Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Memilih Time Frame Trading Yang Tepat

Penulis

Penggunaan time frame dalam trading forex sangat relatif, bergantung pada metode dan strategi trader masing-masing.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Penggunaan time frame dalam trading forex sangat relatif, bergantung pada metode dan strategi trader masing-masing. Seorang scalper yang biasanya menggunakan time frame 1 menit dan 5 menit, tentu merasa aneh ketika mencoba trading ala swing trader yang terbiasa menggunakan time frame 4 jam dan daily.

Scalper sejati tentu sulit untuk mengubah cara trading yang telah menjadi kebiasaannya, demikian juga trader jangka panjang yang sudah terbiasa trading dengan time frame daily dan weekly, akan sulit jika mesti menggunakan time frame 5 menit atau 15 menit.

Tetapi time frame trading apapun yang digunakan, yang paling penting adalah hasil akhirnya yaitu memperoleh profit yang konsisten dalam periode tertentu. Artikel ini mencontohkan pemilihan time frame trading yang dianggap cocok ditinjau dari perspektif strategi trading dengan price action.

 

Time Frame Trader Harian (Day Trader)

Trader forex harian biasanya menggunakan time frame 5 menit hingga 1 jam. Setelah membuka satu atau beberapa posisi di platform trading, mereka berusaha untuk menutup semua posisinya pada hari yang sama. Trader harian boleh jadi yang paling banyak jumlahnya.

Orientasi pada perolehan hasil trading harian merupakan daya tarik terutama bagi trader forex pemula. Time frame trader harian tersebut memang menarik dan banyak memberikan sinyal trading, disamping para broker forex yang memperoleh keuntungan dari spread cenderung untuk mendorong trader harian melakukan transaksi sesering mungkin.

Jika Anda trading dengan metode price action, sinyal-sinyal yang dihasilkan dari time frame rendah tersebut sering mengandung noise atau kesalahan. Trader price action biasanya trading pada time frame daily, weekly atau minimal 4 jam. Pada contoh USD/JPY 15 menit berikut sinyal-sinyal dari pin bar memang menunjukkan arah yang benar, tetapi besarnya pip dari kemungkinan profit yang diperoleh sangat tidak memadai. Kemungkinan untuk loss lebih besar sekalipun dengan risk/reward ratio yang kecil.

Memilih Time Frame Trading Yang

Bandingkan tampilan USD/JPY tersebut pada time frame daily (gambar bawah). Disini Anda bisa entry pada sinyal pin bar atau inside bar, Juga sinyal pin bar pada time frame 4 jam masih valid dan tampak juga pada time frame daily.

Memilih Time Frame Trading Yang

 

Time Frame Scalper

Khusus untuk scalper, mereka tidak mempedulikan kualitas sinyal trading, tetapi lebih pada kuantitas posisi entry. Dengan beberapa indikator teknikal, mereka entry dengan ukuran lot besar serta level stop loss dan target profit yang sempit. Noise menjadi tidak penting, asalkan volatilitas tinggi.

Untuk itu, cara trading dengan teknik scalping memang harus menggunakan time frame sekecil mungkin agar diperoleh volatilitas maksimal. Bagi non-scalper yang tidak tahu pasti teknik scalping, time frame kecil bisa menjadi tidak efektif dan boros margin. Seperti pada chart 5 menit berikut, dengan kondisi sideways dan range yang sempit, sangat sulit untuk entry dengan sinyal trading yang valid.

Memilih Time Frame Trading Yang

 

Time Frame Untuk Strategi Price Action

Memilih time frame trading yang tepat harus disesuaikan dengan strategi trading yang digunakan. Jika Anda menggunakan strategi trading price action, sinyal yang valid biasanya tampak pada time frame yang lebih tinggi (4 jam, daily, weekly). Sinyal pada time frame tinggi mencerminkan sentimen pasar yang cukup jelas, sementara pada time frame rendah sentimen cenderung berubah-ubah.

Namun demikian, jika Anda telah terbiasa dan cukup puas dengan time frame trading tertentu yang bisa menghasilkan profit konsisten, tidak seharusnya Anda berganti time frame. Untuk berganti acuan time frame dibutuhkan waktu untuk penyesuaian. Biasanya, trader akan mencobanya dulu di akun demo agar terhindar dari risiko riil.

117246
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Setya Lukman

Apakah time frame berpengaruh pada hasil trading dan analisa yang kita lakukan?

Rizal Sf

Penggunaan time frame dalam trading forex sangat relatif, bergantung pada metode dan strategi trader masing-masing. Seorang scalper yang biasanya menggunakan time frame 1 menit dan 5 menit, tentu merasa aneh ketika mencoba trading ala swing trader yang terbiasa menggunakan time frame 4 jam dan daily.

Memilih time frame trading yang tepat harus disesuaikan dengan strategi trading yang digunakan. Jika Anda menggunakan strategi trading price action, sinyal yang valid biasanya tampak pada time frame yang lebih tinggi (4 jam, daily, weekly). Sinyal pada time frame tinggi mencerminkan sentimen pasar yang cukup jelas, sementara pada time frame rendah sentimen cenderung berubah-ubah.

Agus Toding

Trimah kasih infonya, mas kalo di H4, H1, M15 dengan cara itu kita harus en posisi di mana?

Martin S

@ Agus Toding:
Cara yang mana Pak? Kalau yang Anda maksud cara dengan mengamati price action, maka Anda bisa entry pada time frame yang mana saja, asalkan sudah ada sinyal dari price action, yang terkonfirmasi oleh indikator teknikal.
Misal pada H1 sudah ada sinyal, sementara pada H4 dan M15 belum ada sinyal, Anda bisa masuk di time frame H1.

Syahrir
Mau tanya Pak Martin untuk treding jangka menengah keatas broker mana yang cocok, sebab broker yang biasa saya pakai agak berat main menengah karena beban SWAP mohon penjelasannya
Martin S
@ Syahrir:Untuk keamanan trading dan dana Anda, kami sarankan untuk memilih broker yang sudah diregulasi oleh badan regulator yang kredibel secara internasional, yaitu: : CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA.Badan regulator yang kredibel adalah yang telah teruji dan diakui dunia, dan memberikan sanksi dengan tegas kepada broker jika ternyata melanggar ketentuan yang telah disepakati. Badan regulator tersebut juga bertanggung jawab terhadap keamanan dana klien.Mengenai Swap, setahu kami bisa minta broker untuk dijadikan Swap Free (atau tidak dikenakan biaya Swap), dengan cara membuat permohonan Swap Free ke broker, bisa via email.