EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 20 jam lalu, #Saham AS

Kisah Nyata Richard Dobatse Yang Rugi Sejuta Dolar Dalam Sekejap

Penulis

Inilah kisah nyata Richard Dobatse, trader bermodal $15 ribu namun rugi sejuta Dolar hanya dalam sekejap. Seperti apa ceritanya?

Mendapatkan keuntungan besar dan menjadi sukses adalah impian semua trader dan investor. Apalagi ketika mendengar beberapa kisah sukses para investor yang menjadi miliarder, tentu akan membuat kita bersemangat mencoba hal yang serupa.

Sama seperti pemikiran Richard Dobatse yang berharap menjadi kaya dengan trading di sebuah broker bernama Robinhood. Alih-alih harapannya terwujud, Richard Dobatse malah rugi sejuta Dolar. Apa yang terjadi? Serta, apa yang bisa kita pelajari dari pengalamannya tersebut?

 

Kisah Richard Dobatse

Richard Dobatse adalah seorang petugas medis Angkatan Laut yang tinggal di San Diego, California. Pada suatu hari di tahun 2017, ia menemukan situs Robinhood dan sangat tertarik dengan sistem one-click trading-nya.

Selain itu, kemudahan mengakses perdagangan produk investasi yang beragam, serta fitur seperti pemberitahuan telepon berisi emoji, membuat Dobatse merasa seperti sedang bermain.

Dobatse memulai akun perdagangannya dengan dana sebesar $15,000 menggunakan kartu kredit. Meski selalu mengalami loss dan kehilangan modal awalnya tersebut, Richard Dobatse enggan menyerah ataupun mencari peluang investasi di tempat lain.

Ia justru mengambil dua pinjaman lagi, dengan jumlah masing-masing sebesar $30,000 untuk trading dengan opsi spekulatif dan saham yang lebih beragam.

Kali ini, dia berhasil menggandakan uang modalnya itu hingga di atas $1,000,000 pada tahun yang sama. Dia berharap keuntungan tersebut akan cukup untuk melunasi seluruh hutangnya. Namun sayang, uang sebesar itu lenyap dalam sekejap. Terakhir kali dia memeriksa saldonya, hanya tinggal $6,956.

Kisah Nyata Richard Dobatse

Pada Maret 2020, Dobatse mengalami kerugian terbesar yaitu sebesar $860,000. Istri Dobatse, Tashika Dobatse, mengatakan kepada The Times bahwa suaminya tidak mau makan saat berdagang dan sering mengalami mimpi buruk.

Dobatse sendiri tampak kesal dengan kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa Robinhood tidak pernah menanggapi emailnya. Akhirnya, ia berencana untuk membawa kasus tersebut ke regulator keuangan untuk arbitrase.

 

Daya Tarik Robinhood

Didirikan pada tahun 2013, Robinhood diperkenalkan sebagai broker tanpa biaya perdagangan dan minimum akun. Kemudahan akses perdagangan seperti itu, telah membuat jutaan anak muda Amerika tertarik untuk berinvestasi di perusahan tersebut.

Robinhood berkembang pesat dan menjadi perusahaan dengan valuasi lebih dari $35 miliar pada tahun 2021. Hal ini dianggap sebagai salah satu rekor pertumbuhan tertinggi di industri teknologi di Silicon Valley.

Beberapa sumber mengatakan, bahwa kesuksesan Robinhood disebabkan oleh dorongan perilaku melalui fitur push notification untuk memancing para trader muda tidak berpengalaman melakukan investasi berisiko.

robinhood

Sebuah perusahaan riset, Alphacution mengatakan bahwa pengguna Robinhood sering trading pada aset paling berisiko dan volatilitas tertinggi di pasar. Ini tentu membuat pengguna Robinhood lebih berpotensi mengalami kerugian, apalagi kalau mereka menggunakan fitur options trading.

Robinhood menawarkan options trading dan pinjaman margin sebagai alternatif untuk meningkatkan keuntungan (atau kerugian) trader secara signifikan. Robinhood menggunakan tagline "cepat, lugas, dan gratis" untuk mempromosikan options trading.

Biasanya seorang trader hanya baru bisa melakukan options trading, setelah lulus ujian dengan menjawab beberapa pertanyaan pilihan ganda. Hal ini sebenarnya digunakan untuk mencegah trader pemula melakukan options trading, sebab tipe trading tersebut sangat berbahaya bagi trader yang tidak memiliki pengalaman.

Meskipun secara teknis para pemula dilarang melakukan options trading, namun aplikasi ini memberikan panduan gratis untuk bisa mengubah jawaban hingga benar dan membuat para trader itu terlihat sudah berpengalaman. Pada akhirnya, seluruh pengguna bisa lolos tes dan melakukan options trading dengan sangat mudah.

