EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,091.47   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 1 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 1 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Pedoman Dasar Membaca Chart

Penulis

Pedoman dasar membaca chart memudahkan Anda untuk mengetahui detail dan isi dari chart yang menari-nari di depan Anda.

Pedoman dasar membaca chart harus dipahami betul oleh setiap trader. Apa yang Anda bayangkan ketika melihat sebuah chart trading? Jika melihatnya sekilas, kira-kira informasi apa yang bisa Anda peroleh di dalamnya? Di sinilah kemampuan Anda untuk membaca chart diuji. Kemampuan membaca chart adalah kemampuan dasar bagi seorang trader. Sangat jarang ada trader yang bertrading hanya dengan melihat deretan angka dalam bentuk tabel. Dengan adanya chart, seorang trader akan lebih mudah melihat pola pergerakan harga yang terjadi.

Pedoman Dasar Membaca Chart

Sebelum membahas mengenai pedoman dasar membaca chart, Anda perlu memahami terlebih dahulu pair yang tersedia dalam trading forex. Di sini, mata uang diperdagangkan secara berpasangan, contohnya yakni EUR/USD. Euro melambangkan Base Currency (mata uang dasar) dan USD merupakan Quote Currency. Apabila pada chart terdapat pair EUR/USD misalnya 1.2300, berarti 1 Euro adalah seharga 1.2300 USD. Sedangkan kuantitas yang Anda perdagangkan menunjukkan jumlah Base Currency yang diperdagangkan. Semisal Anda buy EUR/USD sebanyak 1 lot standar, artinya Anda bertransaksi (membeli) 100,000 Euro.

Lantas, apa saja pedoman dasar membaca chart yang perlu Anda pahami? Simak selengkapnya berikut ini.

 

1. Ketahui Trend Yang Sedang Berlangsung

Pedoman dasar membaca chart pertama adalah mengetahui trend yang sedang berlangsung. Umpamakan Anda melakukan open position Buy. Berarti untuk mendapatkan profit dari transaksi tersebut, Anda mengharapkan chart untuk naik, bukan? Dengan kata lain, trend yang bisa menguntungkan Anda adalah uptrend.

Uptrend ditandai dengan nilai Base Currency yang menguat terhadap Quote Currency. Apabila Anda mengambil posisi Buy di pair EUR/USD, berarti Anda mengharapkan Euro akan menguat terhadap Dolar. Pastikan sebelum melakukan entry, Anda sudah mengidentifikasi uptrend tersebut melalui analisa fundamental atau analisa teknikal.

Apabila menggunakan analisis fundamental, pastikan seberapa besar pengaruh news terhadap penguatan atau pelemahan nilai mata uang yang bersangkutan. Jika menggunakan pedoman analisa teknikal, indikator bawaan dari platform trading bisa dipakai untuk mengidentifikasi penguatan atau pelemahan pair yang dipilih. Contoh indikator yang bisa Anda pakai yaitu Moving Average, Relative Strength Index, Oscillator, maupun indikator kustom lainnya yang bisa di-install sendiri.

 

2. Perhatikan Time Frame Yang Digunakan

Pengamatan terhadap pergerakan suatu pair dalam trading forex juga dipengaruhi oleh Time Frame yang Anda pakai. Time frame merupakan kurun waktu tertentu yang ditentukan sebagai masa pengamatan pergerakan harga. Di MetaTrader, satuan time frame yang bisa dipilih antara lain: 1 Menit (M1), 5 Menit (M5), 15 Menit (M15), 30 Menit (M30), 1 Jam (H1), 4 Jam (H4), 1 Hari (D1), 1 Minggu (W1), dan 1 Bulan (MN).

Perlu diketahui bahwa masing-masing time frame tersebut bisa menimbulkan intepretasi yang berbeda terhadap pergerakan pair yang sama di waktu yang sama. Sebagai contoh, coba perhatikan perbandingan pergerakan harga pada EUR/USD di Time Frame 1 Jam (Hourly/H1/M60) dan time frame 1 Hari (Daily/D1) berikut ini:

Pedoman Dasar Membaca Chart

Pedoman Dasar Membaca Chart

Pada perbandingan grafik di atas, terlihat bahwa harga di chart 1 Jam mengalami rebound dari trend penurunan yang sebelumnya terjadi. Namun pada time frame 1 Hari, harga hanya menunjukkan penguatan bertahap yang belum bisa dianggap rebound dari downtrend sebelumnya. Lantas, manakah yang lebih benar?

