Pola Inside Bar sebenarnya sering muncul di Chart, tetapi seringkali trader melewatkannya. Supaya dapat peluang trading, mari kita belajar cara trading Inside Bar dengan tepat.
Banyak trader chartist yang menggunakan strategi Inside Bar karena mempunyai probabilitas tinggi dengan risk/reward ratio yang memadai. Hal ini diakui oleh salah satu pakar Price Action, Nial Fuller, yang menganggap bahwa Inside Bar mengusung salah satu sinyal trading dengan Setup terbaik. Pola candlestick sederhana tersebut mampu menghasilkan profit konsisten, karena peluang trading sering muncul saat harga menembus High atau Low candle sebelumnya.
Cara trading Inside Bar juga cukup mudah dan fleksibel karena dapat dikombinasikan dengan beragam indikator pendukung, sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan trader, baik pemula maupun veteran.
Dalam artikel ini, Anda akan belajar beragam strategi Inside Bar, mulai dari cara dasar sampai teknik tingkat lanjut.
Cara Trading Inside Bar Dasar, Kuasai Ini Dulu Sebelum Bereksperimen
Sebelum belajar strategi Inside Bar tingkat lanjut, ada baiknya bagi pemula untuk memahami dasar-dasar cara trading terlebih dulu. Kalau Anda sudah menguasai langkah dasar ini, Anda dapat mengeksplorasi strategi Inside Bar sesuai sistem trading masing-masing.
1. Kenali Posisi Dan Ciri Khas Pola Candle Inside Bar
Inside Bar adalah sebatang candle atau lebih dengan nilai High dan Low sepenuhnya berada dalam Range bar sebelumnya. Maksudnya, candle Inside Bar selalu lebih kecil karena nilai tertingginya lebih rendah, serta nilai terendahnya lebih tinggi dari candle sebelumnya. Dalam pembacaan Inside Bar, candle terbesar (dengan nilai High tertinggi dan Low terendah) disebut sebagai candle induk (Mother Bar). Secara visual, beginilah penampakan candle Inside Bar pada chart:
Perhatikan, bagaimana candle-candle Inside Bar terbentuk di dalam range Mother Bar. Umumnya, trader pemula mengganggap jumlah Inside Bar hanya terbatas pada satu candle saja, tapi kenyataannya, satu candle induk dapat diikuti oleh lebih dari satu Inside Bar.
Garis besarnya, semakin banyak candle kecil yang berada di dalam range Mother Bar, berarti harga bergerak dalam kondisi Sideways. Dalam kondisi tersebut, akurasi sinyal menurun karena harga memiliki potensi sama besar untuk bergerak naik atau turun.
2. Perhatikan Kapan Breakout Terjadi
Sinyal trading pada strategi Inside Bar muncul ketika harga menembus batas nilai tertinggi atau terendah Mother Bar. Secara spesifik, sinyal Buy dihasilkan ketika harga menembus batas High candle induk, sedangkan sinyal Sell terbaca saat harga menerobos batas Low Mother Bar.
Semakin cepat Breakout terjadi, semakin kuat potensi harga untuk bergerak ke salah satu arah. Sebaliknya, jika Breakout tertunda lama atau semakin banyak jumlah Inside Bar yang mengikuti candle induk, akurasi candle semakin menurun.
3. Persiapkan Rencana Eksekusi Order
Setelah yakin dengan akurasi sinyal Inside Bar, selanjutnya Anda harus menentukan peraturan pembukaan dan penutupan posisi (Entry & Exit Rules). Umumnya, posisi dibuka setelah harga ditutup di atas High atau di bawah Low candle induk. Berikutnya, Exit Rules ditentukan dari target profit atau batas kerugian.
Entry & Exit Rules dapat diatur dengan bantuan rasio Risk dan Reward, atau menggunakan petunjuk dari Price Action candlestick. Sebagai tambahan, kedua peraturan tersebut tidak bersifat absolut, karena setiap trader dapat memodifikasinya sesuai dengan prosedur sistem trading masing-masing.
