan level stop loss yang rasional untuk setiap perdagangan dan patuhi rencana Anda. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sesuai dengan rencana trading Anda, lebih baik melewatinya daripada memaksakan perdagangan yang berisiko.
Selain menetapkan level stop loss yang rasional, penting juga untuk memperhatikan rasio risk/reward yang seimbang. Idealnya, Anda harus mencari peluang dengan potensi keuntungan yang lebih besar daripada risiko yang diambil. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sejalan dengan rencana trading Anda, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang lebih baik daripada memaksa masuk ke perdagangan yang berisiko. Tinjau kembali hasil trading Anda: Tetaplah melacak dan meninjau hasil trading Anda secara berkala. Analisis ini akan membantu Anda mengidentifikasi pola atau situasi yang cenderung menghasilkan sinyal palsu. Jika Anda menemukan pola yang sering menghasilkan sinyal palsu, pertimbangkan untuk menghindari pola tersebut atau menyesuaikan strategi Anda untuk meminimalkan risiko. Latih kemampuan pengenalan pola: Praktikkan pengenalan pola secara konsisten melalui latihan dan pengalaman. Semakin banyak pengalaman yang Anda dapatkan, semakin baik Anda akan mengenali sinyal yang valid dan menghindari sinyal palsu. Latihan dengan akun demo atau menggunakan backtesting dapat membantu meningkatkan kemampuan Anda dalam mengenali pola secara akurat.
 Kiki R |  22 Jun 2023
Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern
Jawaban untuk Erwin: Mengidentifikasi divergensi antara pola ascending triangle dan indikator teknikal seperti Stochastic Oscillator dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk memperkuat sinyal perdagangan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengidentifikasi divergensi antara kedua elemen ini: Memahami pola ascending triangle: Langkah pertama adalah memahami pola ascending triangle itu sendiri. Pola ini terdiri dari garis resistensi horizontal yang terhubung dengan puncak harga yang sejajar, serta garis support yang semakin meningkat menghubungkan lembah harga yang semakin tinggi. Pola ini menunjukkan konsolidasi pasar sebelum terjadi kemungkinan breakout naik. Penting untuk menggambar garis resistensi dan support dengan hati-hati untuk memastikan validitas pola. Memahami Stochastic Oscillator: Stochastic Oscillator adalah indikator osilator yang membantu mengidentifikasi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) dalam pasar. Indikator ini terdiri dari dua garis, yaitu %K dan %D, yang berfluktuasi antara 0 hingga 100. Jika garis-garis tersebut bergerak di atas 80, itu menunjukkan kondisi jenuh beli, sementara jika garis-garis bergerak di bawah 20, itu menunjukkan kondisi jenuh jual. Mengidentifikasi divergensi bullish: Dalam konteks pola ascending triangle, Anda akan mencari divergensi bullish antara harga yang membentuk puncak yang semakin tinggi dalam pola segitiga dan Stochastic Oscillator yang membentuk lembah yang semakin tinggi. Divergensi bullish terjadi ketika harga membentuk puncak yang semakin tinggi sementara Stochastic Oscillator membentuk lembah yang semakin tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga terus meningkat, momentum penurunan dalam indikator Stochastic Oscillator mulai melambat, memberikan indikasi bahwa potensi breakout naik menjadi lebih kuat. Menggunakan konfirmasi dari pola dan indikator lainnya: Penting untuk menggunakan konfirmasi tambahan dari pola dan indikator lainnya sebelum mengambil keputusan trading. Misalnya, Anda dapat mengamati volume perdagangan yang cenderung menurun selama pembentukan pola segitiga dan meningkat saat terjadi breakout. Jika volume meningkat saat harga menciptakan puncak yang semakin tinggi dan Stochastic Oscillator membentuk lembah yang semakin tinggi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa potensi breakout naik lebih kuat. Menentukan titik masuk dan pengelolaan risiko: Setelah Anda mengidentifikasi divergensi bullish antara pola ascending triangle dan Stochastic Oscillator, Anda dapat mempertimbangkan untuk masuk ke perdagangan pada saat breakout di atas garis resistensi segitiga. Namun, penting untuk selalu mengelola risiko dengan bijaksana. Tempatkan stop loss di bawah garis support segitiga untuk melindungi modal Anda jika harga melanggar pola. Selain itu, atur target keuntungan yang rasional berdasarkan perhitungan yang sesuai dengan rencana trading Anda.
 Kiki R |  23 Jun 2023
Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern
Jawaban untuk Elsa: Pada dasarnya tidak ada indikator yang paling cocok dengan pola ini karena setiap indikator mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, ada beberapa indikator yang dapat cocok dikombinasikan dengan pola triple bottom pattern untuk memberikan konfirmasi tambahan dan meningkatkan keakuratan sinyal. Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan bersama dengan pola triple bottom: Moving Average (MA): Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan mengidentifikasi perubahan arah harga yang dihasilkan oleh pola triple bottom. Trader dapat menggunakan MA dengan periode yang relevan, seperti MA 50 atau MA 200, dan mengamati hubungan antara harga dan MA tersebut. Jika harga berhasil melintasi MA dari bawah ke atas, hal ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa pembalikan harga yang diharapkan sedang terjadi. Oscillators: Oscillators seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator juga dapat digunakan untuk memberikan konfirmasi tambahan mengenai kondisi overbought atau oversold. Jika sinyal overbought atau oversold muncul pada saat yang sama dengan pola triple bottom, ini dapat meningkatkan validitas sinyal. Misalnya, jika harga mencapai kondisi oversold saat pola triple bottom terbentuk, ini dapat menunjukkan potensi pembalikan harga yang lebih kuat, karena tekanan jual yang berlebihan kemungkinan akan berkurang dan pembeli dapat mengambil kendali. Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting yang dapat memberikan konfirmasi tambahan pada pola triple bottom. Volume yang tinggi saat terjadi breakout di atas neckline atau saat harga menguji level support dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar dan memperkuat validitas sinyal. Volume yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa banyak trader memasuki pasar dan meningkatkan peluang terjadinya pergerakan harga yang mengikuti pola triple bottom. Bollinger Bands: Bollinger Bands dapat memberikan konfirmasi volatilitas dan membantu mengidentifikasi titik masuk yang potensial. Ketika harga mendekati atau memotong upper band setelah pola triple bottom terbentuk, ini dapat menjadi tanda bahwa harga berpotensi untuk melanjutkan pergerakan naik. Pergerakan yang signifikan di atas upper band dapat menunjukkan adanya peningkatan momentum pembalikan. MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator populer yang dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan. Garis MACD dan sinyal line-nya dapat membantu mengidentifikasi perubahan momentum dan memperkuat konfirmasi pola triple bottom. Crossing antara garis MACD dan sinyal line di atas level nol dapat menunjukkan adanya potensi pembalikan tren dari turun ke naik, mengkonfirmasi pola triple bottom.
 Kiki R |  24 Jun 2023
Halaman: Strategi Trading Menggunakan Triple Bottom Line