Dalam hal ini, kedua chart tersebut benar. Hanya saja, chart 1 Jam terdiri dari candle-candle yang terbentuk 1 jam sekali, sedangkan chart 1 Hari terdiri dari candle-candle yang terbentuk 1 hari sekali. Dari sini, sudah bisa diamati bahwa chart 1 Jam memiliki pergerakan lebih cepat, tapi trend bersifat jangka pendek. Sementara itu, grafik 1 Hari memang berjalan lebih lambat, tapi pergerakannya lebih mampu merangkum trend yang sebenarnya terjadi di pasar.

Untuk memilih time frame mana yang lebih baik, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan tipe strategi trading yang digunakan.

 

3. Ketahui Biaya Spread Masing-Masing Broker

Saat memasang posisi, Anda pasti akan dikenakan komisi antara 1 sampai puluhan pip tergantung pair yang dipilih. Biaya termasuk juga bisa disebut sebagai spread, yang sebenarnya merupakan selisih antara harga jual (bid) dan beli (ask). Sederhananya, spread merupakan nominal uang yang harus Anda keluarkan ketika membuka suatu posisi dalam platform trading.

Di sinilah pentingnya memahami pedoman dasar membaca chart melalui harga bid dan ask dalam chart trading. Apabila Anda melakukan transaksi Buy, berarti Anda membeli dengan harga ask. Dan apabila Anda menjual, Anda akan dikenakan harga bid yang tentunya lebih rendah daripada harga ask.

Jangan sampai Anda melakukan kesalahan kecil yang berkaitan dengan bid dan ask ini. Contohnya Anda mengira posisi sudah ter-closed karena di chart menampilkan TP yang sudah tersentuh, padahal order itu belum tereksekusi karena masih ada biaya spread yang perlu dipertimbangkan. Besaran spread dari masing-masing pair juga berbeda tergantung dari kebijakan broker forex yang digunakan. Ada yang menerapkan fixed spread, ada yang menerapkan floating spread.

 

4. Sesuaikan Chart Dengan Waktu Lokal Anda

Pedoman dasar membaca chart ini merupakan hal yang sangat penting bagi penganut News Trading. Seorang News Trader akan memperjualbelikan mata uang (forex), saham atau aset berharga lain di pasar finansial berdasarkan peluang trading yang muncul di sekitar perilisan suatu berita. Oleh karena itu, pastikan waktu yang tercantum pada chart sudah sesuai dengan waktu yang berlaku di wilayah Anda.

Pedoman Dasar Membaca Chart

(Baca juga: Tips Trading Dengan Berita Forex Dari Kathleen Brooks)

 

Kesimpulan

Itulah beberapa pedoman dasar membaca chart yang perlu Anda pahami dalam trading forex. Untuk tahap selanjutnya, silahkan pasang indikator yang sesuai dengan selera untuk memperoleh informasi tambahan dari chart yang Anda kelola.

Infografi Pedoman Dasar Membaca Chart

Kini Anda telah mengetahui pedoman dasar membaca chart. Chart memang istimewa, bahkan Anda bisa melakukan trading hanya dengan menggunakan chart saja, tanpa bantuan indikator apapun. Mau tau caranya? Simak penjelasannya dalam artikel 3 Strategi Naked Trading Simpel Untuk Pemula.

70159
Penulis

Alumni Sastra Inggris yang sudah berkecimpung dalam dunia penulisan selama 8 tahun. Sudah mulai menulis sejak masih kuliah. Saat ini aktif sebagai penulis di seputarforex.com.


