EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 28 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 29 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 7 jam lalu, #Saham AS

Pengalaman Naas Trader Setelah Profit 1 Juta Dolar

Penulis

Di luar dugaan, trader dalam kisah ini sukses meraup 1 juta Dolar hanya dalam 40 kali trading. Sayang, keberuntungan itu berubah menjadi pengalaman naas tak lama setelahnya.

Cerita ini diterjemahkan dari unggahan seorang trader di sebuah platform edukasi forex. Sebut saja namanya Mark McRae.

Pada tahun '90-an, Mark baru mengenal forex dan tertarik mendalami ilmunya. Ia pun mengikuti kursus dari seorang "guru" bernama Peter (nama disamarkan). Meskipun harganya sangat mahal, Mark yang penasaran tetap mencoba berguru padanya.

Peter memancing calon kliennya dengan iming-iming kursus holy grail trading. Bukannya mendapat keuntungan seperti yang diharapkan, Mark justru rugi $10,000 hanya seminggu setelah ia membuka akun live di sebuah broker.

Kursus trading abal-abal

"Saya ingat sekali kursus itu memakan biaya £8,500, harga yang sangat mahal pada saat itu, bahkan sampai saat ini. Saat itu, saya merasa sudah memecahkan rahasia kesuksesan trading. Saya sudah berangan-angan membeli mobil dan rumah dengan uang hasil trading. Kursus itu selesai pada hari Jumat dan saya mulai membuka akun pada hari Selasa," kenang Mark McRae.

Untungnya, Mark segera sadar jika kursus yang diikutinya hanya akan semakin menyesatkan dirinya. Enam bulan setelah rugi besar, ia membaca semua yang perlu diketahui tentang forex dan menguji berbagai kemungkinan. Ia pun kemudian mengerti bahwa ajaran Peter tidak memuat manajemen risiko yang benar.

Meskipun begitu, Mark sama sekali tidak merasa jengkel dengan Peter. Ia justru terus berkawan dengan guru forex abal-abal tersebut karena merasa senang dengan kepribadiannya.

 

Pertemuan Dengan Si Trader Naas

Suatu hari, Peter meminta tolong kepadanya untuk mendampingi seorang trader secara privat. Mark tahu jika Peter "melimpahkan" trader tersebut karena ia tak ingin mengembalikan dana kursus yang sudah ia terima. Entah mengapa Peter tak mau berurusan sendiri dengan trader tersebut.

Kebetulan, saat itu Mark sedang ingin mempelajari salinan manuskrip WD Gann yang dimiliki Peter. Peter pun menjanjikan berkas yang diinginkan Mark jika ia mau menjadi mentor trader yang ditawarkan padanya.

Dengan rasa penasaran, Mark pun menemui si trader yang memperkenalkan diri sebagai Fred dari Edinburgh. Belum apa-apa, Fred sudah bertanya pada Mark, "Berapa banyak uang yang sudah kamu dapatkan?"

Trader naas dibutakan profit(Baca juga: Tips Trik Pamer Profit Ala Trader Profesional)

Saat itu, firasat buruk sudah menghampiri Mark. Namun ia masih mencoba mengedukasi Fred dengan panduan belajar trading yang menurutnya benar. Responnya?

"Oh, maaf Mark, aku hampir saja ketiduran... well, aku tidak tertarik dengan hal-hal semacam itu. Langsung saja jelaskan ke bagian yang bisa menghasilkan uang... Aku tidak akan melakukan semua perhitungan matematis itu, pasti ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan uang. Dengan cara yang kamu jelaskan, mungkin aku baru akan memperoleh keuntungan saat usiaku 60 tahun," ujar Fred.

 

Percaya Diri Yang Kebablasan

Mark mengerti jika Fred bukanlah tipe orang yang bisa bersabar. Ia hanya tahu satu cara untuk melakukan semua hal: mengeluarkan segala yang ia punya tanpa pertimbangan risiko apapun.

Beberapa hari setelah pertemuan pertama keduanya, Fred mengabari Mark bahwa ia telah membuka akun live. Yang mengejutkan, Fred ternyata juga sudah membuka posisi sell terhadap mata uang Swiss dengan nilai transaksi sebesar 1 juta Dolar. Dengan kata lain, ukuran lot yang dibukanya saat pertama kali trading sebesar 10 lot.