Komentar[22]    
  Nurul   |   12 Aug 2014
Ijin belajar masta
  Admin   |   20 Feb 2019

Silahkan mas.

  Alina Pratiwi   |   29 Aug 2014
aduhh bingung cara bacanya, cara ngenalinnya, cara hafailnnya, bingung semuwa deh pokoknya.........
  Candra Nurhadi   |   7 Jan 2015
kalo bingung mending ambil sinyal langsung dari oscillatornya aja lebih jelas. gak perlu susah2 baca chart buat ngenali perbedaan sama arah gerak oscillator. di oscillator sendiri udah ada sinyal2 overbought/oversold yang bisa diambil entry. kalo masalah ketepatan sebenernya gak ada yang lebih tepat karna ini tergantung dari masing2 kemampuan tradernya. jadi kalo divergence udah merasa kesulitan disini coba belajar trading pake sinyal dasar ocillator, sapa tau bisa lebih mudah paham n nyangkut disini :)
  Irmawan Andri   |   2 Sep 2014
Kalo dari grafik hargax kan bisa dipasangi garis tren sendiri? kalo di oscillatorx apa juga bisa dipasangi garis itu? kalo nggak bisa bukanx jadi susah ngenali divergenx?
  Endy   |   30 Jan 2015
Bisa. Window oscilator bisa dipasangin trendline. Tinggal klik objek trendline terus pasang di oscillator udah muncul tuh. Lagian kalo sdh terbiasa malah nggak perlu pake bantuan trendline lagi. Sisi sulit divergence trading ini bukan dibagian ngenalinya. Justru karena divergence ini juga bisa false disitu kekurangannya. Kelebihannya emang bisa menunjukan sinyal penerusan atau pembalikan tren lebih awal, tapi kalau sinyalnya false yasama aja
  Joefx   |   5 Sep 2014
@irmawan setau ane sih kl d platform y yg bs dpsngn indi tren cmn chart hrgnya, kl pngn bs ngenali lower low lower high dst dr oxcillator y bljr ngamati aja ntar lama2 jg kebiasa
  Sapta Budidarma   |   19 Sep 2014
Salah satu cara yang lebih praktis tanpa harus mengenali kedua pola dari grafik harga dan ocillator adalah dengan menggunakan MACD. karena dari namanya saja sudah moving average convergence divergence, sudah pasti cara divergence bisa digunakan dari pengamatan indikator ini. Biasanya tiap2 trader sudah punya level-level tersendiri dalam menentukan MACD, dimana posisi yang tepat untuk buka posisi adalah saat terjadi crossing antara garis-garis yang mewakili level tertinggi dan terendah.
  Agni Prayitno   |   11 Feb 2015
bukan seperti itu juga. orang yang menggunakan macd pun kalau divergence trading juga masih membandingkan arah gerak harga dichart dengan macd. nama convergence divergence di macd tidak lantas membuat indikator ini sebagai indikator khusus divergence trading.

