Pada waktu lalu, telah disinggung beberapa hal mengenai aliran-aliran Robot Trading Forex (EA) dan cara menguji performa Robot Trading Forex (EA) melalui backtest. Sekarang, kita akan bahas mengenai masalah yang sering menjadi perdebatan selama ini; apakah EA versi lama masih layak digunakan pada akun live? Apakah semua EA versi lama pasti akan menjadi robot trading buruk?
(Baca juga: Cara Backtest Robot Trading Forex)
Apakah EA Versi Lama Adalah Robot Trading Buruk?
Jawaban ringkasnya; tidak selalu. Masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum menjatuhkan label robot trading buruk pada EA versi lama. Sebelumnya, mari kita samakan persepsi mengenai pengertian EA versi lama vs. robot trading buruk.
Garis besarnya, EA versi lama adalah robot trading yang tidak mendapat update dari developer-nya. Alasannya pun macam-macam, entah itu karena faktor internal seperti keterbatasan teknis sampai faktor eksternal seperti kesibukan padat developer. Biasanya, karena tidak lagi mendapat pemutakhiran, pengguna menganggap EA versi "tertinggal" adalah robot trading buruk. Padahal dalam kenyataannya, masih ada beberapa alasan kenapa Anda masih bisa mempertahankannya.
Berikutnya, EA bisa digolongkan ke dalam kategori robot trading buruk apabila performanya jauh di bawah ekspektasi/klaim tanpa ada penjelasan teknis aktual. Misalnya saja jika robot trading diiklankan mampu meraih profit hingga ratusan persen dalam waktu kurang dari setahun, tapi pada kenyataannya malah membuat rugi. Maka dari itu, EA versi terbaru dapat menjadi robot trading buruk.
3 Pertimbangan Dasar Mengenai Robot Trading Jadul
Pertahankan EA versi lama jika:
-
Profit masih konsisten: meskipun robot trading versi lama, tapi jika raihan profitnya masih cukup baik, itu adalah alasan utama kenapa Anda masih bisa mempertahankannya. Indikasinya, raihan profit dari semua posisi menang (gross profit) lebih besar dari kerugian semua posisi kalah (gross loss).
-
Drawdown tidak lebih dari batas toleransi resiko: penting bagi trader untuk membatasi kerugian sebelum membiarkan robot trading versi lama membuka posisi-posisi di akun trading live. Peraturan umumnya, trader akan membatasi drawdown hingga 25% dari modal awal. Jika robot trading masih mampu menahan kerugian di bawah batas drawdown tadi, lalu berhasil bangkit meraih profit, maka EA versi tertinggal masih layak digunakan.
- Ada alasan jelas kenapa versi EA tidak di-update: jika developer punya niatan baik, seharusnya mereka menginformasikan pada user (calon pembeli) kenapa EA tidak lagi diperbarui. Itupun selama alasannya masuk akal dan memang mewakili kondisi sebenarnya.
Gantikan robot trading lama jika:
-
Total gross loss lebih dari gross profit alias rugi: kalau EA versi lama terus menerus membuka posisi kalah dengan total kerugian lebih besar dari posisi menangnya, sudah jelas bahwa itu adalah pertanda robot trading buruk. Sebelum kerugian menumpuk, lebih baik gantikan EA versi lama tersebut dengan EA terbaru.
-
Drawdown melewati batas resiko: meskipun Anda berusaha mempertahankan robot trading versi lama, tapi jika total kerugian telah menyentuh batas toleransi drawdown, maka sudah selayaknya Anda mempertimbangkan untuk membuang robot trading buruk tersebut.
- Developer meninggalkan produknya tanpa alasan: layaknya hubungan partnership, jika ditinggalkan tanpa alasan yang masuk akal, berarti sudah jelas developer tidak memiliki itikad baik dalam mempertahankan hubungan. Daripada dikadalin, mending pakai strategi "lem biru" saja, alias lempar terus beli baru.
Kesimpulan
Sekali lagi, tidak semua EA versi jadul adalah robot trading buruk. Robot trading yang tak lagi dimutakhirkan oleh developer hanya bisa dilabeli robot trading buruk bila telah memenuhi kriteria di atas tadi. Prinsipnya, kalau belum rusak, buat apa diperbaiki (diganti)!?
Namun, bila sudah yakin ingin mencampakkan robot trading buruk yang ada di tangan Anda, maka carilah EA yang masih profit konsisten dan terus di-update oleh developer-nya. Salah satu cara memastikannya adalah dengan memantau hasil uji coba di akun trading.
