EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,391.77/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,843.57   |   Ethereum 3,059.28   |   Litecoin 80.91   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 1 hari, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 hari, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 hari, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 hari, #Saham AS

Mengenal Beragam Jenis Node Dalam Blockchain Bitcoin

Penulis

Mulai dari Full Node hingga Mining Node, berikut adalah penjelasan dan manfaat masing-masing node dalam blockchain Bitcoin.

Berbicara mengenai jaringan blockchain, Anda pasti pernah mendengar istilah bernama node. Namun, sudah tahukah Anda dengan apa yang dimaksud node?

Sebenarnya definisi node sendiri bisa berbeda-beda, tergantung dari jaringan dan lapisan protokolnya. Node adalah bagian penting dari jaringan blockchain, sebab node memastikan mata uang kripto dapat beroperasi sebagai sistem ekonomi terdistribusi Peer-to-Peer (P2P) dan menjadikan blockchain jaringan tepercaya, serta dapat dimonitor siapapun tanpa ada satu pihak yang memiliki kontrol penuh.

Baca Juga: Apa Saja Kegunaan Blockchain?

Lalu, apa fungsi node dan bagaimana cara kerjanya? Simak pembahasannya lebih lanjut di artikel ini.

 

Apa Itu Node?

Pada dasarnya, node adalah komputer yang terhubung ke jaringan blockchain dan berkomunikasi dengan komputer lain, untuk memastikan keamanan serta keutuhan jaringan. Secara umum, node dapat digambarkan seperti titik-titik penghubung antara satu perangkat dengan perangkat lainnya.

Sebagai contoh, jaringan Bitcoin dijalankan oleh beberapa node yang disebut sebagai protokol Bitcoin P2P. Node Bitcoin sendiri terdiri dari beberapa macam jenis dengan fungsi yang berbeda-beda, antara lain sebagai sebagai penyimpanan database blockchain, penjaga konsensus antar pengguna, serta memvalidasi dan menjaga jaringan P2P.

Full Node Bitcoin

 

Beragam Jenis Node

Sebuah node harus terkoneksi dengan node yang berbeda untuk membentuk jalan di dalam jaringan Bitcoin. Jika salah satu node offline, maka node tersebut harus membuat koneksi dengan node baru atau mencari yang lain baru. Hal ini dimaksudkan agar node dapat terus mendapatkan informasi terkini.

Beberapa tipe node di dalam jaringan Bitcoin, yaitu Full Node, Simplify Payment Verification (SPV) Node atau Lightweight Node, dan Mining Node.

 

Full Node

Full Node adalah node yang menyimpan seluruh transaksi di dalam blokchain. Node ini menyimpan seluruh data blockchain Bitcoin, mulai dari pertama kali Bitcoin tercipta hingga terkini.

Sebuah Full Node dapat secara independen memverifikasi segala transaksi tanpa bergantung pada sumber informasi yang lain. Siapapun dapat menjalan Full Node, asalkan mempunyai komputer dengan kapasitas 400 gigabyte (yang akan terus bertambah seiring waktu) dan koneksi berkecepatan tinggi.

Full Node akan menggunakan jaringan Bitcoin untuk menerima update dari blok dan seluruh transaksi baru. Kemudian, Full Node memverifikasi dan memasukkan informasi tersebut ke dalam transkrip blokchain yang ia miliki.

Dengan demikian, Anda juga turut membantu untuk menjaga jaringan Bitcoin ketika dapat menjalankan Full Node. Semakin banyak Full Node yang dijalankan, makin aman jaringan Bitcoin.

Lantas, apa saja fungsi menjalankan Full Node?

  • Menjalankan Full Node membuat Anda memiliki kontrol penuh untuk memastikan bahwa protokol Bitcoin dipatuhi. Node dapat menolak transaksi yang tidak mengikuti protokol Bitcoin dengan cara menolak koneksi dari pengirim.
  • Dengan menjalankan Full Node, Anda tidak lagi bergantung pada pihak atau jaringan lain.
  • Apabila terjadi hardfork atau program mengalami percabangan, Full Node dapat berfungsi sebagai alat voting. Seperti yang terjadi ketika ada usulan upgrade.
  • Full Node dapat memberikan Anda privasi seutuhnya.

 

SPV Node

SPV Node adalah node yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa ada atau tidaknya transaksi dalam suatu blok, tanpa harus mengunduh seluruh data blok. Sederhananya, jika Full Node memiliki data komplit mulai dari Bitcoin pertama kali dibentuk hingga saat ini, maka SPV Node hanya memiliki rangkumannya saja.

Node ini biasanya digunakan pada layanan yang tidak memerlukan kapasitas memori cukup besar, seperti mobile wallet Bitcoin.

SPV Node memiliki keamanan yang lebih lemah dibandingkan dengan Full Node. Full Node merekam seluruh transaksi sehingga tidak perlu membuka informasi tentang alamat di dalam wallet. Sedangkan SPV Node menerima daftar transaksi yang sudah disaring berkaitan dengan alamat di dalam wallet tersebut.

 

Mining Node

Mining Node adalah node di dalam jaringan Bitcoin yang memiliki fungsi khusus untuk mining. Seperti fungsi node yang lain, Mining Node menerima dan mengirimkan transaksi ke dalam jaringan Bitcoin. Namun Mining Node memiliki fungsi khusus, yaitu menggabungkan transaksi tersebut ke dalam blok baru.

Jadi setelah miner memvalidasi transaksi, Mining Node akan memasukkan transaksi tersebut ke dalam memory pool, di mana transaksi akan akan berkumpul dan menunggu untuk dimasukkan ke dalam sebuah blok baru.

Mining Node

Mari kita ambil contoh cerita tiga orang yang bernama A, B, dan C. Si A adalah seorang miner, sementara B dan C adalah pengguna exchange. B ingin mengirimkan 1 BTC kepada C melalui exchange. Setelah si B mengirimkan transaksi, transaksi ini akan dimasukkan ke dalam memory pool.

Si A yang menjalankan mesin mining-nya, mengumpulkan ratusan transaksi ke dalam memory pool untuk nantinya akan dimasukkan ke dalam sebuah blok baru di jaringan blockchain.

Nah, salah satu transaksi yang dikumpulkan oleh si A tadi adalah transaksi dari si B ke si C. Setelah itu si A akan menjalankan beberapa mesin mining dan mulai menjalankan algoritma sha256 untuk memvalidasi blok baru tersebut.

Setelah kurang lebih 10 menit A menemukan hash yang sesuai dengan target mining, dan akhirnya blok baru itu pun dianggap valid. Maka Mining Node si A akan mengirimkan blok itu kepada seluruh peer-nya. Di saat Mining Node yang lain menerima dan memvalidasi blok yang dikirimkan oleh si A, maka miner yang lain akan segera mempersiapkan blok baru selanjutnya.

 

Demikian penjelasan singkat mengenai node dan manfaatnya di dalam blockchain, khususnya Bitcoin. Selain memiliki pengetahuan tentang node, memahami seluk-beluk whitepaper Bitcoin juga dapat membantu Anda untuk mempelajari lebih dalam mengenai mata uang kripto tertua tersebut. Seperti apa isi whitepapernya, cari tahu selengkapnya di artikel berikut ini.

297998
Penulis

Lulusan Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Menggeluti dunia penulisan sejak bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa tahun 2009. Mulai tertarik dengan dunia forex dan kripto, setelah lulus kuliah hingga sekarang sembari trading.