iklan |
iklan |
Apakah Anda pernah berpikir untuk mulai menggunakan teknik scalping? Jika Anda mengira scalping hanyalah teknik untuk mendapatkan profit kecil dalam waktu singkat, hal ini tidak sepenuhnya benar. Teknik scalping forex merupakan suatu metode trading dimana Anda harus berpikir dan mengambil tindakan cepat untuk mendapatkan keuntungan. Apa sajakah yang harus diketahui tentang scalping forex sebelum mulai menggunakannya?
Apa Itu Scalping Forex?
Teknik scalping adalah metode dimana seorang trader mengambil keuntungan kecil secara berkala dengan cara membuka dan menutup posisi beberapa kali dalam sehari. Dengan cara ini, trader mencoba untuk mendapatkan profit pada saat pergerakan cepat terjadi. Seorang scalper akan beraksi dengan cepat ketika perilisan data ekonomi atau berita signifikan yang mempengaruhi pergerakan ekonomi berlangsung.
Dalam sehari, scalper dapat membuka dan menutup hingga puluhan posisi. Oleh karena itu, jumlah total profit-profit dari seluruh posisi tersebut adalah tujuan dari trader forex scalping. Jika dilihat sekilas saja, keuntungan yang didapat memang kecil. Namun, ketika seluruh profit tersebut dijumlahkan akan menghasilkan keuntungan cukup banyak.
Trader macam ini melakukan trading berdasarkan data dari tick chart, chart satu menit, atau lima menit. Hal ini dilakukan agar scalper lebih mudah mengamati pergerakan chart dan dapat membuat keputusan cepat saat terjadi pergerakan. Trader forex umumnya akan mempertahankan posisi minimal selama 3-5 menit. Sedangkan scalper bisa saja hanya mempertahankan suatu posisi selama satu menit saja.
7 Fakta Tentang Teknik Scalping Forex
Berikut adalah fakta-fakta scalping yang perlu diperhatikan oleh trader:
Perlu Ketekunan Dan Konsentrasi Tinggi
Scalping memiliki pergerakan serba cepat sehingga trader harus benar-benar fokus dan mampu memutuskan dengan cepat. Jika perhatian anda teralihkan sebentar saja, kesempatan untuk mendapatkan profit bisa terlewatkan. Oleh karena itulah, seorang scalper harus duduk selama berjam-jam di depan komputer selama proses trading berlangsung. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa kondisi kesehatan dan emosional juga akan sangat mempengaruhi.
Butuh Akses Internat Handal
Agar dapat bereaksi secepatnya, maka akses internet stabil dan cepat juga menjadi prioritas. Jika terjadi kesalahan pada sistem, scalper harus mampu betindak cepat untuk menghubungi broker dan mengindetifikasi diri untuk tindakan selanjutnya.
Mereview Kembali Aktivitas Trading
Merekam aktifitas trading juga menjadi salah satu kunci ketika melakukan forex scalping. Dengan catatan tersebut, Anda dapat me-review kembali aktivitas trading sebelumnya. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan skill trading dan Anda juga dapat belajar dari kesalahan-kesalahan bertrading terdahulu. Cukup dengan melakukan screenshoot pada trading Anda dan buat print copy agar dapat disimpan pada jurnal untuk dipelajari kembali.
Perlu Strategi Andalan
Trader pemula cenderung akan mencoba melakukan scalping karena teknik ini menghasilkan profit setiap harinya tanpa harus membuka posisi selama berjam-jam, berhari hari atau bahkan berminggu-minggu. Namun, strategi ketika melakukan scalping juga harus tetap dipertimbangkan.
Tak Semua Mata Uang Cocok Di-Scalping
Likuiditas tinggi sangat dibutuhkan agar dapat melakukan eksekusi trading dan profit dalam hitungan detik. Jika memperhitungkan likuiditasnya, lebih baik terapkan teknik scalping pada mata uang mayor. Dibandingkan mata uang jenis lain, mata uang mayor lebih likuid karena diperdagangkan secara luas dalam pasar forex.
Tak Semua Broker Mengizinkan Teknik Scalping
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, perhatikan pula broker tempat Anda bertrading. Beberapa broker memang menyukai kliennya menggunakan teknik ini, karena akan memberikan keuntungan bagi mereka. Namun, tidak sedikit broker melarang kliennya untuk menggunakan teknik scalping. Scalper akan membuka dan menutup puluhan hingga ratusan posisi dan hal ini akan memberatkan kerja server broker. Oleh karena itu, perhatikan broker mana saja yang terbaik bagi trader pengguna teknik scalping.