Fino Setiawan
Memang kalau sudah berkaitan sama stop loss n take profit banyak yang keburu sensi karena biasanya suka kena disaat yang nggak tepat, dan biasanya cenderung langsung menyalahkan brokernya. padahal belum dihitung dari nilai spread-nya dulu. kalau ketahuan buru-buru kan jadi malu sendiri tuh.
Taufiq Nur
inisih liat tipe brokernya dulu gan. kalo brokernya sl hunter ni jelas ada manipulasi spread dari brokernya. yg berjenis bandar nih lebih gampang nyurangi kliennya cs mereka market maker bikin harga sendiri. jadi mending buka akun dibroker ecn aja lebih dikit manipulasinya. tapipun sekarang banyak broker bandar yg buka akun khusus ecn. perlu diwaspadai nih ecnnya ecn beneran ato cuma abal-abal.
Handoko07
@fino, oooo... jadi kalo mo lihat kenax sl dama tp udh sesuai apa blm tu mesti ngitung nilai spreadx dulu... yayaya
Rian Santoso
Memahami tren pada chart bukan hanya saat uptren atau downtren saja, tapi juga tren sideways karena kadang kondisi seperti demikian yang lebih sering terjadi. Selain itu kadang trader juga dituntut untuk membaca dan memahami pola-pola pembentukan candlestick untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya
Yusuf.aristo
wah bener tu, ane salut banget ama yang bisa apal pola2 candle itu, terus terang ane susah ngapalinnya mesti neliti satu2, lebih suka ngamatin keseluruhan nya aja dari tren. tapi bener deh yang bisa prediksi dari lihat candle ane acungin jempol
R1an
Ngapain diteliti satu - satu bro ? Cukup dipahamin yang paling sering muncul en sinyalnya paling oke aja. Pola candle sebanyak itu jelas gag semuanya bakal sering muncul kan. Terus juga ada yang masih suka fake. Tipsnya banyak latian membiasakan diri aja sama candle. Makin terbiasa makin gampang pake analisa price action. Ini juga g perlu dijadikan indikator acuan. Bisa sebagai pengkonfirmasi aja supaya posisi entri bisa lebih valid.
Rian Santoso
To Yusuf:
Tidak perlu dihafalkan satu persatu juga, kalau memahami pola-pola umum seperti doji, marubozu, atau spinning tops. Tapi karena candlestick itu nantinya juga membentuk tren di chart harga jadi pengamatannya juga bersifat tidak wajib. Kalau ingin menambah pengetahuan dasar seputar candlestick saya sarankan untuk menyimak penjelasan dari candlestick disini.
Oinky
hehehe mang ada trader beneran yg bisa trading cm dgn liat harga dari tabel aja?? bukan asal nebak aja tuh si trader?? ato jangan2 dia dukun? wkwkwk
Duta Pratama

Saya rasa gak mungkin, soalnya itu sama dengan blind trading, atau trading secara acak. Sepintar apapun intuisi trader, dia tetap harus pakai indikator teknikal. Kecuali dia dukun.

Gian Purwanto
eh ternyata ni cuma cara liat harga ma time frame to??? gw kira ada petunjuk cara baca candle. soalnya buat yg masih pemula kan belum akrab betul sama bagian2 candle + fungsi n sinyal2ny juga.
Marwan Pujiono
mau ikut nambahkan bole ya??
kok sepertinya kurang tapat nich fokus waktu disini kita sesuaikan sama waktu news rilis.
karna inikan untuk cara dasar membaca chart ya,
jadi hubungan sama news kalau g ada sambungannya jadi kurang nyambung
so sy coba sambungkan ya?? mungkin hubungan chart dgn waktu rilis news ini supaya kita paham kenapa dijam2 tertentu pola harga d chart bisa beda volatilitasnya
bisa dikenali sewaktu disesi overlap maka gejolak harga bakal lebih fluktuatif beda seperti disesi asia yang disitu harga cenderung tenang masalah perbedaan zona waktu sy rasa sudah cukup jelas dn mudah dipahami karena jam pasar forex ini ngikut jam kerja di masing2 belahan dunia jadi ketika di eropa dan amerika pasarnya sedang sama2 buka wajar kalau kita merasakan efeknya pas malam hari karna ada beda zona waktu antara eropa amerika dan asia
Suwandi
time frame chart penting sekali karena bisa menentukan sistem tradingnya jangka pendek atau jangka panjang. makin tinggi time frame biasanya makin panjang juga jangka waktu tradingnya.

ini bisa fundamental sekali buat menentukan segala macam komponen trading lain mulai dari modal yang dibutuhkan, frekuensi trading, sampai target profit dan resiko. terlebih lagi, ada pula sistem trading yang memanfaatkan beberapa timeframe untuk bisa dapat perspektif berbeda dalam memperhatikan tren.