Lot trading Swiss(Baca juga: Tip Trading Pada Mata Uang Utama - USD/CHF)

Dalam batinnya, Mark terheran-heran karena untuk trading dengan 2 lot saja menurutnya sudah berisiko. Apalagi, Fred berujar jika ia tak membutuhkan Stop Loss. "Stop Loss itu hanya untuk penakut, kawan. Saat aku sudah untung puluhan ribu nanti akan aku tutup posisinya," kata Fred.

Sekitar tiga jam kemudian, Fred memberitahu Mark bahwa ia sudah untung $5,000. Namun beberapa hari berselang, trader itu mengaku salah pencet tombol transaksi dan menanggung floating loss sebesar $15,000.

"Apakah kamu langsung menutup posisi tersebut?" tanya Mark.

"Tentu saja tidak. Aku terus saja sampai sebatas yang aku bisa," jawab Fred.

Pada akhirnya, posisi tersebut ditutup dengan kerugian total $45,000. Dalam periode yang sama, ia juga membuka 6 transaksi dengan risiko yang tak kalah besar. Jumlah ukuran transaksinya saat itu mencapai lebih dari 30 lot. Yang mengherankan, sekitar satu bulan setengah kemudian, akun tradingnya masih bertahan dengan nilai $500,000.

 

Rahasia Trading Fred Terungkap

Mark sadar jika apa yang Fred lakukan merupakan sebuah kegilaan. Namun karena ia belum juga bangkrut, belum ada yang bisa menghentikan aksi nekatnya. Mark pun merasa penasaran dengan strategi yang diterapkan Fred.

Untungnya, Fred sama sekali tak keberatan membagi rahasia kesuksesannya. Mark merasa sedikit terkejut karena apa yang diterapkan Fred sebenarnya cukup simpel. Ia hanya menjalankan strategi breakout di time frame 5 menit (M5).

Strategi trading fred

Sistem trading Fed kira-kira seperti ini:

  1. Pada siang hari, Fred akan mencari Top dan Bottom pada konsolidasi harga di time frame 5 menit.
  2. Jika beberapa candlestick tertutup di atas Top, maka ia akan Buy.
  3. Apabila beberapa candlestick tertutup di bawah area Bottom, Fred akan Sell.
  4. Tidak ada Stop Loss yang diterapkan.
  5. Untuk Take Profit, Fred sama sekali tidak menerapkan fitur yang ada di platform. Ia hanya akan mengambil keuntungan ketika sudah puas dengan profit yang terkumpul, atau ia menduga market akan berbalik arah.

Sekitar 3 bulan dan 40 posisi kemudian, Fred sudah mengumpulkan 1 juta Dolar dengan sistem trading yang ia jalankan. Kemenangan beruntun (winning streak) yang ia alami sangat menggiurkan. Fred bahkan bisa meraup keuntungan dari aksi coba-coba open posisi Yen yang ia lakukan saat liburan.

Apakah ini bisa menjadi contoh nyata kesuksesan trading yang mencengangkan? Tunggu dulu, karena bagian berikutnya akan menjadi titik balik yang sangat krusial.

 

Keberuntungan Fred Berakhir

Merasa sudah menguasai pasar, Fred terus saja menjalankan gaya trading yang sangat berisiko. Suatu pagi, mata uang Swiss tiba-tiba melonjak hingga 100 pips di sesi Asia. Fred yang saat itu memiliki posisi floating sell CHF pun panik setengah mati. Ia tak menyangka karena CHF biasanya bergerak lambat di sesi Asia. Apalagi, saat itu adalah awal pekan.

Trader bernasib naas(Baca juga: Waktu Trading Forex Paling Berbahaya)

"Saat ini kamu hanya punya dua pilihan, tutup posisi atau tunggu sampai pembukaan sesi London dan lihat apa yang terjadi. Apapun itu, sebaiknya pasang Stop Loss agar aman," saran Mark saat ia dihubungi Fred yang tengah panik melihat pergerakan CHF.

Ikut deg-degan, Mark saat itu juga memantau chart sampai sesi Asia tutup dan sesi London tiba. Ia juga terheran-heran karena tidak ada berita pasar yang mendalangi pergerakan ekstrem CHF kala itu. Bukannya terkoreksi, kenaikan CHF justru bertambah sekitar 80 pips di pembukaan sesi London. Penasaran, Mark pun kembali menghubungi Fred.

