Logam mulia adalah salah satu jenis instrumen atau aset investasi tertua dan masih menjadi pilihan populer bagi banyak orang saat ini. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas trading logam mulia dengan Dana Samuelson, pendiri AmeriGold dan pakar investasi logam mulia.
Dana Samuelson: Mengapa Trading Logam Mulia Penting?
Pada dasarnya, trading dianggap sebagai salah satu bentuk investasi karena melibatkan membeli dan menjual instrumen keuangan seperti saham, obligasi, komoditas, dan mata uang dalam upaya untuk memperoleh keuntungan finansial dari fluktuasi harga instrumen tersebut. Namun, perlu diingat bahwa trading dan investasi tidak selalu sama. Dalam trading, keuntungan diperoleh dari fluktuasi harga instrumen keuangan dalam jangka pendek, sedangkan dalam investasi, keuntungan diperoleh dari pertumbuhan nilai aset dalam jangka panjang.
Menurut Dana Samuelson, salah satu alasan pentingnya trading logam mulia adalah karena aset safe haven tersebut telah bertahan selama ribuan tahun sebagai alat transaksi dan investasi. Logam mulia telah digunakan sebagai alat perdagangan dan bentuk mata uang sejak zaman kuno. Bahkan pada saat mata uang digital mulai berkembang, baik emas maupun perak masih tetap menjadi bentuk investasi yang stabil dan dapat diandalkan.
Dana Samuelson juga menekankan bahwa trading logam mulia harus dipertimbangkan sebagai bagian dari diversifikasi portofolio investasi. Diversifikasi portofolio adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola risiko investasi. Menambahkan logam mulia ke dalam portofolio dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas investasi.
Keuntungan Trading Logam Mulia Dalam Investasi
Seluruh alasan Dana Samuelson di atas tentu didasari oleh sifat dan keuntungan dari logam mulia itu sendiri. Di bawah ini adalah keuntungan trading logam mulia menurut Samuelson:
Stabilitas Nilai
Menurut Dana Samuelson, salah satu keuntungan dari trading logam mulia adalah ketahanannya terhadap fluktuasi pasar dan inflasi. Logam mulia seperti emas dan perak cenderung memiliki nilai yang stabil dan konsisten dari waktu ke waktu, sehingga lebih aman untuk diperdagangkan daripada instrumen keuangan lain yang cenderung lebih volatil.
Logam mulia adalah aset atau instrumen investasi yang stabil karena nilainya tidak tergantung pada keadaan ekonomi atau politik yang tidak pasti. Nilai logam mulia cenderung tidak terpengaruh oleh inflasi dan fluktuasi mata uang, seperti halnya aset keuangan yang lain. Dalam jangka panjang, investasi logam mulia dapat membantu melindungi nilai kekayaan Anda.
Likuiditas Tinggi
Samuelson juga menyebutkan bahwa logam mulia merupakan aset yang paling likuid, yang berarti mudah untuk membeli dan menjual. Hal ini memungkinkan trader untuk memperoleh keuntungan secara cepat dan efisien, karena memiliki nilai yang diakui di seluruh dunia. Banyak bank dan perusahaan investasi menawarkan layanan untuk membeli dan menjual logam mulia atau menjadi penyedia likuiditas. Selain itu, logam mulia juga dapat dijual secara online melalui platform trading.
Baca Juga: Siapa Penyedia Likuiditas Bagi Broker Forex Anda?
Potensi Keuntungan
Menambahkan logam mulia ke dalam portofolio investasi dapat membantu menstabilkan dan mengurangi risiko investasi. Tapi, meskipun harga logam mulia cenderung lebih stabil, bukan berarti bahwa aset tersebut tidak menghasilkan keuntungan. Harga logam mulia dapat naik secara signifikan dalam jangka panjang, terutama jika terjadi inflasi atau ketidakstabilan ekonomi.
Samuelson juga menekankan bahwa logam mulia dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Saat terjadi ketidakpastian di pasar keuangan, investor seringkali berpaling ke logam mulia karena logam tersebut dianggap sebagai aset safe haven atau aman dan stabil.