Tiga langkah tersebut adalah dasar-dasar dari cara trading Inside Bar. Bila dipraktekkan dalam kondisi trading nyata, berikut adalah contohnya:
Dari chart USD/JPY (D1) di atas, sinyal beli muncul ketika harga menembus harga tertinggi (High) dari candle induk. Posisi trading dapat dibuka begitu sinyal beli terkonfirmasi dengan penutupan harga lebih tinggi dari High candle induk pada Timeframe lebih kecil (misalnya H4).
Target profit diletakkan beberapa pip di atas harga tertinggi beberapa candlestick sebelumnya sebagai titik akhir tren. Sedangkan batas kerugian (Stop Loss) dipasang beberapa pip dari level Low candle induk.
Anda dapat mempraktekkan sendiri strategi Inside Bar dasar sesuai dengan langkah-langkah yang disebutkan di akun demo. Cobalah untuk bereksperimen di akun demo tersebut sampai mendapat hasil meyakinkan (Gross Profit > Gross Loss).
Upgrade Cara Trading Inside Bar
Seiring dengan pengalaman trading, seorang trader dapat memodifikasi strategi Inside Bar dasar untuk meningkatkan akurasi sinyal trading. Berikut adalah beberapa metode populer yang patut Anda coba:
A. Target Level Kunci Dengan Support Dan Resistance
Mengetahui letak Support dan Resistance dapat meningkatkan akurasi dan kualitas strategi trading Inside Bar secara signifikan. Alasannya, pada kedua titik tersebut, harga berpotensi besar untuk berbalik arah atau meneruskan tren dengan kuat.
Dengan bantuan garis Support, Anda dapat membidik sinyal Inside Bar dengan akurasi tinggi. Terbukti, setelah harga menembus High candle Induk, harga terus mendaki hingga mencapai target profit 2 kali lipat dari batas kerugiannya (rasio Risk/Reward 1:2).
Garis tersebut ditarik dari level Resistance yang telah berhasil ditembus, tapi kemudian menjadi level Support penting karena harga turun dari puncaknya, lalu mengetes level tersebut kembali.
b. Strategi Candlestick Lovers
Bagi para trader Price Action, pola-pola candlestick sudah jadi makanan sehari-hari. Kalau Inside Bar saja belum memuaskan, kenapa tidak dikombinasikan dengan pola-pola candlestick lainnya pula? Misalnya, Pola Candlestick Inside Bar seringkali diawali atau diikuti dengan Pin Bar. Bila keduanya diramu dengan tepat, sinyal akurasinya juga sudah pasti meningkat.
Lingkaran abu-abu memperlihatkan upaya harga untuk menguji level tinggi yang sejajar dengan nilai Low Bullish Pin Bar dari beberapa candle sebelumnya. Namun setelah gagal menembusnya, harga kembali terjun. Kenapa harga tampak memantul dari level tersebut?
Bila diperhatikan, harga mengalami Breakout setelah muncul pola Inside Bar dengan candle Bearish Pin Bar sebagai candle induknya. Dari titik Breakout tersebut, bias arah harga dikuasai oleh tekanan jual.
Sumbu atas lebih panjang dari badan pada Pin Bar Bearish, mengindikasikan tekanan jual kuat. Berikutnya, candle Bullish kecil yang mengikuti Pin Bar tadi menandakan bahwa upaya pembeli untuk mendorong harga naik ternyata masih lebih lemah daripada kekuatan penjual (range Inside Bar < Range candle induk Pinbar).
c. Tune-Up Indikator
Setiap trader teknikal biasanya memiliki indikator-indikator pilihan sebagai andalan untuk mendapatkan sinyal trading. Indikator-indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat pendukung untuk meningkatkan akurasi sinyal Inside Bar.
