Secara garis besar, trader terbagi menjadi dua kelompok utama: mereka yang lebih suka trading forex sendiri dan yang merasa nyaman berdiskusi dengan trader lain. Lalu, bagaimana menentukan metode mana yang lebih baik?
Sejujurnya, tidak ada jawaban absolut atas pilihan tersebut, karena semuanya tergantung pada gaya trading, waktu, karakteristik, serta tujuan trading masing-masing individu. Agar mampu memutuskan mana yang tepat bagi Anda, mari simak kelebihan dan kekurangan masing-masing metode trading di bawah ini.
Kelebihan Trading Forex Sendiri
Tak sedikit trader yang beranggapan jika trading forex sendiri terasa lebih nikmat. Jenis trading ini cocok bagi trader yang tidak suka diatur, independen, serta siap bertanggung jawab atas segala risiko. Anda mungkin menganggap trading sendiri cukup menakutkan, tapi bagi sebagian trader, konsep ini sangat menantang dan membuat skill trading cepat berkembang.
1. Menghemat Waktu
Trading forex sendiri memungkinkan Anda membuat keputusan individual sehingga menghemat waktu tanpa perlu berdiskusi panjang dengan trader lainnya.
2. Bebas Bereksperimen
Salah satu keuntungan utama dari memilih trading sendiri adalah Anda bebas bereksperimen. Dalam kelompok, orang cenderung berpikiran seragam. Ketika ingin menyimpang dari norma dan berpikir out of the box, ada suatu tuntutan untuk menyelaraskan ide tersebut dengan pemahaman trader lain. Tak jarang, ide tersebut harus berhadapan dengan kritik dan penolakan.
3. Kontrol Dan Keputusan Ada Di Tangan Anda
Ketika trading forex sendiri, Anda bebas mengontrol seluruh proses dan keputusan karena tidak ada anggota kelompok yang menolak atau berargumentasi dengan Anda. Anda berhak mengatur dan bertanggung jawab atas semua keputusan. Maka dari itu, produktivitas Anda bisa meningkat dengan lebih baik.
4. Membuat Strategi Trading Sendiri
Meskipun tidak dapat berbagi ide dengan anggota tim lain, Anda dapat membuat strategi trading sendiri secara eksklusif tanpa perlu memperhatikan pendapat orang lain. Jika pun gagal, Anda tak perlu malu dan bisa menganggap proses tersebut sebagai hal yang wajar dalam mengembangkan skill trading.
Baca Juga: Mengenal Pedoman "3S" Dalam Belajar Trading
Kekurangan Trading Forex Sendiri
Meskipun menawarkan kelebihan dari sisi kemerdekaan dalam trading, ada beberapa kelemahan yang perlu Anda simak-simak jika ingin memilih trading secara individu:
1. Tidak Bisa Menyalahkan Orang Lain
Sebagai pemain solo di pasar, Anda tidak bisa begitu saja mengalihkan kesalahan pada orang lain jika mengalami loss, karena semua tanggung jawab ada di pundak Anda.
2. Tanpa Support
Tanpa motivasi pribadi yang matang, Anda dapat kekurangan inspirasi, tersesat, mengabaikan hal-hal penting karena tak ada yang mengingatkan, atau bahkan menjadi malas. Tak seorang pun kecuali diri Anda yang dapat memacu semangat bertrading. Saat rasa malas muncul, hanya Anda-lah yang bisa menyemangati diri sendiri.
3. Mudah Melewatkan Kesalahan
Kurangnya perspektif dapat menyebabkan situasi di mana Anda mudah melewatkan kesalahan atau risiko di depan mata. Akan lebih mudah bagi Anda untuk mengesampingkan kesalahan karena tak ada pihak lain yang memperhatikan atau mengingatkan. Dalam hal ini, Anda bisa terjebak subjektivitas trading yang bisa berakibat fatal jika menjadi kebiasaan.
Baca Juga: 5 Kesalahan Trader Pemula Paling Fatal
Kelebihan Social trading
Tahukah Anda bahwa banyak trader tidak percaya diri pada kemampuan mereka dan harus dimotivasi oleh sekelilingnya? Atau justru Anda salah satunya? Untuk tipe trader macam ini, social trading mungkin bisa jadi solusi yang lebih tepat.
Bagi trader pemula, social trading mungkin lebih menarik karena memberi wadah untuk bertanya atau meminta pendapat pada trader lain saat menghadapi kesulitan. Tak hanya alasan tersebut, masih banyak hal-hal lain yang membuat trader memilih social trading, diantaranya:
1. Beragam Perspektif
Social trading memungkinkan Anda melihat pergerakan pasar dari sudut pandang yang berbeda, sehingga proses pengambilan keputusan buy atau sell menjadi lebih termoderasi. Banyaknya opini dari berbagai perspektif bisa membuat Anda berpikir dua sampai tiga kali ketika menentukan open posisi.