"Fred, apa yang kamu lakukan?" tanya Mark.

"Aku Short lagi. Aku pikir harga sudah bergerak terlalu jauh dan akan pullback jadi aku Short lagi. Ada satu hal lagi tapi aku malu mengatakannya," ungkap Fred.

"Apa itu, Fred?" kejar Mark.

"Aku telah memperbesar posisi dan sekarang kondisinya terlihat tidak baik," jawab Fred.

Jelas sudah, Fred saat itu tidak hanya bersikeras membuka transaksi baru dengan posisi yang sama, tapi juga meningkatkan "taruhannya".

Sejak insiden traumatis itu, Fred tidak bisa mengulangi keberuntungannya. Meski masih bisa profit beberapa kali, ia akhirnya kehilangan semua uang dalam akun tradingnya sekitar satu bulan kemudian, termasuk modal awalnya yang sebesar $100,000.

Sepanjang pengalaman Mark bergaul dengan sesama trader, Fred adalah korban Margin Call pertama yang dikenalnya.

 

Apa Yang Terjadi Setelahnya?

"Saya masih menganggap Fred sebagai teman dekat dan kami masih akrab selama bertahun-tahun ini. Butuh waktu lama baginya untuk bangkit, dan saat ini ia sudah membuat peruntungan di pasar properti... Yang mengerikan, saya sempat percaya jika Fred berpeluang sukses (dengan segala aksi nekatnya)," terang Mark.

Fred pun mengakui kelemahannya, "Aku punya suatu penyakit kambuhan, keserakahan luar biasa besar yang membuatku tidak bisa berhenti. Ketika aku mendapatkan satu juta dolar, aku lantas akan berpikir untuk mendapat sepuluh juta dolar."

Kesimpulannya, keserakahan dan rasa percaya diri yang terlalu berlebihan membuat Fred menghindari cut loss dan kehilangan seluruh dana di akun trading. Ia telah dibutakan serangkaian profit yang sesungguhnya cuma berbasis keberuntungan.

Hikmah dari pengalaman naas trader forex(Baca juga: Profit Terus? Nggak Selalu Bagus!)

Pergerakan di pasar forex tidak bisa diprediksi oleh siapapun. Bisa saja dinamikanya mudah dianalisa, tapi bisa juga tiba-tiba terjadi kejutan seperti ketika CHF melonjak 100 pips dan menjatuhkan kepercayaan diri Fred.

Secara garis besar, Mark memiliki 4 kesimpulan yang menarik disimak:

  • Saya kenal berbagai macam trader selama bertahun-tahun, bahkan yang sudah bisa mencetak jutaan dolar per tahun. Tidak ada satu pun dari mereka yang sukses itu mau membagi metodenya.
  • Dari ratusan trader yang pernah saya kenal, hanya sedikit yang masih bertahan dan berpenghasilan dari trading. Mereka semua memiliki prinsip money management yang ketat dan sistem trading yang sederhana.
  • Jangan terburu-buru ingin mendapat keuntungan sebelum belajar lebih dalam tentang profesi sebagai trader.
  • Seorang trader harus mempunyai aturan money management yang memungkinkannya bertahan meski pasar sedang kurang menguntungkan.

Demikianlah kisah Fred si trader naas yang dibeberkan oleh Mark McRae. Terlalu percaya diri, serakah, dan meremehkan risiko hanya akan membawa Anda ke jurang kerugian. Sekalipun Anda tidak rugi hingga ratusan ribu atau bahkan jutaan dolar seperti halnya Fred, selalu waspada jika Anda sudah mulai menunjukkan gejala-gejala keserakahan layaknya Fred.

Download Seputarforex App

294445
Penulis

Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya yang sekarang menjadi pengisi konten artikel di seputarforex.com. Aktif menulis tentang informasi umum mengenai forex, juga terinspirasi untuk mengulas profil dan kisah sukses trader wanita.


Yoga
Ceritanya menarik, bisa nih aku kasih ke teman-teman
Joko Santoso
Sama seperti pengalaman saya dulu sempat profit 2 juta Dolar dari pair XAUUSD pakai 5 lot langsung full margin, tapi naas belum sempat di WD tiba-tiba jatuh dari tempat tidur, ternyata trading kebawa mimpi hahahaha