Advertisement

iklan

Menurut anlisa UOB, sasaran berikutnya USD/JPY adalah di sekitar level 149.50, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling berada dalam genggaman pasar bearish karena risiko perlambatan yang semakin meningkat, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia alias IDXCarbon pada Selasa (26/September), 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan terdapat potensi investasi sebesar $9.5 miliar atau setara Rp146.29 triliun, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Lima gugatan class action telah diajukan terhadap MGM Resorts (NYSE:MGM) International dan Caesars (NASDAQ:CZR) Entertainment, yang menuduh mereka gagal dalam melindungi para pelanggan dari serangan siber pada bulan September, 9 jam lalu, #Saham AS   |   David Solomon, CEO Goldman Sachs Group Inc (NYSE: GS), menegaskan kembali dukungannya kepada perusahaan-perusahaan energi tradisional meskipun ada tekanan yang semakin besar dari para aktivis iklim agar bank-bank memutuskan hubungan dengan perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil, 9 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Korelasi Antara Forex Dan Pasar Saham

Penulis

Apakah pasar saham mempengaruhi forex, atau forex mempengaruhi saham? Korelasi antara pasar saham dan forex kadangkala samar-samar, dan kadang cuma ilusi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Apakah pasar saham mempengaruhi forex, atau forex mempengaruhi saham? Korelasi forex dan saham kadangkala samar-samar, dan kadang cuma ilusi. Tak ada jaminan kalau pasar saham jatuh maka mata uang akan jatuh juga, atau sebaliknya bergerak menguat. Dalam situasi yang berbeda, reaksinya bisa berbeda pula.

 

Korelasi Jangka Panjang

Pada umumnya, indeks harga saham digunakan untuk mengetahui arah perputaran uang dalam ekonomi global. Dalam keadaan normal, jika indeks harga saham suatu negara menguat, maka nilai mata uang negara tersebut juga akan menguat. Demikian pula sebaliknya. Namun demikian, ini hanyalah konsep teori umum dalam analisa intermarket, dan biasanya tidak berlaku pada setiap pair mata uang. Terkait dengan pasangan mata uang yang berkaitan pun, hubungannya tidak selalu konsisten terjadi setiap saat, melainkan hanya bisa diamati dalam jangka panjang.

Premis-nya disini adalah: ketika kepercayaan terhadap pasar saham di suatu negara meningkat, berarti minat risiko pasar meninggi, karena saham termasuk aset berisiko lebih tinggi ketimbang obligasi, emas, atau sekuritas lainnya. Di sisi lain, mata uang juga dapat dibedakan menjadi mata uang dengan risiko lebih tinggi (Dolar Australia, Dolar New Zealand, Poundsterling), serta mata uang yang bersifat sebagai pelindung nilai atau Safe Haven (Dolar AS, Yen Jepang, Franc Swiss). Jadi, ketika indeks saham meninggi, mata uang-mata uang berisiko bakal menguat.

Pada gambar di bawah ini, Anda bisa lihat bagaimana indeks Dow Jones, salah satu indeks saham utama Amerika, berhubungan dengan reli AUD/USD dan GBP/USD antara Juli 2017 hingga awal 2018. Saking mencoloknya, bahkan bisa dikatakan gain tajam di pasar saham memicu reli bullish pasangan AUD/USD dan GBP/USD.

Korelasi Antara Forex dan Pasar Saham

Sementara itu, indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar versus sejumlah mata uang lain, justru melemah pada kurun waktu yang sama. Pergerakannya nyata berlawanan dengan Indeks Dow Jones.

Korelasi Antara Forex dan Pasar Saham

Apakah ini artinya pergerakan di pasar saham dan forex selalu seragam? Tidak. Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, korelasi antara forex dan pasar saham tidaklah konstan. Dalam jangka panjang, hubungannya nyata. Namun, jangka pendek akan lebih sulit dicerna.

