Salah satu kunci kesuksesan seorang trader adalah memiliki mental yang kuat. Dalam bisnis trading, yang dihadapi adalah market penuh ketidakpastian. Mental trader akan sangat diuji pada saat mengalami kekalahan secara beruntun dan kehilangan banyak modal. Lazimnya, trader bermental lemah akan mengalami stress dan akhirnya meninggalkan bisnis trading ini.
Namun lain cerita dengan Ray Barros, yang merupakan trader profesional bermental baja. Ia pernah mengalami kekalahan trading selama tujuh tahun sebelum akhirnya berhasil menjadi trader sukses.
Nah, kali ini penulis akan megulas cerita perjalanan Ray Barros hingga menjadi trader sukses dan kiat-kiat apa saja yang bisa dipelajari dari kisah kesuksesannya.
Siapa itu Ray Barros?
Ray Barros adalah trader profesional dan manager hedge fund. Selain berkecimpung langsung di pasar, ia juga merupakan seorang mentor trading dan penulis. Beberapa buku yang pernah ia tulis adalah "The Nature of Trends: Strategies and Concepts for Successful Investing and Trading" dan "The Ray Wave". Selain itu, ia juga kerap menjadi penulis di beberapa media seperti The Singapore Strait Times, The Sydney Morning Herald, Your Trading Edge Magazine, Singapore Business Times, dll.
Ray telah menjalani bisnis trading sejak awal tahun '70-an. Kala itu, dirinya masih berusia belasan tahun. Ia juga merupakan seorang sarjana hukum lulusan Universitas Sydney. Ray juga pernah menjadi seorang pengacara. Meski pada saat itu ia sudah memiliki banyak klien, namun pada tahun '80-an ia menutup praktik hukumnya untuk fokus menjadi full-time trader hingga saat ini.
Awal Mula Berkarir di Bisnis Trading
Dalam podcast di kanal YouTube Etienne Crete - Desire To TRADE, Ray Barros bercerita jika ia pertama kali mengenal trading saat masih menuntut ilmu di bangku kuliah. Saat itu, ia masih berusia belasan tahun dan mencoba trading di saham dengan harapan segera mendapatkan uang secara instan. Kabar buruknya, ia justru kehilangan semua tabungannya di awal-awal trading.
Sejak kekalahan itu, ia mengalami sedikit trauma dan memutuskan untuk berhenti trading. Ia pun fokus untuk menyelesaikan kuliahnya agar nanti bisa menjadi pengacara sukses.
Waktu berlalu hingga akhirnya ia lulus kuliah dan hijrah ke Hongkong sekitar tahun 1979 untuk berkarir di bidang hukum. Di Hongkong, ia memutuskan menikah dan menjadi seorang pengacara. Setelah beberapa tahun menjadi pengacara, ia memiliki cukup banyak klien dan berpenghasilan besar. Namun, ia kemudian mencoba mencari tantangan baru karena kembali penasaran dengan pasar finansial. Ray pun mencoba trading lagi di pasar emas, forex, komoditas, saham, minyak, dll.
Baca juga: Mengintip Kisah Sukses John Paulson, Pakar Antisipasi Pasar
Ia mengaku, selama tujuh tahun pertama ia kerap mengalami kerugian. Jika ditotal, ia kehilangan sekitar $750,000 selama tujuh tahun tersebut. Itu adalah tahun-tahun terberatnya dalam menjalani bisnis trading. Namun, ia tidak menyerah dan justru membuat keputusan ekstrem untuk berhenti menjadi pengacara agar bisa fokus trading.
Menemukan Jalan Kesuksesan Trading
Baginya, kesuksesan yang berhasil ia raih tidak lepas dari peran istrinya. Ray sangat bersyukur memiliki istri yang selalu mensupport dirinya bahkan saat ia kehilangan hampir seluruh kekayaannya. Ia juga pernah meminta istrinya untuk mendanai akun tradingnya.
Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya tahun-tahun terberat itu pun berhasil ia lewati. Ia menganggap bahwa kekalahan selama bertahun-tahun menjadi pelajaran penting untuk dirinya agar bisa mengenali pasar dengan jauh lebih baik.
Baca Juga: 5 Trader Sukses Yang Terkenal Bermental Baja
Ia mengaku bahwa dirinya baru bisa meraih profit dengan konsisten sekitar tahun 1987. Kala itu, ia sudah tahu bagaimana cara mengendalikan emosi dan mengelola manajemen risiko dengan baik. Ray juga baru menyadari bahwa trading sebenarnya adalah permainan mental.
Menurutnya, "Semakin menggebu dalam memburu profit, maka uang akan semakin menjauh. Pengendalian diri dan disiplin pada saat trading akan jauh lebih penting dan sikap itulah yang justru akan mengantarkan pada kesuksesan."