Ada Waktu Tertentu Untuk Menjalankannya Secara Efektif
Waktu merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan bertrading dengan teknik scalping. Kapan waktu dan kondisi terbaik tersebut? Terdapat dua tipe waktu yang dipilih oleh scalper. Waktu dimana pasar memiliki arah tidak menentu dan waktu dimana perdagangan sangat terarah, likuid, dan volalitas tinggi. Kedua kondisi ini dipilih berdasarkan strategi trading masing-masing. Meski begitu, scalper berpengalaman tidak akan menahan posisinya terlalu lama sehingga memiliki kecenderungan memilih kondisi dimana pasar sedang dalam pergerakan yang tinggi.
Mitos Seputar Teknik Scalping
Pada dasarnya tidak ada satu metode trading tertentu yang paling populer. Setiap trader memiliki strategi masing-masing untuk mendapatkan profit. Meskipun begitu, scalping menjadi satu teknik yang paling mainstream diantara trader. Hampir 95% trader menggunakan teknik scalping dan hal ini sangat luar biasa bagi pasar forex.
Akan tetapi, banyak mitos beredar. Jika tidak awas, trader pemula dapat dengan mudah mempercayai mitos-mitos yang belum terbukti tersebut dan melakukan teknik scalping dengan gegabah. Apa saja mitos tentang forex yang harus diperhatikan sebelum memulai scalping?
Mitos 1: Forex Mudah Diprediksi
Pergerakan harga forex mudah diprediksi karena pergerakan tersebut didasari dari suatu bentuk formula ilmiah. Hal ini tidak masuk akal, karena pasar Forex melibatkan banyak manusia di dalamnya. Manusia memiliki sifat tidak dapat diprediksi, begitu juga pasar forex. Harga forex bergerak dengan tidak pasti pada timeframes rendah (1 menit, 5 menit) dan selama perdagangan terus berlangsung. Bisa saja Anda bertrading pada volalitas tidak beraturan, pasar sepi, atau bahkan saat pasar sedang ramai. Untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan, seorang trader harus pintar-pintar mengambil kesempatan.
Mitos 2: 90% Trading Pasti Menang
Adanya salah kaprah tentang akurasi pergerakan harga membuat munculnya rumor kalau trader bisa membuka berapa saja posisi trading, karena 90%nya pasti menang. Pada kenyataannya, scalper sukses justru mengatakan bahwa hampir separuh dari trading yang mereka lakukan tidak sukses. Bahkan scalper yang memenangkan sekitar 90% trading tidak dapat menjelaskan dengan pasti apa faktor kemenangan tersebut. Seperti mitos pertama, pasar forex memiliki sifat tidak terduga sehingga pergerakan tidak akan mudah diprediksi.
Mitos 3: Trading Dapat Dilakukan Pada Stop Loss Ketat
Mitos ini didasari oleh volatilitas acak dan tidak ada bukti bahwa praktik trading dengan stop loss ketat tersebut akan ampuh di dunia nyata. Lima pips stop loss dapat dengan mudah terkena pergerakan harga kecil atau spread yang berfluktuasi.
Apapun yang terjadi, bermain di pasar forex bukanlah hal mudah. Forex scalping juga merupakan teknik penuh resiko. Oleh karena itu, seorang trader harus memikirkan matang-matang strategi trading yang akan digunakan sebelum bermain di pasar forex.
Kesimpulan
Meskipun sudah terbukti bahwa scalping dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan. Namun, teknik scalping belum tentu sesuai untuk semua trader. Teknik ini cenderung cocok untuk trader dengan konsentrasi tinggi dan mampu membuat keputusan dengan cepat. Selain itu, scalper juga harus betah mengawasi proses trading mengingat teknik ini membutuhkan eksekusi yang serba cepat.
Tidak seperti yang umumnya orang pikirkan, scalping membutuhkan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan dibandingkan teknik trading lainnya. Itulah mengapa, scalping tidak disarankan untuk pemula dan perlu dipelajari dengan matang, bisa melalui buku-buku tentang scalping ataupun latihan di akun demo. Jika Anda cenderung tidak menyukai duduk selama beberapa jam di depan komputer dan tidak mampu menangani segala stress dalam scalping, maka lebih baik Anda tidak menggunakannya.
Selalu perhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi teknik-teknik trading yang hendak Anda pilih , serta sesuaikan jenis akun pilihan Anda dengan teknik tersebut. Apabila ingin melakukan scalping, maka pastikan bahwa akun trading broker memang dapat digunakan untuk scalping.