Pola Fibonacci Gartley pertama kali ditemukan oleh trader cerdas bernama Harold McKinley Gartley. Dia menciptakan pola tersebut selama dia bekerja sebagai penasehat pasar saham di pertengahan tahun 1930-an. Menurutnya, pola-pola Fibonacci yang ditemukannya mampu menyelesaikan dua masalah terbesar seorang trader, yaitu; pada aset apa dan kapan harus melakukan buy. Tak lama kemudian, para pelaku pasar mulai menyadari bahwa pola ini juga bisa diterapkan tidak hanya di pasar saham, melainkan juga pada pasar-pasar lainnya.
Apa Itu Pola Gartley?
Pola Gartley dikenal juga sebagai pola 222 karena nama itu diambil dari sebuah halaman yang ditemukan di dalam buku Harold M. Gartley, "Profit in the Stock Market". Pada dasarnya, pola Gartley adalah pengembangan pola dasar ABCD yang telah kita bahas sebelumnya, tetapi diawali dengan harga tinggi atau rendah signifikan.
Pola Gartley biasanya terbentuk ketika sedang berlangsung sebuah koreksi dari pergerakan suatu tren harga. Sekilas, pola tersebut akan terlihat seperti huruf ‘M’ (atau ‘W’ untuk pola bearish). Pola ini digunakan untuk membantu para trader dalam menemukan di mana waktu titik level harga terbaik untuk masuk pasar (OP).
Untuk lebih jelasnya, bisa kita lihat pada gambar di bawah ini:
Pola ini terdiri dari pola ABCD bullish maupun bearish, akan tetapi didahului dengan titik (X) yang berada di luar D. Intinya, pola Gartley ”sempurna” memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Jika retracement BC 0.382, maka CD harus bergerak 1.272 dari BC. Sedangkan jika BC adalah 0.886, maka CD harus diperluas 1.618 dari BC.
- Garis AB adalah retracement sebesar 0.618 dari XA.
- Garis BC berupa retracement sebesar 0.382 atau 0.886 dari garis AB.
- Kaki CD adalah retracement sebesar 0.786 retracement dari X.
Strategi trading dengan pola Gartley ini cukup mudah untuk dipelajari, asalkan mampu mendeteksi sinyal entry dan exit yang tepat.
Pola Fibonacci Crab (Kepiting)
Pada sekitar tahun 2000, Scott Carney, sangat percaya dengan pola harmonik (pola fibonacci), dan kemudian menemukan pola “Crab” / kepiting. Menurutnya, pola ini tingkat akurasinya paling tinggi di antara semua pola Fibonacci karena panjang ektensi kaki XA terhadap kaki CD mengindikasikan akan adanya potensi reversal kuat. Pola ini memiliki rasio risk dan reward tinggi, karena Anda bisa menempatkan Stop Loss sangat ketat pada kaki terakhirnya. Pola Fibonacci Crab ideal memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
- Panjang garis AB merupakan retracement sebesar 0.382 atau 0.618 dari panjang kaki XA.
- Panjang garis BC dapat berupa retracement sebesar 0.382 atau 0.886 dari panjang kaki AB.
- Jika panjang garis BC adalah retracement sebesar 0.382 dari AB, maka CD harus ekstensi 2.24 dari BC. Sedangkan, jika panjang BC adalah retracement 0.886 dari panjang AB, maka CD adalah ekstensi 3.618 dari panjang BC.
- Kaki CD merupakan ekstensi 1.618 dari panjang XA.
Ulasan selengkapnya mengenai penerapan pola Crab ini dapat Anda simak di artikel Strategi Trading Dengan Pola Fibonacci Crab.
Pola Fibonacci Bat (Kelelawar)
Pada tahun 2001, Scott Carney menemukan pola harmonik (pola fibonacci) lain yang disebut “Bat”. Ciri kas utama dari pola ini adalah potensi reversal kuat setelah kaki terakhir mencapai kunci retracement sebesar 0.88 dari kaki awal-nya. Selebihnya, berikut adalah ciri umum pola fibonacci Bat:
- Panjang kaki AB adalah retracement sebesar 0.382 sampai 0.5 dari XA.
- Garis BC dapat berupa 0.382 atau 0,886 retracement dari garis AB.
- Jika garis BC mengalami retracement sebesar 0.382 dari AB, maka garis CD adalah ekstensi 1.618 dari BC. Sedangkan, jika BC bergerak mundur 0.886 dari AB, maka CD adalah ekstensi 2.618 dari BC.
- Kaki CD idealnya adalah retracement 0.886 dari kaki XA.
Sebagai petunjuk penggunaan pola-pola harga ini bagi aktivitas trading Anda, simak juga artikel Strategi Trading Praktis Dengan Pola Fibonacci Bat.
Pola Fibonacci Butterfly (Kupu-kupu)
Kemudian, ada juga pola Butterfly yang ditemukan oleh Bryce Gilmore. Ciri khas dari pola Butterfly adalah retracement 0.786 garis AB dari kaki XA. Seperti umumnya pola-pola di atas pola ini akan mengindikasikan potensi reversal jika memenuhi kriteria-kriteria berikut:
- Panjang garis AB adalah retracement sebesar 0.786 dari kaki XA.
- Panjang garis BC merupakan retracement sebesar 38.2% sampai 88.6% dari kaki AB.
- Jika garis BC ter-retrace 0.382 dari AB, maka CD adalah ekstensi 1.618 dari BC. Sedangkan, jika garis BC ter-retrace sampai 0.886 dari AB, maka kaki CD harus diperluas 2.618 dari garis BC.
- Kaki CD merupakan perluasan sebesar 127% sampai 161.8% dari kaki XA.
Bagaimana cara menerapkannya dalam trading harian? Simak ulasan komplit dan bernas di artikel Strategi Trading Dengan Pola Fibonacci Butterfly.
Kesimpulan
Terdapat beragam pola Fibonacci (pola harmonik) populer yang sering digunakan trader untuk memprediksi arah harga dari pola harga lampau. Mulai dari pola Gartley sampai pola-pola lain yang terinspirasi dari bentuk-bentuk binatang seperti Crab, Bat, dan Butterfly. Secara umum, semua pola tersebut mengindikasikan akan terjadinya reversal atau pembalikan harga dari trend sebelumnya, sehingga dapat membantu trader untuk membuka posisi saat harga mencapai titik jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought).