EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.99/oz   |   Wall Street 39,791.38   |   Nasdaq 16,375.78   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Trading Teknikal Ala John Murphy (3)

Penulis

Tidak hanya membaca trend dan support resistance, penggunaan indikator sesuai fungsinya juga penting dalam aturan trading teknikal ala John Murphy.

Setelah mengidentifikasi trend dan menentukan level support resistance, bagian selanjutnya dalam trading teknikal versi John Murphy berkaitan dengan mengetahui indikator yang menunjukkan terjadinya perubahan dan kekuatan sebuah trend.

 

7. Mengetahui Pembalikan Arah Pergerakan Harga

Jika Moving Average memberi petunjuk trend saat ini, maka indikator Oscillator menunjukkan keadaan Overbought (jenuh beli) dan Oversold (jenuh jual) yang mengisyaratkan pembalikan arah pergerakan harga sebagai sinyal trading. Bisa dikatakan, keadaan Overbought adalah sinyal untuk sell, sedangkan Oversold adalah sinyal untuk buy.

Dua indikator Oscillator yang sangat populer adalah Relative Strength Index (RSI) dan Stochastics. Keduanya diukur dalam skala 0-100%. Keadaan Overbought/Oversold terjadi pada level 70/30 untuk RSI, sementara pada indikator Stochastics biasanya diidentifikasi melalui level 80/20. Periode yang dianjurkan adalah 14 untuk RSI, dan 9 atau 14 untuk Stochastics.

Selain Overbought/Oversold, divergensi yang terjadi pada indikator Oscillator dan pergerakan arah harga juga populer sebagai sinyal pembalikan arah gerak harga. Indikator Oscillator cukup akurat digunakan pada kondisi pasar sideways. Sinyal pada chart mingguan (Weekly) dapat digunakan sebagai filter untuk chart Daily, dan sinyal chart Daily sebagai filter untuk time frame yang lebih rendah.

 

8. Mengetahui Indikasi Perubahan Trend

Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah kombinasi antara 2 Moving Average yang saling bersilangan, lengkap dengan elemen Overbought/Oversold sebuah Oscillator. Selain keadaan Overbought/Oversold yang cara pembacaannya hampir sama dengan indikator Oscillator, MACD juga bisa mengindikasikan terjadinya perubahan trend.

Perubahan trend disinyalkan oleh MACD bilamana garis trigger (trigger line) crossing dengan garis MACD (MACD line). Cara lain yang populer untuk mengetahui indikasi perubahan trend adalah dengan melihat terjadinya divergensi histogram MACD terhadap pergerakan harga.

9. Mengetahui Kekuatan (Strength) Trend

Indikator yang digunakan mengukur kekuatan trend umumnya adalah Average Directional Movement Index (ADX). Garis ADX yang bergerak naik menunjukkan trend yang kuat, sebaliknya jika bergerak turun menunjukkan trend sedang melemah.

Trend yang kuat terjadi bila ADX (warna biru) berada di antara level 25-65. Di atas level 70 biasanya menunjukkan keadaan trend jenuh dan akan segera berbalik arah. Waktu yang tepat untuk open buy/sell adalah bila +DI (warna hijau) memotong -DI (warna merah) dari bawah atau atas. Untuk petunjuk lengkapnya, mari lihat gambar di bawah ini:

Trading Teknikal Ala John Murphy

 

10. Mengetahui Arah Trend Dari Besarnya Volume Perdagangan

Dalam pasar saham (termasuk indeks saham) dan futures, indikator volume dan open interest sangat penting untuk mengetahui serta mengkonfirmasi arah trend pergerakan harga pasar sekarang. Di kedua jenis pasar tersebut, indikator volume selalu mendahului pergerakan harga (leading indicator). Semakin tinggi volume, maka semakin kuat trend pasar.

Semakin tinggi indikator open interest juga menunjukkan trend yang makin kuat. Akan tetapi, bila open interest mulai turun, maka menunjukkan trend akan jenuh dan akan berbalik arah.

Karena pasar forex tidak terpusat pada satu bursa seperti halnya pasar saham, atau desentralisasi, maka statistik volume untuk keseluruhan perdagangan tidak tersedia, sehingga kita tidak bisa mengukur kekuatan trend berdasarkan volume perdagangan dan open interest.