Baca Juga: George Fontanills, Pakar Trading Options Dengan Risiko Minimal

Selain itu, Robinhood juga memiliki beberapa permasalahan teknologi atau bug, seperti kasus sistem aplikasi Robinhood pernah secara tidak sengaja membalikkan arah options trading dan membuat banyak pengguna mendapatkan hasil yang berbeda dari apa yang seharusnya.

Tak lama setelah itu, terjadi lagi bug pada sistem yang mengizinkan pengguna untuk meminjam uang tanpa batas, sehingga mereka dapat meningkatkan ukuran posisi terbuka. Hal ini berarti membuat pengguna menghadapi risiko yang lebih besar.

Pada titik tertentu, bahaya ini bahkan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti kasus Alex Kearns. Anak muda tersebut meninggal bunuh diri pada usia 20 setelah dia mengetahui bahwa saldonya turun menjadi -$730,000.

Di sisi lain, Robinhood mendorong kliennya untuk melakukan lebih banyak perdagangan. Ada banyak fitur yang membuat investasi lebih menyenangkan dan terasa seperti permainan. UI aplikasinya juga sangat ramah bagi pemula, sehingga secara keseluruhan, trading di Robinhood sangat mudah dan cepat.

Robinhood memang tidak pernah memaksa penggunanya untuk trading, namun sangat jelas bahwa perusahaan menciptakan kondisi yang sangat menggoda dan memikat orang untuk meningkatkan perdagangan mereka. Jadi, meskipun Robinhood tidak mengenakan biaya tambahan untuk aktifitas perdagangan, perusahaan masih bisa mendapatkan keuntungan lebih besar jika penggunanya melakukan lebih banyak transaksi.

 

Lanjutan Sebuah Perdebatan

Kasus Dobatse yang rugi sejuta dolar tersebut, memicu diskusi baru mengenai Robinhood dan pasar saham secara umum. Sebagian orang yang mendukung Dobatse percaya bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas kerugian penggunanya.

Robinhood juga dikatakan mendorong penggunanya pada risiko yang jauh lebih besar dalam options trading dibandingkan dengan perdagangan saham biasa.

Hal ini sebenarnya cukup memprihatinkan, mengingat rata-rata usia pengguna di Robinhood adalah 31 tahun, yang berarti masih banyak investor muda dengan sedikit pengetahuan tentang trading terdaftar di sana.

Sementara, sebagian orang yang lain tampaknya tidak setuju dengan pandangan seperti itu. Mereka berpendapat bahwa kejadian itu adalah kesalahan Dobatse karena tetap trading dan mengambil pinjaman, bahkan setelah dia kehilangan banyak uang dalam perdagangan sebelumnya.

Dengan kata lain, pengguna seperti Richard Dobatse harus bertanggung jawab sendiri atas tindakan dan menerima konsekuensi dari risiko yang mereka pilih untuk dilakukan. Jadi, tidak dapat disangkal pula bahwa Robinhood tidak pernah memaksa siapa pun untuk melakukan perdagangan apa pun di platformnya.

 

Kesimpulan

Kasus Richard Dobatse mengajarkan kita bahwa trading saham bukanlah jalan pintas untuk menjadi kaya. Anda tidak bisa terlalu berharap pada hal tersebut karena risikonya yang tinggi. Bukankah kita sendiri juga telah mendengar bahwa banyak investor telah kehilangan uang besar?

Dengan demikian, Anda juga sudah diperingatkan bahwa trading merupakan aktivitas yang bisa menghilangkan seluruh modal bila tidak berhati-hati.

Trading di platform seperti Robinhood juga cukup tricky, sebab di satu sisi, Robinhood memberikan kondisi yang cukup menguntungkan untuk trading dengan mudah. Namun di sisi lain, hal itu juga bisa sangat menggoda penggunanya untuk berdagang lebih besar dan berisiko lebih besar lagi. Ingat, high risk high return

Meski demikian, bukan berarti Anda tidak bisa menghasilkan uang di pasar saham. Sebab sebenarnya ini juga bisa menjadi investasi yang cukup menguntungkan, tetapi hanya kalau Anda tahu caranya yang benar.

Maka, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mempersiapkan diri untuk kejadian tak terduga dan membangun strategi trading yang solid sebelum memasuki pasar.

Saat ini, sudah ada banyak alat dan strategi manajemen risiko yang bisa Anda gunakan untuk membantu mengatasi potensi kerugian, seperti stop loss dan rasio risk and reward. Kuncinya adalah selalu rasional dan tidak pernah trading lebih dari kemampuan Anda.

 

Salah satu cara untuk meminimalisir potensi kerugian dalam trading ataupun investasi adalah menggunakan manajemen risiko. Untuk memahami lebih lanjut tentang manajemen risiko, Anda bisa mempelajarinya secara lengkap di artikel berikut ini.

298214
Penulis

Lulusan Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Menggeluti dunia penulisan sejak bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa tahun 2009. Mulai tertarik dengan dunia forex dan kripto, setelah lulus kuliah hingga sekarang sembari trading.