EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,066.40   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

Strategi DIBS: Teknik Trading Harian Dengan Inside Bar

Penulis

Dikembangkan oleh trader Wall Street Peter S. Kraus, strategi DIBS memiliki akurasi cukup bagus yang bisa Anda coba. Seperti apa cara penggunaannya?

Untuk dapat meraih kesuksesan dalam trading Forex, seorang trader harus memiliki strategi yang teruji dan terbukti profitable. Namun, mengembangkan strategi yang tepat bukanlah hal yang mudah.

Seorang trader harus melakukan pengujian berulang dan melakukan perbaikan secara terus-menerus. Selain itu, setiap trader memiliki kepribadian yang berbeda, dan dalam proses belajar trading, setiap trader akan menemukan gaya trading yang sesuai dengan dirinya.

Saat memulai karier trading Anda, mungkin akan sulit untuk menemukan strategi yang cocok, namun setelah Anda menguasai dasar-dasar trading, Anda akan dapat menciptakan strategi yang sesuai dengan gaya trading Anda. Meskipun tidak selalu disarankan, Anda dapat mencoba menyalin strategi trader lain yang sukses, setidaknya untuk sementara waktu.

Salah satu contoh strategi trading yang bisa Anda ikuti adalah DIBS (Daily Inside Bar Setup). Strategi ini diciptakan oleh salah satu trader yang paling sukses yaitu Peter S. Kraus yang bekerja di Goldman Sachs selama 22 tahun. Strategi ini mengidentifikasi formasi bar dan menunjukkan pergerakan harga yang konsolidatif. Inside bar yang terbentuk juga memberikan sinyal potensial untuk breakout atau reversal.

strategi dibs

Lalu seperti apa detail strategi DIBS? Bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kami akan bahas secara detail seperti apa strategi DIBS dan bagaimana cara kerjanya untuk Anda.

 

Cara Kerja Strategi DIBS

Strategi trading ini terutama cocok bagi pengguna analisa teknikal yang fokus pada harga. Prinsip dasar di balik strategi ini adalah untuk membeli suatu aset pada hari "naik" dan menjualnya pada hari "turun". Dalam hal ini, aset tersebut adalah forex atau pasangan mata uang tertentu.

Pertanyaan sekarang muncul, bagaimana Anda tahu hari 'naik' atau 'turun'? Caranya mudah, cukup periksa harga pembukaan hari itu pada pukul 6:00 GMT dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.

Untuk melakukan hal ini, pertama-tama kita perlu mendefinisikan candle inside bar. Inside bar adalah pola candlestick dimana candlestick terbaru sepenuhnya menelan (engulf) candlestick sebelumnya, seperti dalam ilustrasi di bawah ini. Pola ini merupakan ciri dari ketidakpastian di pasar, memberikan peluang untuk membeli atau menjual saat sentimen pasar berubah bearish atau bullish.

Strategi DIBS: Teknik Trading Harian

Setelah Anda mengidentifikasi awal dari sesi perdagangan pada pukul 6:00 GMT (London Open), beralihlah ke timeframe H1 dan carilah pola tersebut di dalam time frame. Karena pola ini mewakili ketidakpastian, Anda juga akan memerlukan indikator pendukung untuk memberi Anda petunjuk tentang sentimen pasar, dan indikator yang baik dapat berupa moving average.

Tambahkan simple moving average ke grafik Forex Anda, dan indikator ini akan memberitahukan Anda arah market. Jika harga di atas SMA artinya harga sedang bullish, dan sebaliknya jika harga berada di bawah SMA artinya harga sedang bearish.

Setelah mengetahui sentimen pasar, pola inside bar akan memberi tahu Anda kapan masuk dan keluar dari market. Setelah candle yang ditelan (engulf candle) tertutup di atas atau di bawah SMA, masukkan posisi buy atau sell yang sesuai, dan jangan lupa tentang manajemen risiko. Untuk posisi buy, stop-loss harus tepat di bawah badan candle yang ditelan, dan sebaliknya pada posisi sell, stop loss harus berada di atas candle yang ditelan. Take profit sebaiknya memiliki rasio risk/reward lebih dari 1:1.

Strategi DIBS: Teknik Trading Harian

 

Hal Yang Harus Diperhatikan

  • Pastikan candle sepenuhnya ditelan (engulf) oleh candle sebelumnya.
  • Candle harus berada di atas atau di bawah simple moving average (SMA), bukan dalam garis SMA. Garis SMA menunjukkan sentimen,baik bullish atau bearish.
  • Pastikan untuk memeriksa apakah ada berita yang dapat mempengaruhi pasangan mata uang yang Anda ingin tradingkan. Rilis berita penting atau yang berdampak besar dapat mengubah tren secara menyeluruh dan menjadikan strategi tidak efektif.

 

Keunggulan Strategi DIBS

Meskipun Peter Kraus menyarankan menggunakan metode DIBS pada timeframe H1, namun strategi ini bisa digunakan pada timeframe lain termasuk M15, M30, H4, dan timeframe Daily. Namun, saat menggunakan metode ini pada timeframe yang lebih tinggi seperti timeframe Daily dan H4.

Selain fleksibel, metode ini juga cukup akurat. Tidak ada strategi yang 100% menguntungkan, dan siapapun yang menyatakan punya strategi dengan winrate 100% adalah pembohong atau mencoba menipu Anda. Namun, metode DIBS sangat akurat sebagian besar waktu karena dapat menangkap breakout di pasar saat pemain besar melakukan perdagangan sambil juga menciptakan keuntungan besar dari perubahan harga yang cepat.

Ada juga keunggulan lain dari metode perdagangan ini, pola ini dapat terlihat segera setelah sesi perdagangan (mulai dari Asia) dimulai sering dalam waktu 6-9 jam. Waktu perdagangan 6:00 (GMT) adalah sebelum sesi London dimulai, dan saat Anda masuk saat breakout di sesi London, trader besar cenderung mempertahankan tren sepanjang hari. Saat melakukan trading, setiap trader ingin mengikuti tren, dan hal ini menciptakan tren yang lebih panjang dan strategi ini menjadi lebih menguntungkan.

Baca Juga: Trading Breakout Di Sesi London

 

Akhir Kata

Penting untuk diingat bahwa metode DIBS rentan terhadap faktor ekonomi atau subyektifitas individu seperti strategi lainnya. Hal ini bukan berarti Anda tidak boleh menggunakannya. Sebaiknya Anda terlebih dahulu berlatih menggunakan strategi ini pada akun demo sebelum Anda trading dengan akun riil. Hal ini juga akan memberi Anda kesempatan untuk menemukan timeframe dan pasangan mata uang yang paling cocok untuk Anda sehingga trading Anda lebih profitable.

Secara keseluruhan, strategi ini telah terbukti oleh banyak trader yang menggunakannya. Kebanyakan trader belum tahu tentang strategi ini. Semoga bermanfaat.

 

Berbicara mengenai strategi akurat, kombinasi trendline dan Fibonacci juga termasuk cara trading akurat yang bisa Anda gunakan untuk menemukan sinyal entry. Seperti apa caranya? Simak pada artikel berikut ini.

298763
Penulis

Sudah aktif dalam dunia trading sejak 2012 dan masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Awal mula trading dengan menggunakan EA, dan akhirnya pada 2014 fokus trading manual dengan terus riset pada metode trading. Saat ini, saya merupakan seorang Discretionary Trader yang menggunakan Trend Following dengan metode breakout.