Sejak saat itu, Ray mulai berangsur-angsur mengembalikan modal yang hilang ditelan kerugian. Kemudian ia bersama keluarganya mendirikan hedge fund di mana ia berperan sebagai manajer. Bersama keluarganya, Ray Barros berhasil mengumpulkan modal sebanyak $20 juta dolar dan mengembangkannya menjadi $943 juta dolar di tahun 2010.
Kiat Menjadi Trader Sukses Dari Ray Barros
Dalam trading, kesuksesan akan selalu membutuhkan proses. Ray menganggap bahwa setiap trader pasti memiliki prosesnya masing-masing, dan lama proses tersebut tergantung pada ketahanan mental trader. Ia mengaku, tujuh tahun pertama adalah masa-masa terberat untuk dirinya, namun ia tidak menyerah.
Justru, ia merasa bersyukur pernah berada di masa sulit tersebut. Dengan demikian, ia bisa menjadi trader bermental baja seperti saat ini. Ia menyebutkan ada beberapa kunci dan tips yang bisa diterapkan oleh trader pemula, antara lain:
1. Membenahi Mental dan Psikologi Trading
Bagi Ray Barros, faktor psikologi sangat berperan penting dalam mengantarkan seseorang kepada kesuksesan trading. Fakta ini pernah ia tepis selama bertahun-tahun, dan itulah mengapa performa tradingnya kian memburuk hingga membuatnya bangkrut di awal. Namun setelah ia mengikuti banyak workshop dan membaca-baca buku trading, ia meyadari bahwa keberhasilan seorang trader sangat tergantung pada kondisi mental dan psikologis.
Tanpa mental yang kuat, Ray Barros mungkin akan mengalami kesulitan bangkit pada saat mengalami kekalahan selama tujuh tahun. Untuk menguatkan mental dan mengatur irama kondisi psikologisnya, ia selalu menyempatkan diri untuk bermeditasi, liburan, hingga memperkuat hubungan dengan keluarga. Ia juga sangat beruntung telah memiliki istri yang selalu menguatkan dirinya saat terpuruk.
2. Memiliki Trading Plan
Kesalahan berikutnya yang membuat ia mengalami kekalahan panjang adalah tidak fokus dan konsisten terhadap trading plan (rencana trading). Jadi, langkah awal untuk bisa menemukan jalan kesuksesan dalam trading adalah membangun sistem trading sesuai karakter masing-masing. Selanjutnya, pastikan selalu mentaati strategi yang sudah dibuat tersebut.
Ujian terberat trader bukan pada saat membangun trading plan, akan tetapi pada saat mempertahankan disiplin pada strategi tersebut. Pada dasarnya, trading plan ini sangat berguna untuk mencegah trader agar tidak masuk pasar tanpa dasar analisa yang jelas. Dengan demikian, trader tidak melakukan entry secara sembarangan yang justru membahayakan modal trading.
3. Manajemen Risiko
Trading adalah salah satu jenis bisnis paling berisiko. Ray Barros menyadari bahwa pasar akan selalu menang. Seberapa cerdik dan jeli seorang trader, ada kalanya pasti akan mengalami kegagalan trading. Namun, yang membedakan trader sukses dan tidak adalah bagaimana cara menghadapi risiko tersebut.
Trader profesional justru akan lebih memfokuskan diri untuk berusaha meminimalisir risiko trading daripada hanya mengejar profit. Salah satu yang bisa dilakukan utnuk meminimalisr risiko adalah selalu menggunakan pengaman berupa stop loss, hingga menghitung Risk/Reward Ratio sebelum masuk ke pasar.
4. Terus Belajar
Tips terakhir dari Ray Barros adalah selalu belajar dan menambah wawasan. Sebagai trader pemula, tentu ada banyak hal yang belum dikuasai. Ray menyarankan agar trader pemula selalu membuat jurnal serta catatan apa saja yang menjadi kelemahan. Dengan demikian, trader bisa fokus mengejar kekurangan-kekurangan tersebut.
Untuk menutupi kelemahan, tidak ada cara selain belajar dan latihan dengan keras. Pada saat awal-awal terjun ke bisnis ini, ia kerap membaca buku-buku trading guna menambah wawasan serta sudut pandang. Ia menyebutkan ada beberapa buku yang menjadi favoritnya, yaitu: M"Markets and Market Logic" karya J. Steidlmayer dan "Trading Mindfully" oleh Dr. Gary Dayton.
Ray Barros adalah satu dari sekian banyak contoh trader sukses yang bisa ditiru. Perjuangannya yang selalu didampingi istri setia juga dialami oleh Jonathan Morgan yang "hidup dari trading" dengan strategi Gann.