 

Korelasi Jangka Pendek

Realitanya, korelasi positif antara pasar saham dan forex tidak menentu. Saat kita zoom-in pada grafik untuk menelaah lebih lanjut pada timeframe H4, terlihat ada masa-masa ketika Indeks Dow Jones dan AUD/USD bergerak ke arah berbeda.

Korelasi Antara Forex dan Pasar Saham

Apakah ini berarti korelasi antara forex dan pasar saham itu palsu? Tidak juga. Ini hanya berarti bahwa ketika kita menganalisa pasar, kita harus memperhitungkan banyak indikasi, bukan hanya satu atau dua faktor. Meski memantau perkembangan pasar saham itu bisa bermanfaat bagi trader, tetapi analisa fundamental dan teknikal juga penting. Memahami korelasi antara forex dan pasar saham juga sangat bermanfaat ketika Anda berada dalam dilema antara bullish-nya fundamental dan bearish-nya teknikal, atau sebaliknya, karena ini akan bisa memberikan Anda perspektif yang lebih baik dalam menganalisa tren yang berlangsung saat ini di pasar finansial internasional.

 

Memanfaatkan Pengetahuan Mengenai Korelasi Forex dan Saham

Pada umumnya, ketika trader pemula mengetahui mengenai adanya korelasi antara forex dan pasar saham, yang terpikir kemudian adalah menggunakan indeks saham seolah-olah sebagai indikator pergerakan pasangan-pasangan mata uang. Mungkin dengan cara memantau indeks Dow Jones, kalau diproyeksikan bakal naik, berarti AUD/USD akan naik, atau sejenisnya. Padahal, itu salah kaprah.

Daripada susah payah memprediksi pergerakan indeks Dow Jones untuk trading AUD/USD dengan berdasarkan korelasi yang tidak konstan, mengapa tidak langsung saja menggunakan hasil prediksi untuk trading indeks Dow Jones? Toh banyak broker forex menyediakan opsi trading CFD Indeks. Untuk trading AUD/USD, lakukan analisis atas pergerakan grafik AUD/USD itu sendiri serta fundamental ekonomi Australia dan Amerika Serikat.

Pengetahuan mengenai korelasi forex dan pasar saham justru akan lebih berdaya guna apabila digunakan sebagai barometer sentimen pasar; apakah pelaku pasar sedang memiliki minat risiko tinggi (Risk Appetite) atau cenderung menghindari risiko (Risk Avoidance). Lebih tepatnya:

  • Ketika indeks Dow Jones menanjak terus menerus, berarti minat risiko tinggi. Ini menjadi salah satu faktor yang dapat memperkuat mata uang berisiko lebih tinggi (seperti AUD, CAD, NZD, GBP, dan lain sebagainya), sementara kurang positif bagi mata uang berisiko lebih rendah atau yang dikenal sebagai Safe Haven (JPY, CHF, dan USD).
  • Ketika indeks Dow Jones menurun terus menerus, berarti minat risiko rendah. Ini menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong pelemahan mata uang berisiko lebih tinggi, sementara berdampak positif bagi mata uang berisiko lebih rendah.

Namun, perlu diperhatikan bahwa naik-turun indeks saham dalam fungsi di atas sangat berkaitan dengan minat risiko pasar dan status mata uang berisiko rendah atau tinggi. Umpama mendadak Jepang berperang melawan Tiongkok, lalu terjadi eskalasi konflik hingga JPY kehilangan status Safe Haven, maka penurunan indeks Dow Jones pada saat yang sama pun belum tentu bakal mendongkrak JPY. Dalam hal ini, analisa intermarket berhubungan dengan pemantauan risiko pasar dalam analisa fundamental forex.

 

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut perihal pasar Forex dan saham, selain kolom komentar, Anda juga bisa langsung bertanya pada ahli kami di forum tanya jawab berikut.

233579
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.


Gunanto

Ah,aku si gaptek kalau mendengar kata kata trading,forex,grafik,angka angka perasaan seolah olah paham ngerti,seakan aku sudah sukses di dunia trading,aku minat sekali,ingin sekali belajar tapi sampai hari ini aku masih saja di tempatku tak pernah beranjak,payah dasar modal cekak.