Cara Terbaik Untuk Trading Logam Mulia
Menurut Samuelson, ada beberapa cara terbaik untuk trading logam mulia, yaitu:
Diversifikasi Portofolio
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menambahkan logam mulia ke dalam portofolio investasi dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas investasi. Anda bisa trading pada berbagai instrumen, jangan masukkan semuanya hanya untuk trading emas atau perak saja. Atau Anda juga bisa membeli logam mulia secara fisik, sembari transaksi jual beli logam mulia melalui platform trading online.
Beli Secara Bertahap
Dana Samuelson menyarankan untuk tidak membeli logam mulia dalam jumlah besar sekaligus. Menurutnya, membeli logam mulia secara bertahap adalah cara terbaik untuk meminimalkan risiko dan mengurangi biaya pembelian. Beli dalam jumlah kecil secara teratur seiring waktu, sehingga Anda dapat memperoleh harga rata-rata yang lebih baik. Di dunia trading ataupun investasi, strategi ini biasa disebut dengan Dollar Cost Averaging.
Selain itu, jika Anda hendak membeli logam mulia secara fisik, pilihlah logam mulia berkualitas tinggi. Logam mulia yang berkualitas rendah dapat mengalami kerusakan atau mengurangi nilainya seiring waktu, sehingga dapat merugikan Anda.
Tips Trading Logam Mulia Ala Dana Samuelson
Setelah Anda tahu semua keuntungan dan cara investasi emas Dana Samuelson, ia juga membagikan tips tradingnya, yaitu:
Pelajari Pasar Logam Mulia
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum memulai trading logam mulia adalah, memahami pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga logam mulia. Dalam investasi logam mulia, faktor-faktor seperti kebijakan moneter, gejolak ekonomi global, serta penawaran dan permintaan mempengaruhi harga logam mulia. Sedangkan dalam trading logam mulia, selain faktor-faktor tersebut, terdapat faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan seperti faktor teknikal seperti pola grafik dan indikator teknikal.
Tentukan Strategi Trading
Tentukan strategi trading Anda sebelum memulai trading logam mulia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, strategi yang umum digunakan dalam trading logam mulia meliputi trading harian, swing trading, dan trading jangka panjang. Pilih strategi yang sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko Anda.
Gunakan Analisis Teknikal
Analisis teknikal dapat membantu Anda memahami tren pasar dan membuat keputusan trading yang lebih informatif. Beberapa alat analisis teknikal yang umum digunakan dalam trading logam mulia meliputi grafik, indikator teknikal, dan analisis Fibonacci. Dalam trading logam mulia, analisis teknikal dapat membantu Anda mengidentifikasi pola grafik yang dapat memberikan sinyal beli atau jual.
Pantau Harga dengan Cermat
Pantau harga logam mulia dengan cermat untuk mengidentifikasi peluang trading yang baik. Gunakan grafik harga dan indikator teknikal untuk memantau pergerakan harga dan mencari peluang beli atau jual. Dalam trading logam mulia, pergerakan harga yang volatil dapat memberikan peluang trading yang baik. Selain itu, manajemen risiko yang baik dapat membantu Anda meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Gunakan Layanan Perusahaan Pialang yang Tepercaya
Gunakan layanan perusahaan pialang yang tepercaya dan berlisensi untuk membeli dan menjual logam mulia. Pastikan Anda memeriksa reputasi perusahaan sebelum melakukan transaksi. Selain itu, perhatikan juga biaya trading logam mulia, karena setiap broker juga mempunyai kebijakan berbeda seputar biaya trading. Beberapa biaya trading yang harus diperhatikan spread, komisi, dan biaya rollover atau swap.
Kesimpulan
Meski banyak orang cenderung berinvestasi logam mulia karena stabilitas nilai dan potensi keuntungan jangka panjangnya, namun trading logam mulia dapat menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga logam mulia. Penting untuk memahami pasar logam mulia dan memilih strategi trading yang sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko Anda. Gunakan analisis teknikal dan pantau harga logam mulia dengan cermat untuk mengidentifikasi peluang trading yang baik. Perhatikan juga risikonya dan gunakan diversifikasi portofolio untuk membantu mengurangi kerugian serta meningkatkan potensi keuntungan. Jangan lupa juga memilih layanan perusahaan trading yang tepercaya.
Selain logam mulia seperti emas dan perak, ada beberapa mata uang yang juga dianggap sebagai aset safe haven, yaitu JPY dan CHF. Mengapa demikian? Simak alasan lengkapnya di artikel berikut ini.