Pada contoh chart di atas (USD/JPY, D1), indikator Bollinger Bands dan MACD digunakan sebagai konfirmator sinyal. Lower Band dari BB menunjukkan level Support dinamis, dengan asumsi bahwa harga berpotensi berbalik naik setelah menyentuh titik terendahnya. Sedangkan histogram pada indikator MACD menunjukkan momentum tren terkini; semakin tinggi posisi histogram MACD, semakin kuat tren mendaki.
Inside Bar #1 akurasi sinyalnya lebih baik daripada #2. karena histogram MACD pada #1 tampak jelas mendaki daripada histogram #2 yang terlihat meragukan. Dari pengamatan tersebut, menurut Anda, bagaimanakah strategi trading Inside Bar #3?
Tiga modifikasi cara trading Inside Bar di atas hanyalah sebagai pengantar saja. Seiring jam terbang dan pengalaman trading, Anda akan menghasilkan sistem trading unik yang benar-benar cocok dengan kebutuhan dan gaya trading pribadi.
Secara singkat, cara trading inside bar dapat dilihat dalam infografis ini.
Masih Butuh Materi Belajar Strategi Inside Bar Tambahan?
Belum puas dengan teori saja? Ingin langsung belajar dari Masternya? Berikut adalah beberapa alternatif media belajar yang mungkin lebih cocok dengan kebutuhan Anda:
a. Video: unggahan video melalui Youtube ini menjelaskan dasar-dasar strategi trading Inside Bar, seperti bagaimana cara mengenal pembentukan formasi ini dan bagaimana teknik mengatur pembukaan posisi.
b. E-book: Japanese Candlestick Charting Techniques oleh Steve Nison. Disusun oleh Master dan pelopor analisa Price Action menggunakan beragam pola Candlestick, e-book ini menjelaskan secara rinci cara trading Inside bar.
FAQ Tentang Strategi Inside Bar
Dianggap sebagai salah satu sinyal trading dengan setup terbaik, pola Inside Bar sering terlewatkan begitu saja. Agar Anda dapat memahami dan tak melewatkannya lagi, berikut beberapa pertanyaan mendasar yang bisa menjadi panduan mengenali pola tersebut.
Apa itu Inside Bar?
Pola Inside Bar adalah formasi dua batang candle dengan aturan sebagai berikut: Candle pertama adalah mother bar, sedangkan candle kedua adalah candle turunan. Ukuran candle kedua tidak boleh melebihi ukuran mother bar (dari sumbu atas hingga sumbu bawah).
Bagaimana konfirmasi sinyal trading Inside Bar?
Setelah muncul pola Inside Bar, Anda hanya tinggal perlu menunggu terjadi breakout terhadap mother bar. Sinyal bullish terjadi apabila candle setelah candle kedua melakukan breakout terhadap sumbu atas mother bar, begitu pun sebaliknya untuk sinyal bearish.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan tingkat akurasi Inside Bar?
Agar makin sukses trading, Anda bisa memodifikasi strategi Inside Bar untuk meningkatkan akurasi sinyal trading dengan 3 langkah seperti, gunakan support dan resistance, gabungkan dengan candlestick lainnya, serta pakai indikator teknikal sebagai pendukung sinyal.
Bagaimana cara meletakkan stop loss pada sinyal trading Inside Bar?
Selain meletakkan pada beberapa pips di atas ataupun bawah sumbu mother bar, masih ada cara lainnya yang ampuh, yaitu menggunakan rasio risk and reward berdasarkan Support dan Resistance. Anda dapat menaruh Stop Loss di area Support untuk sinyal bearish atau di area Resistance untuk sinyal bullish.
Apakah pola Inside Bar bisa digabung dengan pola candlestick lainnya?
Bisa. Justru dengan penggabungan tersebut tingkat akurasi sinyal trading Inside Bar akan semakin tinggi dan berpeluang besar menghasilkan profit tinggi.