EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 21 jam lalu, #Saham Indonesia

Sifat Dasar Indikator Stochastic (2)

Penulis

Indikator yang dibuat oleh George Lane pada tahun 50an ini cukup populer digunakan dalam trading pada hampir semua jenis pasar termasuk pasar forex.

Pada pembahasan sebelumnya telah dicontohkan hubungan antara indikator stochastic dengan analisa gelombang Elliot (Elliot wave) yang selalu terjadi pada pasar riil. Untuk memudahkan analisa, pergerakan harga pada trading chart diasumsikan ideal sesuai dengan pola gelombang Elliot. Pada bagian ini akan dilihat pengaruh dari setting untuk metode moving average yang digunakan, jumlah bar dan setting parameter %K dan %D.


Setting Untuk Metode Moving Average

Seperti telah diketahui bahwa sifat dasar pergerakan indikator stochastic adalah mirip dengan pergerakan gelombang Elliot pada pergerakan harga yang sebenarnya terjadi di pasar. Masih dengan chart pergerakan harga ‘ideal’ pada bagian (1), kita akan melihat pengaruh metode moving average yang digunakan. Pada platform trading Metatrader, untuk indikator stochastic ada 4 pilihan setting moving average, tetapi yang biasa digunakan adalah simple dan exponential. Gambar berikut adalah perbedaannya, dengan parameter jumlah bar, %K dan %D yang sama dengan sebelumnya (9,3,3).

Sifat Dasar Indikator Stochastic

Dari gambar diatas tampak sifat pergerakan keduanya sama tetapi dengan menggunakan exponential moving average lebih mudah untuk dibaca penampilannya, terutama jika terjadi keadaan divergensi, hal yang krusial dalam analisa teknikal. Para trader technician pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan exponential moving average.


Setting Untuk Jumlah Bar

Parameter ini menentukan jumlah bar yang akan dihitung level harga tertingginya (high) dan terendahnya (low). Besaran stochastic dihitung pada harga penutupan (closed price) yang terakhir, yaitu:

100 x (closed price - low) / (high - low)

Gambar berikut menunjukkan jumlah bar yang berbeda dengan %K dan %D yang sama, yaitu 9 bar (9,3,3), 5 bar (5,3,3) dan 21 bar (21,3,3), dengan metode exponential moving average.

Sifat Dasar Indikator Stochastic
Seperti terlihat dengan jumlah bar yang lebih sedikit maka frekuensi osilasi semakin besar hingga noise yang menyebabkan salah sinyal juga besar. Sebaliknya jumlah bar yang semakin banyak akan menyebabkan frekuensi osilasi semakin teredam hingga sulit untuk mengamati keadaan divergensi yang terjadi. Para trader technician menganjurkan untuk menggunakan jumlah bar 9 atau 14 (standard pada Metatrader)


Setting Untuk %K

%K adalah nilai rata-rata dari stochastic yang masih kasar (raw stochastic). Jika tidak dihitung rata-ratanya, maka %K = 1 atau disebut fast %K. Agar tidak terlalu osilasi dan penampilannya lebih “halus” hingga mudah dibaca, maka %K perlu dihitung rata-ratanya yang disebut dengan slow %K. Gambar berikut menunjukkan penampilan indikator stochastic dengan %K yang berbeda, yaitu (9,3,3), (9,1,3) dan (9,7,3), dengan metode exponential moving average.

Sifat Dasar Indikator Stochastic
Para trader technician pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan %K = 3 atau 5.


Setting Untuk %D

%D adalah nilai rata-rata atau nilai simple moving average dari %K. Semakin besar %D maka akan semakin teredam penampilannya hingga sinyal %K yang memotong (crossing) %D bisa terlambat beberapa bar. Gambar berikut menunjukkan penampilan indikator stochastic dengan %D yang berbeda, yaitu (9,3,3), (9,3,5) dan (9,3,7), dengan metode exponential moving average.

Sifat Dasar Indikator Stochastic
Para trader technician pada umumnya menganjurkan untuk menggunakan %D = 3.

108924
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Anjar Suwardi
jadi sebetulnya setting default itu udah ideal dipake yah, kecuali metode ma? na untuk %k itu knapa ya di mt4 ku tidak ada raw fast %k? dan bagaimana pula beda stochastic pada setting low/high dan close/close di bag. price field?
terima kasih
Martin S
@ Anjar Suwardi: - ….. jadi sebetulnya setting default itu udah ideal dipake yah, kecuali metode ma? na untuk %k itu knapa ya di mt4 ku tidak ada raw fast %k? Jawaban: Setting default yang dianjurkan adalah %K=14, %D=3 dan slowing=3, atau 14,3,3 untuk time frame daily. Untuk time frame rendah seperti H1 kebawah bisa menggunakan 9,3,3 atau 5,3,3.
Dengan menset %K=1 maka itu fast %K (raw). - ….. dan bagaimana pula beda stochastic pada setting low/high dan close/close di bag. price field? Jawaban:Yang lebih akurat adalah dengan price field yang Low / High, sesuai dengan teori dasar stochastic yang dijabarkan oleh penemunya yaitu Geoge Lane. Dengan price field Close / Close maka Anda tidak mengukur range harga yang sebenarnya. Bentuk tampilannya sama tetapi level overbought dan oversold-nya jelas berbeda karena untuk price field yang Close / Close dibatasi hanya pada level Close terendah dan Close tertinggi, tidak pada harga terendah dan tertinggi yang sebenarnya.
Perhatikan penerapannya pada XAU/USD berikut ini: < Secara matematis penjabarannya adalah sebagai berikut: %K = 100 x (Harga sekarang - Low n) / (High n - Low n), dimana : n adalah periode waktu pengukuran. Jika Anda menggunakan price field Low / High, maka:
%K = 100 x (Harga sekarang - Lowest Low) / (Highest High - Lowest Low)
Highest High dan Lowest Low adalah harga High tertinggi dan harga Low terendah pada periode waktu pengukuran. Jika Anda menggunakan price field Close / Close, maka: Close/Close: 100 x (Recent Close-Lowest Close)/ (Highest Close - Lowest Close)
Highest Close dan Lowest Close adalah harga Close tertinggi dan harga Close terendahpada periode waktu pengukuran.
Jadi secara matematis keduanya jelas berbeda.