Setelah mengidentifikasi trend dan menentukan level support resistance, bagian selanjutnya dalam trading teknikal versi John Murphy berkaitan dengan mengetahui indikator yang menunjukkan terjadinya perubahan dan kekuatan sebuah trend.
7. Mengetahui Pembalikan Arah Pergerakan Harga
Jika Moving Average memberi petunjuk trend saat ini, maka indikator Oscillator menunjukkan keadaan Overbought (jenuh beli) dan Oversold (jenuh jual) yang mengisyaratkan pembalikan arah pergerakan harga sebagai sinyal trading. Bisa dikatakan, keadaan Overbought adalah sinyal untuk sell, sedangkan Oversold adalah sinyal untuk buy.
Dua indikator Oscillator yang sangat populer adalah Relative Strength Index (RSI) dan Stochastics. Keduanya diukur dalam skala 0-100%. Keadaan Overbought/Oversold terjadi pada level 70/30 untuk RSI, sementara pada indikator Stochastics biasanya diidentifikasi melalui level 80/20. Periode yang dianjurkan adalah 14 untuk RSI, dan 9 atau 14 untuk Stochastics.
Selain Overbought/Oversold, divergensi yang terjadi pada indikator Oscillator dan pergerakan arah harga juga populer sebagai sinyal pembalikan arah gerak harga. Indikator Oscillator cukup akurat digunakan pada kondisi pasar sideways. Sinyal pada chart mingguan (Weekly) dapat digunakan sebagai filter untuk chart Daily, dan sinyal chart Daily sebagai filter untuk time frame yang lebih rendah.
8. Mengetahui Indikasi Perubahan Trend
Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah kombinasi antara 2 Moving Average yang saling bersilangan, lengkap dengan elemen Overbought/Oversold sebuah Oscillator. Selain keadaan Overbought/Oversold yang cara pembacaannya hampir sama dengan indikator Oscillator, MACD juga bisa mengindikasikan terjadinya perubahan trend.
Perubahan trend disinyalkan oleh MACD bilamana garis trigger (trigger line) crossing dengan garis MACD (MACD line). Cara lain yang populer untuk mengetahui indikasi perubahan trend adalah dengan melihat terjadinya divergensi histogram MACD terhadap pergerakan harga.
9. Mengetahui Kekuatan (Strength) Trend
Indikator yang digunakan mengukur kekuatan trend umumnya adalah Average Directional Movement Index (ADX). Garis ADX yang bergerak naik menunjukkan trend yang kuat, sebaliknya jika bergerak turun menunjukkan trend sedang melemah.
Trend yang kuat terjadi bila ADX (warna biru) berada di antara level 25-65. Di atas level 70 biasanya menunjukkan keadaan trend jenuh dan akan segera berbalik arah. Waktu yang tepat untuk open buy/sell adalah bila +DI (warna hijau) memotong -DI (warna merah) dari bawah atau atas. Untuk petunjuk lengkapnya, mari lihat gambar di bawah ini:
10. Mengetahui Arah Trend Dari Besarnya Volume Perdagangan
Dalam pasar saham (termasuk indeks saham) dan futures, indikator volume dan open interest sangat penting untuk mengetahui serta mengkonfirmasi arah trend pergerakan harga pasar sekarang. Di kedua jenis pasar tersebut, indikator volume selalu mendahului pergerakan harga (leading indicator). Semakin tinggi volume, maka semakin kuat trend pasar.
Semakin tinggi indikator open interest juga menunjukkan trend yang makin kuat. Akan tetapi, bila open interest mulai turun, maka menunjukkan trend akan jenuh dan akan berbalik arah.
Karena pasar forex tidak terpusat pada satu bursa seperti halnya pasar saham, atau desentralisasi, maka statistik volume untuk keseluruhan perdagangan tidak tersedia, sehingga kita tidak bisa mengukur kekuatan trend berdasarkan volume perdagangan dan open interest.
Kesepuluh tips trading teknikal yang diajarkan oleh John Murphy dirangkum dalam infografis berikut ini:
Pendapat para pakar seperti John Murphy selalu menjadi bahan informasi yang menarik untuk menjadi inspirasi penting dalam proses belajar trading. Apabila Anda masih tertarik untuk menyerap ilmu teknikal dari trader profesional lain, maka bisa bertolak ke artikel 10 Acuan Menggunakan Indikator Teknikal Dari Barbara Rockefeller.