garis macd sendiri adalah selisih dari 2 garis ema (12 dan 26), sementara garis sinyal adalah ma 9 dari macd main line itu sendiri. sinyal entry dari macd juga tidak dianalisa dengan divergensi dari macd main line dan garis sinyal, melainkan crossing di antara keduanya. serta bagaimana posisi grafik macd terhadap area 0.
  Joefx   |   23 Sep 2014
@sapta ane setuju gan, dsni ane ada share tmbhn soal penggunaan macd ni dr hsl bljr strategi divergence ni. caranya pake ema 3 sm sma 13. prosesnya sama kyk penggunaan macd yg slm ni kt kenal. kl trjd crossing d situ biasanya bkl trjd reversal. trutama kl stlh crossing garis ma nya ada di level yg lbh tinggi atau rendah dr tren yg sblknya. cnthnya kl lg tren bearish, stlh crossing grs ma nya brgrk lbh tinggi, berarti sbntr lg tren itu bkl berbalik. bwt nentuin reversal tren bullish jg sprt itu
  Franstrade   |   15 Dec 2014
Bisa kah trading cuma dngan sinyal dari divergence sja ? Sy lihat yg disinyalkan dri berbagai macam jenis divergence disini suda cukp lengkap. Ada sinyal reversal, ada sinyal continuation juga. baik untuk trend up mau pun trend down. Dgan begitu udah cocok untuk trend trading bukan kah begitu ?
  Agni Prayitno   |   11 Feb 2015
untuk hal ini sebaiknya dilakukan tes dulu di akun demo. ketepatan sebuah strategi umumnya bisa berbeda-beda untuk setiap trader. tapi menurut saya ada baiknya untuk tidak menjadikan divergence sebagai sinyal utama. disamping karena divergence ini tidak selalu terjadi, juga masih ada potensi sinyal divergence ini tidak tepat. interpretasi posisi divergence ini pun juga bisa berbeda-beda. jadi lebih baik juga menggunakan indikator lain untuk mengkonfirmasi sinyal entry. memang divergence bisa memberikan sinyal tren yang lebih awal namun bagi trader juga disarankan untuk mengambil langkah hati-hati dan mencari sinyal yang lebih valid agar peluang entrynya semakin bagus.
  Zoga Fx   |   13 Dec 2018

Rasio berapa persen ya kalau pakai teknik ini dibanding teknik yg lain?

  Fxnubi   |   13 Dec 2018

rasio apa nih gan maksudnya? win ratio, ato risk reward ratio?

kalo win ratio sih, ya tergantung trader yang make, cocok apa engga, yang jelas kalo pingin win ratio tinggi, kudu dikombinasi sama analisa lain, gabisa divergence doang

  Adit   |   29 Oct 2019
mantul banget ini indikator di tambah ema ga perlu banyak banyak indikator
  Judirman   |   2 Apr 2021

Bagaimana cara yang sederhana kalau tau itu regular atau hidden?

Karena kalau itu terbaca regular, tapi kenyataannya hidden, berarti salah baca dong?

Nah bgitu juga sebaliknya.

Mohon penjelasannya.

Terima kasih

  Ciro   |   23 Jun 2022

dibaca yang bener dulu, itu udah ada penjelasannya.

  Elcadto   |   4 Jun 2021

PERTANYAAN yang utama adalah bagaimana cara mengetahui pergerakan para juragan besar di market dalam memainkan uangnya??

  Ciro   |   23 Jun 2022

ente sehat bro? wkwkwk

  Hendrik   |   31 Oct 2022

Selain indi oscilator, ada indi lainnya yang bisa pakai divergence ga?

  Kiki R   |   2 Nov 2022

Selain stochastic oscillator, Anda juga bisa menggunakan indikator berjenis oscillator lainnya untuk menggunakan teknik divergence seperti RSI, MACD, dan commodity channel Index (CCI).

  Cecep   |   2 Oct 2023

Selamat malam

Mau tanya kak, newbie,

Kenapa sinyal divergensi misal divergensi MACD kadang tidak akurat (misal sudah ada jelas sinyal divergensi bearish tetapi tidak terjadi pembalikan , posisi sinyal MACD sudah oberbought)? Atau kapan terjadinya suatu divergensi tidak akurat?

Terima kasih