iklan | iklan |
Pergerakan harga, naik maupun turun, digambarkan oleh candlestick. Dari pola-pola yang terbentuk dari candlestick, trader dapat menentukan strategi trading untuk melakukan aksi beli atau jual. Namun perlu diingat oleh trader bahwa ada banyak sinyal yang terbentuk pada candlestick, dan tidak semua sinyal yang terbentuk memberikan keuntungan bagi trader.
Malahan, banyak pula sinyal palsu yang membawa trader pada kerugian. Misalnya saja, muncul pola bullish pada candlestick. Melihat itu, trader pemula terbawa emosi dan buru-buru melakukan aksi buy tanpa konfirmasi dengan level Support Resistance maupun indikator teknikal. Alih-alih naik, harga malah merosot. Trader yang melakukan aksi buy sebelumnya langsung rugi.
Karena itu, trader harus berhati-hati dalam mencermati sinyal-sinyal yang terbentuk pada candlestick. Apalagi, perubahan harga dapat terjadi dalam hitungan detik saja dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Contohnya, ada rilis data fundamental penting yang secara signifikan menggerakan harga saat itu juga.
Trader harus dapat membedakan mana sinyal trading yang benar dan mana yang palsu. Selain dengan kombinasi indikator atau metode teknikal lainnya, sinyal dari pola candlestick dapat lebih terkonfirmasi dengan menggunakan pola 3 candle yang biasanya lebih berakurasi tinggi. Contohnya adalah Three Outside Up dan Three Outside Down. Apa itu dan bagaimana sinyal trading Three Outside Up dan Three Outside Down?
Apa Itu Three Outside Up Dan Three Outside Down?
Three Outside Up dan Three Outside Down adalah pola candlestick yang menggambarkan adanya pembalikan atau reversal tren harga, baik dari downtrend menjadi uptrend atau sebaliknya.
Karakteristik Three Outside Up sebagai berikut:
- Dimulai dengan candle bearish (warna merah).
- Candle kedua bullish (warna hijau) dengan body lebih besar yang seolah-olah memakan candle pertama.
- Candle ketiga juga bullish dengan nilai penutupan harga lebih besar dibandingkan pada candle kedua.
- Menunjukkan reversal dari downtrend menjadi uptrend.
Karakteristik Three Outside Down sebagai berikut:
- Dimulai dengan candle bullish (warna hijau).
- Candle kedua bearish (warna merah) dengan body lebih besar yang seolah-olah memakan candle pertama.
- Candle ketiga juga bearish dengan nilai penutupan harga lebih besar dibandingkan pada candle kedua.
- Menunjukkan reversal dari uptrend menjadi downtrend.
Candle pertama menjadi penanda berakhirnya tren yang sedang terjadi. Setelah itu, candle kedua menjadi "pembukaan" tren baru. Semakin besar candle kedua menutupi candle pertama, maka semakin besar pula peluang reversal. Sedangkan, candle ketiga sebagai penyokong terjadinya tren baru. Three Outside Up dan Three Outside Down memiliki akurasi yang cukup tinggi. Trader dapat menggunakan sinyal ini untuk melakukan aksi buy atau sell.
Sinyal Trading Three Outside Up
Pada grafik pergerakan harga AUD/USD dengan time frame daily di bawah ini, muncul Three Outside Up. Pola ini menunjukkan adanya pembalikan tren dari downtrend yang sudah terjadi empat hari terakhir menjadi uptrend.
Candle pertama meneruskan tren penurunan harga atau bearish. Bentuk candle ini memiliki harga close lebih rendah dibandingkan dengan harga open. Hal tersebut menunjukkan penjual (seller) lebih mendominasi pasar dibandingkan dengan pembeli (buyer).
Selanjutnya, harga open dari candle kedua lebih rendah dibandingkan dengan candle pertama. Namun, terjadi pembalikan dari tren sebelumnya. Buyer lebih menguasai pasar dibandingkan seller. Karena itu, harga pasar terangkat naik lebih tinggi daripada candle pertama.
Penguatan berlanjut dan dikonfirmasi oleh bentuk candle ketiga. Harga open maupun close pada candle ketiga lebih tinggi dibandingkan dengan harga open dan close pada candle kedua.
Maka, trader direkomendasikan untuk melakukan aksi Buy.
Sinyal Trading Three Outside Down
Pada grafik pergerakan harga Brent Crude Oil dengan time frame daily di bawah ini, muncul Three Outside Down. Pola ini menunjukkan adanya pembalikan tren dari uptrend yang sudah terjadi sepekan sebelumnya menjadi downtrend.
Candle pertama sebagai penutup uptrend atau kenaikan harga. Bentuk candle memiliki harga close lebih tinggi daripada harga open. Hal tersebut mengindikasikan bahwa minat buyer masih kuat dan menguasai pasar. Sementara itu, candle kedua diawali dengan harga open yang lebih tinggi dibandingkan candle pertama. Namun, telah terjadi pembalikan tren, dari uptrend menjadi downtrend.
Pada saat ini, ada peluang besar terjadi reversal harga. Penurunan berlanjut dan dikonfirmasi oleh candle ketiga, yang memiliki harga open dan close lebih rendah dibandingkan harga open dan close pada candle sebelumnya.
Maka, trader direkomendasikan untuk melakukan aksi Sell.
Tidak hanya sinyal trading Three Outside, ada banyak jenis pola yang tergambar dalam candlestick. Agar tidak terjebak dengan sinyal palsu, trader dapat menyempurnakannya dengan konfirmasi dari indikator teknikal lainnya, seperti indikator stochastic, RSI, dan masih banyak lainnya. Dengan begitu, trader dapat meraup profit maksimal saat trading.
Komentar : 4