Kesepuluh tips trading teknikal yang diajarkan oleh John Murphy dirangkum dalam infografis berikut ini:

Trading teknikal ala John Murphy

 

Pendapat para pakar seperti John Murphy selalu menjadi bahan informasi yang menarik untuk menjadi inspirasi penting dalam proses belajar trading. Apabila Anda masih tertarik untuk menyerap ilmu teknikal dari trader profesional lain, maka bisa bertolak ke artikel 10 Acuan Menggunakan Indikator Teknikal Dari Barbara Rockefeller.

109648
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Piyoe
Kalau pengukuran volume trading ga untuk diterapkan di forex kenapa ada juga indikatornya di platform? Sepertinya banyak juga yang make indikator itu
Martin S
@ Piyoe:
Sebenarnya indikator volume ditujukan untuk mereka yang trading di broker-broker super besar, dimana perputaran jumlah lot-nya sangat tinggi. Karena volume dalam pasar forex tidak diukur berdasarkan jumlah lot seperti halnya pasar saham, tetapi diukur berdasarkan frekuensi tick dari harga bid / ask, maka pada broker besar dimana jumlah trader dan jumlah lot-nya sangat tinggi, perubahan tick atau perubahan harga bid / ask akan sangat signifikan untuk memprediksi arah trend. Perubahan tick pada broker kecil, apalagi dengan jumlah trader yang relatif lebih sedikit dan jumlah lot yang relatif kecil, tentu akan berbeda dengan perubahan tick pada broker yang super besar.
Baca juga: Indikator Volume Dalam Pasar Forex
Wawan Eka
@piyoe: diteorix john murphy ini kayakx kurang percaya sama indi volume perdagangan di forex. yaa ini kan cuma pendapatx si murphy aja. banyak trader yg pake indi volume biasax buat konfirmasi tren, soalx kalo volume mulai turun tapi grafikx uptrend biasax mau ada koreksi atau bisa juga revesal, begitujuga sebalikx.jadi ya emang bener volume ini termasuk leading, tai mau pake atau nggakx itu terserah traderx aja.
Fx Nubi
kekuatan tren sebener nya penting ga sih? kalo sebelum nya udah ada penunjuk keadaan tren sama momentum kenapa masih perlu pengukur kekeuatan tren?
Martin S
@ Fx Nubi:
Sangat penting. Tanpa tahu perkiraan kekuatan trend Anda akan kesulitan masuk pasar karena tidak tahu kira-kira trend akan berlanjut atau akan reverse (berbalik arah), atau mungkin hanya retrace (koreksi jangka pendek). Mengetahui kekuatan trend adalah hal yang paling dasar dalam trading.

Indikator momentum bukan untuk mengukur kekuatan trend, melainkan untuk mengetahui keadaan harga yang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Dalam keadaan pasar yang sedang trending dengan kuat maka overbought dan oversold bisa diabaikan. Selain itu indikator momentum bisa digunakan untuk mencari saat yang tepat untuk entry, yaitu pada saat harga mulai naik atau mulai turun.
Saputra Cah
Thanks, info bagus sekali buat saya, ditunggu share tentang teknik lain dari ahli yang lain juga biar bisa tambah pengetahuan soal teknik trading dari trader profesional
Lenny
Makasih banyak untuk pelajarannya, sangat bermanfaat. Tuhan memberkati pa Martin yg sdh menterjemahkan dan membuat intisari dari buku John Murphy ini.

Martin S
Terima kasih Bu..
Neni
Maksudnya MA sebagai support resistance dinamis itu apa yah? di situ tidak ada penjelasan kelanjutannya soalnya
Gilangr
setahu saya sih MA sebagai SR dinamis itu ya anggap saja garis MAnya seperti garis support atau SR. jadi misalnya harga sekarang sedang downtrend, maka garis MA akan menjadi resistance. Sebaliknya jika harga sekarang masih uptrend, garis MAnya jadi support. Biasanya sih MA berperiode di atas 100 yng bisa jadi SR dinamis
Martin S
@ Neni:
Level support / resistance (SR) statis berupa garis horisontal, sedang yang dinamis berupa kurva, yaitu dari kurva indikator moving average dan Bollinger Bands. SR dinamis adalah SR yang bisa berubah sesuai dengan perubahan waktu dimana periode waktu dari kurva yang dibentuk tersebut ditentukan, sedang SR statis tidak tergantung dari perubahan waktu tetapi tergantung dari perubahan level harga. Dalam analisa teknikal, baik SR statis maupun dinamis sama pentingnya, tetapi untuk analisa jangka panjang trader lebih memperhatikan SR statis (garis horisontal).