EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,210.98/oz   |   Silver 24.75/oz   |   Wall Street 39,775.16   |   Nasdaq 16,414.45   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Menjadi Nasabah Kredit Yang Bertanggungjawab

Penulis

Sudah banyak kasus dimana orang sampai dikejar-kejar debt collector hingga depresi. Agar tidak terjerat, cobalah perlakukan dana kredit secara bertanggungjawab.

Ada banyak sekali jenis kredit yang bisa kita ambil, mulai dari kredit usaha, kredit rumah, kredit motor, bahkan untuk belanja sehari-hari pun bisa difasilitasi dengan mudah via kartu kredit. Namun, melimpahnya dana yang bisa didapat dari fasilitas kredit seringkali membuat orang lupa daratan dan berakhir dengan kebangkrutan.

Mari ambil contoh kartu kredit. Bagi sebagian kalangan, kartu kredit merupakan lambang prestise sekaligus simbol kesuksesan. Namun, justru karena itu maka banyak orang menggunakan kartu kredit secara tidak bertanggungjawab dan pada akhirnya lambang prestise itu berubah menjadi bumerang. Mengapa? Orang sering lupa bahwa rejeki tidak selamanya pasti, dan sikap royal dengan memanfaatkan kartu kredit sesukanya bukanlah tindakan yang bertanggung jawab.



Bank - ilustrasi

Perlu disadari bahwa sikap yang tidak bertanggungjawab dalam memperlakukan dana kredit bisa menjebak seseorang dalam lingkaran setan "Gali Lubang, Tutup Lubang" atau bahkan hingga gagal bayar kredit sama sekali dan tidak bisa meminta lagi dari bank manapun. Sudah banyak kasus dimana orang sampai dikejar-kejar debt collector ke rumah dan tempat kerjanya hingga depresi tetapi tetap saja tak memiliki uang cukup untuk melunasi semua tanggungan kreditnya. Situasi seperti ini tentu saja harus dihindari. Dan salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memperlakukan dana kredit secara bertanggungjawab.

 

1. Memahami Bahwa "Menggunakan Dana Kredit" Berarti "Berhutang"

Ya, pada prinsipnya, kita semua tahu bahwa kalau kita "mengambil kredit" itu berarti "berhutang pada bank". Tetapi, tidak banyak yang sungguh memahami kalau bersama dengan kredit itu juga muncul kewajiban untuk membayar hutang. "Hutang" berarti dana yang kita gunakan itu bukanlah milik kita. Sesuai dengan etika sebagai manusia, maka barang yang dipinjam haruslah dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sebagai konsekuensi dari pemahaman ini, maka:

  • Jangan mengambil kredit apabila tidak yakin akan bisa mengembalikan,
  • Jangan dengan mudah meminta kredit untuk kemudian memberikan dana kredit itu kepada orang lain, dan
  • Jangan ambil kredit lagi ketika Anda kesulitan melunasi kredit yang lama.

 

2. Menjaga Dana Kredit dan Berhati-hati Dalam Penggunaannya

Sudah kerap kali terjadi, seseorang mengambil kredit usaha, tetapi kemudian separuh atau malah lebih dari dana kredit tersebut digunakan bukan untuk keperluan pengembangan usaha. Ini adalah sikap tidak bertanggungjawab yang umum dilakukan para nasabah kredit, dan bahkan dianggap lazim. Banyak juga yang berpikir, dana kredit bisa digunakan untuk usaha lain yang berisiko lebih tinggi agar bisa mendapat profit besar, melupakan kemungkinan usaha lain itu mengalami kerugian. Padahal, menggunakan dana kredit untuk selain tujuan awal berarti kemampuan Anda untuk merealisasikan pembayaran kredit jadi berkurang.

Sedangkan apabila Anda memegang kartu kredit, maka kehati-hatian ini diantaranya bisa diterapkan dalam bentuk menjaga PIN dan tidak menyerahkan kartu untuk digunakan sembarang orang, serta tidak menyerahkannya untuk digunakan sembarang orang. Pastikan Anda bisa membayar tagihan bulan ini dengan pendapatan Anda bulan depan, dan tidak mudah tergoda penawaran menggiurkan yang bisa berakhir sia-sia.

 

3. Tidak Mengabaikan Kesulitan Bayar Cicilan

Jika Anda tidak bisa membayar cicilan bulanan dan merasa kesulitan mengembalikan pinjaman, maka Anda sebaiknya secepatnya mengontak pihak bank. Semakin cepat Anda bertindak, semakin banyak opsi bantuan yang bisa diberikan oleh bank. Tentu saja, bank tidak mungkin mengikhlaskan dana yang telah diberikan begitu saja, dan karena itulah maka bank biasanya memiliki beberapa strategi untuk membantu nasabah kredit yang kesulitan membayar cicilan dan bunga pinjaman.

Bicaralah dengan account officer Anda atau petugas terkait kredit. Komunikasikan permasalahan Anda, dan mintalah bantuan untuk me-reka-ulang rencana pembayaran kredit Anda. Itikad baik Anda berpotensi besar membuat bank bersikap lebih baik.

233491
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.