iklan | iklan |
Breakout merupakan sebuah situasi pasar yang menghadirkan peluang bagus untuk mendapatkan keuntungan bagi trader forex. Jika anda ingin mengetahui apa itu breakout, kondisi apa saja yang mendorong breakout, dan bagaimana menerapkan strategi breakout ini? Berikut ini adalah penjelasannya.
Apa Itu Breakout?
Breakout adalah kejadian ketika harga menembus keluar dari area konsolidasi atau range harga dimana suatu aset diperdagangkan selama beberapa waktu. Breakout juga bisa digunakan untuk menyebut situasi ketika level harga tertentu ditembus, baik itu level support, resistance, pivot points, Fibonacci, atau lainnya.
Breakout berlawanan dengan pemahaman trading lazimnya yang menganggap trader sebaiknya melakukan sell di harga tinggi dan buy di harga rendah. Dalam situasi Breakout, trader justru disarankan untuk melakukan buy di atas level resistance dan sell di bawah level support.
Apabila melakukan trading Breakout, maka trader harus masuk pasar (buka posisi trading/order) segera setelah harga mengalami Breakout dan membiarkan posisi terbuka hingga volatilitas menurun.
Bagaimana Breakout Bisa Diterapkan Dalam Trading Forex?
Dalam tren pasar yang berkembang, umumnya orang akan berlomba-lomba melakukan buy ketika harga bergerak naik. Karenanya, strategi Breakout dilakukan dengan menunggu pasar mencapai titik resisten lalu masuk (buy) di atas (breakout) titik tersebut. Jika tren bullish yang berlangsung cukup kuat, maka harga akan bergerak ke titik yang lebih tinggi lagi.
Sebaliknya, orang akan cenderung ramai-ramai sell jika harga merosot. Karenanya, posisi sell dalam strategi Breakout dilakukan dengan menunggu pasar mencapai titik support tertentu, lalu masuk (sell) di bawah titik tersebut. Jika tren bearish cukup kuat, maka harga bakal terus menurun ke level yang jauh lebih rendah.
Strategi breakout diterapkan ketika muncul tren yang kuat ditambah dengan kondisi pasar sedang ramai. Tren yang kuat, khususnya, cenderung mampu menembus harga. Kita bisa mengilustrasikan ini seperti orang yang kuat dan berotot memukul papan kayu. Tentu, papan itu akan dengan mudah ditembus. Tren dan kondisi pasar itulah yang berpotensi menembus titik support dan resisten.
Kita perlu menemukan tren yang kuat sebelum melakukan strategi Breakout, karena itu akan memberikan probabilitas sukses yang lebih tinggi. Perlu diperhatikan bahwa dalam trading forex, kita tak bisa melihat berapa banyak volume trading yang terjadi dalam satu waktu; berbeda dengan trading saham atau kontrak berjangka (futures). Oleh sebab itu, trader forex yang ingin melakukan strategi Breakout perlu mempunyai suatu kriteria tertentu untuk mendeteksi bagus-tidaknya suatu peluang Breakout.
Kriteria itu bisa berdasarkan besar-kecilnya pergerakan harga (batang candle) dalam suatu periode waktu (timeframe Minutes atau Hourly). Jika candle besar atau panjang, maka bisa dikatakan volatilitas tinggi; sebaliknya bila pendek maka volatilitas rendah.
Alternatif lainnya, menggunakan indikator Average Directional Index (ADX) yang dikenal mampu mengukur kekuatan tren. Walaupun, tak tertutup juga penggunaan indikator teknikal lainnya yang bisa membantu mendeteksi volatilitas.
Komentar : 5