iklan |
iklan |
Scaping adalah salah satu teknik dalam trading forex yang sangat populer dan sudah banyak digunakan oleh trader terutama yang memiliki keinginan untuk bermain aman. Scalping mengandalkan time frame rendah dan trader biasanya menahan posisi dalam waktu yang cukup singkat. Meskipun scalping dianggap mudah dan relatif lebih aman, trader tetap harus memiliki strategi yang tepat dalam melakukan scalping agar tidak terburu - buru dalam menentukan langkah. Salah satu strategi scalping yang bisa dicoba adalah menggunakan ATR atau Average True Range.
Pada dasarnya, strategi ini dirancang untuk mengidentifikasi tempat di pasar yang menawarkan beberapa peluang trading scalping jual dan beli yang paling sesuai. Lalu bagaimana cara menggunakan strategi scalping dengan ATR? Simak artikel ini!
Apa Itu ATR?
ATR adalah singkatan dari Average True Range dan merupakan salah satu indikator teknikal yang cukup populer di kalangan trader forex. Indikator ATR berfungsi untuk mengukur volatilitas atau perubahan harga dari level high ke low ataupun sebaliknya berdasarkan pergerakan harga dari tiap candlestick. Secara singkat, ATR dapat disimpulkan sebagai berikut. Semakin tinggi nilai indikator, semakin tinggi kemungkinan perubahan tren sedangkan semakin rendah nilai indikator, semakin lemah pergerakan trennya.
Meskipun kebanyakan ATR digunakan untuk periode waktu 14 hari, indikator ini dapat membantu day trader mengkonfirmasi kapan mereka ingin memulai perdagangan, dan dapat digunakan untuk menentukan penempatan pesanan stop-loss. Itulah alasan kenapa ATR bisa dijadikan senjata untuk scalping.
Scalping Menggunakan ATR
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan set up yang tepat untuk strategi ini. Berikut adalah set up yang bisa dipakai.
- Time Frame: 1 menit, 5 menit, atau 15 menit
- Sesi Trading: kapan saja
- Pasangan Mata Uang: Pilih pasangan dengan spread rendah seperti EUR/USD dan GBP/USD
Aturan Buy Entry
Trader bisa memasuki posisi beli jika grafik menampilkan hal - hal di bawah ini:
- Jika harga dibuka dan ditutup di bawah garis tengah biru muda dari indikator ATR custom. Ini merupakan indikasi tekanan bullish, yaitu sinyal untuk membeli pasangan mata uang.
- Jika panah penunjuk berwarna biru ke atas dan badan yang menyerupai candle dari indikator tren forex-mt4 sejajar sedikit di bawah candle, itu adalah sinyal untuk membeli pasangan mata uang yang ditentukan.
- Jika garis berwarna hijau dan kuning dari indikator Forex_Trend_Signalsv1 muncul di dalam jendelanya, para pembeli dianggap sedang mendorong harga menjadi lebih tinggi, karena pemicu beli dianggap sudah dekat.
Lalu di mana stop loss ditempatkan? Pada posisi ini, tetapkan stop loss di bawah garis biru muda yang naik. Selanjutnya, trader dapat mengambil exit atau take profit jika aturan atau ketentuan ini terlihat pada grafik:
- Jika saat sinyal bullish sedang berlangsung, harga dibuka dan ditutup di bawah garis tengah biru muda ATR Channel, itu adalah sinyal untuk keluar atau mengambil untung sekaligus.
- Jika panah merah yang mengarah ke bawah dari indikator tren forex-mt4 muncul dalam grafik aktivitas (lihat contoh grafik di bawah), maka exit atau take profit sangat disarankan.
- Jika saat harga melonjak lebih tinggi, bar merah akan terbentuk di dalam jendela indikator Forex_Trend_Signalsv1 maka exit atau take profit sangat disarankan.
Contoh grafik untuk buy entry:
Aturan Sell Entry
Trader bisa memasuki posisi jual jika grafik menampilkan hal - hal di bawah ini:
- Jika harga dibuka dan ditutup di bawah garis tengah biru muda dari indikator ATR custom maka ini merupakan indikasi meningkatnya tekanan bearish yaitu sinyal untuk menjual pasangan mata uang.
- Jika panah penunjuk berwarna merah ke atas dan badan yang menyerupai candle dari indikator tren forex-mt4 sejajar sedikit di atas candle, itu adalah sinyal untuk menjual pasangan mata uang yang ditentukan.
- Jika garis berwarna merah dan kuning dari indikator Forex_Trend_Signalsv1 muncul di dalam jendelanya, para pembeli dianggap sedang mendorong harga menjadi lebih tinggi, karena pemicu beli dianggap sudah dekat.
Lalu di mana stop loss ditempatkan? Pada posisi ini, tetapkan stop loss di atas garis biru muda yang jatuh atau turun. Selanjutnya, trader dapat mengambil exit atau take profit jika aturan atau ketentuan ini terlihat pada grafik:
- Jika saat sinyal bearish sedang berlangsung, harga dibuka dan ditutup di atas garis tengah biru muda ATR Channel, itu adalah sinyal untuk keluar atau mengambil untung sekaligus.
- Jika panah biru yang mengarah ke atas dari indikator tren forex-mt4 muncul dalam grafik aktivitas (lihat contoh grafik dibawah), maka exit atau take profit sangat disarankan.
- Jika saat harga turun menjadi lebih rendah, bar kehijauan akan terbentuk di dalam jendela indikator Forex_Trend_Signalsv1 maka exit atau take profit sangat disarankan.
Contoh grafik untuk sell entry:
Baca Juga: Cara Mengatur Stop Loss Termudah Dengan Indikator ATR
Kesimpulan
Scalping bisa dikatakan sebagai sebuah strategi yang menjadi kegemaran trader karena bisa mendapatkan keuntungan meskipun kecil, namun bisa jika dilakukan berulang kali, hasilnya cukup menggiurkan. Oleh sebab itu, trader harus cermat untuk memadukan scalping dengan indikator teknikal pendukung seperti ATR agar risiko yang cukup tinggi dalam scalping bisa diminimalisir.
Tak hanya indikator ATR, strategi scalping bisa dipadukan dengan indikator lainnya seperti Stochastic, untuk membantu Anda mencari peluang trading. Simak panduannya di artikel Teknik Scalping 15 Menit Dengan Indikator Stochastic.