2. Bimbingan Dari Trader Yang Lebih Berpengalaman
Dalam skema social trading, Anda bisa memilih untuk mengikuti trader lain dengan pengalaman yang lebih banyak dan performa yang lebih matang. Tidak hanya memastikan posisi trading Anda lebih profitable, cara ini bisa membantu Anda belajar meneliti setiap keputusan yang diambil seorang trader profesional dalam kondisi pasar tertentu.
3. Adanya Pembagian Peran Dan Tanggung Jawab
Jika Anda berpartisipasi dalam social trading dengan menjadi bagian dari sebuah tim, pastinya ada pembagian tugas berdasarkan area skill tertentu. Pembagian tanggung jawab dan peran dalam hal ini bisa membuat proses trading tidak terlalu stressful. Selain itu, kerugian trading tidak hanya menjadi beban Anda sendiri.
4. Memotivasi Saat Putus Asa
Dalam social trading, Anda bisa menemukan motivasi saat masa-masa sulit dan tidak harus mengatasi permasalahan seorang diri. Pada saat mengalami kesulitan, anggota tim dapat memberi support supaya bisa bangkit, move on, dan melanjutkan aktivitas trading kembali.
Kekurangan Social trading
Pada awalnya, trader pemula mungkin berpikir bahwa social trading dikelilingi trader-trader handal sehingga lebih produktif dan aman. Namun, apakah benar selalu seperti itu?
1. Muncul Perselisihan
Social trading dengan rencana yang solid sekalipun pasti bisa memunculkan perselisihan. Bagaimana jika trader yang Anda ikuti tak lagi menghasilkan konsistensi profit sesuai harapan? Lalu bagaimana jika teman-teman trader lainnya memiliki opini yang berbeda terhadap kondisi pasar atau manajemen risiko Anda? Perbedaan perspektif tentunya tidak hanya memicu opini yang variatif, tapi juga pendapat yang saling bertentangan.
2. Time-Consuming
Di dunia trading forex, Anda harus mengambil keputusan secepat mungkin. Namun dengan proses pemilihan trader yang layak diikuti dan diskusi dengan sesama trader lainnya, social trading jauh lebih time-consuming. Kesempatan emas bisa saja terlewat begitu saja gara-gara terlalu banyak memperhatikan trader lain yang beropini.
3. Risiko Mengikuti Trader Abal-Abal
Leader ataupun Signal Provider biasanya mendapat keuntungan tambahan dari komisi yang dibayarkan pengikutnya. Semakin banyak pengikut, tentu saja semakin besar komisi yang bisa diperoleh. Jadi, wajar saja jika tak sedikit trader yang tertarik menjadi Leader atau Signal Provider, termasuk mereka yang tak benar-benar kompeten. Jika Anda masih pemula, peluang tertipu iming-iming Leader palsu biasanya sangat besar. Dalam hal ini, Anda perlu belajar dulu bagaimana mengenali statistik trading yang baik dan asli untuk bisa memisahkan antara Leader abal-abal dan yang sungguhan.
4. Memupuk Ketergantungan Terhadap Trader Lain
Kebiasaan dibimbing dan berdiskusi dalam social trading yang dibiarkan secara terus-menerus akan membentuk ketergantungan terhadap cara trading berkelompok. Akibatnya, skill dalam mengambil keputusan trading dan bertanggung jawab terhadap hasil trading sendiri menjadi kurang berkembang.
Tak heran, beberapa trader yang lebih menyukai trading forex sendiri menganggap social trading menyebabkan sikap pasif dan tidak produktif.
Akhir Kata
Apabila dalam aktivitas sehari-hari Anda suka menyelesaikan tugas dalam grup, maka ketika trading forex, kemungkinan besar Anda akan lebih produktif dengan social trading. Sebaliknya, jika Anda adalah pemain solo yang percaya mampu menangkap profit tanpa bantuan orang lain, silahkan bertrading seorang diri.
Perlu diingat, setiap gaya trading punya plus minus masing-masing. Pilihan antara trading forex sendiri atau social trading ada di tangan Anda.
Apabila Anda termasuk pemain solo, pastinya rasa takut serta kecemasan berlebih bisa menghambat aktivitas trading. Untuk itu, jangan lewatkan info mengenai Cara Sembuhkan Ketakutan Trading Agar Tak Makin Menjadi.