Advertisement

iklan

Parlemen UE merekomendasikan negara-negara non-UE untuk memperketat peraturan kripto, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD mendapatkan tekanan jual di sekitar harga 1.0650, investor menantikan data PMI Eurozone dan AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut Wells Fargo, GBP/USD berpotensi menuju level 1.2000 atau lebih rendah, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan hari Kamis karena aksi jual besar-besaran lantaran investor khawatir The Fed akan memberlakukan kebijakan moneter ketat (hawkish) lebih lama dari yang diperkirakan. Ketiga indeks anjlok lebih dari 1%, 2 hari, #Saham AS   |   Gandeng Nickel Industries Limited (NIC), PT United Tractors Tbk (UNTR) melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pertambangan dan pengolahan nikel, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Saham Starbucks Corp (NASDAQ: SBUX) merosot 2.16% dan ditutup di level $93.10 pada hari Kamis, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut bagi perusahaan, 2 hari, #Saham AS   |   Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) berencana untuk memperluas kapasitas produksi di studio Leavesden di dekat London hingga lebih dari 50%, dengan menambahkan 10 panggung suara baru ke lokasi syuting "Barbie" dan "House of the Dragon.", 2 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Strategi Trading BTC/USD Dengan Channel

Penulis

Bagaimana cara kita untuk ikut memetik cuan dari fantastisnya pergerakan Bitcoin? Salah satu opsi paling mudah adalah menerapkan strategi trading BTC/USD dengan Channel.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Nilai mata uang digital Bitcoin telah berlipat empat di tahun 2017, setelah melonjak sekitar 40% di awal Agustus ini dan terus menerus mencetak rekor level tinggi baru. Pada hari Selasa (15/Agustus), BTC/USD masih diperdagangkan di atas 4200an. Potensi profitnya sangat menggiurkan. Bagaimana cara kita untuk ikut memetik cuan dari fantastisnya pergerakan Bitcoin? Salah satu opsi paling mudah adalah menerapkan strategi trading BTC/USD dengan Channel.

 

Set-up Strategi Trading BTC/USD Dengan Channel

Dalam trading menggunakan strategi Channel, pertama-tama trader perlu mengidentifikasi arah tren saat ini. Apakah naik (bullish), bergerak di kisaran sempit dan terbatas (sideways), atau turun (bearish).

Apabila trend secara umum bearish, maka tariklah garis menurun dengan berpatokan pada titik-titik puncak harga (resisten) yang makin lama makin rendah. Apabila tren nampak bullish, maka tariklah garis menanjak dari level rendah (support) yang makin lama makin tinggi.

Dari garis-garis yang sudah ditarik, Anda akan dapat mengidentifikasi momen-momen di mana akan terjadi breakout (tembus ke luar dari garis tren dalam jalur searah), koreksi (berbalik sementara dari tren-nya saat ini), atau reversal (pembalikan harga yang bersifat signifikan).

 

Langkah-langkah Trading BTC/USD Dengan Channel

1. Buka platform trading Anda.

2. Pastikan dashboard sudah menampilkan chart BTC/USD. Jika belum, lihat ke deretan pasangan mata uang di sisi kiri, lalu ambil simbol BTCUSD, drag and drop di atas chart. Untuk day trading, set timeframe pada H1. Ubah grafik harga dari line menjadi candlestick. Opsi mengubah timeframe dan mengubah jenis grafik terdapat di posisi yang dilingkari oranye dalam gambar berikut:

BTCUSD H1

 

3. Selanjutnya, lihat pada button dengan simbol garis vertikal, horizontal, diagonal, dan pagar berjenjang pada barisan menu yang sejajar dengan opsi Timeframe tadi. Itu adalah tools untuk menggambar tren. Klik salah satu button.

BTCUSD H1

 

Setelah klik pada button, klik lagi di atas chart, tepat pada titik harga mana yang akan jadi patokan, tahan kursor hingga ke titik harga patokan berikutnya. Button bersimbol garis vertikal, horizontal, dan diagonal, akan menghasilkan satu garis tren. Sedangkan simbol pagar berjenjang akan memunculkan dua garis tren yang sejajar, untuk membatasi level resisten dan support pergerakan harga.
Berikut contohnya:

Trading BTC/USD Dengan Channel

 

Dua garis tren biru pada gambar di atas diperoleh dengan klik button bersimbol pagar berjenjang, dengan berdasarkan pada titik x dan titik y yang mewakili level rendah pijakan pergerakan bullish di timeframe tersebut. Sedangkan garis tren oranye diperoleh dengan klik button bersimbol garis diagonal, lalu menempatkannya pada jarak tengah-tengah antara dua garis tren biru.

Nah, dari outlook chart yang dihasilkan, kita bisa menentukan patokan trading ke depan:

  1. Jika setelah ini ada candle ditutup di atas garis oranye, artinya kemungkinan harga akan bergerak ke titik referensi berikutnya pada garis resisten biru atas. Setelah mencapai garis resisten biru, ada kemungkinan harga akan berbalik ke garis oranye lagi.
  2. Jika setelah ini ada candle ditutup di bawah garis oranye, artinya kemungkinan harga akan bergerak ke titik referensi berikutnya di garis support tren biru.
  3. Saat harga mendekati garis support tren biru, cek apakah candle berbalik ke arah atas, atau tembus garis tren biru ke arah bawah hingga tercipta candle dengan harga penutupan di luar garis tren biru. Jika berbalik (peluang buy), maka kemungkinan akan menyasar kembali ke garis tren oranye (target profit 1) atau bahkan garis resisten tren biru (target profit 2).
  4. Sedangkan jika harga bergerak tembus garis support tren biru ke arah bawah, maka kemungkinan tren BTC/USD berubah bearish untuk sementara waktu. Pada tahap ini, Anda dapat mempertimbangkan untuk mempertahankan posisi sell pertama tadi atau membuka posisi sell baru.

Mudah bukan? Siapapun bisa menjalankan strategi trading BTC/USD dengan Channel ini, bahkan trader pemula sekalipun.

279903
Penulis

Aisha telah melanglang buana di dunia perbrokeran selama nyaris 10 tahun sebagai Copywriter. Saat ini aktif sebagai trader sekaligus penulis paruh waktu di Seputarforex, secara khusus membahas topik-topik seputar broker dan layanan trading terkini.