Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,161.87/oz   |   Silver 25.31/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,340.07   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 1 jam lalu, #Saham AS

Trading Komoditas Untuk Memperkaya Portofolio

Penulis

Seiring dengan perkembangan jaman, perdagangan komoditas bisa dilakukan dengan kontak maupun dengan kontrak. Trading komoditas pun bisa menjadi salah satu pilihan untuk memperkaya portofolio investasi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Secara historis, pasar komoditas telah berperan penting dalam peradaban manusia. Baik itu komoditas yang ditambang, diternakkan, maupun diambil dari alam, perdagangan komoditas telah menjadi dasar kemakmuran bagi banyak negara. Hingga kini pun masih belum berubah. Negara-negara dengan sumber daya alam bernilai tinggi seperti minyak, emas, dan lain sebagainya, selalu memantau perkembangan pasar komoditas agar mampu mengambil langkah yang tepat. Perusahaan-perusahaan raksasa multinasional saat ini pun tak sedikit yang dibangun dari pengolahan atau perdagangan komoditas.

Perdagangan Komoditas

Di era modern, seiring dengan perkembangan jaman, perdagangan komoditas bisa dilakukan dengan kontak maupun dengan kontrak. Dengan kontak, maksudnya secara tradisional dari petani/peternak/penambang ke pedagang pengumpul, dan seterusnya. Sedangkan dengan kontrak mengacu pada Kontrak pesanan beli/jual barang yang bisa diperjualbelikan. Kontrak pesanan yang akrab disebut futures ini memuat pesanan pembelian ataupun penjualan barang komoditas tertentu berdasarkan kualitas yang telah ditentukan di awal. Prinsip-prinsip ekonomi seperti hukum permintaan dan penawaran berlaku dan mempengaruhi harga komoditas, sehingga yang diinginkan trader tentu saja adalah agar bisa membeli di harga rendah, dan menjualnya lagi di harga yang lebih tinggi. Di seluruh dunia kini, ada sekitar 50 pasar komoditas yang memfasilitasi perdagangan pada nyaris 100 jenis komoditas primer.

 

Jenis-jenis Komoditas

Komoditas sering digolongkan dalam dua tipe: hard commodity dan soft commodity. Hard commodity digunakan untuk menyebut komoditas yang diambil dari alam melalui aktivitas pertambangan atau ekstraksi, seperti minyak, emas, dll. Sedangkan soft commodity mengacu pada komoditas agrikultur atau peternakan, seperti jagung, gandum, kopi, gula, dll.

Namun komoditas juga bisa digolongkan menjadi tiga:

  • Komoditas Energi
    Komoditas energi meliputi komoditas penghasil energi seperti minyak dan gas, baik dalam bentuk mentah maupun turunannya. Pasar utama untuk komoditas energi ada di Amerika Serikat, sehingga acuan harga dunia biasanya dalam Dolar AS.
  • Komoditas Logam
    Komoditas logam bisa dikategorikan menjadi dua: logam berharga (emas, perak, dll) dan logam industri (tembaga, besi, dll)
  • Komoditas Agri
    Komoditas Agri pada dasarnya ada dua jenis: komoditas pertanian (jagung, kedelai, dll), komoditas hutan (karet, kayu, dll) dan komoditas peternakan (ternak hidup, pakan ternak).

Diantara komoditas-komoditas tersebut, yang paling ramai diperdagangkan adalah komoditas energi dan logam berharga. Komoditas energi memiliki peran vital dalam pertumbuhan ekonomi negara manapun, karena itu volatilitas harga pada komoditas ini lebih tinggi dibanding komoditas lain. Sedangkan karakter emas sebagai pelindung kekayaan membuat investor langsung ramai membeli komoditas ini disaat pasar kacau dan risiko meningkat.


Trading Komoditas Di Pasar Finansial

Ada banyak cara bagi investor untuk berinvestasi pada komoditas sebagai aset finansial. Selain dengan membeli kontrak futures di bursa berjangka, cara lain adalah dengan membeli saham perusahaan yang basis bisnisnya berdasar pada komoditas tertentu, membeli reksadana komoditas, trading indeks, dan lain-lain. Secara spekulatif, trader juga bisa melakukan transaksi berbasis Contract for Difference (CFD). Sebagaimana jual beli aset investasi yang lain, tujuan investor adalah membeli di harga rendah dan menjualnya di harga tinggi.

Komoditas bisa diperdagangkan di pasar secara online dengan harga spot (real-time) maupun futures (berjangka). Namun demikian, kebanyakan komoditas diperjualbelikan dalam bentuk futures, dimana yang diperdagangkan bukan komoditas itu sendiri, melainkan sebuah kontrak untuk membeli atau menjualnya pada tingkat harga tertentu pada suatu waktu di masa depan sesuai dengan tanggal tertera. Hal ini membuka peluang fluktuasi pasar yang besar akibat spekulasi, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi investor yang mau mengarungi volatilitas pasar demi keuntungan yang menggiurkan.

Dalam hal ini, perdagangan komoditas di pasar finansial mempermudah investasi pada komoditas apapun, tanpa harus berkecimpung langsung memilih-milih barang di pasar atau pameran agribisnis. Komoditas di pasar finansial dijual dalam kontrak per-unit tertentu (tergantung komoditasnya, unit ini bisa berupa Troy Ons, Barel, Bushel, dll). Lebih dari itu, investor bisa membeli dan menjual kapanpun saat pasar komoditas dibuka, sehingga investor bisa menjual kontrak komoditas sebelum jatuh tempo dan tidak perlu berurusan dengan kiriman barang melimpah sampai di rumah.


Trading Komoditas Untuk Memperkaya Portofolio

Berinvestasi di pasar komoditas menawarkan kesempatan untuk memperkaya koleksi portofolio agar tidak hanya berisi aset investasi yang itu-itu saja. Secara historis, komoditas umumnya tidak memiliki korelasi dengan pasar saham maupun pasar obligasi, sehingga karena arahnya tidak selalu searah maka bisa menjadi alat diversifikasi investasi finansial yang tepat.

Di samping itu, komoditas juga bisa menjadi "pelindung" dari inflasi. Harga komoditas di pasar barang dan jasa akan berfluktuasi seiring hukum penawaran dan permintaan. Ketika permintaan meningkat, maka harga-harga biasanya ikut naik, dan menghasilkan profit bagi investor. Padahal dengan melihat populasi dunia yang kian besar dan persediaan barang tambang serta lahan bercocok-tanam, maka prospek masa depan bagi harga komoditas adalah terus meningkat.

Selain itu, harga komoditas yang diperdagangkan di pasar finansial bisa mengalami volatilitas sementara dan spekulasi setiap saat. Hanya dalam beberapa hari saja, harga bisa naik ke puncak tertinggi, lalu jatuh begitu saja ke level terendah. Dengan jual-beli komoditas di pasar berjangka atau bertrading CFD ala trading forex, maka bisa melindungi diri dari gejolak yang tidak pasti itu.

Namun demikian, meski pasar berjangka dan trading CFD menawarkan alternatif investasi yang menarik, tetapi kompleks dan memiliki karakter berbeda dari pasar komoditas biasa. Dengan demikian, strategi untuk investasi maupun trading pun, perlu disusun secara khusus.

227199
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.