iklan |
iklan |
Pasar tenaga kerja merupakan salah satu bahan pertimbangan utama dalam pengambilan kebijakan ekonomi serta termasuk diantara parameter penting dalam analisa fundamental. Karenanya, berbagai statistik ketenagakerjaan akan dipantau oleh pemerintah, bank sentral, perusahaan-perusahaan, maupun investor dan trader di pasar keuangan.
Pada umumnya, statistik ketenagakerjaan yang disoroti mencakup jumlah angkatan kerja (labour force), jumlah lapangan kerja (employment), tingkat pengangguran (unemployment rate), tingkat partisipasi angkatan kerja (participation rate) dan jumlah pengangguran (unemployment). Jumlah lapangan kerja menunjukkan permintaan akan tenaga kerja, dan terbagi atas kategori pekerjaan full-time dan part-time (paruh waktu) serta sektor swasta atau pemerintahan (publik). Selain itu, ada pula laporan mengenai tingkat upah yang merupakan indikasi awal bagi laju inflasi suatu negara. Pelbagai statistik ketenagakerjaan tersebut biasanya dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja setiap negara.
Macam-Macam Statistik Ketenagakerjaan
- Jumlah angkatan kerja (labour force) adalah populasi total warga negara usia produktif yang ingin dan mampu bekerja. Termasuk dalam angkatan kerja adalah mereka yang sedang bekerja dan yang sedang aktif mencari pekerjaan. Angkatan kerja menunjukkan jumlah penawaran di pasar tenaga kerja (labour supply). Parameter ini berbeda dengan istilah "tenaga kerja" yang mencakup pula orang-orang berusia produktif tetapi tidak bekerja dan tidak aktif mencari pekerjaan (seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, dlsbg).
- Lapangan pekerjaan (employment) adalah jenis pekerjaan dimana seorang pekerja melakukan aktivitasnya untuk memperoleh imbalan berupa upah, sesuai dengan kesepakatan. Banyaknya lapangan kerja yang tersedia dalam periode tertentu menunjukkan jumlah permintaan tenaga kerja. Perubahan jumlah lapangan kerja (employment change) menunjukkan kondisi ekonomi suatu negara. Meningkatnya pertambahan lapangan kerja, menunjukkan ekonomi sedang mengalami ekspansi.
- Tingkat partisipasi angkatan kerja (participation rate) menunjukkan jumlah warga negara usia produktif yang sedang bekerja dan yang sedang aktif mencari pekerjaan. Mereka yang sedang tidak bekerja dan tidak aktif mencari pekerjaan tidak diperhitungkan dalam tingkat partisipasi. Data ini dinyatakan dalam bentuk persentase.
- Tingkat pengangguran (unemployment rate) menunjukkan jumlah warga negara usia produktif yang sedang tidak bekerja, tetapi sedang aktif mencari pekerjaan. Data ini tak memperhitungkan mereka yang sedang tidak bekerja dan tidak aktif mencari pekerjaan (Baca selengkapnya: Indikator Tingkat Pengangguran).
Contoh Statistik Ketenagakerjaan
Sebagai contoh perhitungan, perhatikan statistik ketenagakerjaa Amerika Serikat tahun 2007 yang dirilis oleh biro statistik tenaga kerja berikut ini:
- Jumlah populasi tenaga kerja (usia diatas 16 tahun) : 231,867,000
- Jumlah angkatan kerja (yang sedang bekerja dan aktif mencari pekerjaan) : 153,124,000
- Tingkat partisipasi angkatan kerja (2/1) = 153,124,000/ 231,867,000 = 66.0%
- Jumlah yang sedang bekerja : 146,047,000
- Employment rate (4/1) = 146,047,000/231,867,000 = 63.0%
- Jumlah pengangguran (2-4) = 153,124,000 - 146,047,000 = 7,078,000
- Tingkat pengangguran (unemployment rate) (6/2) = 7,078,000/153,124,000 = 4.6%
Setiap negara memiliki laporan statistik ketenagakerjaan sendiri yang komponennya bisa jadi berbeda-beda. Umpamanya negara-negara yang menyediakan tunjangan pengangguran (unemployment benefits), juga bisa merilis pula statistik klaim pengangguran. Laporan tersebut dinamakan Initial Jobless Claims yang dirilis pekanan di Amerika Serikat, atau Claimant Count Change yang dirilis dalam tempo bulanan di Inggris. Selain itu, Amerika Serikat juga memiliki laporan Non-Farm Payroll yang merupakan indikasi awal employment, tetapi data serupa tak dirilis oleh negara lain.
Jadwal publikasi aneka statistik ketenagakerjaan menempati fokus khusus di mata investor dan trader forex, karena pentingnya peran tenaga kerja dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Apabila statistik ketenagakerjaan mengindikasikan peningkatan pengangguran dan penyusutan lowongan kerja atau rekrutmen baru, maka itu merupakan gelagat buruk bagi perekonomiannya dan berpotensi mengakibatkan pelemahan atas nilai tukar mata uang negara tersebut. Sebaliknya, jika statistik ketenagakerjaan cemerlang dan tingkat pengangguran amat rendah, berarti itu menandakan stabilitas ekonomi yang bagus dan berpotensi mendorong apresiasi nilai tukar mata uangnya.